MENDENGARKAN SUARA TUHAN DI TENGAH HIRUK PIKUK
MENDENGARKAN
SUARA TUHAN DI TENGAH HIRUK PIKUK
"Kuasailah
dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."
(1
Petrus 4:7b)
Pernahkah
kamu merasa sulit untuk benar-benar fokus saat berdoa? Pikiranmu melayang ke
sana ke mari, memikirkan masalah pekerjaan, keluarga, atau hal-hal lain yang
sedang kamu hadapi. Padahal, berdoa itu bukan hanya sekedar berbicara kepada
Tuhan, tetapi juga mendengarkan apa yang ingin Dia sampaikan kepada kita.
Henry
Nouwen, seorang teolog, bahkan berkata bahwa berdoa itu sebenarnya lebih banyak
tentang mendengarkan daripada berbicara. Bayangkan saja, ketika kita berbicara
dengan seorang sahabat, kita tentu tidak hanya ingin menyampaikan apa yang ada
di pikiran kita, tetapi juga ingin mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh
sahabat kita. Begitu pula saat kita berdoa dengan Tuhan.
Namun,
hati kita seringkali dipenuhi oleh berbagai macam pikiran dan perasaan yang
saling bertentangan. Pikiran-pikiran itu seperti gelombang yang terus menerus
menerpa pantai, kadang-kadang membuat kita merasa tenang, tetapi seringkali
juga membuat kita merasa gelisah dan tidak nyaman.
Oleh karena itu, Rasul Petrus memberikan nasihat yang sangat berharga: "Kuasailah dirimu dan jadilah tenang." Dengan kata lain, kita perlu berusaha untuk menenangkan hati dan pikiran kita agar kita dapat lebih fokus mendengarkan suara Tuhan.
Mengapa
kita perlu tenang saat berdoa?
Karena
ketenangan hati akan membantu kita untuk lebih peka terhadap bisikan lembut Roh
Kudus. Ketika hati kita tenang, kita akan lebih mudah untuk membedakan suara
Tuhan dengan suara pikiran kita sendiri atau suara-suara lain yang berusaha
menarik perhatian kita.
- Luangkan waktu
khusus untuk berdoa: Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk berdoa.
- Fokus pada
kehadiran Tuhan:
Arahkan seluruh perhatianmu kepada Tuhan saat kamu berdoa.
- Praktikkan
pernapasan dalam: Pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran
dan tubuh.
- Merenungkan
firman Tuhan:
Membaca dan merenungkan firman Tuhan dapat memberikan kita kedamaian dan
ketenangan.
Ketenangan
hati adalah kunci untuk dapat mendengarkan suara Tuhan. Ketika kita meluangkan
waktu untuk menenangkan hati dan pikiran kita, kita akan semakin dekat dengan
Tuhan dan mengalami kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh-Nya.
Mari
kita renungkan bersama:
- Apa yang
biasanya mengganggu ketenanganmu saat berdoa?
- Bagaimana kamu
bisa mengatasi gangguan-gangguan tersebut?
- Apa yang telah
Tuhan sampaikan kepadamu ketika kamu berhasil menenangkan hatimu?
LAGU PUJIAN
“SELAGI
MASIH ADA WAKTU”
JALAN
KEHIDUPAN ANAK MANUSIA
TAK
LUPUT DARI COBAAN
BANYAK
KEINDAHAN YANG GEMERLAPAN
DI SANA
SINI
TERKADANG
MANUSIA HANYUT TERBAWA ARUS YANG MENGGIURKAN
JANGAN
‘KAU TERLENA DALAM KESENANGAN
SEAKAN
DUNIA MILIK KITA
SELAGI
MASIH ADA WAKTU DAN KESEMPATAN
MARI
BERPALING BALIK PADA-NYA
DIA
SETIA MENUNGGU
JANGAN
SIA-SIAKA WAKTU
YANG
DIBRIKAN-NYA
CEPAT
BERPALING BALIK PADA-NYA
DIA
TETAP MENUNGGU
MENANTI
KEDATANGAN UMAT-NYA
YANG
DATANG BERSERAH DIRI KEPADA-NYA
S’RAHKAN
PERGUMULAN HIDUPMU AKAN DIPULIHKAN-NYA
“DENGAN
SAYAP-MU”
Firman-Mu
berkata Kau besertaku
Maka
kuat roh dan jiwaku
Tangan-Mu
Tuhan s’lalu kunantikan
Di
setiap langkah kupercaya
Reff :
Dengan
sayap-Mu ’ku kan terbang tinggi
Di
tengah badai hidup ’ku tak menyerah
Kau
kekuatanku Kau penghiburan bagiku
Pertolonganku
di tempat Maha Tinggi
Ku
mengangkat tanganku aku berserah
Kau
kunantikan
Kau
yang kusembah Yesusku Rajaku
Posting Komentar