DAUD, SANG RAJA YANG BERANI MENGAKU KESALAHAN
DAUD, SANG RAJA YANG BERANI MENGAKU KESALAHA
Berkatalah
Daud kepada Allah, "Bukankah aku yang menyuruh menghitung rakyat dan aku
sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan? Tetapi, domba-domba
ini, apakah yang telah dilakukan mereka? Ya Tuhan, Allahku, biarlah tangan-Mu
menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah menimpa umat-Mu dengan
tulah."
(1 Tawarikh 21:17)
Kita semua pernah merasakannya, yaitu terdorong untuk terlihat lebih baik, lebih sukses, atau lebih berkuasa. Kadang, dalam upaya mencapai tujuan itu, kita bisa saja terjebak dalam godaan untuk menyalahkan orang lain ketika kesalahan terjadi. Padahal, yang sebenarnya kita butuhkan adalah keberanian untuk mengakui kesalahan kita sendiri.
Kisah Raja Daud dalam Alkitab mengajarkan kita pelajaran berharga tentang kepemimpinan dan tanggung jawab. Daud, seorang raja yang sangat dicintai Allah, pernah terjerumus dalam kesalahan besar. Ia memerintahkan agar seluruh rakyat Israel dihitung, sebuah tindakan yang dianggap sebagai penghinaan terhadap Allah. Ketika wabah penyakit menimpa bangsa Israel sebagai akibat dari kesalahan Daud, ia tidak mencari kambing hitam. Sebaliknya, Daud dengan rendah hati mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada Allah.
Daud berkata, "Bukankah aku yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan? Tetapi, domba-domba ini, apakah yang telah dilakukan mereka?" (1 Tawarikh 21:17). Dalam pernyataannya, Daud menunjukkan penyesalan yang tulus dan tanggung jawab yang besar. Ia tidak menyalahkan Yoab, panglimanya, atau rakyatnya. Ia mengakui bahwa kesalahannya telah membawa penderitaan bagi seluruh bangsa.
Mengapa
Mengakui Kesalahan Itu Penting?
ü Menghormati orang
lain.
Ketika kita mengakui kesalahan, kita menunjukkan bahwa kita menghargai orang
lain dan tidak menganggap mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan kita.
ü Memperbaiki hubungan. Mengakui kesalahan
dapat membantu memperbaiki hubungan yang rusak dan membangun kepercayaan.
ü Belajar dari
kesalahan.
Dengan mengakui kesalahan, kita dapat belajar dari pengalaman dan menghindari
pengulangan kesalahan yang sama di masa depan.
ü Menemukan kedamaian
batin.
Memendam kesalahan hanya akan membuat hati kita gelisah. Mengakui kesalahan
dapat membawa kedamaian batin.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi di mana kita harus memilih antara mengakui kesalahan atau menyalahkan orang lain. Memilih untuk mengakui kesalahan memang tidak mudah, tetapi itu adalah langkah pertama menuju pertumbuhan dan perbaikan diri.
Mari kita belajar dari teladan Raja Daud. Ketika kita berani mengakui kesalahan, kita tidak hanya menunjukkan karakter yang kuat, tetapi juga membuka jalan bagi perubahan yang lebih baik. Ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna. Yang membedakan kita adalah keberanian untuk mengakui kesalahan dan berusaha untuk menjadi lebih baik.
Apakah Anda pernah berada dalam situasi di mana Anda merasa tergoda untuk menyalahkan orang lain? Bagaimana Anda menghadapinya? Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan keberanian dalam mengakui kesalahan?
Mari
kita bersama-sama belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan selalu
siap mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakan kita.
LAGU
PUJIAN
TERLALU
BESAR
Telah
ku lihat bukti kasihMu
Kau
menderita gantikanku
Dengan
darahMu Kau slamatkanku
Kini ku
hidup menyenangkanMu
Telah
ku lihat bukti kasihMu
Kau
menderita gantikanku
Dengan
darahMu Kau slamatkanku
Kini ku
hidup menyenangkanMu
Terlalu
besar kasihMu Bapa
Pengorbanan
yang Kau brikan bagiku
Terlalu
mahal darahMu Yesus
Tercurah
untuk menebus hidupku
SEJAUH
TIMUR DARI BARAT
Sejauh
timur dari barat
Engkau
membuang dosaku
Tiada
Kau ingat lagi perlanggaranku
Jauh
kedalam jubir laut
Kau
melemparkan dosaku
Tiada
Kau perhintungkan kesalahanku
Betapa
besar kasih pengampunanmu Tuhan
Tak kau
pandang hina hati yang hancur
Ku
berterimakasih kepada-Mu ya Tuhan
Pengampunan
yang Kau beri pulihkanku
Posting Komentar