KATEKISASI SIDI
PELAJARAN 1
A L K I T A B
I.
ARTI
KATA ALKITAB
ALKITAB terdiri
dari kata AL = Kudus, suci, dan kitab = buku.
Jadi ALKITAB adalah buku yang memuat / menceritakan tentang
Allah, rencana dan kehendak-Nya
II.
ALKITAB
ADALAH FIRMAN ALLAH
Alkitab bukan hanya ‘berisi’ firman Allah (pandangan Liberal), bukan juga hanya ‘menjadi’ firman Allah
(pandangan Neo Orthodox). Alkitab adalah Firman Allah
(pandangan Conservative/berpendirian
teguh). Alkitab adalah wahyu Allah secara obyektif dan lengkap. Alkitab sudah ditulis dan Allah telah
berfirman melaluinya. Alkitab tetap
Firman Allah, apapun pengalaman
kita terhadapnya.
Bukti-bukti bahwa Alkitab adalah Firman Allah (wahyu Allah) :
1
“ Segala tulisan (yang) diilhamkan Allah “ (II Tim 3:16).
Dalam Alkitab bahasa aslinya tidak ada kata ‘yang’, sehingga terjemahan dapat berbunyi “segala tulisan diilhamkan Allah“. Juga II Pet 1:21 mengatakan bahwa Alkitab
ditulis melalui wahyu dan ilham Roh
Allah. Jadi semua yang ditulis
dalam Alkitab adalah diilhamkan oleh Allah,
berarti Firman Allah.
2. Kata-kata dalam
Alkitab:
“Allah berfirman”, “Berfirmanlah Allah”, “maka firman Tuhan datang kepadaku”, terdapat +
3800 kali.
Mis: Yeremia 1 & 2 : Tiap-tiap pasal 10 kali.
Firman Tuhan kepada Musa, “Suratkanlah
segala firman ini”(Kel 34:27;
Ul 31:24-26).
3.
Penulis-penulis
PB percaya
bahwa PL
adalah Firman Allah yang
diwahyukan oleh Allah. Mereka
berkali-kali mengutip ayat-ayat PL untuk membuktikan apa yang
dikatakannya benar adanya,
misalnya: Rasul Paulus
– Gal
3:6-13 : v.6 - Kej
15:6; v.8 - Kej 12:3; 18:18;
v.10 - Ul 27:26; v.11 – Hab
2:4; v.12 – Im 18:5; v.13 – Ul 21:23. Rasul
Petrus – I Petr 1:23-25 - Yes 40:6-8. Mereka juga terus menerus mengatakan
bahwa nubuat PL
sudah digenapi atau pasti akan digenapi,
mis: Mat 2:17-18 – Yer 31:15
(waktu itu sudah digenapi);
Rom 14:10-12 - Yes 45:23
(masih untuk yang akan datang).
Para Rasul juga terus menerus menggunakan PL
sebagai bahan/dasar dari khotbah-khotbah mereka, mis:
-
Petrus : Kis 2:16-21
- Yoel 2:28-32 ; Kisah Rasul 2:31 -
Mazmur 16:10 ; Kis
2:25-28 - Maz
16:8-11 Kisah Rasul 2:34-35
- Mazmur 110:1 ; Kis 2:30
- Maz 132:11
-
Filipus : Kis
8:32-35 - Yes
53:7-8
Juga
mereka menghargai/mengakui kitab-kitab
yang mereka tulis sendiri, yaitu PB sebagai firman Allah yang sederajat dengan
PL, mis:
I Kor 4:1; Gal 1:6-8, 11-12; I Pet 1:12b;
II Pet 3:15-16; I Kor
2:6-8, 10a, 13; 14:37;
I Tim 5:18; Luk 10:7.
1
4.
Yesus Kristus
sendiri menyatakan
bahwa Alkitab adalah wahyu / ilham Allah yang mempunyai otoritas,
pasti akan digenapi dan sering mengutipnya,
mis: Mark 13:19; Mat 19:4-5;
Luk 17:26-27; 17:28-32; Mark
12:26; Yoh 3:14; Mat 12:40-41; Nubuat Alkitab pasti digenapi: Mat
5:17-18; 26:54-56; Yoh
10:34-35; Tiap huruf dan kata
dalam Alkitab mempunyai otoritas dan
tidak dapat diubah: Mat 5:17-18;
22:41-46. Yesus pun tunduk di
bawah otoritas Alkitab: Mat
3:13-17; 4:1-11.
5. Kesatuan
isi Alkitab.
Alkitab
terdiri dari 66 kitab, ditulis oleh + 40 orang penulis dari latar belakang
yang berbeda-beda (nabi, raja,
petani, gembala, nelayan, dokter, tukang pajak, dll ), pada tempat yang
berbeda, dalam rentang waktu yang
panjang + 1600 tahun. Meskipun
demikian semua tulisan di dalamnya merupakan satu kesatuan yang sempurna yaitu
rencana Allah menyelamatkan manusia melalui
Yesus Kristus. Jika para
penulisnya tidak diilhami oleh Roh Kudus, tidak mungkin menghasilkan tulisan
yang menyatu. Di bawah ini beberapa hal
yang menunjukkan kesatuan isi Alkitab:
[1] Alkitab hanya
mempunyai satu sistim doktrin.
[2] Alkitab hanya
mempunyai satu konsep moral.
[3] Alkitab hanya
mempunyai satu sistim keselamatan.
[4] Alkitab hanya
mempunyai satu pusat, yaitu KRISTUS.
6. Nubuat-nubuat dalam Alkitab tergenapi dengan tepat.
Di
bawah ini kita hanya membicarakan dua
hal saja, yaitu mengenai kedatangan
Yesus Kristus yang pertama kali dan orang
Yahudi (Israel).
A. Kedatangan Yesus Kristus yang
pertama kali :
|
NO. |
TENTANG YESUS
KRISTUS |
DINUBUATKAN |
PENGGENAPAN |
|
1. |
Dilahirkan oleh anak dara
|
Yesaya 7:14 |
Mat 1:18-25;
Luk 1:30-35. |
|
2. |
Benih Ibrahim |
Kejadian 12:3 |
Mat 1:2-3 |
|
3. |
Dari suku Yehuda |
Kejadian 49:10 |
Mat 1:2 |
|
4. |
Keturunan Daud |
II Sam 7:12 |
Mat 1:1, 6 |
|
5. |
Dilahirkan di Betlehem, tanah Yehuda |
Mikha 5:1 |
Mat 2:1; Lukas
2:4-7 |
|
6. |
Diurapi oleh Roh Kudus |
Yes 11:1-2 |
Mat 3:16 |
|
7. |
Menunggang
kuda memasuki Yerusalem |
Zakharia 9:9 |
Mat 21:1-7 |
|
8. |
Dicelakai oleh sahabat dekat-Nya |
Maz
41:10; 55:13-15 |
Yoh 13:18, 21-26 |
|
9. |
Dijual dengan harga
30 keping perak |
Zakh 11:12-13 |
Mat 27:3-10 |
|
10. |
Ditnggalkan oleh murid-murid-Nya |
Zakh 13:7 |
Mat 26:56b |
|
11. |
Kaki dan tangan-Nya ditebuk (dipaku) |
Maz
22:17; Zakh 12:10 |
Gal 3:13 |
|
12. |
Tak satu tulangpun dipatahkan |
Kel
12:46; Zakh 12:10 |
Yoh 19:36-37 |
|
13. |
Baju dibag-bagi dan jubah diundi |
Maz 22:19 |
Yoh 19:23-24 |
|
14. |
Menderita karena dosa kita |
Yes 53:5-6 |
I Pet 2:24 |
|
15. |
Ditinggalkan oleh Allah |
Maz 22:2 |
Mat 27:46 |
|
16. |
Bangkit dari kematian |
Maz 16:10-11 |
Mat
28:1-10; Kis 2:24, 27-32 |
|
17. |
Naik ke surga |
Maz 68:18-19 |
Mark 16:19-20; Ef 4:8-10 |
|
18. |
Duduk di sebelah kanan Allah Bapa |
Maz 110:1 |
Mark 16:20; Kis 2:33-35 |
B. Mengenai Israel
1.
Jika mereka tidak menaati perintah Allah, maka Allah akan menghancurkan
berhala-berhala mereka, tentaranya dibiarkan kalah, tanahnya dibiarkan
ditinggal kosong dan mereka akan dicerai-beraikan di antara segala bangsa -
Imamat 26:14-33.
2. Allah berjanji bahwa
7.
Ketepatan
ilmu pengetahuan dalam Alkitab membuktikan bahwa
Alkitab adalah Firman Allah.
2
Banyak
hal-hal ilmiah yang baru didapat beberapa ratus tahun yang lalu, tetapi Alkitab
telah mengatakan tentang hal itu. Dalam
Alkitab terdapat 325
ayatayat mengenai ilmiah yang meliputi
34 macam ilmiah. Jadi Alkitab sangat kaya akan hal-hal ilmiah
dan apa yang tercatat di dalam Alkitab tentang ilmiah tepat adanya, mis :
Contoh:
- Bumi
ini bulat :
Yes 40:22 ‘.. bulat bumi ..’, Ams
8:27 ‘ .. bulatan ..’ yang dalam bahasa aslinya ‘chug’
yang berarti lingkar, lengkung.
-
Keturunan Abraham dinubuatkan akan seperti
“bintang di langit”, tidak
terhitung jumlahnya (Kej 15:5; 22:17).
Untuk
membuktikan hal ini kita bisa melihat hasil pengamatan para ilmiawan ,
misalnya:
- Bintang sangat banyak: Hipparchus asal Yunani menghitung bintang pada abad ke-2
BC, jumlahnya 1022 bintang. Ptolemy asal Mesir menghitung bintang
pada awal abad ke-2, jumlahnya 1026,
lalu berkembang manjadi 3000 –
6000 bintang. Setelah ilmu pengetahuan berkembang lebih jauh,
teleskop-teleskop besar ditemukan, para
astronom mendapatkan bahwa jumlah bintang tidak terhitung.
- Bintang sangat tinggi,
sangat jauh - Ayub
22:12
Para ahli bintang
telah dapat mengukur jarak bintang sebagai
100.000 kali garis tengah solar
system kita. Matahari jaraknya
hampir 150 juta km
( 93 juta mil) dari bumi. Dan jika diukur dengan kecepatan cahaya hanya
8 menit cahaya (kecepatan cahaya + 1125
juta km/jam). Tetapi ada beberapa bintang yang
jaraknya 13 juta – 2000 juta tahun
cahaya. Ilmu pengetahuan hanya sejauh
itu dapat mengukur jarak bintang dengan
alat-alat yang mereka miliki, tetapi
tidak dapat disangkal bahwa masih ada bintang-bintang yang letaknya lebih jauh
lagi. Maka Alkitab adalah benar dengan
mengatakan bahwa bintang-bintang
demikian tinggi dan jauh.
- Sebuah bintang
berbeda dengan yang lainnya -- I kor
15:41.
Para ahli bintang
juga telah mendapati bahwa bintang-bintang berbeda dalam hal warnanya,
besarnya, kecepatannya, suhunya, jumlah
cahayanya, dsb.
Matahari +
1 juta kali lebih besar dari
bumi. Ada bintang yang sebesar
matahari, tetapi ada juga bintang yang
besarnya 64 juta kali dar matahari ( bintang
Antares ). Ada juga bintang yang
lebih kecil dari matahari.
Tercatat bahwa
bintang yang paling besar yang didapati ialah bintang Epsilon, yang besarnya 3000 kali diameter matahari
dengan volume 27 biliun kali besar matahari.
- Udara mempunyai berat -
Ayub 28:24-25.
- Cahaya mempunyai hubungan dengan bunyi
- Ayub 38:7,
‘segala bintang fajar ramai-ramai menyanyi ..’ Juga
Maz 65:9b, ‘.. tempat
terbitnya pagi dan petang, Kaubuat bersorak-sorai’.
Ahli-ahli ilmiah
memberitahukan kita bahwa gelombang cahaya sama dengan dengan gelombang bunyi..
Kalau gelombang cahaya merangsang mata kita,
sedangkan gelombang bunyi merangsang telinga kita.
Baru pada
tahun 1880, Alexander Graham Bell berhasil mencipatakan photophone-nya. Bell pernah berkata berkenaan dengan
photophone-nya :’ Saya mendengar seberkas
sinar tertawa, batuk-batuk dan menyanyi “.
8. Alkitab memiliki kuasa untuk
mengubah kehidupan manusia.
Alkitab memuati huruh-huruf mati, tetapi melalui kuasa
Roh Kudus dapat merubah kehidupan manusia yang mau membaca, mempelajari,
merenungkan dan menaatinya (II Kor
5:17).
3
9. Alkitab tetap relevan.
Kebanyakan buku-buku bertahan
tidak lebih dari 25 tahun. Alkitab
meskipun sudah berusia ribuan tahun tapi masih tetap relevan untuk dibaca kini
dan yang akan datang. Alkitab juga sudah
diterjemahkan ke dalam ribuan
bahasa dan tersebar hampir di seluruh
negara. Ini membuktikan bahwa Alkitab
adalah Firman Tuhan yang amat dibutuhkan oleh manusia.
10. Alkitab tetap ada.
Sepanjang sejarah orang-orang berusaha
untuk memusnahkan (membakar) Alkitab,
menyerang/mengkritik Alkitab dengan tajam melebihi kitab-kitab lain,
tetapi Alkitab tetap ada dan terpelihara.
III.
PENULIS, WAKTU PENULISAN, PROSES PENULISAN DAN
KANONISASI ALKITAB
3.1. Penulis.
Alkitab ditulis oleh orang-orang yang berbicara atas
nama Allah yang secara khusus dipilih oleh Allah (ada Nabi, Rasul, Raja,
petani, Nelayan, Tabib, dll) dan diilhami oleh Roh Kudus untuk menuliskan
tulisan-tulisan yang sesuai dengan kehendak Allah. Jadi semua tulisan yang tercantum dalam
Alkitab diilhamkan Allah (II Petrus
1:21).
3.2. Waktu penulisan.
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). Banyak pendapat yang mengatakan bahwa PL
telah rampung pada zaman Ezra. Ezralah
yang mengumpulkan dan menyatukan kitab-kitab ini secara lengkap pada + 400 BC.
PB rampung melalui Konsili Bapak-bapak Gereja di Carthage, pada + 397 AD. Sedangkan penyatuan PL dan PB melalui Konsili
di tempat yang sama pada tahun 419 AD.
3.3. Proses penulisan Alkitab.
Langkah-langkah Roh Kudus menggerakkan penulis-penulis untuk
menuliskan Alkitab:
a.
Allah memilih dan menyiapkan para penulis sebelum Ia menggerakkan mereka
untuk menulis Alkitab.
v
Allah memilih para Penulis,
bahkan sebelum penulis
itu lahir, mis: Yeremia (Yer 1:4-5), Paulus
(Gal 1:15-16).
v
Allah menyiapkan para Penulis
pada situasi dan kondisi yang dikehendaki-Nya,
seperti Musa dipersiapkan di
Mesir (Kis 7:22), sehingga Musa dapat
menulis kitab Taurat (Kitab Musa) sesuai dengan kehendak-Nya. Allah mempersiapkan Lukas sebagai dokter (Kol 4:14) untuk menulis Injil Lukas dan Kisah Para
Rasul.
b.
Allah
memberikan firman-Nya kepada para Penulis Alkitab untuk disampaikan
(dikhotbahkan) kepada umat-Nya, dan bila
telah tiba waktunya Roh Kudus mengilhamkan para penulis Alkitab untuk
menuliskannya, artinya: mempengaruhi para Penulis Alkitab secara
supra alami sehingga menjamin apa yang dituliskannya sesuai dengan kehendak
Allah dan benar (bukan didiktekan). Atau ada juga yang langsung diberi Firman, setelah itu digerakkan untuk
menuliskannya.
4
3.4. Kanonisasi Alkitab.
Pada waktu Alkitab, baik PL
maupun PB dirampungkan, ada kitab-kitab lain selain dari yang 66 kitab yang sekarang termuat di dalam
Alkitab. Proses
penentuan kitab-kitab yang diterima sebagai
firman Allah melalui konsili-konsili
(lihat 3.2.) disebut sebagai Kanonisasi.
Istilah “Kanon”
berasal dari bahasa Ibrani yang berarti:
penggaris/ukuran.
Secara aktif “Kanon”
berarti standar. Tetapi secara pasif pengertiannya adalah penerimaan
gereja terhadap sebuah kitab sebagai Firman Tuhan. Jadi
kanon Alkitab adalah: Kitab-kitab yang mencapai standar yang diterima sebagai Firman Tuhan.
Adapaun ukuran yang dipakai adalah sebagai berikut:
a.
Diilhamkan Allah dan memiliki
otoritas Allah.
b.
Ditulis oleh Nabi, Rasul, orang
saleh.
c.
Orisinil,
yaitu asli menceritakan hal yang
benar, mis: tentang Allah dan manusia.
d.
Dinamis, memiliki kuasa Allah yang dapat merubah hidup
manusia.
IV.
MAKSUD ALLAH
MEMBERIKAN ALKITAB KEPADA MANUSIA
Allah memberikan
Alkitab kepada manusia dengan maksud:
1. Agar
manusia mengenal Allah dan rencana Allah yang mau menyelamatkan manusia melalui
Yesus Kristus (Yoh 3:16).
2. Agar
manusia mengenal petunjuk-petunjuk hidup untuk mencapai kehidupan yang penuh
pengharapan dan memperkenankan Allah (
II Tim 3:16-17 ).
V.
PEMBAGIAN
ALKITAB
Alkitab
terdiri 66 kitab
( 1190 pasal ), yang terbagi menjadi
2 bagian besar, yaitu :
Perjanjian Lama ( PL )
= 39 kitab
( 929 pasal )
Perjanjian Baru ( PB ) =
27 kitab ( 261 pasal ).
PERJANJIAN LAMA
|
KITAB-KITAB
TAURAT ( Pentateukh ) Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan KITAB-KITAB
SEJARAH Yosua Hakim-hakim Rut I Samuel II Samuel I Raja-raja II Raja-raja |
I Tawarikh II Tawarikh Ezra Nehemia Ester KITAB-KITAB
PUISI Ayub Mazmur Amsal Pengkhotbah Kidung Agung NABI-NABI
BESAR Yesaya Yeremia |
Ratapan Yehezkiel Daniel NABI-NABI KECIL Hosea Yoel Amos Obaja Yunus Mikha Nahum Habakuk Zefanya Hagai Zakharia Maleakhi |
5
|
400 tahun antar
Perjanjian |
|
KITAB-KITAB
INJIL Matius Markus Lukas Yohanes KITAB-KITAB
SEJARAH KISAH Para Rasul |
SURAT-SURAT
PAULUS Roma I Korintus II Korintus Galatia Efesus Filipi Kolose I Tesalonika II Tesalonika I Timotius II Timotius Titus Filemon |
SURAT-SURAT UMUM Ibrani Yakobus I Petrus II Petrus I Yohanes II Yohanes III Yohanes Yudas KITAB NUBUAT Wahyu |
-- ooo --
6
PELAJARAN 2
A L L A H
I.
KEBERADAAN
ALLAH
Alkitab menyatakan
bahwa Allah itu ada.
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”
(kejadian 1:1).
“Pada mulanya adalah Firman : Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1).
Alkitab tidak bermaksud untuk membuktikan bahwa Allah itu
ada, melainkan memberitahukan bahwa Allah itu ada / Allah itu sudah
ada, dan Allah yang sudah ada itu
menciptakan segala sesuatu.
Meskipun Alkitab tidak bermaksud membuktikan keberadaan
Allah tetapi dari ciptaan yang ada secara tidak langsung membuktikan adanya
Sang Pencipta yaitu Allah (Mazmur 19
:2).
II.
HAKEKAT ALLAH
1.
Allah
itu Roh
Berarti tidak dapat dilihat dengan mata atau diraba dengan
tangan (Yohanes 4:24).
2.
Allah
itu Kekal
“Aku
adalah Aku…” (Keluaran 3:14); artinya : Aku sekarang ada,
yang dahulu
ada, dan yang akan datang terus
akan ada. Keberadaan Allah itu dari kekal sampai kekal.
3.
Allah
itu Agung / Akbar / Mahabesar
Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
4.
Allah
adalah memiliki Kepribadian
Artinya : Ia memiliki akal (pikiran), perasaan,
kehendak (Roma 11:33-36; Mazmur 139:22;
Amsal 6:16-19).
III.
SIFAT-SIFAT ALLAH
1.
Maha
Hadir ( Omni Presence )
Allah
itu hadir di mana-mana (Mazmur 139:7-12).
2.
Maha
Tahu ( Omni Science )
Allah mengenal diri-Nya, mengenal ciptaan-Nya, mengetahui
apa yang sudah, sedang dan akan terjadi (Amos 15:3; Matius 10:30; Ibrani 4:13).
3.
Maha
Kuasa ( Omni Potence )
Allah
dapat melakukan segala sesuatu, bagi Dia tidak ada yang mustahil (Kejadian 18:14; Wahyu 19:6).
4.
Maha
Kudus
Artinya
: Allah tidak mempunyai hubungan dengan kejahatan atau dosa, namun berkuasa
untuk dosa/kejahatan (Imamat 11:44-45; Yosua 24:19; I Samuel 6:20; Yesaya
40:23; Habakuk 1:12).
7
5.
Maha Adil
Artinya
: Allah tidak dapat membiarkan kesalahan, Ia menuntut dosa itu dihukum ( Kel
34:7b )
6.
Maha Baik
Kebaikan Allah dinyatakan dalam anugerah-Nya (Roma 2:4-5),
murah hati dan belas kasihan-Nya (Mazmur 145:9,15,16).
7.
Maha Kasih
Kasih
Allah akan dunia ini sangat besar dan nyata, yaitu dengan mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
Yesus Kristus sampai mati di kayu salib. (Yohanes 3:16; Roma 5:8;
1Yohanes 4:8, 16; 3:19).
IV.
NAMA-NAMA
ALLAH
1.
Dalam
bahasa Ibrani
a.
Elohim
(Kejadian 1:1).
Berarti : keagungan, kekayaan, kekuasaan, kemuliaan,
dsb (Ulangan 10:17).
Orang Yahudi menganggap nama Allah itu sangat suci
sehingga tidak berani sembarangan menyebut-Nya, maka mereka menyebut Allah
dengan sebutan Adonai ( artinya : TUHAN). Karena
mereka masih takut menghujat nama Allah, maka diberi pula sebutan “Yahwe atau
Yehovah.”
b.
Yehovah (Adonai),
berarti : Tuhan.
Sering kali dikaitkan dengan perasaan pernyataan hubungan
antara Tuhan dan umat-Nya, sehingga sering ditambah sesuatu nama Allah di
belakangnya.
Yahovah (Yehovah) :
Yehovah Jireh -
Tuhan menyediakan -
Kej 22:13-14
Yehovah Rapha - Tuhan Penyembuh/Tabib - Kel 15:26
Yehovah Nissi - Tuhan Panji-panji -
Kel 17:5-15
Yehovah Salom - Tuhan itu Keselamatan - Hak 6:24
Yehovah Ra’ah - Tuhan Gembalaku -
Maz 23:1
Yehovah Tsidkenu - Tuhan adalah kebenaranku - Yer 23:6
Yehovah Sabbaoth - Tuhan semesta alam -
I Sam 1:3
Yehovah
Makkaddeshkem - Tuhan yang menguduskan - Kel 31:13
Yehovah Shamah - Tuhan tempat kediamanku, - Yeh 48:35
atau Tuhan hadir situ.
c.
Nama-nama
dalam bahasa Ibrani yang menyatakan
sifta-sifat Allah :
El Shaddai - Allah Mahakuasa - Kej
13:1
El Elyon - Allah Mahatinggi - Kej 14:18-20;
Ul 32:8
El Qodash - Allah Mahakudus - Yes
5:16; 40:25
El Tsaddik - Allah Adil, benar dan setia -Kel 34:7b;
Maz 25:8; Maz 7:12; Yes 30:18; I Yoh 2:1
El Qanno - Allah yang Cemburu - Kel 20:5;
Ul 5:9
El Roi - Allah Mahatahu -
Kej 16:13
El Neeman - Allah Mahasetia - Kel 7:9
El Chai - Allah Mahahidup - Yosua
3:10
El Tsur - Allah Gunung batu - Maz
28:1; Yes 44:8
8
2.
Dalam
bahasa Yunani
Yang
umum disebut :
a. Theos
= Elohim
(dalam bahasa Ibrani)
Sering
disebut pada Kristus
( Yoh 20:28; Titus 2:13; 3:4 )
Jadi Kristus
= Allah.
b.
Kurios = Adonai
(dalam bahasa Ibrani), yaitu
Tuhan.
Dalam Perjanjian Baru dipakai kira-kira 600 kali.
Dipakai untuk nama
Allah Bapa, Putra dan
Roh Kudus ( Luk 1:43; II Kor 3:27 ).
Jadi Yesus
Kristus dan Roh Kudus
adalah Tuhan.
V.
ALLAH
TRITUNGGAL
Allah
itu esa (tunggal) tetapi dalam keesaan itu ada tiga pribadi (tri), yaitu :
Bapa, Anak, Roh Kudus. Ketiganya adalah Allah, tapi bukan tiga Allah, melainkan
satu Allah. Ketiganya setara dalam sifat, esensi, dan kuasa. Alkitab tidak
menyatakannya secara nyata, tapi merupakan pewahyuan yang berangsur sejak PL
dan PB.
·
PL : Kejadian 1:26-27; 3:22; Yesaya 6:8; 48:16;
61:1; Mazmur 110:2.
·
PB : Matius 3:16-17; 28:19; Yohanes 14:16-17; I
Korintus 12:4-6; Efesus 2:18; II Korintus 13:14; I Yohanes 5:7-8.
Hal
ini sulit untuk dimengerti, untuk memahami hal ini lihatlah gambar berikut :



![]()
![]()
![]()
![]()


![]()


![]()
ILLUSTRASI ALLAH TRITUNGGAL
VI.
KARYA ALLAH
1.
Mencipta
Allah
adalah Pencipta segala sesuatu (Kejadian 1-2; Yesaya 45:12).
2.
Memelihara
Allah
mengontrol dunia ini, tidak ada satupun yang lepas dari pengawasan-Nya,
khususnya pemeliharaan-Nya atas orang percaya (Mazmur 37:23-26).
9
3.
Menyelamatkan
Pekerjaan
Allah yang agung menebus umat-Nya
(Kejadian 3:15; Yesaya 12:2; 17:10; 43:3,11; 45:15-21; 60:16,62; Kisah Para Rasul 2:23; I Timotius 2:3; Titus 1:3; 3:4; Yudas 25).
VII. SIKAP TERHADAP
ALLAH
1. Memiliki hati yang takut dan
hormat kepada Allah
Hati yang takut dan hormat adalah hati yang menyegani Allah
(bukan enggan kepada Allah).
2.
Mengasihi Allah yang
ditunjukkan dengan memperhatikan dan mentaati titah-titah-Nya.
Kasih seseorang dapat dilihat dari perhatian yang
ditunjukkan kepada yang dikasihi dan berjuang melakukan permintaan-permintaan
dari orang yang dikasihi. Demikian pula kasih manusia kepada Allah, harus
disertai dengan sikap dengar-dengaran akan Firman-Nya dan ketaatan terhadap
perintah-Nya.
3.
Mendekatkan diri secara terus
menerus kepada Allah melalui mendengarkan suara Allah (membaca Alkitab) dan
bercakap-cakap kepada Allah (berdoa).
4.
Memperkenankan hati Allah dalam setiap aspek kehidupan
Bukan hanya menuruti keinginan diri sendiri, tapi bertanya
kepada Tuhan apa yang Tuhan kehendaki saya lakukan dalam kehidupan, apakah
Tuhan senang terhadap apa yang saya perbuat.
-- ooo --
10
PELAJARAN 3
K R I S T U S
I.
SIAPAKAH
KRISTUS
Pertanyaan
ini sering diajukan kepada Kristus dan para pengikut-pengikut-Nya. Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa Kristus adalah Allah dan Manusia.
1.
Kristus adalah Allah
Kita dapat mengetahui bahwa Kristus adalah Allah dari :
[1] Pengakuan
/ kesaksian
a.
Pengakuan dari Allah Bapa - Matius
3:16-17
b. Pengakuan dari Kristus sendiri -
Yohanes 13:13
c. Pengakuan dari Yohanes -
Yohanes 1:1
d. Pengakuan dari Tomas - Yohanes 20:28
e.
Pengakuan dari Petrus -
Matius 16:16
f.
Pengakuan dari Iblis - Markus
1:24; 5:6-7
[2] Kelahiran,
kehidupan, kematian dan
kebangkitan-Nya
a.
Kelahiran-Nya
Bersifat
Supranatural, lahir dari seorang
perawan ( Lukas 1:34-35 ), nama,
jenis kelamin, tempat kelahiran-Nya
telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya ( Yes
9:5; Mikha 5:1 ) dan nubuat ini digenapi dengan tepat ( Luk 1:31;
2:4-7 ).
b.
Kehidupan-Nya
Dipenuhi
dengan kasih dan kuasa.
- Ia
menyembuhkan orang kusta, demam, pendarahan,
buta, tuli, bisu,
lumpuh.
- Ia mengusir
roh-roh jahat yang membelenggu
kehidupan seseorang.
- Ia tidak dibatasi hukum alam; Ia berjalan di atas air (
Mat 14:22-23 ) meredakan
angin ribut (Mat 8:23-27)
dan memberi makan
5.000 orang dari 5
ketul roti dan 2 ikan
(Mat 14:13-21).
c.
Kematian-Nya.
Disertai dengan tanda-tanda ajaib; terjadi gempa bumi yang hebat, dunia menjadi gelap selama tiga jam; tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas samapi ke bawah (Mat 27:45-54).
Seperti alam pun ikut menyatakan rasa duka kepada Pencipta alam
(Kristus) yang disalibkan itu.
d.
Kebangkitan-Nya.
Ia bangkit dari kematian dan setelah itu Ia tidak pernah mengalami kematian lagi. Ia naik ke surga dan bersemayam di tempat yang Maha tinggi.
Banyak orang yang telah menyaksikan bahwa Ia telah bangkit, Ia hidup
dan Ia telah naik ke surga (Mat
28:1-10; Kisah Rasul 1:9).
11
[3] Pekerjaan-Nya.
Ia menciptakan segala sesuatu (Yoh
1:1-3), dan Ia memelihara segala
ciptaan-Nya (Kol 1:1-17).
[4] Nama-Nya.
Ia
disebut Allah, Tuhan,
Firman ( Logos ), Anak Allah,
Anak Manusia dan Kristus.
Nama-nama
tersebut menunjukkan Kristus adalah
Allah.
2.
Kristus
adalah Manusia.
Pertanyaan
ini tidak menimbulkan banyak persoalan karena semua orang bisa mengakui Yesus
adalah manusia; Ia lahir melalui
manusia, memiliki silsilah, ada orang tuanya (Mat 1:1-17).
Di samping itu Ia juga bisa lapar
(Mat 4:2, 21, 28), haus (Yoh 4:7, 19, 28), menangis
(Mat 23:27; 26:28), sedih / haru
(Yoh 11:33), seperti manusia pada umumnya.
II.
KEHARUSAN
“ALLAH – MANUSIA” KRISTUS
Kristus memiliki
2 natur, yaitu
Allah dan Manusia;
hal ini penting / harus karena :
1. Ia harus ALLAH, supaya :
a.
Dapat
menanggung dosa yang ditimpakan
kepada-Nya.
b.
Tetap hidup setelah menebus manusia
c.
Berhak
mengambil keputusan atas manusia yang
berdosa kepada-Nya (menebus).
2.
Ia harus
MANUSIA,
supaya :
a.
Karena
manusia berdosa dan hanya manusia yang boleh mewakilinya ( II Kor 5:21; Gal 4:4-5; I Pet 2:22;
I Yoh 3:5 )
b.
Supaya mengerti pergumulan manusia ( Ibr 4:15 ).
III.
KARYA KRISTUS
Kristus berkarya
bagi kita melalui kelahiran,
kehidupan, pekerjaan, pengajaran,
kematian, kebangkitan, kenaikan
dan kedatangan-Nya kedua kali.
1.
Kelahiran-Nya
a. Untuk
menyelamatkan manusia yang berdosa dan yang hilang ( II Tim 1:15; Luk 19:10 )
b. Untuk
melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mark 10:45). Dalam bagian ini Ia berperan sebagai Imam Agung,
yang mendedikasikan diri-Nya sebagai
“Korban tebusan yang hidup”
c.
Untuk
memanggil orang yang berdosa (Mat 9:13b ).
d.
Ia berperan sebagai Nabi, yaitu sebagai penyambung lidah Allah,
untuk menafsirkan karya dan perkataan Allah, sehingga manusia dapat berpikir dan memahami
akan kehendak Allah.
2.
Kehidupan,
Pekerjaan dan Pengajaran-Nya
a. Kehidupan Yesus
Kehidupan dan keberadaan Yesus Kristus menjadi kemuliaan kekal
Allah yang dapat dilihat oleh manusia.
Allah tidak bisa kita lihat,
Allah yang tidak nampak ini telah menampakkan diri-Nya di dalam kemuliaan kekal-Nya melalui
kelahiran Anak-Nya di dunia ini (I Yoh
1:18; 14:7-11).
12
Ini menjadi pekerjaan utama dari penjelmaan Yesus, yaitu menyatakan
Allah yang belum pernah dilihat oleh manusia.
Kelahiran dan kehidupan-Nya begitu sederhana, namun menjadi suatu daya
tarik yang mengagumkan bagi banyak
orang.
b.
Pekerjaan Yesus
Yesus
Kristus sebagai penengah / perantara
yang menjembatani hubungan Allah dan
manusia, ketika Ia menjadi korban
tebusan atas murka Allah ,
sehingga pekerjaan Kristus yang
satu kali ini bermakna untuk segala
zaman bagi umat pilihan-Nya (Ibr
10:14). Karya penebusan Yesus Kristus
tidak saja memungkinkan terjadinya
keselamatan bagi orang berdosa tetapi juga menjamin keselamatan itu sendiri ( Roma
5:6-11; 6:6-11 ).
c.
Pengajaran
Yesus
Pengajaran
Yesus Kristus menjadi suatu ancaman untuk kebudayaan orang-orang Yahudi, bahkan
bagi kebudayaan dunia ini. Pengajaran
dan kehadiran-Nya menjadi ancaman bagi keberadaan manusia ; kadang juga
menimbulkan konflik rasio / pikiran manusia yang terbatas. Memang menjadi suatu
kesulitan tersendiri, yaitu bagaimana manusia yang terbatas dapat memahami
pengajaran Yesus Kristus yang adalah Allah yang tidak terbatas, bila tidak
mendapat penerangan dari Roh Kudus? Fakta membuktikan bahwa manusia acapkali
lebih memperallah rasio daripada menaklukkan rasio mereka di hadapan Allah.
Pengajaran-Nya tidak lepas dari pokok mengenai Kerajaan Allah/Surga.
Pengajaran-Nya selalu menantang umat manusia untuk bertobat dan menjadikan
Kristus sebagai Raja mereka (Lukas 11:20 ). Pengajaran-Nya selalu menuntut umat
manusia untuk berbuat sesuatu (Lukas 19:8-9; bandingkan 18:22). Jadi pengajaran
Yesus bukan hanya mempunyai dimensi dunia yang akan datang tetapi juga
kekinian.
3.
Kematian-Nya
Kematian
Yesus tidak sekedar menggantikan orang berdosa, tetapi sekaligus merupakan
kematian pengganti yang menghasilkan perdamaian manusia dengan Allah (I Petrus 3:18).
a.
Menyediakan jalan pengampunan
dosa bagi setiap manusia yang mau percaya (Zakaria 13:1; Kolose 1:14).
b.
Menebus kita
dan mengembalikan kita pada Allah (Wahyu 1:5-6;
Efesus 1:7;
Wahyu 5:9).
c.
Memikul dosa
kita, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup untuk
kebenaran (I
Petrus 2:24).
d. Memperdamaikan manusia dengan Allah, supaya
manusia dapat menghampiri Allah
(Kolose 1:20; Efesus 2:15).
e. Membuka jalan
yang baru dan yang hidup bagi kita (Ibrani 10:20).
f. Mengalahkan iblis yang berkuasa atas maut
(Ibrani 2:14).
g. Kematian-Nya menjadikan kita kudus dan tak
bercacat di hadapan-Nya (Roma 5:10;
Kolose 1:21-22).
Kematian Yesus Kristus adalah kematian yang unik.
Sebenarnya Ia tidak harus mati , tetapi justru Ia merelakan diri-Nya untuk
memilih kematian. Kematian-Nya menjadi
karya yang tertinggi, karena dalam kematian-Nyalah tujuan kedatangan-Nya ke
dunia tergenapi. Dalam kematian-Nyalah manusia beroleh kembali “peta dan
gambar” Allah yang telah rusak.
13
Biarlah hidup kitapun mempunyai suatu prinsip yang sama
seperti Kristus, seperti yang juga dikutip oleh Rasul Paulus dalam Galatia
2:19-20; Roma 14:8.
4. Kebangkitan-Nya
a Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa kematian atau kuasa maut tidak
berdaya membelenggu-Nya (Yohanes
11:25; Mazmur 16:10-11; Kisah Para Rasul 2: 31-32).
b. Kebangkitan-Nya menjadi dasar kebangkitan orang percaya, yaitu
kebangkitan rohani dan jasmani ( Yoh 11:23-26; I Kor 15:20-28; Wahyu 20:4-6 ).
c. Kebangkitan-Nya
menjadi dasar pembenaran bagi orang percaya (Roma 4:25)
d. Kebangkitan-Nya menjadi sumber pengalaman
kuasa kebangkitan bagi orang
percaya (Filipi 3:10-11;
4:13)
e.
Kebangkitan-Nya menjadi buah sulung dari kebangkitan orang percaya.
Kebangkitan-Nya menjadi Kepala Sidang jemaat
(I Korintus 15:20-23; Efesus
1:20-23)
f. Kebangkitan-Nya menjadi bukti kemenangan atas
maut (I Korintus 15: 51-56)
g.
Kebangkitan-Nya
memberikan hidup kebangkitan kepada orang percaya (Yohanes 10:10-11; 11:25-26;
Efesus 2:6; Kolose 3:1-6; I Yohanes
5:11-12)
5. Kenaikan-Nya ke Surga
Setelah bangkit ,
Yesus masih ada di dalam dunia
dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Setelah itu Ia naik ke Surga ( Kisah Rasul 1:9-11 ).
Kedatangan Kristus ke bumi bersifat
supra-alami, demikian pula
kepergian-Nya dari bumi ke Surga bersifat supra-alami.
Maksud kenaikan Kristus
ke Surga adalah :
a.
Untuk
menyediakan tempat bagi orang percaya.
Setelah orang percaya mati, rohnya dijemput lalu dibawa
ke suatu tempat yang pasti, yang telah disediakan oleh Yesus (Yohanes 14:1-3).
b.
Untuk
menjadi Imam Besar,
yaitu mendoakan anak-anak-Nya
dari kedudukan-Nya yang mulia, yaitu di sebelah kanan Allah Bapa (Ibrani 9:24).
c.
Untuk
menjadi jawaban dan kesaksian bagi murid-murid-Nya.
Kepada orang-orang yang mempertanyakan tentang
keberadaan Kristus, murid-murid dapat menjawab dengan pasti bahwa, “Kami telah
melihat Ia naik ke Surga”. (Kisah Rasul
1:9).
6. Kedatangan-Nya kedua kali
Yesus Kristus yang telah naik ke Surga berjanji akan
datang kembali . Berita tersebut disampaikan oleh Diri-Nya sendiri (Matius 16:27; 23:29; Yohanes 14:3,8), melalui malaikat (Kisah Para Rasul 1:10-11), melalui para Rasul (Yakobus 5:7; I Korintus 1:7).
Bila
Kristus datang kembali Ia akan melakukan pekerjaan sebagai berikut :
a.
Menyempurnakan karya
penebusan-Nya yang terakhir dan sekaligus mengakhiri dunia materi (Matius
24:35; Lukas 16:17; Wahyu 21:1).
b.
Menghakimi orang yang tidak
percaya (Yohanes 5:27-29;
12:47-48; Wahyu 20:11-15).
14
c.
Memberikan mahkota keadilan dan
hidup bagi orang yang bersandar, yang setia dan hidup kudus (Matius 25:31, 46; I Korintus 15:58; Wahyu 6:10-11; 7:13-17).
d.
Membangkitkan semua orang yang
telah mati (Yohanes 5:28-29; Wahyu 20:
12-13).
e.
Mengakhiri seluruh kegiatan Iblis
dan antek-anteknya (Matius 25:41-46; Wahyu 12:7-12; 19:20-21).
Kedatangan
Yesus Kristus yang pertama adalah sebagai Juruselamat (Pembela) tetapi kedatangan-Nya yang kedua adalah
sebagai Hakim yang akan menghakimi.
Waktu
Kedatangan-Nya
Alkitab
tidak memberitahukan hari/tanggal/bulan/tahun kapan Ia akan datang kedua
kalinya, tidak ada yang diberitahu dan tidak ada yang tahu kecuali Bapa sendiri
(Matius 24:36). Oleh sebab itu kita tidak perlu
mencari tahu, yang perlu adalah mempersiapkan diri untuk menyambut-Nya
-- ooo --
15
PELAJARAN 4
ROH KUDUS
I.
SIAPAKAH
ROH KUDUS
Roh Kudus adalah Allah (atau sering juga dikatakan pribadi
ke-3 dari Allah Tritunggal).
Alkitablah yang menyatakan bahwa Roh kudus itu Allah; Dia bukan hanya merupakan
kuasa Allah, tetapi dia memiliki sifat-sifat Allah, yaitu : Maha tahu (I
Korintus 2:10-11), Maha kuasa (Lukas 1:35), Maha hadir (Mazmur 139:7); Roh
Kudus melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah seperti : mencipta (Kejadiaan 1:1;
Ayub 33:4); Roh Kudus memiliki kedudukan yang setara dengan Allah Bapa dan
Allah Anak (Matius 28:29).
Roh Kudus adalah Allah, hanya saja di dalam Alkitab
memiliki nama-nama lain seperti : Roh Kebenaran (Yohanes 14:7), Roh Allah (I
Korintus 3:6), Roh Yesus (Kisah Para Rasul 16:7), Roh Hikmat (Efesus 1:17), Roh
Hidup (Roma 8:2), Roh Penolong /
Penghibur (Yohanes 14:16; 15:26).
II.
PEKERJAAN
ROH KUDUS
Sejak penciptaan sampai sekarang, Roh Kudus terus
menerus dan tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan demi kebaikan menusia :
1. Mencipta bersama-sama dengan Allah Bapa
(Kejadian 1:2).
2. Menggerakkan orang-orang yang
dipilih untuk menuliskan Firman Allah yaitu
Alkitab (II Petrus 1:21).
3. Mengaruniakan karunia
kepada para Nabi (
Yes 61:1 ).
4. Mengaruniakan kuasa kepada murid-murid untuk memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 1:8).
5. Menginsafkan orang akan dosa,
kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8-9).
6. Me“lahirbaru”kan seseorang; menuntun orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat (Yohanes 3:5).
7. Menyertai dan tinggal dalam diri
orang percaya (I Korintus 3:16).
8. Memampukan orang untuk mengetahui kehendak Allah
(Yohanes 7:17).
9. Mengajarkan bagaimana berdoa sesuai
dengan kehendak Allah (Roma 8:26).
10. Menghibur orang-orang percaya dalam menghadapi kesusahan atau masa-masa yang sukar
(Yohanes 14:26-27).
11. Memberi kekuatan untuk
menang atas dosa (Roma 8:2).
12. Memampukan manusia untuk
menghasilkan buah Roh (
III.
SIMBOL-SIMBOL
ROH KUDUS
1. Air (Yohanes
4:14)
, ini menggambarkan Roh Kudus adalah sumber kehidupan,
kelimpahan , kepuasan dan berkat yang menyegarkan (bandingkan Mazmur 72:6-7;
Yesaya 41:18,43,44; Yohanes 7:38-39).
2. Angin (Yohanes
3:8; Kisah
3. Api (Kisah
Para Rasul 2:3), ini menggambarkan kekuatan yang besar untuk membersihkan dan
menghanguskan dosa ( bandingkan Yes
4:4; Ibr 12:29 ).
16
4. Meterai (Yoh
10:28; II Korintus 1:22), ini menggambarkan bahwa keselamatan yang
dianugerahkan kepada orang percaya tidak hilang, pasti dan dijamin (band.
Ef 1:14; 4:30).
5. Merpati ( I Yoh
1:23), ini menggambarkan sifat-Nya yang lemah lembut, penuh kasih,
tulus dan suci.
6. Minyak ( Ibr
1:9; Maz 45:7 ), ini menggambarkan Roh Kudus mempunyai kuasa untuk
menguduskan umat-Nya (band.
Kel 30:26-30; Ibr 9:1; Yak 5:14 ).
IV.
SIKAP TERHADAP
ROH KUDUS
Sikap
yang seharunya dimiliki oleh seseorang terhadap
Roh Kudus ialah :
1.
Tidak menghujat
Roh Kudus ( Mat 12:31 ).
2.
Tidak menghalangi pekerjaan Roh Kudus
( Kisah Rasul 7:51 ).
3.
Tidak
memadamkan gerakan Roh Kudus ( I Tes 5:19 ).
4.
Tidak
mendukakan Roh Kudus ( Efesus
4:30 ).
5.
Tidak mendustai Roh Kudus
( Kisah Rasul 5:9 ).
6.
Menaati pimpinan
Roh Kudus ( Roma 8:5;
Gal 5:16 ).
7.
Berserah
kepada Roh Kudus, mengizinkan
Roh Kudus memenuhi kehidupan kita
( Ef 5:18 ).
V.
BAPTISAN
ROH KUDUS DAN DIPENUHI
ROH KUDUS
1.
Baptisan Roh
Kudus.
Pada
waktu seseorang bertobat dan mengambil
keputusan untuk menerima Yesus Kristus
sebagai Juruselamatnya secara pribadi, maka pada saat itulah orang itu mengalami
Baptisan Roh Kudus.
‘Aku
membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus
“. ( Markus 1:8 ).
Berarti
Baptisan Roh Kudus itu
berhubungan dengan perubahan status di hadapan Allah.
2.
Dipenuhi Roh Kudus.
Artinya :
Kehidupan seseorang yang sudah percaya;
baik kehendak, emosi, tutur kata, sikap, karakter dan rasionya, secara total dikuasai atau dipengaruhi
oleh Roh Kudus ( Ef 5:18 ).
Hasilnya ialah
Catatan :
VI.
BUAH ROH KUDUS
DAN KARUNIA ROH
KUDUS
Buah
Roh dan
Karunia Roh adalah wujud karya Roh Kudus yang diberikan kepada
orang-orang pilihan-Nya. Meskipun
kedua-duanya adalah wujud karya Roh Kudus,
namun ada perbedaan di antara keduanya.
17
1. Karunia
Roh Kudus adalah berkat yang
dibagi-bagikan kepada setiap orang percaya,
tetapi Buah Roh Kudus tidaklah dibagi-bagikan melainkan sesuatu yang
harus menjadi milik orang-orang percaya.
Di sini buah Roh bersifat progresif.
2. Tujuan karunia diberikan untuk memperlengkapi pelayanan orang-orang
percaya, sedangkan buah Roh Kudus diberikan supaya orang-orang percaya mencapai
kedewasaan penuh ( Ef 4:13 ).
3. Karunia RohKudus tidaklah
bersifat “ kekal “ atau tidak tinggal menetap dalam diri
orang-orang percaya, sedangkan buah Roh bersifat kekal atau tinggal menetap
dalam diri orang-orang percaya.
4. Karunia Roh Kudus menonjolkan karisma
seseorang, sedangkan buah Roh
merefleksikan karakter seseorang.
|
B U A H R O H |
KARUNIA ROH |
|
Galatia 5:22-23 22 Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
hal-hal itu. |
I Kor 12:8-11 8 Sebab
kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat,
dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan
pengetahuan. 9 Kepada
yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menyembuhkan. 10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa
untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan
bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia
untuk menafsirkan bahasa roh itu. 11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang
satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. |
-- ooo --
18
PELAJARAN
5
MANUSIA &
DOSA
I. MANUSIA DAN
ASAL USUL
Ada beberapa pandangan tentang manusia:
1.
Manusia itu merupakan ciptaan
dewa (diciptakan oleh Dewa Brahma) atau keturunan dewa (hasil perkawinan
dewa-dewi).
2.
Pandangan Evolusi (suatu jenis
yang berkembang dan berubah sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi
tingkatannya. Manusia dianggap berasal dari binatang / sejenis binatang
menyusui yang berbudaya, beradab, yang berjalan tegak).
3.
Alkitab dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa manusia
diciptakan oleh Allah secara langsung:
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya
.. (Kej.
1:27).
“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia …… (Kej 2:7)
“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak
…. Dan dari rusuk yang diambil
TUHAN Allah dari manusia itu,
dibangunlah seorang perempuan ….. (Kej
2:21-23).
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia ada
karena ada yang menciptakan yaitu Tuhan
Allah sendiri.
II. HAKEKAT MANUSIA
Manusia
diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah, artinya : Manusia diciptakan menyerupai Allah atau
mirip dengan Allah, tetapi bukan Allah. Gambar dan rupa Allah ini menunjuk
kepada hubungan antara Allah dengan manusia, suatu kesamaan seperti hubungan
yang terdapat pada Bapak dengan Anak.
III. MAKSUD ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
Di
antara semua ciptaan Allah, manusia adalah makhluk ciptaan yang paling
istimewa, bukan hanya karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, tetapi
karena diciptakan langsung oleh Allah dan diberi nafas hidup oleh Allah.
Karena
keistimewaan inilah manusia mempunyai panggilan, yaitu hidup
bersekutu dengan Allah dan memuliakan Allah
( Mazmur 8:6-9 ).
IV. MANUSIA JATUH KE DALAM DOSA
Allah menciptakan manusia dengan maksud baik. Manusia ditempatkan di taman
Eden. Manusia diperintahkan/diberi mandat untuk mengusahakan, memelihara dan
menikmati (Kej 2:15-16). Allah juga memberikan larangan, yaitu tidak boleh
memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, bahkan Allah memberitahukan
akibat bila melanggar (Kej 2:17).
Fakta
mengungkapkan bahwa manusia tidak dapat memuliakan Allah, tapi sebaliknya
memilukan hati Allah. Manusia kalah
menghadapi pencobaan dan godaan. Ini
dimulai dari memberi kesempatan kepada iblis untuk menggoda, meragukan firman
Allah, tinggi hati, ingin menjadi sama seperti Allah, akhirnya melanggar Firman Tuhan atau melawan
Allah (Kej 3:1-7).
Oleh
karena Adam dan Hawa telah jatuh ke dalam dosa, maka semua keturunannya, semua
manusia jadi berdosa (Roma 5:12; 3:23).
19
V. ARTI DOSA
Ada orang yang merasa diri baik dan tidak rela disebut orang berdosa; mereka berkata demikian karena tidak pernah
melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum yang berlaku di masyarakat umum, mis: mencuri,
merampok, berzinah, berjudi,
membunuh, pendek kata tidak pernah dipenjara.
Apabila “tidak pernah dipenjara” dianggap
“tidak berdosa”, berarti
ada, bahkan banyak sekali orang-orang yang tidak berdosa, padahal menurut Alkitab ‘semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah’ (Roma 3:23).
Ukuran atau tidak berdosa; benar
atau salah menurut hukum yang berlaku di masyarakat dan menurut Alkitab tidak
sama.
Arti
dosa menurut Alkitab - “
Hamartia “ :
1.
Tidak mencapai sasaran /
melenceng - Hakim 20:16
2.
Melanggar Hukum-hukum
Allah -
I Yoh 3:4; Kej 3:1-7; 2:15-17
3.
Tergelincir
- Bilangan 15:24
4.
Gagal - Roma 7:20
5.
Tidak menjadi sebagaimana
seharusnya - Yak 4:17
6.
Tidak percaya kepada Allah - Roma
14:23; Wahy 21:8
VI. AKIBAT DOSA
“ Sebab upah dosa ialah maut”. ( Roma 6:23a ).
1.
Arti maut (terpisah), ada
3 jenis maut / kematian :
a.
Mati Jasmani
- Kej 3:19; Ayub 34:14-15
b.
Mati Rohani
- Ef 2:3
c.
Mati Kekal - II
Tes 1:9; Luk 16:23
2. Akibat dosa dalam kehidupan sehari-hari :
a.
Rusaknya hubungan manusia
dengan Allah - II Tim 3:5
b.
Rusaknya hubungan manusia
dengan sesama - Kej 3:12-13;
I Yoh 2:11.
c.
Rusaknya hubungan manusia
dengan alam - Kej 6:11
d.
Rusaknya hidup manusia - Kej
3:16-19.
3. PENGHARAPAN MANUSIA
Manusia telah
berdosa, apakah Allah masih mau
mengampuni, apakah Allah mau melepaskan manusia dari dosa? Alkitab menyaksikan bahwa masih terbuka lebar jalan bagi manusia
untuk diampuni, dilepaskan dari dosa dan
diselamatkan (Roma 5:15-17).
Dosa masuk ke
dalam dunia melalui satu orang,
sebaliknya masalah dosa ini diselesaikan dengan tuntas melalui
seseorang, yaitu YESUS KRISTUS
(Roma 5:18-19).
-- ooo --
Pelajaran 6
KESELAMATAN
I. ARTI KESELAMATAN
Manusia telah berbuat dosa, ini adalah fakta. Upah dosa ialah maut, ini sangat mengerikan.
Menghadapi kenyataan ini manusia berusaha untuk melepaskan diri dari hukuman
Allah, berusaha untuk selamat. Jadi arti
“Selamat” yaitu bebas dari
hukuman Allah (Yoh 5:24).
II. CARA ALLAH MENYELAMATKAN MANUSIA
Keselamatan
adalah inisiatif Allah, anugerah Allah melalui karya Bapa, Anak
dan Roh Kudus (Allah Tritunggal).
1.
Allah Bapa
- Merencanakan Keselamatan
Allah berjanji akan menyediakan jalan keselamatan (Kej 3:15). Sejak kekal
Allah merencanakan keselamatan bagi manusia berdasarkan kedaulatan-Nya (Ef 1:4-5). Allah telah memilih
orang-orang yang dikasihi-Nya untuk diselamatkan-Nya (I Tes 1:4; II Tes 2:13;
I Pet 1:2).
2.
Allah Anak
- Menggenapkan Keselamatan
Tuhan Yesus diutus oleh Allah Bapa untuk melaksanakan rencana agung itu.
Yesus mati di kayu salib, dan melalui kematian-Nya, Ia melakukan 4 hal:
a.
Penebusan - Yoh
8:34; I Kor 6:20; I Tim 2:6;
I Pet 1:18-19; Gal 3:13; Ibr 9:15, 28.
b.
Penggantian - Roma
6:23; II Kor 5:21; I Pet 2:24
c.
Pendamaian - Roma
5:10; II Kor 5:18-20; Kol 1:20-21;
Ef 2:16.
d.
Propisiasi (meredakan murka Allah) – I Yoh 2:2; 4:10;
Roma 3:25; Ibr 8:12.
3.
Allah Roh Kudus -
Merealisasikan Keselamatan.
a.
Roh Kudus bekerja di dalam hati
manusia - Yoh 16:8-11
b.
Melahirbarukan mereka yang
percaya - Yoh 3:3-6; I Kor 12:13; Titus
3:5; I Pet 1:23; I Yoh 3:9
c.
Menguduskan orang yang
percaya - I Pet 1:2
d.
Membimbing orang percaya - Ef
1:13-14.
III. CARA
MANUSIA DISELAMATKAN
“ Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri”. (Ef 2:8-9).
Berdasarkan ayat-ayat
tersebut di atas, jelaslah bahwa manusia bisa selamat, bukan karena pekerjaan/usaha/jasa sendiri,
tetapi semata-mata pemberian Cuma-Cuma
dari Allah (anugerah).
Keselamatan yang adalah kasih
karunia Allah, perlu mendapat respon dari pihak manusia berupa :
1. Percaya
dan menerima - Yoh 5:24;
Roma 10:9-10.
2.
Bertobat
- Luk 15:18-21
21
Setelah seseorang percaya dan
menerima Tuhan Yesus serta bertobat, maka ia memperoleh :
o
Pengakuan sebagai Anak
Allah -
Yoh 1:12
o
Pengampunan dosa, benih hidup
baru dan status hidup baru - Kis 10:43
o Dipinpim oleh Roh
Kudus -
I Kor 6:19
o
Janji memilki hidup kekal - Yoh
10:10
o Jaminan
keselamatan - Yoh 6:47;
10:28-29
IV. JAMINAN
KESELAMATAN
Apakah
orang yang sudah percaya kepada Kristus bisa hilang keselamatannya, atau apakah keselamatan yang diterima oleh
seseorang itu pasti ?
1.
Keselamatan bisa hilang.
a.
Adanya peringatan dalam Alkitab
supaya jangan murtad dan jatuh ( Mat
24:4, 11-13; I Kor 10:12; Ibr 2:1 ).
b.
Ayat Alkitab yang mengajarkan
tentang murtad (Ibr 6:4-6; !0:26-27). Ayat ini
ditafsirkan bahwa seseorang bisa mengalami kebinasaan karena meninggalkan Tuhan
/ murtad.
c.
2.
Keselamatan tidak dapat hilang.
a. Sekali diselamatkan selamanya selamat - I Yoh 2:19.
b.
Ucapan Tuhan Yesus Kristus yang
pasti dan meyakinkan - Yoh 10:28-29.
c.
Rasul Paulus juga menyatakan
dengan tegas akan adanya pemeliharaan Allah terhadap orang-orang kudus - Roma
8:31-39; Filipi 1:6; II Tim 1:12.
d.
Orang yang percaya dimeteraikan
oleh Roh Kudus sebagai tanda kepemilikan
- Ef 1:13-14.
e.
Perintah dan peringatan dalam Mat 24:4, 11-13; I Kor 11:12;
Ibr 2:1 adalah peringatan agar kita waspada dan hati-hati.
Namun
dapat diakui:
v Orang percaya
dapat jatuh dalam dosa, tapi oleh anugerah Allah ia tidak meninggalkan jalan
Allah.
v Orang percaya
yang jatuh dalam dosa sudah pasti bukan dosa yang menghujat Allah atau melawan Allah dengan
sengaja, melainkan tergelincir atau gagal.
v Orang percaya
yang jatuh dalam dosa akan melakukan penyesalan yang dalam dan memohon
pengampunan, dan bukan sebaliknya tidak merasa bersalah dan meninggalkan Allah.
-- ooo --
Pelajaran 7
GEREJA
I. ARTI GEREJA
a.
Gereja sebagai milik Allah
Kata “Gereja” dalam kata
Portugis “Igreya”, artinya ‘kawanan
domba yang dikumpulkan oleh seorang gembala’.
Dalam Alkitab Perjanjian Baru (Yunani) disebut “Ekklesia”
artinya ‘orang-orang
yang dipanggil keluar’, dipanggil untuk
berhimpun/berkumpul oleh Allah sendiri.
Dalam I
Pet 2:9 disebutkan sebagi orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan
kepada terang-Nya yang ajaib. Jadi “Gereja” adalah
kumpulan orang yang dipanggil keluar untuk menjadi ‘milik’ Allah, yaitu mereka yang dibeli
dengan harga yang mahal, yaitu dengan darah Kristus (I Kor 6:20;
I Pet 1:19). Karena itu tidak ada seorangpun boleh menganggap bahwa ia
memiliki gereja atau jemaat, ia juga tidak boleh berkuasa seakan-akan hak Allah
untuk itu telah diserahkan kepadanya.
b.
Gereja sebagai ladang Tuhan
Ungkapan ini menekankan bahwa Allah punya maksud yang besar (I Kor. 3:39).
Dia menginginkan suatu tanaman dan suatu
panen karena itu Dia memanggil para pekerja yang bekerja di ladang-Nya.
Gambaran ladang dan kebun anggur dipergunakan secara luas dalam Injil.
Pemiliknya adalah Tuhan sendiri
c.
Gereja sebagai Tubuh Kristus
Tubuh merupakan kata paling umum digunakan untuk menggambarkan gereja.
Dalam Perjanjian Baru, kata ini digunakan lebih 30 kali. Gambaran tubuh
dipergunakan untuk melukiskan penekanan, yakni:
ü Melukiskan solidaritan dan pengalaman bersama antara anggota
ü Menekankan sifat kerja sama dan saling melengkapi antar anggota gereja
melalui karunia-karunia yang istimewa yang dimiliki seseorang
ü Memberi kebutuhan anggota yang lain untuk kekuatan tubuh secara keseluruhan
ü Memberi pengertian bahwa tidak ada yang dapat berdiri sendiri kecuali
bersama orang lain.
II. TUGAS PANGGILAN
GEREJA
Panggilan utama gereja adalah melayani. Yesus berkata: ”kita
harus melakukan pekerjaan Dia yang menutus Aku, selama masih siang, akan datang
malam dimana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja” (Yoh. 9:4). Yang paling
menentukan disini ialah bahwa waktu yang dipunyai manusia di dunia ini terbatas,
saatnya akan datang.....langit akan lenyap dan unsur-unsur dunia akan hangus
ddalam api....dan segala apa yang ada diatasnya akan lenyap (2 Petrus 3:30)
Tugas Gereja sesuai dengan Tripanggilan Gereja, ialah:
1.
Melanjutkan pekerjaan Allah di
bumi, yaitu bersaksi (Marturia)
- Mat 28:18-20; Kis 1:8.
2.
Menyediakan wadah bagi orang
percaya, yaitu bersekutu (Koinonia) – Ibr 10:25; I kor 11:23-26.
3.
Melaksanakan pelayanan kasih,
yaitu melayani (diakonia) – Ef 2:10; Yak 1:27.
III. PENTINGNYA MENJADI
ANGGOTA GEREJA
Menjadi
anggota sebuah Gereja itu sangat perlu karena :
1.
Bisa berbakti dan bersekutu
bersama serta saling membangun - Ibr 10:24-25;
Pengkh 4:9-12.
2.
Melalui Baptisan atau Sidi
seseorang resmi menjadi anggota tubuh Kristus dan melalui ini ia
memproklamasikan dirinya di hadapan Allah dan manusia sebagai pengikut Kristus.
3.
Melalui menjadi anggota gereja
seseorang mendapat kesempatan untuk mengikuti pembinaan-pembinaan yang bisa
menumbuhkan imannya.
4.
Sebagai anggota gereja
seseorang mempunyai hak-hak secara organisasi.
IV. ORGANISASI GEREJA
Karena Gereja adalah kumpulan orang-orang,
maka perlu diatur sedemikian rupa agar segala sesuatu berlangsung dengan tertib
dan teratur.
Ada beberpa bentuk
organisasi Gereja :
1.
Kongregasional.
Sistem
pemerintahannya Otonom. Setiap gereja berdiri sendiri, tidak terikat
pada gereja lain. Pemgambilan keputusan biasanya ada pada Pendeta yang menjadi
Pemimpin tunggal.
Gereja-gereja yang menggunakan system ini:
Pentakosta, Gereja Bethel, Gereja
Baptis.
23
2.
Presbiterial.
Sistem
pemerintahannya demokrasi perwakilan. Tiap-tiap gereja ada Majelis yang merupakan
wakil jemaat yang bertugas mengambil keputusan, dan bersama-sama dengan
Pendeta/Penginjil memangku jabatan fungsional untuk menggembalakan jemaat.
Gereja yang yang menggunakan system ini :
GKI, GKA, GKT, GPIB, GKKK.
Gereja yang menganut sisten ini memiliki “Organisasi antar Gereja” yang
disebut Sinode atau Klasis, dan memiliki
wewenang tertentu atas Gereja.
3.
Episkopal.
Sistem pemerintahannya adalah menerima Uskup atau Bishop sebagai Pemimpin tertinggi
organisasi gerejanya.
Gereja yang menggunakan system ini:
Gereja Anglikan, Katolik
Ortodoks, Gereja Kristen Protestan Bali.
4.
Papal / Kepausan.
Sistem pemerintahannya adalah mengakui Paus sebagai
Pemimpin Gereja yang tertinggi secara kemanusiaan. Paus adalah wakil Kristus di dunia.
Gereja yang
menganut sistem ini: Gereja Katolik.
V. DISIPLIN GEREJA
1.
Arti disiplin Gereja.
Tindakan
yang diambil oleh Majelis atas jemaat yang tetap melanggar Firman Tuhan atau
Tata Gereja padahal yang bersangkutan sudah mendapat penggembalaan khusus.
2.
Tujuan
Disiplin Gereja :
a.
Memelihara kekudusan Gereja; jangan sampai kesaksian
gereja dirusak atau direndahkan –
Ef 5:27.
b.
Mengkondisikan begitu rupa agar jemaat yang jatuh
dalam dosa bisa bertobat - Mat
18:15; Kis 8:22-24; Yak 5:19-20.
c.
Memuliakan Allah
- I Kor 6:19-20.
3.
Langkah-langkah disiplin Gereja.
a. Menegur di bawah empat mata, artinya secara
langsung – Mat 18:15.
b. Bila belum mau bertobat, ajak seorang atau dua orang lain untuk
menggembalakan secara bersama-sama
- Mat 18:16.
c. Bila
belum juga mau bertobat, sampaikan kepada Majelis Gereja dan selanjutnya
Majelis wajib menggembalakan dengan bijaksana
- Mat 18:17a.
d. Bila langkah-langkah di atas belum membuahkan hasil, sementara itu
yang bersangkutan masih tetap di dalam dosanya, maka Majelis jemaat harus
menjatuhkan disiplin Gereja – Mat 18:17b, dengan cara:
·
Diumumkan dalam kebaktian hari
Minggu.
·
Yang bersangkutan boleh ikuti
kebaktian, tetapi tidak diperkenankan mengikuti Perjamuan Kudus dan dihentikan
semua pelayanannya serta dicabut semua haknya sebagai anggota gereja.
Disiplin Gereja dijatuhkan demi
kebaikan yang bersangkuatn
dan Gereja, dilakukan dengan motivasi kasih dan dengan
tujuan mendapatkan yang
bersangkutan kembali (bukan mempermalukan),
dan dengan cara yang arif bijaksana tapi tegas.
-- ooo --
Pelajaran 8
SAKRAMEN
DAN
UPACARA GEREJAWI
I. ARTI
SAKRAMEN
Sakramen
barasal dari bahasa Latin yaitu ‘Sakramentum’ dipakai untuk :
1.
Uang muka yang dibayar oleh dua
belah pihak berpekara di pengadilan.
“Sakramentum” merupakan jaminan
bahwa pihak yang kalah sudah membayar kepada pengadilan semua ongkos perkara. Uangnya tidak dikembalikan.
2.
Sumpah prajurit kepada panglimanya bahwa mereka akan
setia kepadanya.
Rupanya
arti yang ke-2 yang berkaitan dengan
Baptisan dan Perjamuan Kudus, karena setiap orang yang dibaptis atau
menerima Perjamuan Kudus memiliki konsekwensi logis yaitu berjanji untuk
mengikut Yesus Kristus dengan setia.
Jadi arti Sakramen
adalah upacara kudus yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus sebagai
suatu tanda persekutuan antara Allah dengan manusia yang dinyatakan dalam
lembaga Gereja.
II. JENIS SAKRAMEN
Alkitab mencatat
ada 2 sakramen :
- Perjamuan
Kudus ( I Kor 11:23 )
-
Baptisan Kudus ( Mat 28:19-20 )
1.
, Perjamuan Kudus.
a. Arti
Perjamuan Kudus.
Perjamuan Kudus disebut juga Perjamuan Tuhan karena ditetapkan oleh Tuhan
Yesus sendiri. Perjamuan Kudus ini
diadakan dalam Ibadah, Jemaat makan roti dan minum anggur yang melambangkan tubuh dan darah Kristus.
Tuhan Yesus mengadakan Perjamuan dengan
murid-murid-Nya pada malam sebelum Ia ditangkap, disalibkan (Mat 26:26:29).
dihinadisiksa
dan
b.
Makna
Perjamuan Kudus.
v Roti yang dipecah-pecahkan melambangkan tubuh Yesus yang disiksa sampai mati (Mat26:26).
v Anggur melambangkan darah Yesus yang tercurah dari salib untuk menyucikan
manusia yang berdosa (Mat 26:28).
1. Memperingati masa yang sudah lalu.
2. Persekutuan untuk hari ini.
3. Pengharapan di kemudian hari.
c. Tujuan Perjamuan Kudus
1.
Untuk memperingati kematian
Tuhan Yesus atau pengorbanan Yesus di kayu salib (I Kor 11:25).
2.
Untuk memberitakan kematian
Yesus dari waktu ke waktu sampai Ia datang kembali (I Kor 11:26)
25
Jadi Perjamuan Kudus diadakan secara berkala mengingatkan kita akan kasih
Allah dan mendorong kita untuk lebih mengasihi Allah.
c.
Syarat-syarat mengikuti
Perjamuan Kudus :
1. Sudah percaya (I Kor 11:29).
2. Sudah dilayakkan (I Kor 11:27).
3.
Secara organisasi sudah dibaptis dewasa atau sudah
disidi.
2.
BAPTISAN
KUDUS
a. Arti
kata.
Baptisan berasal dari kata Yunani “Baptiso”
artinya mencelupkan, membasahi
atau mencuci (Luk 11:38).
b. Makna
Baptisan:
1.
Suatu pengakuan dan
kesaksian di hadapan Allah dan Jemaat, bahwa telah percaya dan menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi
- Roma 10:9-10.
2.
Suatu pernyataan bahwa
telah diterima sebagai anggota gereja ke dalam persekutuan orang-orang percaya,
yaitu tubuh Kristus (I Kor 12:13).
3. Melalui Baptisan maka persekutuan kita dengan
Kristus diteguhkan (I Kor
12:13).
c. Cara Baptisan
1.
Dengan cara selam - Mat
3:16; Kis 8:38
2.
Dengan cara Percik
Yang penting dalam Baptisan
adalah :
- Dilakukan dalam
nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
- Menggunakan unsur air.
- Dilakukan satu kali dan tidak perlu dibaptis ulang.
d.
Syarat-syarat untuk dibaptis
1. Sudah
percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.
2. Mengerti pokok-pokok kebenaran iman (biasanya ditandai dengan mengikuti kelas
Katekisasi)
e.
Baptisan Anak
Baptisan dianggap sebagai pengganti sunat, tanda
perjanjian antara Allah dengan umat-Nya, bangsa Israel (Kej 17:4-9). Dalam Perjanjian Baru, Baptisan menjadi tanda perjanjian antara
Allah dengan umat-Nya , orang percaya
(Kis 2:38-39).
3. UPACARA-UPACARA GEREJAWI
a. Peneguhan Sidi
- kelanjutan dari Sakramen
Baptisan Kudus.
b. Pemberkatan
Nikah -
Kej 2:18, 24
c. Pemakaman
- Kej 2:7
Catatan: Dilihat juga Dane-dane
Wamati Niha Keriso
-- ooo --
26
Pelajaran
9
PENGAKUAN IMAN
RASULI
Pengakuan
Iman Rasuli atau di dalam bahasa
Latinnya CREDO berarti
“Aku Percaya,” suatu bentuk
aktif, yang tidak saja ditujukan pada hal lahiriah (melalui mulut atau anggota
tubuh yang lain), tetapi pengakuan iman dari seluruh keberadaan kita. Iman ini adalah “Aku percaya … “
dan bukan “Aku percaya bahwa … “’ juga bukan menunjukkan bentuk jamak
“kami percaya …”.
I. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA
Gereja dalam perkembangannya sejak abad mula-mula hingga sekarang terus
menerus menghadapi tantangan yang datang dari luar dan dari dalam. Ancaman dari luar misalnya dalam bentuk
penganiayaan dan pembunuhan orang-orang Kristen, sedangkan ancaman dari dalam
adalah bidat dan ajaran-ajaran yang sesat yang secara prinsip tidak sesuai
dengan kebenaran Alkitab bahkan bertentangan dengan kebenaran Alkitab (walaupun
ayat-ayatnya diambil dari Alkitab).
Pengakuan
Iman Rasuli lahir dari situasi Gereja seperti tersebut di atas. Diikrarkan berulang-ulang dalam kebaktian
untuk mengingatkan orang Kristen kepada pokok-pokok iman kepercayaan Kristen
dan sekaligus sebagai filter atau penguji, apakah sebuah ajaran itu benar atau
salah menurut standar Alkitab.
Disebut Pengakuan Iman Rasuli, bukan karena ditulis
oleh para Rasul (karena para Rasul pada waktu itu + 150 AD sudah pada meninggal dunia), tapi
karena isinya yang terdiri dari 12 pasal
itu tepat dan sesuai dengan ajaran para Rasul
berdasarkan Alkitab.
Kredo
merupakan suatu hasil, akhir dari suatu perkembangan secara berangsur (progresif) dari beberapa kredo, atau paling
tidak Kredo merupakan kesimpulan dari 3 Konsili
(semacam Sidang Raya yang dihadiri oleh Uskup dan Tokoh Gereja ).
Adapun ketiga Konsili tersebut
adalah :
1. KONSILI NICEA
( 325 ).
Konsili ini diadakan sebagai reaksi atas
ajaran ARIUS, seorang
Imam dari sebuah gereja kuno di Alexandria. Menurutnya
Yesus adalah ciptaan, maka tidak sama kekal dengan Allah Bapa, juga bukan manusia, melainkan ciptaan dari
yang tidak ada, memiliki awal. Diputuskan bahwa ajaran Arius adalah bidat / sesat.
2. KONSILI
CONSTANTINOPEL ( 381 ).
Konsili ini kemudian hari lebih dikenal dengan Konsili
Nicea Konstantinopel, karena merupakan penyempurnaan Kredo di
Nicea. Dalam Konsili ini ditetapkan 3
ajaran yang melawan Alkitab,
yaitu:
a.
ARIANISME.
Allah Bapa
adalah Allah, sedangkan Allah Anak dan Allah Roh Kudus adalah ciptaan Allah yang
terutama, yaitu diciptakan sebelum alam semesta. Alam semesta adalah ciptaan Allah Anak, dan
kuasa penciptaan alam semesta itu dari Alah Bapa, sehingga posisi Allah Anak lebih rendah dari
Allah Bapa. Roh Kudus diberi kuasa
membuat dan melaksanakan segala hal menurut kehendak Allah.
27
b.
MAKEDONIANISME
Percaya Yesus
Kristus adalah Allah, tetapi Roh Kudus
dianggap makhluk, Ia tidak secara
langsung disebut “ Allah”. Ia disembah dan dimuliakan bersama-sama sang Bapa dan sang Anak.
c.
APOLLINARISME
Ajaran ini menentang Arius, tetapi dalam beberapa hal mendekati Arius. Yesus tidak mempunyai jiwa manusia. Jiwa dalam diri Yesus adalah logos / firman. Bahkan lebih ekstrim lagi, dikatakan bahwa
Yesus tidak hanya bertubuh tetapi juga bernyawa binatang.
3. KONSILI CHALCEDON ( 451 ).
Konsili ini diadakan karena adanya pertikaian antara Gereja
Timur dan Barat. Maka demi
menyatukan kedua kubu ini, diadakanlah
konsili Chalcedon. Sebenarnya hasil sidang dari konsili
sebelumnya dibaca ulang. Dan kemudian
merumuskan Credo Chalcedon yang menjadi ukuran ke- alkitabiah-an pernyataan terhadap dwi-sifat Kristus. Jadi rumusan
Chalcedon harus dilihat sebagai pagar pembatas dari pada alat pengekang.
Rumusan Chalcedon mengemukakan
4 hal, yaitu :
a. Dalam diri Yesus Kristus ke-Allah-an-Nya
sejati ( melawan Arius ).
b. Kemanusiaan-Nya sempurna ( melawan
Apollinaris ).
c. Dipersatukan
dan tidak tercerai-beraikan di dalam satu oknum ( melawan Nestorius ).
d. Tanpa tercampur baur ( melawan
Eutyches ).
Dengan
kata lain, dapat disimpulkan, bahwa di
dalam diri Yesus Kristus terdapat hanya
satu “Aku”, satu
“subyek” dari segala sesuatu
yang Ia alami. Subyek atau oknum yang satu ini adalah Allah
firman, tidak ada yang lain menjadi
Yesus manusiawi. Firman tetap
sebagai Allah tanpa dikurangi ke-Allah-an-Nya atau sifat Ilahi-Nya, namun Ia juga mengambil segala sesuatu
berhubungan dengan kemanusiaan atau sifat insani.
II. ISI
PENGAKUAN IMAN RASULI
Pengakuan Iman Rasuli dengan bentuk yang
dipakai oleh Gereja sekarang ini merupakan hasil persidangan Bapak-bapak
Gereja (Uskup, Bishop, Diaken, dan
Tokoh-tokoh Gereja).
Pengakuan Iman Rasuli. Terdiri
dari 12 pasal
berbunyi sebagai berikut :
1.
Aku percaya
kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.
2.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang
tunggal, Tuhan kita.
3.
Yang dikandung daripada Roh
Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4.
Yang menderita sengsara di
bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan (turun ke dalam kerajaan maut).
5.
Pada hari yang ketiga bangkit
pula dari antara orang mati.
6.
Naik ke Surga, duduk di sebelah
kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7.
Dan dari sana Ia akan datang
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
8.
Aku percaya kepada Roh Kudus.
9.
Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan orang kudus.
10.
Pengampunan dosa.
11.
Kebangkitan orang mati (daging).
12.
Dan hidup yang kekal.
Amin.
28
III. MAKNA
PENGAKUAN IMAN RASULI
1.
Pengakuan Iman Rasuli adalah pengakuan seluruh umat
Kristen.
2.
Pengakuan Iman Rasuli juga adalah pengakuan iman
pribadi setiap jemaat.
3.
Pengakuan Iman Rasuli berisi iman sejati, yang tidak
didasarkan semata-mata pada rasio, tapi kepada kepercayaan yang teguh
ditanamkan oleh Roh Kudus.
4.
Pengakuan Iman Rasuli bukan doa.
IV. FUNGSI KREDO
DALAM KEHIDUPAN BERJEMAAT.
1.
Berhubungan dengan penerimaan
ke dalam persekutuan bagi orang-orang yang dibaptis sebagai pengakuan imannya.
2.
Sebagai dasar ajaran yang utama
bagi calon-calon baptisan.
3.
Sebagai patokan iman dalam membedakan iman yang benar dan bidat.
4.
Merupakan garis besar atau
kesimpulan doktrin Alkitabiah.
-- ooo --
29
Pelajaran 10
KEHIDUPAN KRISTEN
Kehidupan Kristen bisa meliputi banyak hal, namun yang yang
dibicarakan dalam bagian ini adalah kegiatan-kegiatan rohani yang dapat
menunjang pertumbuhan dan pendewasaan kerohanian orang percaya, seperti : Ibadah,
membaca Alkitab, berdoa,
berpuasa.
I. IBADAH
1. Arti Ibadah
Ibadah
seorang Kristen dalam pengertian umum adalah sebagaimana yang tercantum
dalam Roma 12:1 :
“ … supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: Itu adalah
ibadahmu yang sejati”.
Ibadah
ditinjau dari asal kata Yunani untuk
“menyembah” yaitu : Proskuneo.
Pro
= ditujukan kepada
Kuneo =
membungkukkan badan sampai muka mencium tanah.
Jadi arti Ibadah adalah : datang ke hadirat Allah dengan sikap merendahkan
diri dan merendahkan hati.
2. Obyek Ibadah.
Beribadah
kepada Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus.
Di dalam
Kekristenan dikenal lambang-lambang : Salib dan
Ikan
Ikan dalam bahasa Yunani : ICHTUS
I :
Iesus = Yesus
C :
Christos = Kristus (yang diurapi)
T :
Theos = Allah
U :
Uios = Putra
S : Soter
= Juruselamat
Artinya
: Yesus Kristus adalah Putra Allah,
Juruselamat manusia.
Orang Kristen beribadah kepada Yesus Kristus,
karena Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia (disebut Putra) untuk
menyelamatkan manusia dari penghukuman kekal, jadi Dia patut untuk menerima hormat, kemuliaan,
kuasa … ( Filipi 2:9-11; Wahyu 5:12 ).
3. Sikap dalam beribadah.
“
Allah itu Roh dan barangsiapa yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh
dan Kebenaran ( Yoh 4:24 ).
Sikap
ibadah yang benar :
a. Menyembah
dalam Roh .
Artinya
: Menyembah tanpa media berupa patung,
gambar, dll.- Kel 20:4-5a.
30
b. Menyembah dalam Kebenaran.
Artinya
: Menyembah dengan sikap yang benar, mis:
hormat, sopan, serius, tertib,
teratur, berpusat pada Kristus.
II. MEMBACA
ALKITAB
Salah satu kegiatan yang mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar
jika ingin mengalami pertumbuhan iman dan kerohanian ialah membaca Alkitab.
1. Manfaat Alkitab
II Tim
3:15-16 : memberi hikmat,
menuntun kepada keselamatan, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki
kelakuan, mendidik orang dalam
kebenaran.
2. Cara membaca Alkitab.
a.
Berdoa sebelum membaca, mohon
pertolongan Roh Kudus.
b. Bacalah
ayat-ayat Alkitab dengan teliti, hati-hati sambil memperhatikan ayat-ayat
sebelum dan sesudahnya.
c. Renungkanlah supaya mengerti maksud untuk
diterapkan.
d. Catatlah hasil perenungan dalam sebuah buku
catatan pribadi.
e. Pilihlah sebuah ayat yang berkesan (ayat mas)
dan hafalkan.
f.
Berdoalah, mengucap syukur atas pengertian yang telah
diberikan.
III. DOA.
1. Arti Doa.
Doa =
percakapan dengan Allah
Berdoa =
bersekutu dan bercakap-cakap dengan Allah sendiri.
2. Mengapa
harus berdoa ?
a. Karena kehendak Allah (I Tes 5:17-18).
b. Kita
memerlukan persekutuan dengan Tuhan
(Yoh 15:5).
c. Doa adalah jalur Allah bagi kita untuk
mendapatkan segala kebutuhan kita dari Allah (Yak 4:2; Mat 7:7-8;
Ibr 4:16).
d. Karena perintah dan teladan dari Tuhan Yesus
sendiri - Luk 18:1; Mark 1:35;
Luk 6:12; 22:40-44.
e. Doa adalah sarana untuk memperoleh kekuatan
rohani untuk melawan dan menaklukkan si jahat
(Mat 26:41; Luk 10:17-18; bandingkan
Ef 6:10-18).
g.
Doa juga merupakan hak
istimewa yang diberikan Allah kepada kita
(Yoh 1:12; Roma
8:15-17).
3. Isi doa
Doa
harus mengandung unsur :
P
- Praise the Lord (memuji Allah).
R
- Repent your sin (mengakui dosa).
A -
Ask for yourself and others (menaikkan
permohonan untuk diri sendiri dan orang lain/syafaat)
Y
- Yield yourself to God’s
will (menyerahkan diri pada kehendak
Allah)
4. Saran-saran praktis.
a.
Sediakan waktu dan siapkan hati untuk berdoa - Mark
1:35
b. Carilah
tempat yang tenang - Mat 6:6
c. Berdoa dengan sikap yang baik, mis. Berlutut, tutup mata supaya berkonsentrasi.
31
d. Buatlah sebuah buku catatan doa, tulislah
pokok-pokok doa dan berilah tanda bila sudah terjawab.
e. Berilah waktu bagi Allah untuk berkata-kata
dengan anda.
f. Panjatkanlah doa di dalam nama Tuhan Yesus (Yoh 14:13-14).
IV. PUASA
Berpuasa merupakan bagian yang penting dalam
kehidupan beragama.
Dalam
Kekristenan juga mengenal tentang
puasa. Kata-kata “ dan apabila kamu berpuasa ..
“ (Mat 6:16) memberitahukan kepada kita bahwa puasa itu ada
di dalam Alkitab. Tokoh-tokoh Alkitab
juga melakukannya: Musa, Daniel,
Ester, Paulus dan Tuhan Yesus
sendiri.
1. Arti dan alasan berpuasa
Beberapa pendapat
mengenai puasa:
a. Puasa itu melatih kita dalam berpantang,
dalam menekan nafsu daging dan mengobarkan semangat untuk rajin berdoa - (John Calvin)
b. Berpuasa adalah menangis dan memuji Allah - (Agustinus).
c. Hakekat puasa ialah meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan hidup seketika lamanya, karena kepentingan jiwa orang itu
menuntut pemusatan pikiran yang lebih besar
- (Nehemia Mimery).
d. Berpuasa
dalam arti sempit berarti total tidak makan dan tidak minum selama jangka waktu
yang lebih pendek atau lebih panjang
- (John Stott).
Berdasarkan pandangan di atas, kita dapat melihat
beberapa unsur dalam berpuasa, yaitu :
o Tindakan
pantang, mis. Makan,
minum.
o Jangka waktunya bisa pendek atau panjang,
mis. 1, 3,
7, 30, 40 hari.
o
Mendekatkan diri kepada
Allah. Inilah yang paling penting.
o
Guna mencapai sesuatu
maksud. Ada doa / permohonan khusus.
2. Cara
berpuasa.
“
… Janganlah muram
mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya supaya
orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa … “ (Mat 6:16).
Puasa itu baik, namun di dalam
prakteknya kadang-kadang mengandung bahaya yang sulit dihindarkan. Bahaya yang besar ialah bahwa puasa dianggap
sebagai kesalehan yang tinggi, sehingga puasa dianggap bisa menjadi sarana
untuk memamerkan “kesalehan” seseorang
kepada manusia dan bukan kepada Allah.
Tuhan Yesus tidak melarang apalagi
menentang puasa, tetapi melarang puasa dengan motivasi dan cara memamerkan
kesalehan. Puasa bukan untuk
mengiklankan diri, tetapi mendisiplinkan diri, bukan untuk mencari pujian tetapi
merendahkan diri dan merendahkan hati pada Allah.
Oleh sebab itu, cara berpuasa yang
benar adalah menahan keinginan tubuh, mendekat dan merendahkan diri di hadapan
Allah. “ …minyakilah kepalamu dan
cucilah mukamu, artinya : usahakanlah penampilanmu agar tetap
rapi. Allah tidak berkenan bila kita
puasa tapi tidur tanpa doa, tidak akan membawa hasil untuk kerohanian kita.
32
3. Kapan berpuasa.
a. Bila ingin mendapatkan pimpinan dan mengetahui
kehendak Allah - Yos 7:8-13.
b. Bila hendak melakukan pekerjaan Allah - Neh
1:4; Kis
13:2-3.
c. Bila ada masalah / krisis -
Ester 4:16-17.
d. Pada waktu bertobat - Neh
9; Yunus 3:5-8.
e. Sebagai persiapan menghadapi segala sesuatu
yang mungkin terjadi - Mat 4:2.
-- ooo --
33
Pelajaran
11
ETIKA KRISTEN
I. ARTI
ETIKA KRISTEN
Etika Kristen
adalah suatu bidang praktika Kristen
yang membicarakan tentang pertimbangan, keputusan dan tindakan orang Kristen di
dalam hubungannya dengan Allah, orang lain dan diri sendiri.
Di dalam hidup ini kita
sering diperhadapkan dengan berbagai macam pilihan, pada waktu itu kita harus
mengambil keputusan, mana yang akan kita
pilih. Sebagian dari keputusan-keputusan
kita merupakan soal selera, misalnya: apakah kita memilih baju yang
berwarna kuning atau warna ungu. Keputusan-keputusan yang lain hanya menyangkut
kepraktisan, misalnya: apakah kita akan melewati jalan yang pendek tetapi rusak
atau jalan yang panjang tetapi mulus. Namun tidak sedikit keputusan-keputusan yang
harus kita ambil adalah keputusan-keputusan etis.
Keputusan etis
adalah: Keputusan yang dipengaruhi oleh
hubungan kita dengan Allah, orang lain dan diri sendiri untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu tindakan setelah melalui pertimbangan tertentu. Tindakan
yang dilakukan berdasarkan keputusan etis disebut tindakan etis.
Tindakan etis tidak sama dengan sopan santun. Sopan santun hanyalah penyesuaian lahiriah
kepada norma-norma, sedangkan tindakan etis menyangkut perbuatan lahiriah dan
kehidupan batiniah. Sopan santun
dimaksudkan untuk melancarkan pergaulan
sosial antar manusia, sedangkan
tindakan etis dimaksudkan agar kehidupan manusia dan masyarakat menjadi utuh.
2. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN ETIS
Pertimbangan
etis adalah : Pertimbangan untuk
mengambil keputusan etis.
Berbagai ragam pertimbangan etis :
a.
Pertimbangan etis yang
deontologis.
Pertimbangan
ini menganggap bahwa hukum dan norma obyektif harus berlaku mutlak dalam
situasi dan kondisi apapun juga. Setiap
tindakan etis dipertimbangkan dari segi apakah tindakan itu benar.
Kelemahan pertimbangan
ini ialah kita mudah terjebak dalam legalisme yang kaku. Hukum tidak lagi melayani manusia, tetapi
manusia menjadi budak hukum.
b. Pertimbangan etis yang teleologis.
Pertimbangan
ini menganggap bahwa tujuan dan akibat yang hendak dicapai dalam suatu tindakan
itulah yang penting. Setiap tindakan
etis dipertimbangkan dari segi tindakan itu bertujuan baik dan berakibat baik
pula.
Kelemahan pertimbangan
ini ialah kita tergoda menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Bahkan secara ekstrim kita bisa terjebak dalam hedonisme. Yang saya anggap baik adalah yang
menyenangkan saya.
34
c. Pertimbangan
etis yang kontekstual.
Pertimbangan
ini menganggap bahwa situasi dan kondisi harus diperhitungkan secara
cermat. Setiap tindakan etis
dipertimbangkan dari segi apakah tindakan itu secara kontekstual paling tepat.
Kelemahan pertimbangan
ini ialah kita mudah terjebak dalam etika situasi. Kita bisa tergelincir ke dalam bahaya
relativisme dan subyektivisme.
Sebagai orang Kristen mana yang harus kita pilih
?
Ketiga ragam
pertimbangan etis di atas sebenarnya
bukan untuk kita pilih, melainkan untuk kita manfaatkan ketiga-tiganya.
Orang Kristen
mempertimbangkan setiap tindakan: apakah
menghasilkan yang baik, sesuai dengan
aturan yang benar dan di dalam konteks yang tepat. Tindakan etis orang Kristen harus sekaligus
benar, baik dan tepat. Pasti tak mungkin
sempurna karena kita adalah orang-orang yang penuh keterbatasan dan yang belum
sepenuhnya bebas dari pengaruh dunia yang berdosa, namun itulah yang minimal
harus kita lakukan.
3. PRINSIP-PRINSIP ETIKA
KRISTEN
a.
Etika Kristen berpedoman pada Alkitab, yang adalah Firman Allah.
b. Etika
Kristen menganggap bahwa manusia lebih berharga daripada materi.
c. Etika
Kristen menjunjung nilai-nilai kasih, kebenaran, kekudusan dan keadilan.
d. Etika
Kristen mempertimbangkan situasi dan kondisi tanpa mengizinkan situasi dan
kondisi tersebut mendikte tindakan orang
Kristen.
e. Oleh
sebab itu dalam situasi yang ambivalen,
iman dan karakter orang Kristen mengambil peran yang penting.
4. CONTOH-CONTOH KASUS
a. Seorang
jemaat dirawat di rumah sakit. Dokter
memberitahu bahwa usianya diperkirakan
½ atau 1 tahun lagi, dan selama
waktu itu dia harus tetap dirawat di rumah sakit. Dia mempunyai tabungan untuk isteri dan empat
orang anaknya. Kalau dia harus dirawat
di rumah sakit, tentu uang itu akan habis bahkan ia akan meninggalkan hutang
yang besar. Apa yang harus dilakukan
pasien itu atau keluarganya ? Bagaimana
menurut saudara?
b. Seorang
gadis hamil karena diperkosa. Orang
tuanya membawa dia kepada seorang dokter Kristen dan meminta agar kandungannya
digugurkan. Apakah yang harus dilakukan
oleh dokter itu ?
c. Seorang
pedagang Kristen diminta membuat faktur dengan angka dilebihkan dari harga yang sebenarnya. Bagaimana tindakan pedagang itu?
Atau
mungkin kasus lain yang sejenis dengan itu, misalnya ada janji dari pelaksana
proyek untuk memenangkan tender saudara dengan catatan saudara mau
membengkakkan nilai proyek. Bagaimana
sikap saudara ?
-- ooo --
35
PELAJARAN
12
TANGGUNG
JAWAB
ORANG
KRISTEN
Persoalan Gereja, bangsa dan negara seringkali kelihatan begitu
besar, rumit dan kompleks, kadang-kadang kita berpikir “Apakah yang bisa diperbuat oleh orang kecil seperti saya ?” Kita harus mengakui “tidak mungkin” dapat melakukan “segala sesuatu” tetapi amat
“mungkin “ dapat
melakukan “sesuatu”. “Tanggung jawab kita yang utama bukan melihat
kepada yang nun jauh di sana, tetapi melakukan apa yang dekat dengan tangan
kita” ( Thomas Carlyle
).
Setiap orang yang
diizinkan lahir di dunia ini pasti ada maksud Allah, terlebih lagi sebagai
orang Kristen (percaya), Allah
menginginkan kita melakukan sesuatu kepada Gereja, negara dan sesama. Ini merupakan tanggung jawab sekaligus
panggilan Ilahi.
I. TANGGUNG JAWAB ORANG
KRISTEN TERHADAP GEREJA.
Dalam Perjanjian
Baru, kata “Gereja”
(ekklesia) menunjuk
kepada suatu kumpulan orang percaya yang telah diselamatkan. Dengan demikian, pemakaian kata ‘Gereja’
adalah untuk menerangkan semua orang beriman yang telah ditebus dan
diselamatkan oleh Kristus Yesus melalui kematian-Nya. Ini berarti, terbentuknya kumpulan orang
percaya disebabkan oleh kasih Kristus yang telah dinyatakan dengan menyerahkan
diri-Nya bagi jemaat-Nya (Ef 5:25).
Tanggung jawab
seseorang setelah percaya kepada Kristus :
1. Harus mencari sebuah Gereja yang baik agar
melalui gereja itu ia dapat berpartisipasi dalam ibadah, persekutuan,
penginjilan, pemahaman Alkitab, berdoa dan sebagainya ( Ibr 10:25 ).
2. Harus
menjadi seorang anggota gereja yang setia.
Ia
harus mendukung gereja-Nya dengan segenap hati dan kekuatan, sehingga
gereja-Nya dapat bertumbuh dan menjalankan fungsinya sebagaimana yang
dikehendaki oleh Tuhan.
II. TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN TERHADAP
NEGARA.
Kristus menasihatkan
para pengikut-Nya agar menjadi terang, garam dan ragi dalam masyarakat (Mat
5:13-16; 13:33). Di mana saja unsur ini hadir, akan terjadi
perubahan lingkungan. Kita sebagai orang
percaya memiliki kewajiban moral untuk terlibat dengan dunia.
Pedoman kita seharusnya
adalah I Tim 2:1-3 :
“
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan
syukur untuk semua orang, untuk
raja-raja dan untuk pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam
segala kesalehan dan kehormatan. Itulah
yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita”.
36
Agar orang Kristen
dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan dalam
suatu negara, ia mempunyai beberapa
tanggung jawab moral terhadap negara :
1. Mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa Dia telah
menetapkan pemerintah sebagai hamba-Nya
(Roma 13:1).
2. Mendoakan Pemerintah, agar Tuhan memberi kepada pemerintah
kekuatan, pengetahuan, kebijaksanaan dan ketaatan untuk melakukan tugasnya
berdasarkan keadilan dan cinta kasih.
3. Mentaati pemerintah, sebab Allah menghendaki demikian (Roma 13:1-7; I Pet 2:11-17).
4. Membayar pajak,
sebab setiap negara memerlukan
uang (Roma 13:7).
III. TANGGUNG JAWAB
ORANG KRISTEN TERHADAP
SESAMA
Salah satu panggilan
orang Kristen yang mulia adalah mempedulikan sesama manusia. Tuhan Yesus menyatakan bahwa
ada dua hukum yang amat penting.
Hukum yang terutama dan pertama.
“
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu”. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi ( Mat
22:37-40 ).
Sebagai penerapan
praktis atas hukum yang kedua di atas, Tuhan Yesus memberikan pujian amat
tinggi kepada orang Samaria yang murah hati, dimana tanpa mempedulikan
perbedaan warna kulit, agama, suku, ia
telah menyelamatkan orang yang terluka parah di jalan. Di mata Tuhan Yesus, orang Samaria ini besar,
karena ia telah memperlakukan orang yang terluka itu sebagai sesama
manusia (Luk
10:25-37).
Yakobus 4:17
berkata :
“ Jadi
jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak
melakukannya, ia berdosa “.
Edmund
Burke, dalam kalimat yang berbeda tetapi mempunyai
kebenaran yang sama menyatakan,
“Satu-satunya hal yang diperlukan oleh kejahatan dalam mencapai
kemenangannya adalah bila orang-orang beriman tidak melakukan apa-apa”.
Dalam Ulangan 10:18
tercatat, Allah secara khusus
memperhatikan kelompok yang lemah seperti para janda, yatim piatu, dan orang
asing yang tidak bisa melindungi hak-hak mereka sendiri. Maka kalau orang Kristen mempedulikan
kelompok yang lemah di atas, berarti ia telah melakukan sesuatu yang berkenan
di hati Tuhan. Meski yang dapat
dilakukan hanya sedikit dibanding dengan kebutuhan yang demikian besar, namun
kita mengingat perkataan Ibu Teresa
di Calkuta, India, “ ..
Tuhan memanggilku bukan untuk berhasil;
Dia memanggilku agar setia “.
Jika kita
sungguh-sungguh mengasihi sesama manusia, dan ingin melayani-Nya berdasarkan
nilainya selaku makhluk yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka keprihatinan kita harus mencakup
kesejahteraannya secara total, yaitu kesejahteraan jiwanya, tubuhnya dan
sosialnya.
37
Dan ini harus kita
wujudkan dalam program-program praktis pemberitaan Injil, bantuan kemanusiaan
dan pembangunan. Kita tidak cukup hanya
berdiskusi, menyusun rencana dan berdoa, lalu habis perkara.
Seorang Pendeta yang
dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tak mempunyai tempat
berteduh, dan Pendeta itu berjanji akan
mendoakannya, tapi kemudian ia lupa akan janjinya.
Di kemudian hari wanita
miskin itu menulis sajak sebagai berikut :
Saya kelaparan,
Dan Anda membentuk kelompok
diskusi untuk membicarakan kelaparan saya
Saya terpenjara,
Dan Anda menyelinap ke kapel
anda untuk berdoa bagi kebebasan saya
Saya telanjang,
Dan mempertanyakan dalam
hati kelayakan penampilan saya
Saya sakit,
Dan Anda berlutut dan
menaikan doa syukur kepada Allah atas kesehatan saya
Saya tidak mempunyai tempat berteduh,
Dan Anda berkhotbah kepada
saya tentang kasih Allah sebagai tempat berteduh spiritual
Saya kesepian,
Dan Anda meninggalkan saya
sendirian untuk berdoa bagi saya
Anda kelihatan begitu suci,
begitu dekat dengan Allah,
Tapi saya tetap lapar – dan
kesepian – dan kedinginan.
-- ooo --
38
PELAJARAN
13
SURGA
DAN NERAKA
I. SURGA
Istilah SURGA ini berasal dari bahasa Sansekerta.
Istilah yang dipakai Alkitab ada beberapa kata yang sering berubah
artinya dalam perbedaan kalimat.
1.
SHAMAYIM = langit,
udara, tempat
awan/bintang-bintang berada, tempat
kediaman para Malaikat / Allah.
2.
GALGAL = angin taufan, Mazmur
77:19.
3.
ARABAH = awan-awan padang pasir / di atas
langit, Mazmur 68:5.
4.
SHACHAQ = langit,
cakrawala, Mazmur 89:6, 38
‘awan yang indah’.
Jadi
SHAMAYIM bisa diartikan langit yang bersifat materi, tapi juga bisa
dimaksudkan suatu areal rohani, tempat
kediaman Allah, para Malaikat, I
Raja-raja 8:27; Yes 55:8-9. Karena Allah itu Roh adanya, maka Ia tak
perlu ruang sebagai tempat kediaman.
Ia
sebagai Pencipta Ruang dan Waktu, Ia tidak dibatasi oleh Ruang dan Waktu, juga
Ia adalah Penguasa semesta alam ini, Yes
40:10-31; 42:5-9; 43:1-13, 15-48, dll. Oleh sebab itu takhta Allah, tempat kediaman
Allah itu tak dapat dibatasi dengan konsep Ruang.
5.
ORANUS = dalam
bahasa Yunani sama dengan Syamayim dalam bahasa Ibrani.
= langit ( Mat
6:26; 24:29, 35 ).
= surga ( Mat
5:16; 6:9-10; 12:50 ).
= yang bersifat rohani, bukan materi,
surgawi ( Gal 4:26; Wahyu 3:12;
Yoh 3:13; 6:31-35, 50-51 ).
6.
PARADEISO = Firdaus.
7.
KOLPON ABRAHAM =
Pangkuan Abraham, tempat arwah
manusia yang tinggal bersama dengan Tuhan Yesus.
Kesimpulan : 1. Tempat
yang suci ( Ibr 10:19 ).
2. Tanah air yang lebih indah ( Ibr
11:16 ).
3. Tempat kediaman Allah ( I Pet 3:22; Yoh
14:2-3 ).
4. Taman Firdaus = taman yang senang ( Luk
23:43 ).
5. Tingkat langit ketiga ( II Kor
12:2 ).
6. Tempat yang terang ( Wahyu 21:23 ).
7. Langit yang baru ( Wahyu
21:1 ).
8. Hidup yang kekal.
39
II. NERAKA.
Pada
umumnya istilah ini dimengerti sebagai tempat sengsara / penderitaan. Dalam bahasa Ibrani ada
50 kata lebih yang mempunyai arti
persamaan dengan neraka, a.l. :
1. EYD = bencana,
Ayub 18:12
2. ACAPH =
musnah, I Sam 15:6.
3. ASHAM =
hancur, Maz 5:5.
4. DAMAH =
binasa, Hosea 4:5-6.
5. SHEOWL = alam bersyah / alam baka, Bil
16:33; Ayub 26:6.
6.
ABAD = mati,
rusak, Pengkhotbah 7:15;
Yes 57:1-2.
Dalam bahasa Yunani :
1.
HAPOLLUMI, HAPOLEIA,
HOLETHROS = ABAD = mati,
binasa.
2.
GEHENNA = neraka,
Mat 5:22, 29-30; 10:28;
18:9; 23:15, 23.
3. KAMINON TOU PUROS = dapur api,
Mat 13:42.
4. KOLASIN AIONION = hukuman kekal, Mat
25:47.
5.
TELOS APHOLEIA = binasa,
Filp 3:19; I Tes
1:9; Ibr 10:39.
6. ZOPHOI TOU SKOTON = tempat gelap, II Pet
2:17; Yud :13.
7. THANATOU
TOU DEUTEROU = mati kedua kali, Wahyu 2:11;
20:6, 14.
8. HADES =
SHEOWL = alam maut, tempat penghukuman, Luk 10:15;
16:23; Kis 2:27,
31.
9. ABUSSON = jurang maut,
lobang yang tak beralas, Wahyu 20:3.
Kesimpulan : 1. Tempat penghukuman.
2. Tempat jauh dari hadirat
Allah, II Tes 1:9.
3.
Tempat binasa
selama-lamanya, II Tes 1:9.
4. Dunia kekelaman yang paling dahsyat, Yudas :13.
5.
Tempat ratapan dan kertak
gigi, Mat 8:12.
6.
Api tak padam, ulat tak mati, Mark
9:48; Wahyu 21:8.
-- ooo --
40
PELAJARAN
14
MALAIKAT DAN SETAN
I. MALAIKAT
1. Sebutan
Malaikat : dalam bahasa Ibrani:
malak = utusan,
wakil.
a. Anak-anak Allah,
Ayub 1:6; 2:1;
Maz 29:1; 89:16.
b. Yang
kudus, orang kudus, Maz
89:6.
c. Yang gagah,
Wahyu 5:2.
d. Penjaga, Dan
4:13, 17, 23; 8:13.
e. Serafim, Yes
6:2, 6.
f. Malaikat
Tuhan, Kej 16:7;
Kel 3:2; Bil
20:22-27.
g. Bala tentara surga, Luk
2:13.
2. Organisasi
Malaikat
a. Jumlah
berlaksa-laksa ( Ibr 12:22; Wahyu 5:11 ).
b. Berupa
pasukan ( Mat 26:53 ).
c. Ada pemimpinnya ( Dan 10:13, 21; 12:1;
I Tes 4:16; Yudas :9 ).
d.
e.
f.
g.
3. Tugas Malaikat :
a.
Memuji Allah
( maz 103:20 ).
b.
Menyampaikan berita
( Ibr 2:2; Kej 22:2; Mat 1:20-23 ).
c.
Melayani Yesus
( Mark 1:13; Mat 4:11 ).
d.
Melayani orang pecaya ( Ibr 1:14 ).
e.
Melakukan penghukuman ( Wahyu 8:6-13 ).
f.
Melakukan penghakiman ( Mat
13:39, 49; 25:31-46 ).
g.
Menyaksikan pemberitaan ( I Kor 4:9;
I Pet 1:12 ).
h.
Mendampimgi Tuhan Yesus naik ke
surga dan datang ( Mat 24:30-31; 25:31;
Kis 1:11 ).
4. Kegagalan
Malaikat :
a.
Berdosa
( II Pet 2:4 ).
b.
Tidak taat batas kekuasaan ( Ibr 2:16 ).
c.
Tidak ada keselamatan ( Ibr 2:16 ).
d.
Dihakimi manusia
( I Kor 6:3 ).
e.
Dibelenggu di
tempat gelap ( II Pet 2:4 ).
5. Malaikat Tuhan dalam PL
: adalah
Putra Allah, karena berbicara dengan wibawa Allah
sendiri ( Kej 16:7-14; 22:11-12;
31:11-14; Kel 3:2-12 ).
41
II. SETAN
Mempunyai arti kata : penentang,
musuh, pemfitnah, penuduh.
Dalam Wahyu
12:9 disebut : Naga, Ular tua,
iblis, penyesat.
1. Organisasi
setan :
a. Setan adalah raja dunia ( Yoh 14:30 ).
b. Berkerajaan ( Mat 12:25-26
).
c. Hidup berkelompok ( Mark 5:9 ).
d. Mempunyai takhta dalam kerajaan
dunia ( Dan 10:13, 20 ).
e. Ada banyak antek-anteknya (
Mat 25:41; II Kor 12:7 ).
2. Pekerjaan
Setan :
a.
Mencobai orang
( Kej 3:1-5; Mat 4:1-12 ).
b.
Menggoda orang untuk
berdosa (Yak 1:13-14 ).
c.
Melawan Allah
(Zakh 3:1-2 ).
d.
Menjatuhkan orang
( Luk 22:31 ).
e.
Merampas benih Firman dalam
hati manusia ( Mat 13:4, 19 ).
f.
Menyerang Hamba Tuhan ( II Kor 12:7 ).
g.
Membuat orang terus berduka
karena dosa ( II Kor 2:5-11 ).
h.
Membuat orang
mengkhianati Tuhan ( II Tes 2:3 ).
3. Asal mula
Setan : Yesaya 14:12-40;
Yeh 28:1-9.
Menyatakan bahwa Setan berasal dari
Malaikat yang berdosa, yang disebut : Lusifer
( anak dewa aurora yang
bernama : Heosphoros.
-- ooo --
42
![]()
![]()
O
l
e
h
Pdt. Ketetapan Nehe,
S.Th.
Pendeta Jemaat Denninger
BANUA NIHA
KERISO PROTESTAN (BNKP)
RESORT – 1 BNKP
Sekretariat:
Jl. Diponegoro No. 279 Gunungsitoli
Untuk
Kalangan Sendiri
DAFTAR ISI
Pelajaran I : ALKITAB
………………………………………………… 1
1.
Arti kata Alkitab
2.
Alkitab adalah Firman Allah
3.
Penulis, waktu dan proses penulisan
4.
Maksud Allah memberikan Alkitab
5.
Pembagian Alkitab
Pelajaran II : ALLAH
……………………………………………………. 7
1.
Keberadaan Allah
2.
Hakekat Allah
3.
Sifat-sifat Allah
4.
Nama-nama Allah
5.
Allah Tritunggal
6.
Karya Allah
7.
Sikap terhadap Allah
Pelajaran III : KRISTUS ………………………………………………… 11
1.
Siapakah
Kristus
2.
Keharusan
“Allah – Manusia” Kristus
3.
Karya Kristus
Pelajaran IV : ROH
KUDUS ……………………………………….. …. 16
1. Siapakah Roh Kudus
2. Pekerjaan Roh Kudus
3. Simbol-simbol Roh Kudus
4. Sikap terhadap Roh Kudus
5. Baptisan Roh Kudus dan Dipenuhi Roh Kudus
6. Buah Roh Kudus dan Karunia Roh Kudus
Pelajaran V : MANUSIA
DAN DOSA ……………………………… 19
1. Manusia dan asal usul
2. Hakekat manusia
3. Maksud
Allah menciptakan manusia
4. Manusia
jatuh dalam dosa
5. Arti dosa
6. Akibat
dosa
Pelajaran VI : KESELAMATAN ………………………………………. 21
1. Arti keselamatan
2. Cara
Allah menyelamatkan manusia
3. Cara manusia diselamatkan
4. Jaminan keselamatan
i
Pelajaran VII : GEREJA
………………………………………………. 23
1. Arti
Gereja
2. Tugas
Gereja
3. Pentingnya menjadi anggota Gereja
4. Organisasi
Gereja
5. Disiplin
Gereja
Pelajaran VIII : SAKRAMEN
DAN UPACARA GEREJA
………….. 25
1. Arti
Sakramen
2. Jenis
Sakramen
Pelajaran IX : PENGAKUAN IMAN
RASULI ……………………… 27
1. Latar belakang terbentuknya
2. Isi Pengakuan
Iman Rasuli
3. Makna Pengakuan Iman
Rasuli
4. Fungsi Kredo dalam
kehidupan berjemaat
Pelajaran 10 : KEHIDUPAN
KRISTEN …………………………….. 30
1. Ibadah
2. Membaca Alkitab
3. Doa
4. Puasa
Pelajaran XI : ETIKA KRISTEN
………………………………………
34
1. Arti Etika
Kristen
2. Pertimbangan-pertimbangan Etis
3. Prinsip-prinsip Etika
Kristen
4. Contoh-contoh Kasus
Pelajaran XII : TANGGUNG
JAWAB ORANG Kristen
…………… 36
1. Tanggung jawab orang Kristen terhadap Gereja
2. Tanggung jawab orang Kristen terhadap Negara
3. Tanggung jawab orang Kristen terhadap sesama
Pelajaran XIII : SURGA
DAN NERAKA ……………………………… 39
1. Surga
2. Neraka
Pelajaran 14 : MALAIKAT DAN
SETAN …………………………… 41
1. Malaikat
2. Setan
--- ooo
---
ii
Posting Komentar