MEMILIH HIDUP YANG BERKENAN KEPADA TUHAN
MEMILIH
HIDUP YANG BERKENAN KEPADA TUHAN
Aku
memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
Kuperhadapkan kepadamu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah
kehidupan, supaya kamu hidup, baik kamu maupun keturunanmu.
(Ulangan
30:19)
Dalam
Ulangan 30:19, Musa menyampaikan pesan penting kepada umat Israel menjelang
akhir hidupnya. Ia menggunakan langit dan bumi sebagai saksi untuk menegaskan
bahwa mereka dihadapkan pada dua pilihan: hidup yang diberkati dan berkenan
kepada Tuhan, atau hidup yang terkutuk dan binasa.
Sekilas,
ayat ini mungkin terkesan seolah-olah Musa menawarkan dua pilihan yang sama
netralnya: berkat atau kutuk, hidup atau mati. Namun, pemahaman yang lebih
mendalam menunjukkan bahwa Musa sebenarnya menekankan satu pilihan: hidup
yang berkenan kepada Tuhan.
Musa
menegaskan bahwa ketika mereka mendengarkan firman Tuhan, memperhatikan
dan menjalankannya dengan penuh ketaatan, mereka memilih hidup.
Ketaatan ini akan mendatangkan berkat bagi mereka dan keturunannya
di mana pun mereka berada (ay. 16).
Di sisi
lain, jika mereka mengabaikan atau menolak firman Tuhan, mereka memilih
kebinasaan.
Pilihan ini
bukan tanpa konsekuensi. Tuhan, melalui Musa, mengingatkan umat-Nya untuk membuat
pilihan yang benar: menjalani hidup sesuai firman-Nya. Dia tidak ingin
mereka celaka, apalagi binasa.
Firman
Tuhan bukan dimaksudkan untuk mengekang atau menindas. Sebaliknya,
firman itu berfungsi sebagai pagar pelindung dari bahaya dan penuntun
agar mereka tidak terjerumus ke jurang dosa dan maut.
Tuhan
menginginkan agar mereka hidup bahagia selamanya bersama Dia. Oleh
karena itu, Dia menyediakan jalan keselamatan melalui karya Kristus di
kayu salib.
Dengan
demikian, Ulangan 30:19 menjadi pengingat bagi kita bahwa setiap pilihan
memiliki konsekuensi. Memilih hidup yang berkenan kepada Tuhan berarti berjalan
menaati firman-Nya.
Marilah
kita senantiasa berusaha untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, dengan memercayai
firman-Nya sebagai pedoman dan menjalankannya dengan penuh ketaatan.
Dengan
demikian, kita berjalan menuju kehidupan yang diberkati dan penuh
kebahagiaan bersama Tuhan, baik di dunia ini maupun di kekekalan.
Ayat ini
memiliki beberapa implikasi penting dalam studi teologi dan etika Kristen:
- Kedaulatan Allah dan
Kehendak Bebas Manusia: Tuhan memiliki kedaulatan atas segala
sesuatu, namun Dia juga memberikan kehendak bebas kepada manusia untuk
memilih.
- Hukum Taurat dan Kasih
Karunia: Hukum
Taurat menunjukkan konsekuensi dari dosa, sedangkan kasih karunia Allah
dalam Kristus menawarkan keselamatan dan kehidupan baru.
- Pentingnya Ketaatan: Ketaatan kepada firman
Tuhan adalah kunci untuk hidup yang diberkati dan berkenan kepada-Nya.
- Konsekuensi Etis: Setiap pilihan moral
memiliki konsekuensi yang harus dipertimbangkan dengan seksama.
Jadi, Ulangan 30:19 adalah pesan yang
penuh makna tentang pentingnya memilih hidup yang berkenan kepada Tuhan. Dengan
memahami konsekuensi dari setiap pilihan dan menjalankan firman-Nya dengan
penuh ketaatan, kita dapat berjalan menuju kehidupan yang diberkati dan penuh
kebahagiaan bersama Dia. Amin
“LAGU
PUJIAN”
KJ
364 – Berserah Kepada Yesus
Refrein:
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus’lamat,
aku berserah!
- Berserah kepada Yesus
di kakiNya ‘ku sujud.
Nikmat dunia kutinggalkan;
Tuhan, t’rima anakMu! - Berserah kepada Yesus
aku jadi milikMu.
B’rilah RohMu meyakinkan
bahwa Kau pun milikku! - Berserah kepada Yesus
kuberikan diriku.
B’ri kasihMu dan kuasaMu,
ya, berkati anakMu! - Berserah kepada Yesus
kurasakan apiNya.
Kar’na s’lamat yang sempurna
puji, puji namaNya!
"DENGAN
SAYAPMU"
Firman-Mu
berkata Kau besertaku
Maka
kuat roh dan jiwaku
Tangan-Mu
Tuhan s’lalu kunantikan
Di
setiap langkah kupercaya
Reff:
Dengan
sayap-Mu ’ku kan terbang tinggi
Di
tengah badai hidup ’ku tak menyerah
Kau
kekuatanku Kau penghiburan bagiku
Pertolonganku
di tempat Maha Tinggi
Ku
mengangkat tanganku aku berserah
Kau
kunantikan
Kau
yang kusembah Yesusku Rajaku
Posting Komentar