BERJAGA-JAGA DAN BERDOA SENANTIASA (Lukas 21;25-36)
BERJAGA-JAGA
DAN BERDOA SENANTIASA
(Lukas
21;25-36)
Ayat
hafalan: Yakobus 5:8 Kamu juga harus
bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
Ay. 25:
"Dan akan ada tanda-tanda
pada matahari
dan bulan
dan bintang-bintang,
dan di bumi
bangsa-bangsa akan takut
dan bingung menghadapi
deru dan gelora laut.
Ay. 26:
Orang akan mati ketakutan
karena kecemasan berhubung
dengan segala apa yang menimpa bumi ini,
sebab kuasa-kuasa langit
akan goncang.
Ay. 27: Pada
waktu itu
orang akan melihat Anak
Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Ay. 28:
Apabila semuanya itu mulai terjadi,
bangkitlah
dan
angkatlah mukamu,
sebab
penyelamatanmu sudah dekat."
Ay. 29: Lalu
Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Perhatikanlah
pohon ara atau pohon apa saja.
Ay. 30:
Apabila
kamu
melihat pohon-pohon itu sudah bertunas,
kamu
tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.
Ay. 31:
Demikian juga,
jika
kamu melihat hal-hal itu terjadi,
ketahuilah,
bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Ay. 32: Aku
berkata kepadamu:
Sesungguhnya
angkatan ini tidak akan berlalu,
sebelum
semuanya terjadi.
Ay. 33:
Langit dan bumi akan berlalu,
tetapi
perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Ay. 34:
"Jagalah dirimu,
supaya
hatimu jangan sarat oleh pesta pora
dan
kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi
dan supaya hari Tuhan
jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Ay. 35:
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
Ay. 36:
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa,
supaya
kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu,
dan
supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Dalam
Perayaan adven tahun ini, ada dua momen yang terkesan dan menimbulkan suatu
situasi sukacita dan sedih secara keseluruhan wilayah Indonesia:
1. Pemilihan kepala daerah:
Kekalahan dalam Pilkada bisa berdampak signifikan pada psikologi calon kepala
daerah dan tim sukses mereka dan masyarakat:
ü Perasaan kecewa
ü Putusasa
ü Merasa tidak berdaya
ü Kekalahan dapat
menimbulkan stres
ü Kecemasan mengenai masa
depan, terutama bagi mereka yang menggantungkan harapan karir dan keuntungan
pribadi pada kemenangan calon yang didukung
ü Selain itu, kekalahan
sering kali menimbulkan perasaan gagal dan tidak dihargai, yang berdampak pada
kepercayaan diri seseorang
ü Menjauhi komunitas
ü Ketegangan internal dalam
tim juga bisa muncul, di mana anggota saling menyalahkan atas hasil yang tidak
diharapkan, hubungan keluarga dan persahabatan rusak.
ü Namun, masa
pasca-kekalahan juga bisa menjadi momen untuk penyesuaian diri dan refleksi,
dengan dukungan emosional sebagai kunci kebangkitan
2. Bajir di sumatera utara:
ü 24.874 warga terdampak
oleh banjir akibat luapan tiga sungai utama, yakni Sungai Deli, Sungai Babura,
dan Sungai Sei Belawan
ü Banjir ini telah merendam
7.699 rumah
ü 10 kecamatan di Medan,
termasuk Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Denai,
Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Deli, dan Medan
ü Korban banjir yang terdiri
dari 67 orang lanjut usia,
ü 34 balita,
ü 129 anak-anak,
ü Dan dua ibu hamil
ü Meninggal 31 orang
3. Selain itu ada juga
situasi hidup yang terjadi dalam kehidupan setiap orang, di antaranya:
ü Hidup yang digambarkan sebagai
roda, terus berputar, kadang naik dan kadang turun. Bisa karena faktor kebangkrutan, penyakit, kematian,
bencana alam, peperangan. Semua faktor ini bisa membuat situasi kehidupan
setiap orang berada pada titik terendah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
ü Terjebak dalam masalah
yang tiada jalan keluar (ibarat seseorang yang terjebak di dalama tambang, atau
reruntuhan bangunan berusaha keluar tetapi sia-sia, tidak ada yang mendengar,
dan menolong)
ü Seseorang yang tersiksa
oleh penyakit yang tak tersembuhkan, yang hanya mendambakan berakhirnya
penderitaan atau kematian
ü Seseorang yang tertindas
bukan karena dipenjara secara fisik melainkan mengalami beban jiwa, seperti: kecemasan,
depresi, rasa bersalah, kehilangan, trauma.
ü Seseorang yang merasa
bersalah dan tak ada kesempatan untuk diampuni, bisa menjadi beban berat yang
mempengaruhi makna hidup dan kesejahteraan seseorang
ü Kita semua, sebagai
manusia yang tidak sempurna seringkali mengalami kegagalan dalam upaya untuk
hidup sesuai dengan ajaran Tuhan, membuat kita menyerah dalam perjalanan rohani
kita.
ü Anak-anak, suami istri
yang tidak dapat lagi menatap mata ayahnya atau suami yang tidak dapat
menghadapi istrinya mungkin mengalami prasaan malu, bersalah atau penyesalan.
Dari uraian situsi
hidup tersebut, Tuhan mengatakan: bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab
penyelamatanmu sudah dekat. Makna dari ayat ini adalah:
ü untuk memberi pengharapan
dan dorongan kepada para pengikut Yesus.
ü "Bangkitlah dan
angkatlah mukamu" mengajak para pengikut-Nya untuk tidak takut atau
terpuruk oleh peristiwa yang mengerikan tersebut.
ü Sebaliknya, mereka harus
tetap bersemangat dan penuh harapan, karena semua itu merupakan tanda bahwa
penyelamatan mereka sudah dekat.
ü Ini mengandung pesan bahwa
pengikut Yesus harus tetap kuat dan penuh iman, karena pada akhirnya, Tuhan
akan datang untuk menyelamatkan mereka.
ü Dalam konteks iman
Kristen, ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita menghadapi tantangan
dan kesulitan dalam hidup, kita harus tetap berharap dan percaya bahwa Tuhan
akan membawa penyelamatan dan pemulihan pada waktunya.
ü Ini adalah panggilan untuk
hidup dengan keberanian dan keyakinan dalam janji-janji Tuhan, terutama dalam
situasi yang sulit.
Bertapa
bersukacitanya kita ketika ditengah-tengah kita sudah tidak berdaya lagi dan
berharap ada pertolongan lalu Tuhan datang memberikan pertolongan tersebut,
pasti suasana berbeda.
Pertanyaan
bagi kita adalah, apakah kita mau bangkit, tidak tertunduk pada keadaan yang
penuh dengan kesulitan tetapi mengangkat muka melihat kepada Yesus yang mau
datang menyelamatkan, menebus, menolong, membebaskan kita.
Atau
maukah kita kita ditolong oleh Tuhan, maukah kita menyambut kedatangannya yang
sudah dekat itu? Atau kita tidak merasa butuh? Atau kalau kita butuh hanya
ketika kita butuh setelah itu tidak.
Kalau
kita benar-benar mau, maka firman Tuhan mengingatkan kita:
-
Untuk
hidup dengan Kesadaran spiritual yang tinggi,
-
Menjauhkan
diri dari godaan duniawi, dan selalu mengandalkan kekuatan dari Tuhan melalui
doa.
-
Dengan
demikian, kita akan siap menghadapi akhir zaman dan berdiri teguh di hadapan
Tuhan.
Posting Komentar