KERINGAT DARAH DI TAMAN GETSEMANI (Lukas 22:44)
KERINGAT DARAH DI TAMAN GETSEMANI
Ia sangat susah dan makin
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah. (Lukas 22:44)
Malam itu sunyi.
Di taman yang gelap dan dingin, Yesus berlutut seorang diri. Para murid yang
seharusnya berjaga, malah terlelap. Tak ada yang memahami beban yang sedang
ditanggung-Nya. Bukan hanya tubuh yang letih, tetapi jiwa-Nya begitu
terguncang. Hati-Nya sesak oleh ketakutan, kesedihan, dan tekanan yang luar
biasa. Dan saat Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, peluh-Nya menjadi seperti
titik-titik darah yang jatuh ke tanah.
Secara medis,
kondisi ini disebut hematohidrosis—keringat bercampur darah karena tekanan
batin yang ekstrem. Tapi bagi kita, ini bukan sekadar fakta medis. Ini adalah
tanda kasih yang paling dalam. Yesus tahu apa yang akan datang: pengkhianatan
dari teman sendiri, cemoohan dari banyak orang, siksaan tanpa belas kasih, dan
akhirnya salib. Semua itu sudah menanti-Nya. Namun di tengah kengerian itu, Dia
memilih untuk taat. “Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang jadi,”
itulah yang keluar dari mulut-Nya.
Bayangkan, betapa
besar kasih yang sanggup membawa-Nya sampai titik ini. Yesus bukan tidak takut.
Dia sangat takut. Namun kasih-Nya lebih besar dari rasa takut-Nya. Dia tetap
melangkah. Demi aku. Demi kamu. Demi kita semua yang dikasihi-Nya.
Seringkali kita
lupa bahwa keselamatan yang kita terima hari ini tidak murah. Ia dibayar lunas
dengan penderitaan yang tak terbayangkan. Jika kita sungguh menyadari betapa
mahal harga penebusan itu, bukankah seharusnya kita hidup dengan penuh syukur?
Bukankah hati kita seharusnya dipenuhi cinta dan hormat kepada Dia yang sudah
menyerahkan segalanya?
Yesus melihat kita
berharga. Dia menganggap hidup kita layak untuk diselamatkan. Maka, mari kita
jalani hidup ini dengan cara yang memuliakan-Nya—di dalam perkataan, pikiran,
dan tindakan kita setiap hari. Jangan sia-siakan pengorbanan-Nya. Mari kita hidup
sebagai orang yang telah ditebus dengan darah, dan hidup untuk kemuliaan-Nya.
LAGU PUJIAN
- TERLALU BESAR
Telah
kulihat bukti kasihMu
Kau
menderita gantikanku
Dengan
darahMu Kau selamatkanku
Kini
ku hidup menyenangkanMu
Terlalu
besar kasihMu, Bapa
Pengorbanan
yang Kau berikan bagiku
Terlalu
mahal darahMu, Yesus
Tercurah
untuk menebus hidupku
Hidup
yang Kau berikanku bagiku
Selamatkan
dan pulihkanku
Lebih
dari segalanya
- KASIH-MU TIADA DUANYA
Belum
pernah ada kasih di dunia
Sanggup
menerima diriku apa adanya
Selain
kasihMu Yesus
Sungguh
tiada lagi kasih seperti ini
Sanggup
mengubahkan hidupku menjadi baru
Selain
kasihMu Yesus
Kau
ku kagumi dalam hati kasihMu tiada duanya
Sampai
kini ku akui kasihMu tiada duanya
Ku
kagumi dalam hati kasihMu tiada duanya
Sampai
kini ku akui kasihMu tiada duanya
Takkan
adalah lagi kasih seperti ini
Sanggup
mengubahkan hidupku menjadi baru
Selain
kasihMu Yesus
Kau
ku kagumi dalam hati kasihMu tiada duanya
Sampai
kini ku akui kasihMu tiada duanya
Ku
kagumi dalam hati kasihMu tiada duanya
Sampai
kini ku akui kasihMu tiada duanya
Posting Komentar