KESETIAAN VS. PERSELINGKUHAN ROHANI
KESETIAAN
VS. PERSELINGKUHAN ROHANI
"Tetapi, engkau mengandalkan kecantikanmu
dan kemasyhuranmu untuk melacur. Engkau menumpahkan nafsu pelacuranmu kepada
setiap orang yang lewat dan kecantikanmu menjadi miliknya."
(Yehezkiel 16:15)
Yehezkiel 16:15 menghadirkan metafora yang kuat
untuk menggambarkan perselingkuhan umat Israel dengan dewa-dewa lain. Tuhan
mengumpamakan umat-Nya sebagai perempuan yang tidak setia, yang telah
dikhianati setelah menerima banyak kebaikan dari-Nya. Perikop ini menawarkan
wawasan berharga tentang sifat perselingkuhan rohani dan konsekuensinya bagi
umat Tuhan.
Metafora
perempuan yang tidak setia dalam Yehezkiel 16:15 kaya akan makna. Perempuan ini
digambarkan sebagai:
- Cantik dan termasyhur: Umat Israel diberkati
dengan tanah yang subur, kelimpahan sumber daya, dan posisi terhormat di
antara bangsa-bangsa.
- Diberkati dengan limpah
ruah: Tuhan
menyediakan segala kebutuhan mereka, dari makanan dan pakaian hingga
perhiasan dan kekayaan.
- Tidak setia: Umat Israel berpaling
dari Tuhan dan menyembah berhala, mengkhianati perjanjian yang telah
mereka buat dengan-Nya.
Perselingkuhan
mereka digambarkan sebagai:
- Pelacuran: Umat Israel
menghamburkan diri kepada dewa-dewa lain, mencari kesenangan dan pemenuhan
di luar hubungan mereka dengan Tuhan.
- Membuang-buang
kecantikan: Umat
Israel menyia-nyiakan berkat Tuhan dengan menggunakannya untuk menyembah
berhala, bukan untuk memuliakan-Nya.
Meskipun
perikop ini ditujukan kepada umat Israel kuno, maknanya tetap relevan bagi umat
Kristen modern. Kita pun, seperti umat Israel, telah diberkati dengan limpah
ruah oleh Tuhan. Dia telah menyelamatkan kita dari dosa, mengadopsi kita
sebagai anak-anak-Nya, dan memberikan Roh Kudus untuk menuntun dan
memberdayakan kita.
Namun,
seperti umat Israel, kita pun rentan terhadap perselingkuhan rohani. Kita dapat
menyia-nyiakan berkat Tuhan dengan mengutamakan hal-hal duniawi daripada
hubungan kita dengan-Nya. Kita dapat menyembah berhala modern seperti kekayaan,
ketenaran, atau kesenangan, dan mengabaikan Tuhan dalam hidup kita.
Perselingkuhan
rohani memiliki konsekuensi serius. Umat Israel mengalami hukuman dan
pembuangan karena ketidaksetiaan mereka. Demikian pula, umat Kristen yang
menyimpang dari Tuhan dapat mengalami konsekuensi negatif dalam hidup mereka,
seperti:
- Kehilangan damai dan
sukacita:
Hubungan yang sejati dengan Tuhan adalah sumber kedamaian dan sukacita
yang mendalam. Ketika kita berpaling dari Tuhan, kita kehilangan sumber
kebahagiaan sejati ini.
- Kehilangan arah dan
tujuan: Tuhan
adalah pencipta dan pemelihara kita. Ketika kita menyimpang dari-Nya, kita
kehilangan arahan dan tujuan hidup kita.
- Disiplin dan hukuman: Dalam kasih-Nya, Tuhan
terkadang mendisiplinkan anak-anak-Nya untuk membawa mereka kembali
kepada-Nya. Hukuman ini mungkin berupa kesulitan atau penderitaan, tetapi
tujuannya adalah untuk membimbing kita ke dalam ketaatan dan pertobatan.
Yehezkiel
16:15 adalah pengingat kuat akan kesetiaan Tuhan kepada kita dan tanggung jawab
kita untuk tetap setia kepada-Nya. Tuhan telah menunjukkan kasih-Nya yang luar
biasa kepada kita dalam Yesus Kristus. Dia telah menyelamatkan kita dari dosa
dan menawarkan kehidupan baru bersama-Nya.
Sebagai
tanggapan atas kasih dan pengorbanan-Nya, kita dipanggil untuk:
- Menempatkan Tuhan di
atas segalanya: Dia
adalah prioritas utama dalam hidup kita, dan kita harus mencari Dia di
atas semua hal lain.
- Menggunakan
berkat-Nya untuk memuliakan-Nya: Segala sesuatu yang kita miliki berasal
dari Tuhan, dan kita harus menggunakannya untuk melayani Dia dan memajukan
kerajaan-Nya.
- Menjaga
hati kita tetap murni: Kita harus berhati-hati terhadap hal-hal yang dapat menarik hati
kita dari Tuhan, seperti kekayaan, ketenaran, atau kesenangan.
- Memperdalam hubungan
kita dengan Tuhan: Kita harus menghabiskan waktu bersama Tuhan dalam doa, pembacaan
Alkitab, dan persekutuan dengan orang percaya lainnya.
Yehezkiel
16:15 adalah peringatan keras bagi umat Tuhan tentang bahaya perselingkuhan
rohani. Kita harus bersyukur atas kesetiaan Tuhan kepada kita dan berkomitmen
untuk tetap setia kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan kita. Dengan
melakukan itu, kita dapat mengalami kedamaian, suka cita. Amin
LAGU
PUJIAN
"HANYA
DEKAT KASIH-MU BAPA"
Hanya
dekat kasihMu Bapa
Jiwaku
pun tentram
Engkau
menerimaku dengan sepenuhnya
Walau
dunia melihat rupa
Namun
Kau memandangku
Sampai
kedalaman hatiku
Tuhan
inilah yang ku tahu
Kau
mengenal hatiku
Jauh
melebihi semua yang terdekat sekalipun
Tuhan
inilah yang ku mau
Kau
menjaga hatiku
Supaya
kehidupan memancar senantiasa
"SEPERTI
WANITA MENGURAPIMU"
Seperti
wanita mengurapiMu
Menangis
dibawah kakiMu
Demikian
hidupku mau mengasihiMu
Yesus
Engkau baik bagiku
Sampai
akhir ku menutup mata
Ku
tetap setia menanti janjiMu
Sampai
kudapatkan mahkota kehidupanku
Ku
tetap setia, tuk melayaniMu
Posting Komentar