Hidup yang Berbuah bagi Gereja Tuhan (Yohanes 15:5)

Table of Contents

 

Refleksi: Hidup yang Berbuah bagi Gereja Tuhan

Dalam perjalanan iman kita sebagai umat Tuhan, kita diajarkan bahwa kehidupan Kristen sejati adalah kehidupan yang berbuah. Yesus sendiri berkata,

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5)

Buah yang dihasilkan seorang Kristen bukan hanya tampak dalam kerohanian pribadi, tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap tubuh Kristus — yaitu gereja. Gereja bukanlah sekadar tempat ibadah; gereja adalah keluarga rohani yang dibangun bersama dengan pengorbanan, kasih, dan kesetiaan kita.

Fenomena yang kita alami hari-hari ini menjadi cermin bagi kita semua.
Ada kecenderungan untuk mengeluh tentang kebutuhan dalam gereja kita sendiri — tentang persembahan, tentang pembangunan — tetapi justru mencari kenyamanan di tempat lain, di gereja lain, di mana semua sudah selesai dibangun oleh buah tangan orang lain.
Padahal, Firman Tuhan mengajarkan bahwa kesetiaan membangun adalah bagian dari hidup berbuah. Seperti bangsa Israel yang diajar Tuhan untuk membangun Kemah Suci dengan mempersembahkan dari apa yang mereka miliki (Kel. 35:4-29), demikian jugalah kita dipanggil: bukan sekadar menikmati, tetapi berkontribusi.

Pertanyaannya sederhana:
Apakah kita ingin menjadi orang Kristen yang hanya menikmati berkat tanpa mau berjerih lelah untuk berbuah bagi Tuhan?

Paulus mengingatkan kita:

"Karena kita adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah." (1 Korintus 3:9)

Kalau kita sungguh mengasihi Tuhan dan gereja-Nya, kita tidak akan mempersoalkan apa yang kita keluarkan untuk membangun rumah Tuhan. Kita akan menganggapnya sebagai sukacita dan kehormatan, sebab di situlah iman kita menjadi nyata dan bertumbuh.

Marilah kita bertanya kepada diri kita masing-masing:

  • Apakah saya sudah menjadi bagian yang berbuah di dalam gereja saya sendiri?
  • Ataukah saya hanya ingin menikmati tanpa mau membangun?

Kiranya Roh Kudus menolong kita untuk bertobat dari sikap nyaman tanpa tanggung jawab, dan membangkitkan semangat untuk setia berbuah — termasuk melalui persembahan, pelayanan, dan keterlibatan aktif dalam pembangunan gereja kita sendiri.
Sebab gereja adalah warisan iman yang kita bangun hari ini untuk generasi sesudah kita.

"Setiap orang yang banyak diberi, banyak dituntut darinya..." (Lukas 12:48)

Mari kita bangun bersama-sama, supaya nama Tuhan dipermuliakan di tengah-tengah kita.

 

Posting Komentar