MENGASIHI MUSUH: SEBUAH KEMENANGAN KRISTIANI

Table of Contents

 

MENGASIHI MUSUH: SEBUAH KEMENANGAN KRISTIANI

 

Kata Daud kepadanya, "Janganlah takut, sebab aku tentu akan menunjukkan kasih setiaku kepadamu demi ayahmu Yonatan. Aku akan mengembalikan kepadamu seluruh ladang kakekmu Saul, dan engkau akan makan sehidangan dengan aku senantiasa."

(2 Samuel 9:7)

Dalam khotbahnya di Matius 5:44, Yesus Kristus memerintahkan para pengikut-Nya untuk mengasihi musuh mereka. Perintah ini, sekilas tampak mustahil dan bertentangan dengan naluri manusia. Namun, bagi orang Kristen, mengasihi musuh merupakan sebuah keharusan dan kunci untuk meraih kemenangan sejati.

Renungan ini mengambil contoh dari kisah Raja Daud dan Mefiboset, anak Yonatan. Daud, yang memiliki kuasa untuk menyingkirkan Mefiboset, justru menunjukkan kasihnya kepadanya. Hal ini dilandasi oleh janjinya kepada Yonatan, sahabatnya, dan juga karena kasih Allah yang besar. Kasih Daud kepada Mefiboset merupakan gambaran kasih Allah kepada manusia.

Manusia, oleh karena dosa, telah menjadi seteru Allah. Seharusnya, hukuman dan murka Allahlah yang pantas kita terima. Namun, Allah dalam kasih-Nya yang tak terhingga, mengutus Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, manusia beroleh kesempatan untuk kembali kepada Allah dan menjadi ahli waris kerajaan-Nya.

Kasih Allah yang telah dicurahkan kepada manusia melalui Yesus Kristus, hendaknya menjadi inspirasi bagi orang Kristen untuk menunjukkan kasih yang sama kepada sesama, termasuk kepada mereka yang dianggap sebagai musuh. Mengasihi musuh bukanlah berarti menyetujui perbuatan mereka, melainkan menunjukkan belas kasihan dan kasih tanpa pamrih.

Kemenangan seorang Kristiani sejati bukanlah terletak pada kekuasaan atau balas dendam, melainkan pada kemampuan mereka untuk menguasai diri dan mengalahkan kebencian di dalam hati. Dengan mengasihi musuh, orang Kristen menunjukkan kasih Kristus dan menjadi saksi kemurahan hati Allah kepada dunia.

Mengasihi musuh merupakan sebuah tantangan bagi orang Kristen, namun dengan pertolongan Allah, hal ini bukan mustahil. Dengan menunjukkan kasih kepada sesama, termasuk kepada musuh, orang Kristen meraih kemenangan sejati dan menjadi terang bagi dunia.

Kesimpulan

Mengasihi musuh adalah perintah Yesus Kristus dan merupakan keharusan bagi orang Kristen.

- Kasih Daud kepada Mefiboset merupakan teladan bagaimana mengasihi musuh.

- Kasih Allah yang besar kepada manusia melalui Yesus Kristus menjadi inspirasi untuk mengasihi musuh.

Kemenangan seorang Kristiani sejati terletak pada kemampuan mereka untuk mengasihi musuh.

Dengan mengasihi musuh, orang Kristen menunjukkan kasih Kristus dan menjadi terang bagi dunia.

Pertanyaan Refleksi

  • Bagaimana Anda mendefinisikan "musuh"?
  • Apakah Anda pernah mengalami kesulitan untuk mengasihi seseorang?
  • Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih kepada musuh Anda?
  • Menurut Anda, apa manfaat mengasihi musuh?

Ajakan Beraksi

  • Cobalah untuk mengidentifikasi satu orang yang Anda anggap sebagai musuh.
  • Berdoalah untuk memohon kekuatan dari Allah untuk mengasihi orang tersebut.
  • Lakukanlah satu tindakan kebaikan kepada orang tersebut hari ini.

AMIN

 

LAGU PUJIAN

KJ. 467 - Tuhanku, Bila Hati Kawanku

1.   Tuhanku, bila hati kawanku terluka oleh tingkah ujarku,

dan kehendakku jadi panduku, ampunilah.

2.   Jikalau tuturku tak semena dan aku tolak orang berkesah,

pikiran dan tuturku bercela, ampunilah.

3.   Dan hari ini aku bersembah serta padaMu, Bapa, berserah,

berikan daku kasihMu mesra. Amin, amin.

 

MENGAMPUNI

Ketika Hatiku T’lah Disakiti

Ajarku Memberi Hati Mengampuni

Ketika Hidupku T’lah Dihakimi

Ajarku Memberi Hati Mengasihi

 

Ampuni Bila Kami

Tak Mampu Mengampuni

Yang Bersalah Kepada Kami

Seperti Hati Bapa Mengampuni

 

Mengasihi Tiada Pamrih

Kasihmu Tuhan Dihati Kami

Mengasihi Tiada Pamrih

Posting Komentar