KJ 155-170
KJ. 155 YERUSALEM, PUSAKA DAUD
1. Yerusalem, pusaka Daud, betapa kau berubah!
Mengapakahb tak lagi kau menjunjung
citra sorga?
Mesias datang padamu mencari
kebajikan,
Wajahmu dingin membeku dan Dia
Kausalibkan.
2. Yerusalem, mengapakah kausangkal maksud Tuhan?
Dimanakah sejahtera yang harus
kauwujudkan?
Di zaman dulu sang Firaun telah
berbuat jahat,
Tak ubah kini punengkau membunuh
Jurus’lamat.
3. Yerusalem, o bundaku, nabi-nabi kaubunuh,
dan yang diutus padamu engkau lempari
batu.
Merindu Yesus, Putra Daud,
mengumpulkan anakmu;
Engkau ternyata tidak mau, sebab
terlalu angkuh.
4. Yerusalem, Yerusalem, Rajamu sudah datang!
Seorang Anak Betlehem empunya
Kerajaan.
TakhtaNya suci dan teguh, damaiNya
tak berlalu
Dan Ia menjadikanmu Yerusalem yang
baru.
KJ. 156 KITA, ANAK ADAM
1. Kita, anak Adam, insan bercela, lahir dalam dosa dan akibatnya,
kita kehilangan bahagia firdausdan
menjadi takluk pada kuasa maut.
Kyrie, eleison, Khriste, eleison,
Kyrie, eleison!
Tuhan, kasihanilah! Kristus,
kasihilah! Tuhan, kasihanilah!
2. Walau berusaha sampai berlelah, tidaklah menolong kita yang lemah,
hanya Tuhan Allah yang Mahakurnia,
yang dalam kasihNya mengutus PutraNya.
Kyrie, eleison, Khriste, eleison,
Kyrie, eleison!
Tuhan, kasihanilah! Kristus,
kasihilah! Tuhan, kasihanilah!
3. Andaikata Kristus tidak menjelma dala rupa hamba, masuk dunia,
jika bukan Dia menjadi Penebus, maka
kita insan binasalah terus.
Kyrie, eleison, Khriste, eleison,
Kyrie, eleison!
Tuhan, kasihanilah! Kristus,
kasihilah! Tuhan, kasihanilah!
4. Sungguh, kasih Allah sangatlah besar, nyata bagi kita yang t’lah mendengar
bahwa PuteraNya di salib Golgota
menghapuskan dosa seluruh dunia.
Kyrie, eleison, Khriste, eleison,
Kyrie, eleison!
Tuhan, kasihanilah! Kristus,
kasihilah! Tuhan, kasihanilah!
5. KepadaMu, Kristus, puji s’lamanya: kau telah disalib bagi dunia,
Kau kekal bertakhta bersama BapaMu;
t’rima kami ini di KerajaanMu!
Kyrie, eleison, Khriste, eleison,
Kyrie, eleison!
Tuhan, kasihanilah! Kristus,
kasihilah! Tuhan, kasihanilah!
KJ. 157 INSAN, TANGISI DOSAMU
1. Insan, tangisi dosamu! Ingatlah, Kristus menempuh jalan
penuh sengsara dan bagai hamba
terendah Ia kosongkan diriNya
menjadi Perantara. Yang mati
dihidupkanNya, yang sakit disembuhkanNya,
yang hilang Ia cari, berkurban diri
akhirnya, memikul dosa dunia diatas kayu salib.
2. Syukur, pujian dan sembah kepada Dia angkatlah yang mati bagi kita.
Ikutlah Dia yang menang, pikullah
salib dan beban dengan bersukacita!
KasihNya perkenankanlah dan dalam
kuasa namaNya kalahkanlah yang jahat.
Ingat darahNya yang kudus, yang bagi
Allah, Bapamu, berharga tinggi amat!
KJ. 158 ‘KU INGIN MENGHAYATI
1. ‘Ku ingin menghayati sengsara Tuhanku.
Semoga kudapati, ya Yesus, rahmatMu!
Beban kesalahanku membuatku lelah;
Berilah hidup baru, ya Yesus,
tolonglah!
2. O ingat akan daku yang hilang tersesat;
bertimbunlah dosaku yang menekan
berat.
JalanMu kulalaikan, hidupku bercela;
Engkau penuh kebaikan, ya Yesus,
tolonglah!
3. Waktu yang Kauberikan terbuang olehku;
tidak kuperhatikan nasihat sabdaMu.
Jiwaku menderita dan berkeluh-kesah;
O Sumber sukacita, ya Yesus,
tolonglah!
4. Kiranya kausembuhkan hatiku yang sedih,
sudilah menghapuskan dosaku yang
keji.
‘Ku rindu akan hidup yang suci mulia;
hantikanlah tangisku, ya Yesus,
tolonglah!
KJ. 159 YESUS, MESIAS
1. Yesus, Mesias
Yesus, Harapan dunia, Juruselamat
Dikaulah!
2. Biarlah kami mengerti bahwa telah Engkau beri
damai sentosa yang penuh hanyalah
oleh kurbanMu.
3. Petrus mengaku segera: “kaulah Mesias mulia!”
tapi menolak ujarMu bahwa sengsara
Kautempuh.
4. Memang di mata dunia kurban di salib tercela,
namun kurbanMu, Penebus, hikmat Ilahi
yang kudus.
5. Ajari kami kasihMu, juga memikul salibMu,
rela bersaksi tak segan bahwa
Engkaulah yang menang!
6. Biar semua mengerti damai kekal yang Kauberi:
Kau Jurus’lamat dunia; Yesus, Kau Raja
semesta.
KJ. 160 SANG ANAKDOMBA YANG KUDUS
1. Sang Anakdomba yang kudus memikul dosa dunia,
rela dan sabar menebus hutang besar
manusia.
Lihatlah Dia menempuh jalan sengsara
dan keluh,
Menurut dan setia. Ia dihina,
disesah, mati di salib Golgota,
Berkata: “Ku sedia.”
2. Dialah Jurus’lamatku, Kawan yang tak bertara,
Pembawa damai yang penuh, disuruh
Allah Bapa:
“Pergilah Kau, hai anakKu, terimalah
di pundakMu
akibat dosa dunia; bebaskanlah manusia
dari hukuman dan cela:
Engkaulah Penebusnya.”
3. “Ya Bapa, Aku HambaMu, yang Kau pesan Kutanggung;
sabdaMu niat hatiKu dan maksudMu
Kusanjung.”
O kuasa kasih tak terp’ri Yang
Mahakuasa memberi
PutraNya yang tercinta! Kasih Ilahi
yang kudus,
Ke dalam maut kau tembus: kuasamu tak
terhingga!
4. Sepanjang umur hidupku kuingat Dikau, Tuhan;
ya Yesus, di rangkulanMu hatiku
Kausembuhkan.
Dalam gelap Engkau Terang, di malam
duka Kau Teman
Yang menabahkan hati. Inilah yang
menghiburku,
Bahwa ‘ku jadi milikMu baik hidup
maupun mati.
5. Kau, Anakdomba yang lembut, kupuji siang-malam
dan diriku dengan syukur padaMu
kuserahkan.
Biarlah daya hidupku melimpah-ruah
bagiMu
Mengungkap t’rimakasih, hingga pahala
karyaMu
Yang Kauperoleh bagiku kuingat tiap
hari.
6. Hendak kuminum cawanMu dalam KerajaanMu;
darahMu kemegahanku dan pembersih
jubahku.
Mahkota hidup yang baka akan kupakai
menyembah
menghadap takhta Bapa. Kaulah kekal
Pengantinku:
tak bercela di sisiMu ‘ku masuk rumah
Allah.
KJ. 161 SEGALA KEMULIAAN
1. Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau
t’rus.
“Hosana, Raja kami! Hosana, Anak
Daud!
Utusan Tuhan Allah, mubarakah
Engkau!”
2. Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau
t’rus.
Malaikat dalam sorga memuji namaMu;
Segala yang tercipta menyambut
kuasaMu.
3. Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau
t’rus.
Kaum
Pun kami mengelukan namaMu yang
kudus.
4. Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau
t’rus.
Seb’lum Engkau sengsara, puian
bergema;
Sekarang kami puji Kau dalam t’rang
baka.
5. Segala kemuliaan bagiMu, Penebus!
Pun suara anak-anak memuji Dikau
t’rus.
Dahulu dan sekarang Engkau
terpujilah,
Ya Raja Mahamurah, Pemb’ri anugerah.
KJ. 162 HOSIANA! PUTRA DAUD
1. Hosiana! Putra Daud memasuki
Siap-siaplah engkau, atur takhta bagi
Dia!
Ranting
2. Hosiana! Marilah kami sonsong Kau yang datang.
Hati kami siaplah untuk kami
persembahkan
Dan umatMu berseru: “S’lamat datang
padaMu!”
3. Hosiana! Datanglah! Raja dan Pahlawan damai;
karyaMu seluruhnya itu kemenangan
kami.
Oleh kuasa tanganMu KerajaanMu teguh.
4. Hosiana! Lihatlah kami umat yang Kaupilih.
KepadaMu sajalah kami menyerahkan
diri,
Tunduk, patuh dan teguh melakukan
p’rintahMu.
5. Hosiana! Tolonglah kami tanpa pamrih
kepadaMu berserah beribadah yang
sejati.
Yan tak patut dan teguh, ia bukan
muridMu.
6. Hosiana bergema, terdengar dimana-mana.
Putra Daud, penuh berkat, jangan Kau
di luar
Hosiana, masuklah! Tinggal t’rus!
Haleluya!
KJ. 163 DAMAI SEJAHTERA KUTINGGALKAN BAGIMU
1. “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,
damai sentosaKu Kuberi kepadamu!
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,
damai sentosaKu Kuberi kepadamu!”
Janganlah hatimu gemetar dan gelisah;
Tuhan kasihilah dan percayalah Dia!
Ia telah pergi, Ia datang kembali.
Ingat amanatnya, berpegang pada
janji:
2. DisediakanNya dalam rumah BapaNya
bagi sahabatNya tempat tinggal
s’lamanya.
Sambil menanti Dia, kuatkanlah hati.
Ingat amanatNya, berpegang pada
janji:
3. Kamu, jemaatNya, tahu jalan ke situ:
Dialah Jalan dan Kebenaran dan Hidup!
Lakukanlah sabdaNya seraya menanti.
Ingat amanatNya, berpegang pada
janji:
4. Kamu pun bukanlah bagai yatim piatu:
Roh Mahasucilah yang menghiburkan
kamu!
Sampai TuhanMu datang amalkanlah
kasih.
Ingat amanatNya, berpegang pada
janji:
KJ. 164 DI LARUT MALAM YANG GELAP
1. Di larut malam yang gelap San Jurus’lamat yang resah,
sendiri di kebun senyap berdoa pada
BapaNya.
2. Di larut malam yang senyap Almasih sangat takutlah,
sedang muridNya terdekat tak tahu
prihatin GuruNya.
3. Di larut malam kemelut Penanggung dosa dunia
penuh sengsara bertelut, bergumul
dalam doaNya.
4. Di larut malam yang ngeri malaikat Bapa datanglah,
diutus untuk memberi kekuatan yang
dipintaNya.
KJ. 165 JURUS’LAMAT DUNIA
1. Jurus’lamat dunia, walau tak bersalah,
bagai maling disergap pada waktu
malam
dan dihina, dicela didepan mahkamah,
diludahi, dicerca oleh kaum ulama.
2. Waktu fajar merekah,Yesus pun dibawa
ke
Ke Herodes yang kejam Yesus pun
diseret;
Raja dan pengawalnya tak segan
mengejek.
3. Jam sembilan paginya, balik ke
Tuhan kita disesah oleh kaum serdadu;
Jubah ungu diberi dan mahkota duri;
Olokannya: “Hai tabik, Raja kaum
Yahudi!”
4. Palang dihelakanNya pada tengah hari
dan di bukit
menderita tiga jam; ada yang
menghujat.
Matahari pun kelam dan menutup muka.
5. Pukul tiga yang sepi, Yesus, hampir mati,
berseru: “Eli, Eli, lamma
sabakhtani?”
Lalu putus nyawaNya dan di Bait Suci
Tabir koyak terbelah; ada gempa bumi.
6. Waktu menjelang senja, yang kena hukuman
dipatahkan tulangnya agar diturunkan.
Yesus tak demikian, kar’na sudah
mati:
Nampak dari lukaNya darah campur air.
7. Surya hampir terbenam waktu datang Yusuf
yang termasuk muridNya, minta mayat
Yesus;
tubuh diturunkannya, dikapankan lenan
dan di kubur miliknya Yesus
dibaringkan.
8. Tuhan Yesus, tolonglah kami mendalami
aniaya dan cela yang Engkau alami,
agar kami olehMu meninggalkan dosa
kepadaMu bersyukur, jiwa pun sentosa.
KJ. 166 TERSALIB DAN SENGSARA
1. Tersalib dan sengsara Kau, Yesus, Tuhanku,
terkulai menderita akibat salahku;
dengan hati yang pilu,
sedih tak terperi kulihat siksaanMu
yang dashyat dan keji.
2. Alam berdukacita dan langit menggelap saksikan Putra Allah
membuat Firman g’nap; ditanggung
s’gala siksa
yang sakit dan pedih demi tebusan
dosa manusia di bumi.
3. Tertumpah darah Yesus di bukit Kalvari;
dipikul dengan tulus durhaka insani.
Bertobatlah, manusia, memohon
ampunNya,
Supaya di sucukan di dalam darahNya!
KJ. 167 YESUS, TUHANKU, APAKAH DOSAMU
1. Yesus, Tuhanku, apakah dosaMu, hingga hukuman bagiMu berlaku?
Durhaka apa sudah dituduhkan padaMu
Tuhan?
2. Kau didera, dihina kaum prajurit, Kau dicerca, dib’ri mahkota duri
dan minumnMu pada kayu salib anggur
yang pahit.
3. Apa sebabnya Kauterima siksa? Tak lain kar’na dosa manusia:
aku sendiri dan kesalahanku jadi
bebanMu!
4. Siapa menduga jalan hukum ini: bahwa Gembala mengurbankan diri,
jadi tebusan domba yang bersalah
terhadap Allah.
5. Kau harus mati walau tak berdosa, orang bersalah hidup dan sentosa.
Bebaskanlah kami yang t’lah
mengaminkan Kau disalibkan.
6. Kasih sempurna, rahmat tak terhimgga, Kau menjalani siksa maut hina.
Aku terbawa dunia sukacita, kau
menderita!
7. Raja abadi, apa kulakukan, agar kasihMu dapat kumasyhurkan?
Apa yang layak aku persembahkan jadi
imbalan?
8. Tiada yang sanggup untuk mengimbangi rahmat kasihMu suci dan ilahi.
Baik berusaha maupun beribadah,
takkan setara!
9. Namun yang tinggal berkenan padaMu hanyalah bila kusalibkan nafsu;
hati yang hancur yang hendak bertobat
tidak Kautolak.
10. Kar’na ‘ku tahu aku tak berkuasa dan agar jangan aku putus asa,
b’ri Roh KudusMu memerintah aku ikut
jejakMu!
11. Jadikan daku taat dan setia demi namaMu yang mahamulia,
agar kupikul salibMu ke muka tanpa
berduka.
12. Walau karyaku tak bersifat jasa, namun, ya Tuhan , Kau senantiasa
mau menerima persembahan hati dan
Kauberkati.
13. Ya Tuhan Yesus yang di takhta Allah, Kau yang terpuji umtuk selamanya;
aku pun ikut memberi selalu syukur
padaMu!
KJ. 168a HAI DUNIA, LIHAT TUHAN
Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.
KJ. 168b HAI DUNIA, LIHAT TUHAN
Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.
KJ. 168c HAI DUNIA, LIHAT TUHAN
1. Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan,
tergantung di salib. Sang Raja
Kemuliaan menanggung
penghinaan, sengsara siksa yang keji.
2. O lihatlah betapa penuh keringat darah seluruh tubuhNya.
HatiNya yang mulia, dirundung
dukacita,
Terungakap dalam berkesah.
3. Siapa menyebabkan hukuman dan siksaaan terhadap diriMu?
Kau bukanlah pedosa; Kau suci tak
bernoda.
Mengapa salib Kautempuh?
4. Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut,
yang menyebabkan duka, sengsaraMu dan
luka
dan sisa yang membawa maut.
5. Akulah yang celaka. ‘Ku patut ke neraka akibat dosaku.
‘Ku patut menderita segala dukacita,
perih dan sakit bilurMu.
6. Kauangkat ke pundakMu segala tanggunganku yang menekan berat.
Sedang Engkau dikutuk, ‘ku bebas dan
terluput.
SalibMu itulah berkat.
7. Dengan menyangkal diri ‘ku ingin mengiringi Engkau, ya Tuhanku,
di dalam sukacita, pun dalam
menderita tetap setia padaMu.
KJ. 169 MEMANDANG SALIB RAJAKU
1. Memandang salib Rajaku yang mati untuk dunia,
kurasa hancur congkakku dan harta
hilang harganya.
2. Tak boleh aku bermegah selain di dalam salibMu;
kubuang nikmat dunia demi darahMu
yang kudus.
3. Berpadu kasih dan sedih mengalir dari lukaMu;
mahkota duri yang pedih menjadi
keagunganMu.
4. Melihat darah lukaNya membalut tubuh Tuhanku,
‘ku mati bagi dunia dan dunia mati
bagiku.
5. Andaikan jagad milikku dan kuserahkan padaNya,
tak cukup bagi Tuhanku diriku yang
dimintaNya.
KJ. 170 KEPALA YANG BERDARAH
1. Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara dan luka yang
pedih,
meski mahkota duri menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi: terima hormatku.
2. O wajah yang mulia, yang patut di sembah
dan layak menerima pujian dunia,
sekarang diludahi,
dihina, dicerca, disksa, dilukai yang
salah siapakah?
3. Ya Tuhan, yang Kautanggung yaitu salahku;
dosaku t’lah Kaugantung dikayu
salibMu.
O, kasihani daku yang harus dicela;
Ampunilah hambaMu, beri anugerah!
4. Gembala yang setia terima dombaMu!
Kau Sumber bahagia Penuntun hidupku.
SabdaMu t’lah membuka karunia tak
terp’ri
Dan nikmat dari sorga padaku Kauberi.
5. Syukur sebulat hati kub’rikan padaMu,
ya Yesus yang t’lah mati demi
selamatku.
Hendaklah ‘ku terhibur dengan
tuntunanMu:
PadaMu ‘kuberlindung di akhir
hayatku.
6. Di saat aku mati, Kau tinggalah serta;
di pintu maut nanti, ya Tuhan,
datanglah!
Di kala kecemasan menghimpit hatiku,
Berilah kekuatan berkat sengsaraMu.
7. Engkaulah perlindungan di saat ajalku;
salibMulah, ya Tuhan, penghibur
anakMu
dan wajahMu kupandang!
Posting Komentar