RASA GALAU YANG ILAHI
RASA GALAU YANG ILAHI
Itulah
sebabnya, ketika tidak dapat tahan lagi, aku mengirim dia, supaya aku tahu
tentang imanmu, karena aku khawatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si
penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.
(1
Tesalonika 3:5)
Pernahkah
kamu merasakan kegalauan yang mendalam? Rasanya seperti ada sesuatu yang
mengganjal di hati, tidak tenang, dan selalu teringat sesuatu. Biasanya,
kegalauan muncul karena berbagai macam hal, seperti masalah pribadi, pekerjaan,
atau hubungan dengan orang lain.
Namun,
tahukah kamu bahwa ada satu jenis kegalauan yang justru mulia dan patut
disyukuri? Ya, yaitu kegalauan yang ilahi. Kegalauan ini muncul bukan
dari ego atau kepentingan pribadi, melainkan dari kepedulian dan kasih kita
terhadap orang lain, terutama mereka yang kita layani.
Rasul
Paulus, dalam 1 Tesalonika 3:5, mengungkapkan kegalauannya terhadap jemaat di
Tesalonika. Ia begitu khawatir jika mereka dicobai dan iman mereka goyah.
Kegalauan ini mendorongnya untuk segera mengirim Timotius untuk mengunjungi dan
menguatkan jemaat di sana.
Bagaimana
dengan kita? Pernahkah
kita merasakan kegalauan seperti Paulus? Apakah kita pernah merasa resah dan
tidak tenang ketika melihat orang-orang yang kita layani mengalami kesulitan
atau tidak bertumbuh dalam iman?
Jika ya,
itu pertanda bahwa kita memiliki kegalauan yang ilahi. Kegalauan ini
menunjukkan bahwa kita memiliki hati yang terhubung dengan hati Tuhan. Kita
peduli dengan mereka yang kita layani dan ingin mereka bertumbuh dalam iman dan
kasih.
Apa yang
dapat kita lakukan ketika merasakan kegalauan yang ilahi?
- Berdoa: Sampaikan rasa galau
dan kepedulianmu kepada Tuhan. Mintalah hikmat dan kekuatan untuk membantu
mereka yang kamu layani.
- Bertindak: Jangan hanya diam!
Lakukan sesuatu untuk membantu mereka yang kamu layani. Tawarkan dukungan,
dorongan, dan bimbingan.
- Bersabar: Perubahan dan
pertumbuhan membutuhkan waktu. Tetaplah setia dalam pelayananmu dan jangan
mudah menyerah.
Ingatlah: Kegalauan yang ilahi adalah
tanda kasih dan kepedulianmu. Janganlah malu untuk merasakannya. Justru, ubahlah
kegalauan itu menjadi semangat untuk melayani dengan lebih baik lagi.
Kita boleh
merasa resah apabila kita yakin bahwa itu pun yang sedang dirasakan Allah.
Marilah
kita semua memiliki hati yang peka terhadap kebutuhan orang lain dan senantiasa
tergerak untuk melayani mereka dengan penuh kasih dan kepedulian.
LAGU
ROHANI
JANJIMU SEPERTI FAJAR
Ketika
kuhadapi kehidupan ini
Jalan
mana yg harus kupilih
Ku tahu
ku tak mampu
Ku tahu
ku tak sanggup
Hanya
kau Tuhan tempat jawabanku
Ku pun
tahu ku tak pernah sendiri
Selama
engkau Allah yang menggendongku
TanganMu
membelaiku
CintaMmu
memuaskanku
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi
Reff:
JanjiMu
seperti fajar pagi hari
Dan
tiada pernah terlambat bersinar
CintaMu
seperti sungai yg mengalir
Dan
kutahu betapa dalam kasihMu
KUASAMU TERLEBIH BESAR
KuasaMu
terlebih besar, Tuhanku terlebih besar
Tak
pernah terlambat janjiMu ya Tuhan menolong hidupku
KuasaMu
terlebih besar, Tuhanku terlebih besar
Tak pernah terlambat janjiMu ya Tuhan pulihkan hidupku
Hanya
Kau Tuhan penolongku
Yang
selalu setia bersamaku
KasihMu
yang sanggup mengubah kehidupanku
Sungguh
ku berserah, sungguh ku percaya
KuasaMu
terlebih besar, Tuhanku terlebih besar
Tak
pernah terlambat janjiMu ya Tuhan menolong hidupku
KuasaMu
terlebih besar, Tuhanku terlebih besar
Tak
pernah terlambat janjiMu ya Tuhan pulihkan hidupku
Ku
percaya Kau bekerja
Mendatangkan
kebaikan di hidupku
Ku
percaya Kau bekerja
Mendatangkan
kebaikan, mendatangkan kebaikan
KuasaMu
terlebih besar, Tuhanku terlebih besar
Tak
pernah terlambat janjiMu ya Tuhan menolong hidupku
KuasaMu
terlebih besar, Tuhanku terlebih besar
Tak
pernah terlambat janjiMu ya Tuhan pulihkan hidupku
Posting Komentar