HIDUP BIASA, PERSIAPAN LUAR BIASA
HIDUP BIASA, PERSIAPAN LUAR BIASA
"Sebagaimana
pada zaman sebelum air bah itu mereka makan dan minum, kawin dan mengawinkan,
sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera."
(Matius 24:38)
Pernahkah kita terpikir bahwa akhir dunia bisa datang begitu saja, di saat kita sedang asyik menjalani rutinitas sehari-hari? Yesus memperingatkan kita tentang hal ini. Ia menggambarkan masa menjelang kedatangan-Nya seperti zaman Nuh. Saat itu, orang-orang hidup seperti biasa, sibuk dengan urusan duniawi mereka. Mereka makan, minum, menikah, dan bekerja seperti biasa. Mereka tidak menyangka bahwa bencana besar akan segera menimpa mereka.
Nuh berbeda. Di tengah dunia yang rusak, ia memilih untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia membangun bahtera sebagai tanda ketaatannya pada perintah Tuhan. Sementara orang lain sibuk dengan kesenangan duniawi, Nuh sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hari penghakiman.
Kita pun hidup di zaman yang sama. Kita sibuk dengan pekerjaan, keluarga, dan berbagai kegiatan lainnya. Kita mungkin berpikir bahwa kita masih punya banyak waktu untuk memikirkan hal-hal rohani. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa kedatangan-Nya bisa terjadi kapan saja.
Apa yang bisa
kita pelajari dari kisah Nuh?
- Sama seperti Nuh yang taat
pada perintah Tuhan, kita juga harus menjadikan firman Tuhan sebagai
pedoman hidup. Firman Tuhan adalah petunjuk yang akan menuntun kita pada
jalan yang benar.
- Kita tidak tahu kapan Yesus
akan datang kembali. Oleh karena itu, kita harus selalu siap. Persiapan
bukan hanya tentang hal-hal fisik, tetapi juga spiritual. Kita perlu
memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dan membarui iman kita.
- Dunia ini penuh dengan
godaan. Kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kesenangan
duniawi yang fana.
- Seperti Nuh yang menjadi saksi bagi Tuhan di zamannya, kita juga harus menjadi saksi bagi Kristus di tengah dunia yang semakin rusak.
Hidup yang biasa bisa menjadi luar biasa ketika kita menjalaninya selaras dengan kehendak Tuhan. Kita mungkin menjalani kehidupan yang sama seperti orang lain, namun ada satu hal yang membedakan kita, yaitu iman kita kepada Yesus Kristus. Dengan iman, kita dapat menjalani hidup dengan penuh harapan dan kedamaian, sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus.
Pertanyaan untuk
direnungkan:
- Apakah saya sudah hidup
sesuai dengan firman Tuhan?
- Apakah saya sudah siap
menghadapi kedatangan Tuhan Yesus?
- Bagaimana saya bisa menjadi
saksi bagi Kristus di tengah dunia yang semakin sekuler?
Marilah kita terus
bertumbuh dalam iman dan mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan Yesus. Amin.
LAGU ROHANI
KJ415: Gembala
Baik Bersuling nan Merdu
1. Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing
aku pada
air
tenang dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan.
Ref:
O,
Gembala itu Tuhanku, membuat aku tent'ram hening
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.
2. Kepada domba haus dan lesu
Gembala baik memb'rikan
air segar; ke dalam hati haus dan sendu dib'riNya air hidup yang benar. (Ref)
3. Di jalan maut kelam sekalipun 'ku
tidak takut pada seteru,
sebab Gembala adalah Teman dan Jurus'lamat bagi diriku. (Ref)
KJ 401 – Makin
Dekat, Tuhan
1. Makin dekat, Tuhan, kepadaMu; walaupun saliblah mengangkatku,
inilah laguku: Dekat kepadaMu; makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
2. Berbantal batu pun ‘ku mau rebah, bagai musafir yang lunglai, lelah,
asal di mimpiku dekat kepadaMu; makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Posting Komentar