KATEKISASI SIDI

Table of Contents

 

  PELAJARAN    1

 

A L K I T A B

 

I.             ARTI  KATA  ALKITAB

ALKITAB  terdiri dari  kata  AL = Kudus, suci,   dan  kitab = buku.

Jadi  ALKITAB  adalah  buku  yang memuat / menceritakan  tentang  Allah, rencana dan kehendak-Nya

 

II.         ALKITAB  ADALAH  FIRMAN  ALLAH

Alkitab bukan hanya  berisi’  firman Allah (pandangan Liberal),  bukan juga hanya ‘menjadi’ firman Allah  (pandangan Neo Orthodox).  Alkitab  adalah  Firman Allah  (pandangan Conservative/berpendirian teguh).   Alkitab adalah  wahyu Allah secara obyektif dan lengkap.  Alkitab sudah ditulis dan Allah telah berfirman melaluinya.  Alkitab tetap Firman Allah,  apapun pengalaman kita  terhadapnya.

 

Bukti-bukti bahwa Alkitab adalah Firman Allah  (wahyu Allah) :

1        Segala tulisan  (yang)  diilhamkan Allah  (II Tim 3:16).  Dalam Alkitab bahasa aslinya tidak ada kata  yang’,  sehingga terjemahan dapat berbunyi  “segala tulisan diilhamkan Allah“.  Juga II Pet 1:21 mengatakan bahwa Alkitab ditulis melalui wahyu dan ilham  Roh Allah.  Jadi semua yang ditulis dalam Alkitab adalah diilhamkan oleh Allah,  berarti  Firman Allah.

 

2.  Kata-kata dalam Alkitab:  “Allah berfirman”,  “Berfirmanlah Allah”,  “maka firman Tuhan datang kepadaku”,  terdapat  +  3800 kali.

 

            Mis:  Yeremia 1 & 2 :  Tiap-tiap pasal 10 kali.

       Firman Tuhan kepada Musa, “Suratkanlah segala firman ini”(Kel 34:27;

      Ul 31:24-26).

 

3.     Penulis-penulis  PB  percaya bahwa  PL  adalah  Firman Allah yang diwahyukan oleh Allah. Mereka  berkali-kali mengutip ayat-ayat PL untuk membuktikan apa yang dikatakannya benar adanya,  misalnya:  Rasul PaulusGal 3:6-13 :  v.6 - Kej 15:6;  v.8 - Kej 12:3;  18:18;  v.10 - Ul 27:26;  v.11 – Hab 2:4;  v.12 – Im 18:5;  v.13 – Ul 21:23.  Rasul  Petrus – I Petr 1:23-25 - Yes 40:6-8.  Mereka juga terus menerus mengatakan bahwa  nubuat  PL  sudah digenapi atau pasti akan digenapi,  mis:  Mat 2:17-18 – Yer 31:15 (waktu itu sudah digenapi);                 Rom 14:10-12  -  Yes 45:23  (masih untuk yang akan datang).  Para Rasul juga terus menerus menggunakan  PL  sebagai bahan/dasar dari khotbah-khotbah mereka,  mis:

-          Petrus  :    Kis  2:16-21  -  Yoel  2:28-32 ; Kisah Rasul  2:31 -  Mazmur  16:10 ;    Kis  2:25-28  -  Maz  16:8-11    Kisah Rasul  2:34-35   -  Mazmur 110:1 ;  Kis  2:30       -  Maz 132:11

-          Filipus :    Kis  8:32-35  -  Yes  53:7-8

Juga mereka menghargai/mengakui  kitab-kitab yang mereka tulis sendiri, yaitu  PB  sebagai firman Allah yang sederajat dengan PL,  mis:  I Kor 4:1;  Gal 1:6-8, 11-12;  I Pet 1:12b;   II Pet 3:15-16;   I Kor 2:6-8,  10a, 13;  14:37;   I Tim 5:18;  Luk 10:7.

 

 

 

1

4.     Yesus Kristus  sendiri  menyatakan bahwa  Alkitab adalah  wahyu / ilham Allah yang mempunyai otoritas, pasti akan digenapi dan sering mengutipnya,  mis:  Mark 13:19;    Mat 19:4-5;  Luk 17:26-27;  17:28-32; Mark 12:26;    Yoh 3:14;  Mat 12:40-41;    Nubuat Alkitab pasti digenapi: Mat 5:17-18;  26:54-56;  Yoh  10:34-35;  Tiap huruf dan kata dalam Alkitab  mempunyai otoritas dan tidak dapat diubah: Mat 5:17-18;  22:41-46.  Yesus pun tunduk di bawah otoritas Alkitab:  Mat 3:13-17;  4:1-11.

 

5.  Kesatuan  isi  Alkitab.

     Alkitab terdiri dari  66  kitab, ditulis oleh  + 40 orang penulis dari latar belakang yang berbeda-beda  (nabi, raja, petani,  gembala, nelayan, dokter,  tukang pajak, dll ), pada tempat yang berbeda,  dalam rentang waktu yang panjang  + 1600 tahun.   Meskipun demikian semua tulisan di dalamnya merupakan satu kesatuan yang sempurna yaitu rencana Allah menyelamatkan manusia melalui  Yesus Kristus.  Jika para penulisnya tidak diilhami oleh Roh Kudus, tidak mungkin menghasilkan tulisan yang menyatu.  Di bawah ini beberapa hal yang menunjukkan kesatuan isi Alkitab:

[1]  Alkitab hanya mempunyai satu sistim doktrin.

[2]  Alkitab hanya mempunyai satu konsep moral.

[3]  Alkitab hanya mempunyai satu sistim keselamatan.

[4]  Alkitab hanya mempunyai satu pusat, yaitu  KRISTUS.

 

6.  Nubuat-nubuat dalam Alkitab tergenapi dengan tepat.

     Di bawah ini kita hanya membicarakan  dua hal saja, yaitu  mengenai kedatangan Yesus Kristus yang pertama kali  dan   orang  Yahudi (Israel).

 

      A.  Kedatangan Yesus Kristus yang pertama kali :

     

NO.

TENTANG  YESUS  KRISTUS

DINUBUATKAN

PENGGENAPAN

1.

Dilahirkan oleh  anak  dara 

Yesaya  7:14

Mat  1:18-25;  Luk 1:30-35.

2.

Benih  Ibrahim

Kejadian  12:3

Mat  1:2-3

3.

Dari  suku  Yehuda

Kejadian  49:10

Mat  1:2

4.

Keturunan  Daud

II Sam  7:12

Mat  1:1,  6

5.

Dilahirkan di Betlehem, tanah Yehuda

Mikha  5:1

Mat  2:1;  Lukas  2:4-7

6.

Diurapi oleh  Roh Kudus

Yes  11:1-2

Mat  3:16

7.

Menunggang kuda memasuki  Yerusalem

Zakharia  9:9

Mat  21:1-7

8.

Dicelakai oleh sahabat dekat-Nya

Maz 41:10;  55:13-15

Yoh  13:18,  21-26

9.

Dijual dengan harga  30  keping perak

Zakh 11:12-13

Mat  27:3-10

10.

Ditnggalkan oleh murid-murid-Nya

Zakh 13:7

Mat  26:56b

11.

Kaki dan tangan-Nya ditebuk (dipaku)

Maz 22:17; Zakh 12:10

Gal 3:13

12.

Tak satu tulangpun dipatahkan

Kel 12:46; Zakh 12:10

Yoh 19:36-37

13.

Baju dibag-bagi dan jubah diundi

Maz  22:19

Yoh 19:23-24

14.

Menderita karena dosa kita

Yes 53:5-6

I Pet 2:24

15.

Ditinggalkan oleh Allah

Maz  22:2

Mat  27:46

16.

Bangkit dari kematian

Maz 16:10-11

Mat 28:1-10;  Kis 2:24, 27-32

17.

Naik  ke surga

Maz 68:18-19

Mark 16:19-20; Ef  4:8-10

18.

Duduk di sebelah kanan Allah Bapa

Maz  110:1

Mark 16:20; Kis 2:33-35

 

B. Mengenai  Israel

     1. Jika mereka tidak menaati perintah Allah, maka Allah akan menghancurkan berhala-berhala mereka, tentaranya dibiarkan kalah, tanahnya dibiarkan ditinggal kosong dan mereka akan dicerai-beraikan di antara segala bangsa  -  Imamat 26:14-33.

     2.  Allah berjanji bahwa Israel  biar bagaimanapun akan tetap ada sampai selama-lamanya -  Yeremia 31:35-36.

 

7.     Ketepatan  ilmu pengetahuan dalam Alkitab membuktikan bahwa Alkitab adalah  Firman Allah. 

 

2

Banyak hal-hal ilmiah yang baru didapat beberapa ratus tahun yang lalu, tetapi Alkitab telah mengatakan tentang hal itu.  Dalam Alkitab  terdapat  325  ayatayat mengenai ilmiah yang meliputi  34  macam ilmiah.  Jadi Alkitab sangat kaya akan hal-hal ilmiah dan apa yang tercatat di dalam Alkitab tentang ilmiah tepat adanya,  mis :

 

Contoh:

-  Bumi  ini  bulat  :   Yes  40:22 ‘.. bulat bumi ..’,   Ams  8:27  ‘ .. bulatan ..’  yang dalam bahasa aslinya  ‘chug’  yang berarti  lingkar, lengkung.

 

- Keturunan Abraham dinubuatkan akan seperti  “bintang di langit”,  tidak terhitung jumlahnya  (Kej 15:5;  22:17).  Untuk membuktikan hal ini kita bisa melihat hasil pengamatan para ilmiawan , misalnya:

 

- Bintang sangat banyak:  Hipparchus  asal Yunani menghitung bintang pada abad ke-2 BC, jumlahnya  1022 bintang.  Ptolemy  asal Mesir menghitung bintang pada awal abad ke-2,  jumlahnya  1026,  lalu berkembang manjadi   3000 – 6000 bintang.    Setelah  ilmu pengetahuan berkembang lebih jauh, teleskop-teleskop besar ditemukan,  para astronom mendapatkan bahwa jumlah bintang tidak terhitung.

 

-  Bintang sangat tinggi,  sangat jauh  -  Ayub  22:12

   Para ahli bintang telah dapat mengukur jarak bintang sebagai  100.000  kali garis tengah solar system kita.  Matahari  jaraknya  hampir  150  juta km     ( 93  juta mil) dari bumi.  Dan jika diukur dengan kecepatan cahaya  hanya  8  menit cahaya  (kecepatan cahaya        +  1125  juta  km/jam).  Tetapi ada beberapa bintang yang jaraknya  13 juta – 2000 juta tahun cahaya.   Ilmu pengetahuan hanya sejauh itu dapat mengukur jarak bintang  dengan alat-alat yang mereka miliki,   tetapi tidak dapat disangkal bahwa masih ada bintang-bintang yang letaknya lebih jauh lagi.  Maka Alkitab adalah benar dengan mengatakan bahwa bintang-bintang  demikian tinggi dan jauh.

 

-  Sebuah bintang berbeda dengan yang lainnya  --  I  kor 15:41.

   Para ahli bintang juga telah mendapati bahwa bintang-bintang berbeda dalam hal warnanya, besarnya, kecepatannya,  suhunya, jumlah cahayanya, dsb.

   Matahari  +  1  juta kali lebih besar dari bumi.  Ada bintang yang sebesar matahari,  tetapi ada juga bintang yang besarnya  64 juta kali dar matahari    ( bintang  Antares ).  Ada juga bintang yang lebih kecil dari matahari. 

   Tercatat bahwa bintang yang paling besar yang didapati ialah bintang  Epsilon, yang besarnya  3000 kali diameter  matahari  dengan volume  27  biliun kali besar matahari.

 

-  Udara  mempunyai berat  -  Ayub  28:24-25.

 

-  Cahaya  mempunyai hubungan dengan  bunyi  -  Ayub  38:7,  segala bintang fajar ramai-ramai menyanyi ..’     Juga  Maz  65:9b, ‘.. tempat terbitnya pagi  dan petang, Kaubuat  bersorak-sorai’.

 

   Ahli-ahli ilmiah memberitahukan kita bahwa gelombang cahaya sama dengan dengan gelombang bunyi.. Kalau gelombang cahaya merangsang mata kita,  sedangkan gelombang bunyi merangsang telinga kita.

   Baru pada tahun  1880,  Alexander Graham Bell  berhasil mencipatakan  photophone-nya.  Bell pernah berkata berkenaan dengan photophone-nya :’ Saya mendengar seberkas sinar tertawa, batuk-batuk  dan  menyanyi “. 

 

8.  Alkitab memiliki kuasa untuk mengubah kehidupan manusia.

Alkitab memuati huruh-huruf mati, tetapi melalui kuasa Roh Kudus dapat merubah kehidupan manusia yang mau membaca, mempelajari, merenungkan dan menaatinya  (II Kor 5:17).

 

 

 

 

 

 

3

9.  Alkitab tetap relevan.

Kebanyakan buku-buku bertahan tidak lebih dari 25 tahun.  Alkitab meskipun sudah berusia ribuan tahun tapi masih tetap relevan untuk dibaca kini dan yang akan datang.  Alkitab juga sudah diterjemahkan  ke dalam ribuan bahasa  dan tersebar hampir di seluruh negara.  Ini membuktikan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang amat dibutuhkan oleh manusia.     

 

10. Alkitab tetap ada.

     Sepanjang sejarah orang-orang berusaha untuk memusnahkan (membakar) Alkitab,  menyerang/mengkritik Alkitab dengan tajam melebihi kitab-kitab lain, tetapi Alkitab tetap ada dan terpelihara.

 

III.      PENULIS,  WAKTU PENULISAN,  PROSES PENULISAN  DAN  KANONISASI ALKITAB

3.1. Penulis.

     Alkitab ditulis oleh orang-orang yang berbicara atas nama Allah yang secara khusus dipilih oleh Allah (ada Nabi, Rasul, Raja, petani, Nelayan, Tabib, dll) dan diilhami oleh Roh Kudus untuk menuliskan tulisan-tulisan yang sesuai dengan kehendak Allah.  Jadi semua tulisan yang tercantum dalam Alkitab diilhamkan Allah  (II Petrus 1:21).

 

3.2. Waktu penulisan.

     Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama (PL)  dan Perjanjian Baru (PB).  Banyak pendapat yang mengatakan bahwa PL telah rampung pada zaman Ezra.  Ezralah yang mengumpulkan dan menyatukan kitab-kitab ini secara lengkap pada         +  400 BC.  PB rampung melalui Konsili Bapak-bapak Gereja di Carthage, pada  + 397 AD.  Sedangkan penyatuan PL dan PB melalui Konsili di tempat yang sama pada tahun  419 AD.

 

3.3. Proses penulisan Alkitab.

     Langkah-langkah Roh Kudus menggerakkan penulis-penulis untuk menuliskan Alkitab:

 

a.      Allah  memilih dan menyiapkan  para penulis sebelum Ia menggerakkan mereka untuk menulis Alkitab.

v Allah   memilih   para  Penulis,  bahkan  sebelum  penulis  itu  lahir,       mis: Yeremia            (Yer 1:4-5),  Paulus  (Gal 1:15-16).

v Allah  menyiapkan  para Penulis pada situasi dan kondisi yang dikehendaki-Nya,  seperti  Musa dipersiapkan di Mesir (Kis 7:22),  sehingga Musa dapat menulis kitab Taurat (Kitab Musa) sesuai dengan kehendak-Nya.  Allah mempersiapkan Lukas sebagai dokter                (Kol 4:14)  untuk menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.

 

b.     Allah memberikan firman-Nya kepada para Penulis Alkitab untuk disampaikan (dikhotbahkan) kepada umat-Nya,  dan bila telah tiba waktunya Roh Kudus  mengilhamkan  para penulis Alkitab untuk menuliskannya,  artinya:  mempengaruhi para Penulis Alkitab secara supra alami sehingga menjamin apa yang dituliskannya sesuai dengan kehendak Allah dan benar  (bukan didiktekan).  Atau ada juga yang langsung diberi  Firman, setelah itu digerakkan untuk menuliskannya.

 

 

 

 

 

4

       3.4. Kanonisasi  Alkitab.

            Pada waktu Alkitab, baik PL maupun PB dirampungkan, ada kitab-kitab lain selain dari yang  66 kitab yang sekarang termuat di dalam Alkitab.  Proses penentuan kitab-kitab yang diterima sebagai firman Allah melalui konsili-konsili  (lihat 3.2.) disebut sebagai  Kanonisasi.

 

Istilah  “Kanon” berasal dari bahasa Ibrani yang berarti:  penggaris/ukuran. 

Secara aktif “Kanon”  berarti standar.  Tetapi secara pasif pengertiannya adalah penerimaan gereja terhadap sebuah kitab sebagai Firman Tuhan.  Jadi  kanon Alkitab adalah:  Kitab-kitab yang mencapai standar yang diterima sebagai Firman Tuhan.

 

Adapaun ukuran yang dipakai adalah sebagai berikut:

a.      Diilhamkan Allah dan memiliki otoritas Allah.

b.     Ditulis oleh Nabi, Rasul, orang saleh.

c.      Orisinil, yaitu  asli menceritakan hal yang benar,  mis:  tentang Allah dan manusia.

d.     Dinamis,  memiliki kuasa Allah yang dapat merubah hidup manusia.

 

IV.      MAKSUD  ALLAH  MEMBERIKAN  ALKITAB  KEPADA MANUSIA

Allah memberikan  Alkitab kepada manusia dengan maksud:

 

1.  Agar manusia mengenal Allah dan rencana Allah yang mau menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus  (Yoh 3:16).

2.  Agar manusia mengenal petunjuk-petunjuk hidup untuk mencapai kehidupan yang penuh pengharapan dan memperkenankan Allah  ( II Tim  3:16-17 ).

 

V.          PEMBAGIAN  ALKITAB

Alkitab terdiri  66  kitab  ( 1190 pasal ), yang terbagi menjadi  2  bagian besar,  yaitu :

Perjanjian  Lama  ( PL )  =  39  kitab  (  929 pasal )

Perjanjian  Baru    ( PB ) =  27  kitab   ( 261 pasal ).

 

PERJANJIAN   LAMA     

 

KITAB-KITAB  TAURAT

( Pentateukh )

Kejadian

Keluaran

Imamat

Bilangan

Ulangan

 

KITAB-KITAB  SEJARAH

Yosua

Hakim-hakim

Rut

I Samuel

II Samuel

I Raja-raja

II Raja-raja

I Tawarikh

II Tawarikh

Ezra

Nehemia

Ester

 

KITAB-KITAB  PUISI

Ayub

Mazmur

Amsal

Pengkhotbah

Kidung Agung

 

NABI-NABI  BESAR

Yesaya

Yeremia

 

Ratapan

Yehezkiel

Daniel

 

NABI-NABI  KECIL

Hosea

Yoel

Amos

Obaja

Yunus

Mikha

Nahum

Habakuk

Zefanya

Hagai

Zakharia

Maleakhi

 

 

5

 

400  tahun  antar  Perjanjian

 

KITAB-KITAB  INJIL

Matius

Markus

Lukas

Yohanes

 

KITAB-KITAB  SEJARAH

KISAH Para Rasul

 

 

SURAT-SURAT  PAULUS

Roma

I Korintus

II Korintus

Galatia

Efesus

Filipi

Kolose

I Tesalonika

II Tesalonika

I Timotius

II Timotius

Titus

Filemon

 

SURAT-SURAT  UMUM

Ibrani

Yakobus

I Petrus

II Petrus

I Yohanes

II Yohanes

III Yohanes

Yudas

 

KITAB  NUBUAT

Wahyu

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

PELAJARAN    2

 

A L L A H

 

 

I.             KEBERADAAN  ALLAH

Alkitab  menyatakan bahwa   Allah  itu  ada.

 

“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (kejadian 1:1).

 

“Pada mulanya adalah Firman : Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1).

 

Alkitab tidak bermaksud untuk membuktikan bahwa Allah itu ada, melainkan memberitahukan bahwa Allah itu ada / Allah itu sudah ada, dan Allah yang sudah ada itu menciptakan segala sesuatu.

 

Meskipun Alkitab tidak bermaksud membuktikan keberadaan Allah tetapi dari ciptaan yang ada secara tidak langsung membuktikan adanya Sang Pencipta yaitu Allah  (Mazmur 19 :2).

 

II.         HAKEKAT  ALLAH

1.      Allah  itu  Roh

Berarti tidak dapat dilihat dengan mata atau diraba dengan tangan (Yohanes 4:24).

 

2.      Allah  itu  Kekal

“Aku adalah Aku…” (Keluaran 3:14); artinya : Aku sekarang ada, yang dahulu ada, dan yang akan datang terus akan ada. Keberadaan Allah itu dari kekal sampai kekal.

 

3.      Allah  itu  Agung / Akbar / Mahabesar

Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu

 

4.      Allah  adalah  memiliki  Kepribadian

Artinya : Ia memiliki akal (pikiran), perasaan, kehendak  (Roma 11:33-36; Mazmur 139:22; Amsal 6:16-19).

 

III.      SIFAT-SIFAT  ALLAH

1.      Maha  Hadir  ( Omni Presence )

Allah itu hadir di mana-mana (Mazmur 139:7-12).

                                           

2.      Maha  Tahu  ( Omni Science )

Allah mengenal diri-Nya, mengenal ciptaan-Nya, mengetahui apa yang sudah, sedang dan akan terjadi (Amos 15:3; Matius 10:30; Ibrani 4:13).

 

3.      Maha  Kuasa  ( Omni Potence )

Allah dapat melakukan segala sesuatu, bagi Dia tidak ada yang mustahil  (Kejadian 18:14;   Wahyu 19:6).

 

4.      Maha  Kudus 

Artinya : Allah tidak mempunyai hubungan dengan kejahatan atau dosa, namun berkuasa untuk dosa/kejahatan (Imamat 11:44-45; Yosua 24:19; I Samuel 6:20; Yesaya 40:23; Habakuk 1:12).

 

7

5.      Maha  Adil

Artinya : Allah tidak dapat membiarkan kesalahan, Ia menuntut dosa itu dihukum  ( Kel  34:7b )

 

6.      Maha  Baik

Kebaikan Allah dinyatakan dalam anugerah-Nya (Roma 2:4-5), murah hati dan belas kasihan-Nya (Mazmur 145:9,15,16).

 

7.      Maha  Kasih

Kasih Allah akan dunia ini sangat besar dan nyata, yaitu  dengan mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus sampai mati di kayu salib. (Yohanes 3:16;  Roma 5:8;  1Yohanes 4:8, 16;  3:19).

 

IV.      NAMA-NAMA  ALLAH

 

1.      Dalam  bahasa  Ibrani

 

a.      Elohim  (Kejadian 1:1).

Berarti : keagungan, kekayaan, kekuasaan, kemuliaan, dsb               (Ulangan 10:17).

Orang Yahudi menganggap nama Allah itu sangat suci sehingga tidak berani sembarangan menyebut-Nya, maka mereka menyebut Allah dengan sebutan Adonai ( artinya : TUHAN). Karena mereka masih takut menghujat nama Allah, maka diberi pula sebutan “Yahwe atau Yehovah.”

 

b.     Yehovah  (Adonai), berarti : Tuhan.

Sering kali dikaitkan dengan perasaan pernyataan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya, sehingga sering ditambah sesuatu nama Allah di belakangnya.

 

Yahovah  (Yehovah) :

Yehovah  Jireh            -   Tuhan  menyediakan   - Kej 22:13-14

Yehovah  Rapha          -    Tuhan  Penyembuh/Tabib         - Kel 15:26

Yehovah  Nissi           -    Tuhan  Panji-panji      - Kel 17:5-15

Yehovah  Salom          -    Tuhan  itu Keselamatan  - Hak  6:24

Yehovah  Ra’ah          -    Tuhan  Gembalaku      - Maz  23:1

Yehovah  Tsidkenu     -    Tuhan  adalah kebenaranku      - Yer  23:6

Yehovah  Sabbaoth     -    Tuhan  semesta alam   - I Sam  1:3

Yehovah  Makkaddeshkem  - Tuhan  yang menguduskan  - Kel 31:13

Yehovah  Shamah       -    Tuhan  tempat kediamanku,      - Yeh  48:35

                                         atau    Tuhan hadir situ.

 

c.      Nama-nama dalam bahasa  Ibrani yang menyatakan sifta-sifat Allah :

El  Shaddai          -    Allah  Mahakuasa       -  Kej  13:1

El  Elyon             -    Allah  Mahatinggi       -  Kej 14:18-20;  Ul 32:8

El  Qodash          -    Allah  Mahakudus       -  Yes  5:16; 40:25

               El  Tsaddik          -    Allah  Adil, benar dan setia     -Kel 34:7b;              Maz 25:8; Maz 7:12; Yes 30:18; I Yoh 2:1

El  Qanno            -    Allah  yang Cemburu  -  Kel 20:5;  Ul 5:9

El  Roi                 -    Allah  Mahatahu         -  Kej 16:13

El  Neeman          -    Allah  Mahasetia         -  Kel 7:9

El  Chai               -    Allah  Mahahidup       -  Yosua  3:10

El  Tsur               -    Allah  Gunung batu     -  Maz  28:1;  Yes 44:8

 

 

8

2.      Dalam  bahasa  Yunani

 

Yang umum  disebut :

a.  Theos =  Elohim  (dalam bahasa  Ibrani)

     Sering disebut  pada  Kristus  ( Yoh 20:28;  Titus 2:13;  3:4 )

     Jadi  Kristus  =  Allah.

 

b.      Kurios  =  Adonai  (dalam bahasa  Ibrani),  yaitu  Tuhan.

Dalam Perjanjian Baru dipakai kira-kira  600 kali.

Dipakai untuk nama  Allah Bapa,  Putra  dan  Roh Kudus  ( Luk 1:43;         II Kor 3:27 ).

Jadi  Yesus Kristus  dan  Roh Kudus  adalah  Tuhan.

 

V.          ALLAH  TRITUNGGAL

Allah itu esa (tunggal) tetapi dalam keesaan itu ada tiga pribadi (tri), yaitu : Bapa, Anak, Roh Kudus. Ketiganya adalah Allah, tapi bukan tiga Allah, melainkan satu Allah. Ketiganya setara dalam sifat, esensi, dan kuasa. Alkitab tidak menyatakannya secara nyata, tapi merupakan pewahyuan yang berangsur sejak PL dan PB.

 

·          PL      :  Kejadian 1:26-27; 3:22; Yesaya 6:8; 48:16; 61:1; Mazmur 110:2.

·        PB     :  Matius 3:16-17; 28:19; Yohanes 14:16-17; I Korintus 12:4-6;        Efesus 2:18;         II Korintus        13:14; I Yohanes 5:7-8.

 

 

Hal ini sulit untuk dimengerti, untuk memahami hal ini lihatlah gambar berikut :

Oval: BAPA

 

 

ADALAH

 

BUKAN                                                           

BUKANOval: ALLAH
                                                      

 

 

ADALAH

ADALAH

Oval: ROH
Oval: ANAK

 

BUKAN                                                                                              

 

 

                                  ILLUSTRASI  ALLAH  TRITUNGGAL

 

 

VI.      KARYA  ALLAH

 

1.      Mencipta

Allah adalah Pencipta segala sesuatu (Kejadian 1-2; Yesaya 45:12).

 

2.      Memelihara

Allah mengontrol dunia ini, tidak ada satupun yang lepas dari pengawasan-Nya, khususnya pemeliharaan-Nya atas orang percaya (Mazmur 37:23-26).

 

 

 

 

9

3.      Menyelamatkan

Pekerjaan Allah yang agung menebus umat-Nya  (Kejadian 3:15; Yesaya 12:2; 17:10; 43:3,11; 45:15-21; 60:16,62;  Kisah Para Rasul 2:23;   I Timotius 2:3;  Titus 1:3; 3:4;  Yudas 25).

 

VII.  SIKAP  TERHADAP  ALLAH

 

1.      Memiliki  hati yang takut  dan  hormat  kepada  Allah

Hati yang takut dan hormat adalah hati yang menyegani Allah (bukan enggan kepada Allah).

 

2.      Mengasihi Allah yang ditunjukkan dengan memperhatikan dan mentaati titah-titah-Nya.

Kasih seseorang dapat dilihat dari perhatian yang ditunjukkan kepada yang dikasihi dan berjuang melakukan permintaan-permintaan dari orang yang dikasihi. Demikian pula kasih manusia kepada Allah, harus disertai dengan sikap dengar-dengaran akan Firman-Nya dan ketaatan terhadap perintah-Nya.

 

3.      Mendekatkan diri secara terus menerus kepada  Allah melalui mendengarkan suara Allah (membaca Alkitab) dan bercakap-cakap kepada Allah (berdoa).

 

4.      Memperkenankan  hati Allah dalam setiap aspek kehidupan

Bukan hanya menuruti keinginan diri sendiri, tapi bertanya kepada Tuhan apa yang Tuhan kehendaki saya lakukan dalam kehidupan, apakah Tuhan senang terhadap apa yang saya perbuat.

 

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

PELAJARAN   3

 

K R I S T U S

 

I.             SIAPAKAH  KRISTUS

Pertanyaan ini sering diajukan kepada Kristus dan para pengikut-pengikut-Nya.  Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa  Kristus adalah Allah  dan  Manusia.

 

       1.    Kristus  adalah  Allah

 

              Kita dapat mengetahui bahwa  Kristus adalah Allah dari :

            [1]  Pengakuan / kesaksian

                     a.  Pengakuan dari Allah Bapa -  Matius  3:16-17

   b.  Pengakuan dari Kristus sendiri      -  Yohanes  13:13

   c.  Pengakuan dari Yohanes     -  Yohanes  1:1

   d.  Pengakuan dari  Tomas       -  Yohanes 20:28

   e.  Pengakuan dari  Petrus        -  Matius  16:16

   f.  Pengakuan dari Iblis   -  Markus  1:24;  5:6-7

 

     [2]   Kelahiran,  kehidupan,   kematian dan kebangkitan-Nya

a.      Kelahiran-Nya

        Bersifat  Supranatural,  lahir dari seorang perawan  ( Lukas 1:34-35 ),  nama,  jenis kelamin, tempat kelahiran-Nya  telah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya  ( Yes  9:5;  Mikha 5:1 )  dan nubuat ini digenapi dengan tepat  ( Luk 1:31;  2:4-7 ).

 

b.     Kehidupan-Nya

        Dipenuhi dengan kasih dan kuasa.

        -    Ia menyembuhkan orang kusta,  demam,  pendarahan,  buta,  tuli,  bisu,  lumpuh.

   -    Ia mengusir  roh-roh jahat  yang membelenggu kehidupan seseorang.

   -    Ia tidak dibatasi hukum alam;  Ia berjalan di atas  air  ( Mat  14:22-23 )  meredakan  angin ribut  (Mat  8:23-27)  dan  memberi  makan  5.000 orang  dari  5  ketul roti dan  2  ikan  (Mat  14:13-21).

 

c.      Kematian-Nya.

        Disertai dengan tanda-tanda ajaib;  terjadi gempa bumi yang hebat,  dunia menjadi gelap selama tiga jam; tabir Bait Suci terbelah dua dari atas samapi ke bawah            (Mat  27:45-54).   Seperti alam pun ikut menyatakan rasa duka kepada  Pencipta alam  (Kristus)  yang disalibkan itu.

 

d.     Kebangkitan-Nya.

        Ia bangkit dari kematian  dan setelah itu  Ia tidak pernah mengalami kematian lagi.  Ia naik ke surga  dan bersemayam di tempat yang  Maha tinggi.  Banyak orang yang telah menyaksikan bahwa Ia telah bangkit,  Ia hidup  dan Ia  telah naik ke surga  (Mat  28:1-10;   Kisah Rasul  1:9).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

[3]   Pekerjaan-Nya.

             Ia menciptakan  segala sesuatu  (Yoh  1:1-3),  dan Ia memelihara segala ciptaan-Nya  (Kol  1:1-17).

 

[4]   Nama-Nya.

             Ia disebut  Allah,  Tuhan,  Firman  ( Logos ),  Anak Allah,  Anak Manusia dan Kristus.

             Nama-nama tersebut menunjukkan  Kristus  adalah  Allah.

 

2.      Kristus  adalah  Manusia.

Pertanyaan ini tidak menimbulkan banyak persoalan karena semua orang bisa mengakui Yesus adalah manusia;  Ia lahir melalui manusia,  memiliki silsilah,  ada orang tuanya  (Mat 1:1-17).  Di samping itu Ia juga bisa lapar  (Mat 4:2, 21, 28),  haus  (Yoh 4:7, 19, 28),  menangis   (Mat 23:27;  26:28),  sedih / haru  (Yoh  11:33),  seperti manusia pada umumnya.

 

II.         KEHARUSAN  “ALLAH – MANUSIA”  KRISTUS

Kristus  memiliki  2  natur,  yaitu  Allah  dan  Manusia;  hal ini penting / harus  karena :

1.  Ia  harus  ALLAH,  supaya :

a.      Dapat menanggung  dosa yang ditimpakan kepada-Nya.

b.      Tetap  hidup setelah menebus manusia

c.      Berhak mengambil keputusan  atas manusia yang berdosa kepada-Nya  (menebus).

 

2.      Ia   harus  MANUSIA, supaya :

a.      Karena manusia berdosa  dan  hanya manusia yang boleh mewakilinya         ( II Kor 5:21;          Gal 4:4-5;  I Pet 2:22;  I Yoh 3:5 )

b.      Supaya  mengerti pergumulan manusia ( Ibr  4:15 ).

 

III.      KARYA  KRISTUS

Kristus  berkarya bagi kita melalui kelahiran,  kehidupan,  pekerjaan,  pengajaran,  kematian,  kebangkitan,  kenaikan  dan kedatangan-Nya  kedua kali.

 

1.      Kelahiran-Nya

     a.  Untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dan yang hilang                       ( II Tim 1:15;  Luk 19:10 )

     b.  Untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang             (Mark 10:45).   Dalam bagian ini  Ia berperan sebagai  Imam Agung,  yang mendedikasikan diri-Nya sebagai   “Korban tebusan yang hidup”

c.      Untuk memanggil orang yang berdosa  (Mat  9:13b ).

d.      Ia  berperan sebagai Nabi,  yaitu sebagai penyambung lidah  Allah,  untuk menafsirkan karya dan perkataan Allah,  sehingga manusia dapat berpikir dan memahami akan kehendak Allah.

 

2.      Kehidupan,  Pekerjaan  dan  Pengajaran-Nya

a.  Kehidupan  Yesus

     Kehidupan dan keberadaan Yesus Kristus menjadi kemuliaan kekal Allah yang dapat dilihat oleh manusia.  Allah tidak bisa kita lihat,  Allah yang tidak nampak ini telah menampakkan  diri-Nya di dalam kemuliaan kekal-Nya melalui kelahiran Anak-Nya di dunia ini   (I Yoh 1:18; 14:7-11).  

 

 

12

     Ini menjadi pekerjaan  utama dari penjelmaan Yesus, yaitu menyatakan Allah yang belum pernah dilihat oleh manusia.  Kelahiran dan kehidupan-Nya begitu sederhana, namun menjadi suatu daya tarik yang mengagumkan  bagi banyak orang.

 

b.     Pekerjaan Yesus

Yesus Kristus  sebagai penengah / perantara yang menjembatani hubungan  Allah dan manusia, ketika Ia menjadi korban  tebusan atas murka Allah ,  sehingga pekerjaan Kristus  yang satu kali ini bermakna  untuk segala zaman bagi umat pilihan-Nya  (Ibr 10:14).  Karya penebusan Yesus Kristus tidak saja  memungkinkan terjadinya keselamatan bagi orang berdosa tetapi juga menjamin keselamatan itu sendiri  ( Roma  5:6-11;  6:6-11 ).

 

c.      Pengajaran  Yesus

Pengajaran Yesus Kristus menjadi suatu ancaman untuk kebudayaan orang-orang Yahudi, bahkan bagi kebudayaan dunia ini. Pengajaran dan kehadiran-Nya menjadi ancaman bagi keberadaan manusia ; kadang juga menimbulkan konflik rasio / pikiran manusia yang terbatas. Memang menjadi suatu kesulitan tersendiri, yaitu bagaimana manusia yang terbatas dapat memahami pengajaran Yesus Kristus yang adalah Allah yang tidak terbatas, bila tidak mendapat penerangan dari Roh Kudus? Fakta membuktikan bahwa manusia acapkali lebih memperallah rasio daripada menaklukkan rasio mereka di hadapan Allah. Pengajaran-Nya tidak lepas dari pokok mengenai Kerajaan Allah/Surga. Pengajaran-Nya selalu menantang umat manusia untuk bertobat dan menjadikan Kristus sebagai Raja mereka (Lukas 11:20 ). Pengajaran-Nya selalu menuntut umat manusia untuk berbuat sesuatu (Lukas 19:8-9; bandingkan 18:22). Jadi pengajaran Yesus bukan hanya mempunyai dimensi dunia yang akan datang tetapi juga kekinian.

 

3.      Kematian-Nya

Kematian Yesus tidak sekedar menggantikan orang berdosa, tetapi sekaligus merupakan kematian pengganti yang menghasilkan perdamaian manusia dengan Allah  (I Petrus 3:18).

a.      Menyediakan jalan pengampunan dosa bagi setiap manusia yang mau percaya (Zakaria 13:1; Kolose 1:14).

b.      Menebus kita dan mengembalikan kita pada Allah (Wahyu 1:5-6;    Efesus  1:7;

      Wahyu 5:9).

c.      Memikul dosa kita, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup untuk

     kebenaran (I Petrus 2:24).

d. Memperdamaikan manusia dengan Allah, supaya manusia dapat menghampiri Allah      (Kolose 1:20; Efesus 2:15).

e.  Membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita (Ibrani 10:20).

f.  Mengalahkan iblis yang berkuasa atas maut (Ibrani 2:14).

g. Kematian-Nya menjadikan kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya (Roma 5:10;  Kolose 1:21-22).

 

Kematian Yesus Kristus adalah kematian yang unik. Sebenarnya Ia tidak harus mati , tetapi justru Ia merelakan diri-Nya untuk memilih  kematian. Kematian-Nya menjadi karya yang tertinggi, karena dalam kematian-Nyalah tujuan kedatangan-Nya ke dunia tergenapi. Dalam kematian-Nyalah manusia beroleh kembali “peta dan gambar” Allah yang telah rusak.

 

 

13

Biarlah hidup kitapun mempunyai suatu prinsip yang sama seperti Kristus, seperti yang juga dikutip oleh Rasul Paulus dalam Galatia 2:19-20; Roma 14:8.

 

4.  Kebangkitan-Nya

a   Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa kematian atau kuasa maut tidak berdaya membelenggu-Nya   (Yohanes 11:25;  Mazmur 16:10-11;         Kisah Para Rasul 2: 31-32).

b.  Kebangkitan-Nya menjadi dasar kebangkitan orang percaya, yaitu kebangkitan  rohani dan jasmani  ( Yoh 11:23-26;  I Kor 15:20-28;  Wahyu 20:4-6 ).

c.  Kebangkitan-Nya menjadi dasar pembenaran bagi orang percaya         (Roma 4:25)

d.  Kebangkitan-Nya menjadi sumber pengalaman kuasa kebangkitan bagi orang  percaya        (Filipi 3:10-11; 4:13)

e. Kebangkitan-Nya menjadi buah sulung dari kebangkitan orang percaya. Kebangkitan-Nya menjadi Kepala Sidang jemaat   (I Korintus 15:20-23;  Efesus 1:20-23)

f.  Kebangkitan-Nya menjadi bukti kemenangan atas maut  (I Korintus 15: 51-56)

g.     Kebangkitan-Nya memberikan hidup kebangkitan kepada orang percaya (Yohanes 10:10-11; 11:25-26; Efesus 2:6; Kolose 3:1-6;  I Yohanes 5:11-12)

 

5.  Kenaikan-Nya ke Surga

Setelah bangkit ,  Yesus masih ada di dalam dunia  dan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.  Setelah itu Ia naik ke Surga   ( Kisah Rasul  1:9-11 ).

Kedatangan Kristus ke bumi  bersifat  supra-alami,  demikian pula kepergian-Nya dari bumi ke Surga bersifat supra-alami.

 

Maksud  kenaikan  Kristus  ke Surga  adalah :

a.      Untuk menyediakan tempat bagi orang percaya.

Setelah orang percaya mati, rohnya dijemput lalu dibawa ke suatu tempat yang pasti, yang telah disediakan oleh Yesus  (Yohanes 14:1-3).

 

b.      Untuk menjadi  Imam  Besar,  yaitu mendoakan  anak-anak-Nya dari kedudukan-Nya yang mulia, yaitu di sebelah kanan Allah Bapa            (Ibrani 9:24).

 

c.      Untuk menjadi jawaban dan kesaksian bagi murid-murid-Nya.

Kepada orang-orang yang mempertanyakan tentang keberadaan Kristus, murid-murid dapat menjawab dengan pasti bahwa, “Kami telah melihat Ia naik ke Surga”.  (Kisah Rasul 1:9).

 

6.  Kedatangan-Nya kedua kali

Yesus Kristus yang telah naik ke Surga berjanji akan datang kembali . Berita tersebut disampaikan oleh Diri-Nya sendiri  (Matius 16:27; 23:29;            Yohanes 14:3,8),  melalui malaikat  (Kisah Para Rasul 1:10-11),   melalui para Rasul  (Yakobus 5:7; I Korintus 1:7).

 

Bila Kristus datang kembali Ia akan melakukan pekerjaan sebagai berikut :

a.      Menyempurnakan karya penebusan-Nya yang terakhir dan sekaligus mengakhiri dunia materi (Matius 24:35; Lukas 16:17; Wahyu 21:1).

b.     Menghakimi orang yang tidak percaya   (Yohanes 5:27-29; 12:47-48;  Wahyu 20:11-15).

 

 

14

c.      Memberikan mahkota keadilan dan hidup bagi orang yang bersandar, yang setia dan hidup kudus  (Matius 25:31, 46;  I Korintus 15:58;  Wahyu 6:10-11; 7:13-17).

d.     Membangkitkan semua orang yang telah mati  (Yohanes 5:28-29; Wahyu 20: 12-13).

e.      Mengakhiri seluruh kegiatan Iblis dan antek-anteknya (Matius 25:41-46; Wahyu 12:7-12; 19:20-21).

 

Kedatangan Yesus Kristus yang pertama adalah sebagai Juruselamat (Pembela)  tetapi kedatangan-Nya yang kedua adalah sebagai Hakim yang akan menghakimi.

 

Waktu Kedatangan-Nya

Alkitab tidak memberitahukan hari/tanggal/bulan/tahun kapan Ia akan datang kedua kalinya, tidak ada yang diberitahu dan tidak ada yang tahu kecuali  Bapa sendiri  (Matius 24:36). Oleh sebab itu kita tidak perlu mencari tahu, yang perlu adalah mempersiapkan diri untuk menyambut-Nya

 

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

PELAJARAN    4

 

               ROH  KUDUS

 

I.             SIAPAKAH  ROH  KUDUS

Roh Kudus adalah Allah (atau sering juga dikatakan pribadi ke-3 dari Allah Tritunggal). Alkitablah yang menyatakan bahwa Roh kudus itu Allah; Dia bukan hanya merupakan kuasa Allah, tetapi dia memiliki sifat-sifat Allah, yaitu : Maha tahu (I Korintus 2:10-11), Maha kuasa (Lukas 1:35), Maha hadir (Mazmur 139:7); Roh Kudus melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah seperti : mencipta (Kejadiaan 1:1; Ayub 33:4); Roh Kudus memiliki kedudukan yang setara dengan Allah Bapa dan Allah Anak (Matius 28:29).

 

Roh Kudus adalah Allah, hanya saja di dalam Alkitab memiliki nama-nama lain seperti : Roh Kebenaran (Yohanes 14:7), Roh Allah (I Korintus 3:6), Roh Yesus (Kisah Para Rasul 16:7), Roh Hikmat (Efesus 1:17), Roh Hidup (Roma 8:2),     Roh Penolong / Penghibur (Yohanes 14:16; 15:26).

 

II.         PEKERJAAN  ROH  KUDUS

Sejak penciptaan sampai sekarang, Roh Kudus terus menerus dan tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan demi kebaikan menusia :

 

1. Mencipta bersama-sama dengan Allah Bapa (Kejadian 1:2).

2.  Menggerakkan orang-orang yang dipilih untuk menuliskan Firman Allah yaitu Alkitab  (II Petrus 1:21).

3.  Mengaruniakan  karunia  kepada para  Nabi  ( Yes 61:1 ).

4. Mengaruniakan kuasa kepada murid-murid untuk memberitakan Injil    (Kisah Para Rasul 1:8).

5.  Menginsafkan orang akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yohanes 16:8-9).

6. Me“lahirbaru”kan seseorang; menuntun orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Yohanes 3:5).

7. Menyertai dan tinggal dalam diri orang percaya (I Korintus 3:16).

8.  Memampukan orang untuk mengetahui kehendak Allah (Yohanes 7:17).

9.  Mengajarkan bagaimana berdoa sesuai dengan kehendak Allah (Roma 8:26).

10. Menghibur orang-orang percaya dalam menghadapi kesusahan atau masa-masa yang sukar (Yohanes 14:26-27).

11.  Memberi kekuatan untuk menang atas dosa (Roma 8:2).

12.  Memampukan manusia untuk menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23).

 

III.      SIMBOL-SIMBOL  ROH  KUDUS

1. Air  (Yohanes 4:14) , ini menggambarkan Roh Kudus adalah sumber kehidupan, kelimpahan , kepuasan dan berkat yang menyegarkan (bandingkan Mazmur 72:6-7; Yesaya 41:18,43,44; Yohanes 7:38-39).

2. Angin  (Yohanes 3:8; Kisah Para Rasul 2:2; 8:39, 40), ini untuk menggambarkan pekerjaan Roh Kudus yang tak terlihat oleh panca indra namun mempunyai kedinamisan (kuasa) yang luar biasa.

3.  Api  (Kisah Para Rasul 2:3), ini menggambarkan kekuatan yang besar untuk membersihkan dan menghanguskan dosa  ( bandingkan  Yes  4:4;  Ibr  12:29 ).

 

 

16

4. Meterai  (Yoh 10:28; II Korintus 1:22), ini menggambarkan bahwa keselamatan yang dianugerahkan kepada orang percaya tidak hilang,  pasti dan dijamin  (band.  Ef 1:14;  4:30).

5. Merpati   ( I Yoh 1:23), ini menggambarkan sifat-Nya yang lemah lembut,  penuh kasih,  tulus dan  suci.

6.  Minyak  ( Ibr 1:9;  Maz 45:7 ),  ini menggambarkan  Roh Kudus mempunyai kuasa untuk menguduskan  umat-Nya   (band.  Kel  30:26-30;  Ibr 9:1;          Yak 5:14 ).

 

IV.      SIKAP TERHADAP  ROH  KUDUS

Sikap yang seharunya dimiliki oleh seseorang terhadap  Roh  Kudus  ialah :

 

1.      Tidak  menghujat  Roh  Kudus  ( Mat 12:31 ).

2.      Tidak  menghalangi pekerjaan  Roh Kudus  ( Kisah Rasul  7:51 ).

3.      Tidak memadamkan gerakan  Roh Kudus  ( I Tes 5:19 ).

4.      Tidak mendukakan  Roh Kudus  ( Efesus  4:30 ).

5.      Tidak mendustai  Roh Kudus  ( Kisah Rasul  5:9 ).

6.      Menaati  pimpinan  Roh Kudus  ( Roma  8:5;  Gal  5:16 ).

7.      Berserah kepada  Roh Kudus,  mengizinkan  Roh Kudus memenuhi kehidupan kita  ( Ef  5:18 ).

 

V.          BAPTISAN  ROH  KUDUS  DAN DIPENUHI  ROH  KUDUS

1.      Baptisan  Roh Kudus.

     Pada waktu seseorang  bertobat dan mengambil keputusan untuk menerima  Yesus Kristus sebagai  Juruselamatnya  secara pribadi,  maka pada saat itulah orang itu mengalami Baptisan Roh Kudus.

 

     ‘Aku membaptis kamu dengan air,  tetapi  Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus “.     (  Markus 1:8 ).

 

     Berarti  Baptisan  Roh Kudus itu berhubungan dengan perubahan status di hadapan Allah.

 

2.       Dipenuhi  Roh Kudus.

Artinya :  Kehidupan seseorang yang sudah percaya;  baik kehendak, emosi, tutur kata, sikap, karakter dan rasionya,  secara total dikuasai atau dipengaruhi oleh  Roh Kudus  ( Ef 5:18 ).  Hasilnya  ialah  gaya hidup dan cara hidupnya berbeda dengan sebelum ia dipenuhi Roh Kudus.  Salah satu tanda dari orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus ialah menghasilkan  Buah Roh.

 

Catatan :

Ada pendapat yang menyatakan, bahwa orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus  tandanya bisa berbahasa Roh.  Pendapat tersebut tidak benar,  memang harus diakui dalam Alkitab ada orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus bisa berbahasa Roh  ( Kisah Rasul  10:44-47; 19:6 ).  Tetapi tidak setiap orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus harus ditandai dengan  bahasa Roh;  ada yang dipenuhi oleh Roh Kudus ditandai dengan :  keberanian bersaksi    (Kisah Rasul 4:8-10 ),  memberitakan firman Tuhan ( Kisah Rasul 4:31 ),  melayani  (Kisah Rasul 6:3-6 ),  melihat kemuliaan Tuhan  (Kisah Rasul 7:55),  menjadi sembuh  (Kisah Rasul 9:17),  berani menolak ajaran yang salah  (Kisah Rasul 13:9, 52),  membawa jiwa kepada Tuhan  (Kisah Rasul  11:24).  Bahkan Tuhan Yesus yang dipenuhi oleh Roh Kudus tidak berbahasa Roh, tetapi menjadi pewarta kabar baik  (Lukas 3:22;  4:14-18).

 

VI.      BUAH  ROH  KUDUS  DAN  KARUNIA  ROH  KUDUS

Buah Roh  dan  Karunia Roh  adalah wujud  karya Roh Kudus  yang diberikan kepada orang-orang pilihan-Nya.  Meskipun kedua-duanya adalah wujud karya Roh Kudus,  namun ada perbedaan di antara keduanya.

 

17

1.  Karunia Roh Kudus   adalah berkat yang dibagi-bagikan kepada setiap orang percaya,  tetapi Buah Roh Kudus tidaklah dibagi-bagikan melainkan sesuatu yang harus menjadi milik orang-orang percaya.  Di sini buah Roh bersifat progresif.

 

2.  Tujuan karunia diberikan untuk memperlengkapi pelayanan orang-orang percaya, sedangkan buah Roh Kudus diberikan supaya orang-orang percaya mencapai kedewasaan penuh  ( Ef 4:13 ).

 

3.  Karunia  RohKudus tidaklah bersifat  “ kekal “  atau tidak tinggal menetap dalam diri orang-orang percaya, sedangkan buah Roh bersifat kekal atau tinggal menetap dalam diri orang-orang percaya.

 

4.  Karunia Roh Kudus menonjolkan karisma seseorang,  sedangkan  buah Roh  merefleksikan karakter seseorang.

 

 

B U A H    R O H

KARUNIA  ROH

 

Galatia   5:22-23

 

22    Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,  kebaikan, kesetiaan,

23    kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

 

 

 

 

I Kor  12:8-11

 

8   Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.

9   Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.

10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

 

 

 

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

PELAJARAN    5

 

MANUSIA  &  DOSA

 

I.   MANUSIA  DAN  ASAL USUL

     Ada  beberapa pandangan tentang manusia:

1.     Manusia itu merupakan ciptaan dewa (diciptakan oleh  Dewa Brahma)  atau keturunan dewa (hasil perkawinan dewa-dewi).

2.     Pandangan Evolusi (suatu jenis yang berkembang dan berubah sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi tingkatannya. Manusia dianggap berasal dari binatang / sejenis binatang menyusui yang berbudaya, beradab, yang berjalan tegak).

3.     Alkitab  dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah  secara langsung:

 

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya ..  (Kej. 1:27).

 

“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia ……  (Kej 2:7)

 

“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak ….   Dan dari rusuk yang diambil TUHAN  Allah dari manusia itu, dibangunlah seorang perempuan …..    (Kej 2:21-23).

 

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia ada karena  ada yang menciptakan yaitu Tuhan Allah sendiri.

 

II. HAKEKAT  MANUSIA

     Manusia diciptakan menurut  gambar  dan  rupa Allah,  artinya :  Manusia diciptakan menyerupai Allah atau mirip dengan Allah, tetapi bukan Allah. Gambar dan rupa Allah ini menunjuk kepada hubungan antara Allah dengan manusia, suatu kesamaan seperti hubungan yang terdapat pada Bapak dengan Anak.

 

III.    MAKSUD  ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA

     Di antara semua ciptaan Allah, manusia adalah makhluk ciptaan yang paling istimewa, bukan hanya karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, tetapi karena diciptakan langsung oleh Allah dan diberi nafas hidup oleh Allah.

     Karena keistimewaan inilah manusia mempunyai panggilan,  yaitu  hidup bersekutu dengan Allah dan memuliakan Allah  ( Mazmur 8:6-9 ).

 

IV.    MANUSIA JATUH KE DALAM DOSA

     Allah menciptakan manusia dengan maksud baik.  Manusia ditempatkan di taman Eden. Manusia diperintahkan/diberi mandat untuk mengusahakan, memelihara dan menikmati  (Kej 2:15-16).  Allah juga memberikan larangan, yaitu tidak boleh memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, bahkan Allah memberitahukan akibat bila melanggar  (Kej 2:17).

 

     Fakta mengungkapkan bahwa manusia tidak dapat memuliakan Allah, tapi sebaliknya memilukan hati Allah.  Manusia kalah menghadapi pencobaan dan godaan.  Ini dimulai dari memberi kesempatan kepada iblis untuk menggoda, meragukan firman Allah, tinggi hati, ingin menjadi sama seperti Allah,  akhirnya melanggar Firman Tuhan atau melawan Allah (Kej 3:1-7).

     Oleh karena Adam dan Hawa telah jatuh ke dalam dosa, maka semua keturunannya, semua manusia jadi berdosa  (Roma 5:12;  3:23).

 

19

V. ARTI  DOSA

Ada orang yang merasa diri baik dan tidak rela disebut orang berdosa;  mereka berkata demikian karena tidak pernah melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum yang berlaku di masyarakat umum,  mis: mencuri,  merampok,  berzinah,  berjudi,  membunuh, pendek kata tidak pernah dipenjara.

 

Apabila  tidak pernah dipenjara”  dianggap  “tidak berdosa”,  berarti ada, bahkan banyak sekali orang-orang yang tidak berdosa,  padahal menurut Alkitab  ‘semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah’  (Roma 3:23).

 

Ukuran atau tidak berdosa;  benar atau salah menurut hukum yang berlaku di masyarakat dan menurut Alkitab tidak sama.

 

     Arti  dosa menurut  Alkitab  -  Hamartia “ :

1.     Tidak mencapai sasaran / melenceng  -  Hakim 20:16

2.     Melanggar Hukum-hukum Allah  -  I Yoh 3:4;  Kej 3:1-7;  2:15-17

3.     Tergelincir  -  Bilangan 15:24

4.     Gagal  -  Roma 7:20

5.     Tidak menjadi sebagaimana seharusnya  -  Yak 4:17

6.     Tidak percaya kepada Allah  -  Roma 14:23;  Wahy 21:8

 

VI.    AKIBAT  DOSA

     

“ Sebab upah dosa ialah maut”.  ( Roma 6:23a ).

 

     1.   Arti  maut (terpisah),  ada  3  jenis maut / kematian :

a.      Mati Jasmani  -  Kej 3:19;  Ayub 34:14-15

b.     Mati Rohani  -  Ef  2:3

c.      Mati Kekal  -  II Tes 1:9;  Luk 16:23

 

     2. Akibat dosa dalam kehidupan sehari-hari :

a.      Rusaknya hubungan manusia dengan Allah  -  II Tim 3:5

b.     Rusaknya hubungan manusia dengan sesama  -  Kej 3:12-13;  I Yoh 2:11.

c.      Rusaknya hubungan manusia dengan alam  -  Kej 6:11

d.     Rusaknya hidup manusia  -  Kej 3:16-19.

 

3.  PENGHARAPAN  MANUSIA

Manusia telah berdosa,  apakah Allah masih mau mengampuni,  apakah  Allah mau melepaskan manusia dari dosa?    Alkitab menyaksikan  bahwa masih terbuka lebar jalan bagi manusia untuk diampuni,  dilepaskan dari dosa dan diselamatkan  (Roma 5:15-17).

 

Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang,  sebaliknya masalah dosa ini diselesaikan dengan tuntas melalui seseorang, yaitu  YESUS  KRISTUS      (Roma 5:18-19).

 

 

-- ooo --

 

       

 

 

 

 

 

 

 

20

Pelajaran    6

 

KESELAMATAN

 

I.   ARTI  KESELAMATAN

     Manusia telah berbuat dosa, ini adalah fakta.  Upah dosa ialah maut, ini sangat mengerikan. Menghadapi kenyataan ini manusia berusaha untuk melepaskan diri dari hukuman Allah, berusaha untuk selamat.  Jadi  arti   “Selamat” yaitu  bebas dari hukuman Allah  (Yoh 5:24).

 

II. CARA  ALLAH MENYELAMATKAN MANUSIA

     Keselamatan adalah inisiatif Allah, anugerah Allah melalui karya Bapa,  Anak  dan  Roh Kudus  (Allah Tritunggal).

     

1.      Allah Bapa  -  Merencanakan Keselamatan

Allah berjanji akan menyediakan jalan keselamatan (Kej 3:15). Sejak kekal Allah merencanakan keselamatan bagi manusia berdasarkan kedaulatan-Nya               (Ef 1:4-5). Allah telah memilih orang-orang yang dikasihi-Nya untuk diselamatkan-Nya (I Tes 1:4;  II Tes 2:13;  I Pet 1:2).

 

2.      Allah Anak  -  Menggenapkan Keselamatan

Tuhan Yesus diutus oleh Allah Bapa untuk melaksanakan rencana agung itu. Yesus mati di kayu salib, dan melalui kematian-Nya, Ia melakukan  4 hal:

a.      Penebusan  -  Yoh 8:34;  I Kor 6:20;  I Tim 2:6;  I Pet 1:18-19;  Gal 3:13;     Ibr 9:15, 28.

b.     Penggantian  -  Roma 6:23;  II Kor 5:21;  I Pet 2:24

c.      Pendamaian  -  Roma 5:10;  II Kor 5:18-20;  Kol 1:20-21;  Ef 2:16.

d.     Propisiasi (meredakan murka Allah) – I Yoh 2:2;  4:10;  Roma 3:25;  Ibr 8:12.

 

3.      Allah Roh Kudus  -  Merealisasikan  Keselamatan.

a.      Roh Kudus bekerja di dalam hati manusia  -  Yoh 16:8-11

b.     Melahirbarukan mereka yang percaya - Yoh 3:3-6; I Kor 12:13;  Titus 3:5;      I Pet 1:23; I Yoh 3:9

c.      Menguduskan orang yang percaya  -  I Pet 1:2

d.     Membimbing orang percaya  -  Ef 1:13-14.

 

III.    CARA  MANUSIA  DISELAMATKAN

 

     “ Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;  itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu;  jangan ada orang yang memegahkan diri”.  (Ef 2:8-9).

 

     Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas, jelaslah bahwa manusia bisa selamat,  bukan karena pekerjaan/usaha/jasa sendiri, tetapi semata-mata  pemberian Cuma-Cuma dari Allah (anugerah).

 

     Keselamatan yang adalah kasih karunia Allah, perlu mendapat respon dari pihak manusia berupa :

1.  Percaya dan menerima  -  Yoh 5:24;   Roma 10:9-10.

2.      Bertobat  -  Luk 15:18-21

 

 

21

     Setelah seseorang percaya dan menerima Tuhan Yesus serta bertobat, maka ia memperoleh :

o   Pengakuan sebagai Anak Allah  -  Yoh 1:12

o   Pengampunan dosa, benih hidup baru dan status hidup baru  -  Kis 10:43

o   Dipinpim oleh Roh Kudus  -  I  Kor 6:19

o   Janji memilki hidup kekal  -  Yoh 10:10

o   Jaminan keselamatan  -  Yoh 6:47;  10:28-29

 

IV.    JAMINAN  KESELAMATAN

          Apakah orang yang sudah percaya kepada Kristus bisa hilang keselamatannya,  atau apakah keselamatan yang diterima oleh seseorang itu pasti ?

 

     Ada  2  pendapat :

1.     Keselamatan bisa hilang.

a.      Adanya peringatan dalam Alkitab supaya jangan murtad dan jatuh  ( Mat 24:4, 11-13;   I Kor 10:12;  Ibr 2:1 ).

b.      Ayat Alkitab yang mengajarkan tentang murtad (Ibr 6:4-6;  !0:26-27). Ayat ini ditafsirkan bahwa seseorang bisa mengalami kebinasaan karena meninggalkan Tuhan / murtad.

c.      Ada contoh-contoh yang jelas di dalam Alkitab tentang orang-orang yang murtad, mis. Saul, Yudas Iskariot.

 

2.     Keselamatan tidak dapat hilang.

a.  Sekali diselamatkan selamanya selamat  - I Yoh 2:19.

b.      Ucapan Tuhan Yesus Kristus yang pasti dan meyakinkan  -  Yoh 10:28-29.

c.      Rasul Paulus juga menyatakan dengan tegas akan adanya pemeliharaan Allah terhadap orang-orang kudus  -  Roma 8:31-39;  Filipi 1:6;  II Tim 1:12.

d.      Orang yang percaya dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai tanda kepemilikan   - Ef 1:13-14.

e.      Perintah  dan peringatan dalam  Mat 24:4, 11-13;  I Kor 11:12;  Ibr 2:1 adalah peringatan agar kita waspada dan hati-hati.

 

Namun dapat diakui:

v Orang percaya dapat jatuh dalam dosa, tapi oleh anugerah Allah ia tidak meninggalkan jalan Allah.

v Orang percaya yang jatuh dalam dosa sudah pasti bukan dosa yang  menghujat Allah atau melawan Allah dengan sengaja, melainkan tergelincir atau gagal.

v Orang percaya yang jatuh dalam dosa akan melakukan penyesalan yang dalam dan memohon pengampunan, dan bukan sebaliknya tidak merasa bersalah dan meninggalkan Allah.

 

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22

 

Pelajaran    7

 

GEREJA

 

I.   ARTI  GEREJA

a.     Gereja sebagai milik Allah

Kata “Gereja”  dalam kata Portugis  “Igreya”, artinya  ‘kawanan domba yang dikumpulkan oleh seorang gembala’.  Dalam Alkitab  Perjanjian Baru (Yunani) disebut  “Ekklesia” artinya  orang-orang yang dipanggil keluar’,  dipanggil untuk berhimpun/berkumpul oleh Allah sendiri.

Dalam  I Pet 2:9 disebutkan sebagi orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.  Jadi  Gereja”  adalah kumpulan orang yang dipanggil keluar untuk menjadi  ‘milik’ Allah, yaitu mereka yang dibeli dengan harga yang mahal, yaitu dengan darah Kristus  (I Kor 6:20;  I Pet 1:19). Karena itu tidak ada seorangpun boleh menganggap bahwa ia memiliki gereja atau jemaat, ia juga tidak boleh berkuasa seakan-akan hak Allah untuk itu telah diserahkan kepadanya.

b.     Gereja sebagai ladang Tuhan

Ungkapan ini menekankan bahwa Allah punya maksud yang besar (I Kor. 3:39). Dia menginginkan suatu tanaman dan suatu panen karena itu Dia memanggil para pekerja yang bekerja di ladang-Nya. Gambaran ladang dan kebun anggur dipergunakan secara luas dalam Injil. Pemiliknya adalah Tuhan sendiri

c.      Gereja sebagai Tubuh Kristus

Tubuh merupakan kata paling umum digunakan untuk menggambarkan gereja. Dalam Perjanjian Baru, kata ini digunakan lebih 30 kali. Gambaran tubuh dipergunakan untuk melukiskan penekanan, yakni:

ü Melukiskan solidaritan dan pengalaman bersama antara anggota

ü Menekankan sifat kerja sama dan saling melengkapi antar anggota gereja melalui karunia-karunia yang istimewa yang dimiliki seseorang

ü Memberi kebutuhan anggota yang lain untuk kekuatan tubuh secara keseluruhan

ü Memberi pengertian bahwa tidak ada yang dapat berdiri sendiri kecuali bersama orang lain.

 

II. TUGAS  PANGGILAN GEREJA

    Panggilan utama gereja adalah melayani. Yesus berkata: ”kita harus melakukan pekerjaan Dia yang menutus Aku, selama masih siang, akan datang malam dimana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja” (Yoh. 9:4). Yang paling menentukan disini ialah bahwa waktu yang dipunyai manusia di dunia ini terbatas, saatnya akan datang.....langit akan lenyap dan unsur-unsur dunia akan hangus ddalam api....dan segala apa yang ada diatasnya akan lenyap (2 Petrus 3:30)

 

Tugas Gereja sesuai dengan Tripanggilan Gereja, ialah:

 

1.     Melanjutkan pekerjaan Allah di bumi, yaitu  bersaksi  (Marturia)  -  Mat 28:18-20;  Kis 1:8.

2.     Menyediakan wadah bagi orang percaya, yaitu  bersekutu  (Koinonia) –           Ibr 10:25; I kor 11:23-26.

3.     Melaksanakan pelayanan kasih, yaitu  melayani  (diakonia) – Ef 2:10; Yak 1:27.

 

III.    PENTINGNYA MENJADI ANGGOTA  GEREJA

          Menjadi anggota sebuah Gereja itu sangat perlu karena :

 

1.     Bisa berbakti dan bersekutu bersama serta saling membangun  -  Ibr 10:24-25;  Pengkh 4:9-12.

2.     Melalui Baptisan atau Sidi seseorang resmi menjadi anggota tubuh Kristus dan melalui ini ia memproklamasikan dirinya di hadapan Allah dan manusia sebagai pengikut Kristus.

3.     Melalui menjadi anggota gereja seseorang mendapat kesempatan untuk mengikuti pembinaan-pembinaan yang bisa menumbuhkan imannya.

4.     Sebagai anggota gereja seseorang mempunyai hak-hak secara organisasi.

 

IV.    ORGANISASI  GEREJA

     Karena Gereja adalah kumpulan orang-orang, maka perlu diatur sedemikian rupa agar segala sesuatu berlangsung dengan tertib dan teratur.

 

     Ada  beberpa bentuk organisasi  Gereja :

 

1.     Kongregasional.

Sistem pemerintahannya  Otonom.  Setiap gereja berdiri sendiri, tidak terikat pada gereja lain. Pemgambilan keputusan biasanya ada pada Pendeta yang menjadi Pemimpin tunggal.

Gereja-gereja yang menggunakan system ini: Pentakosta,  Gereja Bethel, Gereja Baptis.

 

 

 

 

 

23

2.     Presbiterial.

Sistem pemerintahannya  demokrasi perwakilan.  Tiap-tiap gereja ada Majelis yang merupakan wakil jemaat yang bertugas mengambil keputusan, dan bersama-sama dengan Pendeta/Penginjil memangku jabatan fungsional untuk menggembalakan jemaat.

Gereja yang yang menggunakan system ini :  GKI, GKA, GKT, GPIB, GKKK.

Gereja yang menganut sisten ini memiliki “Organisasi antar Gereja” yang disebut  Sinode atau Klasis, dan memiliki wewenang tertentu atas Gereja.

 

3.     Episkopal.

Sistem pemerintahannya adalah menerima  Uskup atau Bishop sebagai Pemimpin tertinggi organisasi gerejanya.

Gereja yang menggunakan system ini:  Gereja Anglikan,  Katolik Ortodoks, Gereja Kristen Protestan Bali.

 

4.     Papal / Kepausan.

Sistem pemerintahannya adalah mengakui Paus sebagai Pemimpin Gereja yang tertinggi secara kemanusiaan.  Paus adalah wakil Kristus di dunia. 

Gereja yang menganut sistem ini:  Gereja Katolik.

           

V. DISIPLIN  GEREJA

1.     Arti disiplin Gereja.

Tindakan yang diambil oleh Majelis atas jemaat yang tetap melanggar Firman Tuhan atau Tata Gereja padahal yang bersangkutan sudah mendapat penggembalaan khusus.

 

2.     Tujuan  Disiplin Gereja :

a.      Memelihara kekudusan Gereja; jangan sampai kesaksian gereja dirusak atau direndahkan –        Ef 5:27.

b.      Mengkondisikan begitu rupa agar jemaat yang jatuh dalam dosa bisa bertobat -  Mat 18:15;  Kis 8:22-24;  Yak 5:19-20.

c.      Memuliakan Allah  -  I Kor 6:19-20.

 

3.     Langkah-langkah disiplin Gereja.

a.  Menegur di bawah empat mata, artinya secara langsung – Mat 18:15.

b.  Bila belum mau bertobat, ajak seorang atau dua orang lain untuk menggembalakan secara bersama-sama  -  Mat 18:16.

c.   Bila belum juga mau bertobat, sampaikan kepada Majelis Gereja dan selanjutnya Majelis wajib menggembalakan dengan bijaksana  - Mat 18:17a.

d.  Bila langkah-langkah di atas belum membuahkan hasil, sementara itu yang bersangkutan masih tetap di dalam dosanya, maka Majelis jemaat harus menjatuhkan disiplin Gereja – Mat 18:17b, dengan cara:

·        Diumumkan dalam kebaktian hari Minggu.

·        Yang bersangkutan boleh ikuti kebaktian, tetapi tidak diperkenankan mengikuti Perjamuan Kudus dan dihentikan semua pelayanannya serta dicabut semua haknya sebagai anggota gereja.

     Disiplin Gereja dijatuhkan demi  kebaikan  yang bersangkuatn dan Gereja,  dilakukan dengan  motivasi kasih  dan dengan  tujuan  mendapatkan yang bersangkutan kembali (bukan mempermalukan),  dan dengan  cara  yang arif bijaksana tapi tegas.

--  ooo  --

 

24

 

Pelajaran    8

 

SAKRAMEN 
DAN  UPACARA  GEREJAWI

 

I.   ARTI  SAKRAMEN

     Sakramen  barasal dari bahasa Latin yaitu  ‘Sakramentum’  dipakai untuk :

 

1.     Uang muka yang dibayar oleh dua belah pihak berpekara di pengadilan.  “Sakramentum”  merupakan jaminan bahwa pihak yang kalah sudah membayar kepada pengadilan semua ongkos perkara.  Uangnya tidak dikembalikan.

2.     Sumpah prajurit kepada panglimanya bahwa mereka akan setia kepadanya.

 

Rupanya arti yang ke-2 yang berkaitan dengan  Baptisan dan Perjamuan Kudus, karena setiap orang yang dibaptis atau menerima Perjamuan Kudus memiliki konsekwensi logis yaitu berjanji untuk mengikut  Yesus Kristus dengan setia.

 

Jadi arti Sakramen adalah  upacara kudus  yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus sebagai suatu tanda persekutuan antara Allah dengan manusia yang dinyatakan dalam lembaga Gereja.

 

II. JENIS  SAKRAMEN

     Alkitab  mencatat  ada  2  sakramen :      

               -  Perjamuan  Kudus    ( I Kor 11:23 )

               -  Baptisan  Kudus        ( Mat 28:19-20 )

 

1.     , Perjamuan  Kudus.

 

a.  Arti  Perjamuan Kudus.

     Perjamuan Kudus disebut juga  Perjamuan Tuhan karena ditetapkan oleh Tuhan Yesus sendiri.  Perjamuan Kudus ini diadakan dalam Ibadah, Jemaat makan roti dan minum anggur yang melambangkan  tubuh dan  darah Kristus. 

     Tuhan Yesus mengadakan Perjamuan dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum Ia ditangkap, disalibkan  (Mat 26:26:29).

dihinadisiksa dan

b.      Makna  Perjamuan Kudus.

v Roti  yang dipecah-pecahkan melambangkan  tubuh Yesus  yang disiksa sampai mati  (Mat26:26).

v Anggur   melambangkan  darah Yesus  yang tercurah dari salib untuk menyucikan manusia yang berdosa  (Mat 26:28).

 

               1.  Memperingati masa yang sudah lalu.

2.  Persekutuan untuk hari ini.

3.  Pengharapan di kemudian hari.

 

c.  Tujuan Perjamuan Kudus

1.     Untuk memperingati kematian Tuhan Yesus atau pengorbanan Yesus di kayu salib  (I Kor 11:25).

2.     Untuk memberitakan kematian Yesus dari waktu ke waktu sampai Ia datang kembali  (I Kor 11:26)

 

25

Jadi Perjamuan Kudus diadakan secara berkala mengingatkan kita akan kasih Allah dan mendorong kita untuk lebih mengasihi Allah.

 

c.       Syarat-syarat  mengikuti  Perjamuan Kudus :

1.   Sudah percaya  (I Kor 11:29).

2.   Sudah dilayakkan  (I Kor 11:27).

3.      Secara organisasi sudah dibaptis dewasa atau sudah disidi.

 

 

2.     BAPTISAN  KUDUS

 

a.  Arti  kata.

     Baptisan berasal dari kata Yunani  Baptiso” artinya mencelupkan, membasahi atau mencuci  (Luk 11:38).

 

b.   Makna  Baptisan:

1.     Suatu pengakuan dan kesaksian di hadapan Allah dan Jemaat, bahwa telah percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi  -  Roma 10:9-10.

2.     Suatu pernyataan bahwa telah diterima sebagai anggota gereja ke dalam persekutuan orang-orang percaya, yaitu tubuh Kristus  (I Kor 12:13).

3.     Melalui Baptisan maka persekutuan kita dengan Kristus diteguhkan          (I Kor 12:13).

 

          c.  Cara  Baptisan

1.     Dengan cara selam  -  Mat 3:16;  Kis 8:38

2.     Dengan cara Percik

 

Yang penting dalam  Baptisan adalah :

-  Dilakukan dalam nama Allah Bapa,  Anak dan Roh Kudus.

-  Menggunakan unsur air.

-  Dilakukan  satu kali dan tidak perlu dibaptis ulang.

 

d.      Syarat-syarat untuk dibaptis

1. Sudah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.

2. Mengerti pokok-pokok kebenaran iman  (biasanya ditandai dengan mengikuti kelas Katekisasi)

 

e.       Baptisan  Anak

Baptisan dianggap sebagai pengganti sunat, tanda perjanjian antara Allah dengan umat-Nya, bangsa Israel (Kej 17:4-9).  Dalam Perjanjian Baru,  Baptisan menjadi tanda perjanjian antara Allah dengan umat-Nya , orang percaya  (Kis 2:38-39).

 

3.  UPACARA-UPACARA  GEREJAWI

 

     a.  Peneguhan  Sidi  -  kelanjutan dari Sakramen Baptisan Kudus.

     b.  Pemberkatan Nikah  -  Kej 2:18, 24

     c.  Pemakaman  -  Kej 2:7

 

Catatan: Dilihat juga Dane-dane Wamati Niha Keriso

--  ooo  --

      26

 

Pelajaran    9

 

PENGAKUAN  IMAN  RASULI

 

     Pengakuan  Iman Rasuli atau di dalam bahasa  Latinnya  CREDO  berarti  “Aku Percaya,”  suatu bentuk aktif, yang tidak saja ditujukan pada hal lahiriah (melalui mulut atau anggota tubuh yang lain), tetapi pengakuan iman dari seluruh keberadaan kita.  Iman ini adalah  “Aku percaya …     dan  bukan  “Aku percaya bahwa … “’  juga bukan menunjukkan bentuk  jamak  “kami percaya …”.

 

I.   LATAR  BELAKANG TERBENTUKNYA

     Gereja dalam perkembangannya sejak abad mula-mula hingga sekarang terus menerus menghadapi tantangan yang datang dari luar dan dari dalam.  Ancaman dari luar misalnya dalam bentuk penganiayaan dan pembunuhan orang-orang Kristen, sedangkan ancaman dari dalam adalah bidat dan ajaran-ajaran yang sesat yang secara prinsip tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab bahkan bertentangan dengan kebenaran Alkitab (walaupun ayat-ayatnya diambil dari Alkitab).

 

     Pengakuan Iman Rasuli lahir dari situasi Gereja seperti tersebut di atas.  Diikrarkan berulang-ulang dalam kebaktian untuk mengingatkan orang Kristen kepada pokok-pokok iman kepercayaan Kristen dan sekaligus sebagai filter atau penguji, apakah sebuah ajaran itu benar atau salah menurut standar Alkitab.

 

     Disebut  Pengakuan Iman Rasuli, bukan karena ditulis oleh para Rasul (karena para Rasul pada waktu itu +  150 AD sudah pada meninggal dunia), tapi karena isinya yang terdiri dari  12 pasal itu tepat dan sesuai dengan ajaran para Rasul  berdasarkan Alkitab.

 

     Kredo merupakan suatu hasil, akhir dari suatu perkembangan secara berangsur  (progresif) dari beberapa kredo, atau paling tidak  Kredo merupakan kesimpulan dari  3 Konsili  (semacam Sidang Raya yang dihadiri oleh Uskup dan Tokoh Gereja ).

 

     Adapun ketiga  Konsili tersebut adalah :

1.  KONSILI  NICEA  ( 325 ).

     Konsili ini diadakan sebagai reaksi atas ajaran  ARIUS,  seorang  Imam dari sebuah gereja kuno di Alexandria.  Menurutnya  Yesus  adalah ciptaan,  maka tidak sama kekal dengan Allah Bapa,  juga bukan manusia, melainkan ciptaan dari yang tidak ada,  memiliki awal.  Diputuskan bahwa ajaran  Arius adalah bidat / sesat.

 

2.  KONSILI  CONSTANTINOPEL   ( 381 ).

     Konsili ini kemudian hari lebih dikenal dengan  Konsili  Nicea  Konstantinopel,  karena merupakan penyempurnaan Kredo di Nicea.   Dalam  Konsili ini ditetapkan  3  ajaran yang melawan Alkitab,  yaitu:

 

a.      ARIANISME.

Allah Bapa adalah  Allah,  sedangkan Allah Anak  dan Allah Roh Kudus adalah ciptaan Allah yang terutama, yaitu diciptakan sebelum alam semesta.   Alam semesta adalah ciptaan Allah Anak, dan kuasa penciptaan alam semesta itu dari Alah Bapa,  sehingga posisi Allah Anak lebih rendah dari Allah Bapa.  Roh Kudus diberi kuasa membuat dan melaksanakan segala hal menurut kehendak Allah.

 

27

b.      MAKEDONIANISME

Percaya Yesus Kristus adalah Allah,  tetapi Roh Kudus dianggap makhluk,  Ia tidak secara langsung disebut “ Allah”.  Ia disembah dan dimuliakan bersama-sama sang Bapa dan sang Anak.

 

c.      APOLLINARISME

Ajaran ini menentang Arius, tetapi dalam beberapa hal mendekati Arius.  Yesus tidak mempunyai jiwa manusia.  Jiwa dalam diri Yesus adalah  logos / firman.  Bahkan lebih ekstrim lagi, dikatakan bahwa Yesus tidak hanya bertubuh tetapi juga bernyawa binatang.

 

3.  KONSILI  CHALCEDON   ( 451 ).

     Konsili ini diadakan karena adanya pertikaian antara Gereja Timur dan Barat.  Maka demi menyatukan kedua kubu ini,  diadakanlah konsili  Chalcedon.  Sebenarnya hasil sidang dari konsili sebelumnya dibaca ulang.   Dan kemudian merumuskan  Credo  Chalcedon yang menjadi ukuran  ke- alkitabiah-an pernyataan terhadap  dwi-sifat Kristus.  Jadi rumusan  Chalcedon harus dilihat sebagai pagar pembatas dari pada alat pengekang. 

 

     Rumusan Chalcedon mengemukakan  4  hal, yaitu :        

     a.  Dalam diri Yesus Kristus ke-Allah-an-Nya sejati   ( melawan  Arius ).

     b.  Kemanusiaan-Nya sempurna  ( melawan  Apollinaris ).

     c.  Dipersatukan dan tidak tercerai-beraikan di dalam satu oknum                         ( melawan  Nestorius ).

     d.  Tanpa tercampur baur   ( melawan  Eutyches ).

 

          Dengan kata lain, dapat disimpulkan,  bahwa di dalam diri Yesus Kristus terdapat hanya  satu  “Aku”,  satu  “subyek”  dari segala sesuatu yang  Ia alami.  Subyek atau oknum yang satu ini adalah Allah firman, tidak ada yang lain menjadi  Yesus manusiawi.  Firman tetap sebagai Allah tanpa dikurangi ke-Allah-an-Nya atau sifat Ilahi-Nya,  namun Ia juga mengambil segala sesuatu berhubungan dengan kemanusiaan atau sifat insani.

 

II. ISI  PENGAKUAN  IMAN  RASULI

     Pengakuan Iman Rasuli dengan bentuk yang dipakai oleh Gereja sekarang ini merupakan hasil persidangan Bapak-bapak Gereja  (Uskup, Bishop, Diaken, dan Tokoh-tokoh Gereja).

 

     Pengakuan Iman Rasuli.  Terdiri  dari  12  pasal  berbunyi sebagai berikut :

 

    

1.       Aku percaya  kepada  Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.

2.       Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal,  Tuhan kita.

3.       Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.

4.       Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan  (turun ke dalam kerajaan maut).

5.       Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.

6.       Naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.

7.       Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

8.       Aku percaya kepada Roh Kudus.

9.       Gereja yang Kudus dan Am,  persekutuan orang kudus.

10.   Pengampunan dosa.

11.   Kebangkitan orang mati (daging).

12.   Dan hidup yang kekal.

Amin.

 

28

III.    MAKNA  PENGAKUAN  IMAN  RASULI

 

1.     Pengakuan Iman Rasuli adalah pengakuan seluruh umat Kristen.

2.     Pengakuan Iman Rasuli juga adalah pengakuan iman pribadi setiap jemaat.

3.     Pengakuan Iman Rasuli berisi iman sejati, yang tidak didasarkan semata-mata pada rasio, tapi kepada kepercayaan yang teguh ditanamkan oleh Roh Kudus.

4.     Pengakuan Iman Rasuli bukan doa.

 

IV.    FUNGSI  KREDO  DALAM  KEHIDUPAN  BERJEMAAT.

1.      Berhubungan dengan penerimaan ke dalam persekutuan bagi orang-orang yang dibaptis sebagai pengakuan imannya.

2.      Sebagai dasar ajaran yang utama bagi calon-calon baptisan.

3.      Sebagai patokan iman  dalam membedakan  iman yang benar dan bidat.

4.      Merupakan garis besar atau kesimpulan doktrin Alkitabiah.

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

29

 

 

Pelajaran    10

 

KEHIDUPAN   KRISTEN

 

 

     Kehidupan Kristen bisa meliputi banyak hal, namun yang yang dibicarakan dalam bagian ini adalah kegiatan-kegiatan rohani yang dapat menunjang pertumbuhan dan pendewasaan kerohanian orang percaya, seperti :  Ibadah,  membaca Alkitab, berdoa,  berpuasa.

 

 

I.   IBADAH

     1.  Arti  Ibadah

          Ibadah seorang Kristen dalam pengertian umum adalah sebagaimana yang tercantum dalam  Roma  12:1 :

                      “ … supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:  Itu adalah ibadahmu yang sejati”.

 

          Ibadah ditinjau dari asal kata Yunani untuk  “menyembah”  yaitu :  Proskuneo.

                  Pro       =   ditujukan kepada

                 Kuneo  =  membungkukkan badan sampai muka mencium tanah.

 

Jadi arti Ibadah adalah :  datang ke hadirat Allah dengan sikap merendahkan

                                        diri dan  merendahkan hati.

 

2.  Obyek  Ibadah.

     Beribadah kepada Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus.

     Di dalam Kekristenan dikenal lambang-lambang :   Salib    dan     Ikan

 

     Ikan  dalam bahasa Yunani :   ICHTUS

 

I    :  Iesus        =   Yesus

C : Christos    =   Kristus  (yang diurapi)

T  :  Theos        =   Allah

U  :  Uios         =   Putra

S   :  Soter         =   Juruselamat

 

Artinya  :  Yesus  Kristus adalah Putra  Allah,  Juruselamat manusia.

 

Orang Kristen beribadah kepada Yesus Kristus, karena Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia (disebut Putra) untuk menyelamatkan manusia dari penghukuman kekal, jadi  Dia patut untuk menerima hormat, kemuliaan, kuasa …  ( Filipi 2:9-11;  Wahyu 5:12 ).

 

3.  Sikap  dalam beribadah.

     “ Allah itu Roh dan barangsiapa yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran  ( Yoh 4:24 ).

 

     Sikap  ibadah  yang benar :

     a.  Menyembah dalam  Roh .

          Artinya : Menyembah tanpa media berupa patung,  gambar,  dll.- Kel 20:4-5a.

 

30

     b.  Menyembah dalam  Kebenaran.

          Artinya : Menyembah dengan sikap yang benar, mis:  hormat, sopan, serius,  tertib, teratur, berpusat pada Kristus.

 

II. MEMBACA  ALKITAB

     Salah satu kegiatan yang mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar jika ingin mengalami pertumbuhan iman dan kerohanian ialah membaca Alkitab.

 

     1.   Manfaat Alkitab

          II  Tim  3:15-16 :  memberi hikmat, menuntun kepada keselamatan, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan,  mendidik orang dalam kebenaran.

 

     2.  Cara membaca Alkitab.

          a.  Berdoa sebelum membaca, mohon pertolongan Roh Kudus.

b.  Bacalah ayat-ayat Alkitab dengan teliti, hati-hati sambil memperhatikan ayat-ayat sebelum dan sesudahnya.

c.  Renungkanlah supaya mengerti maksud untuk diterapkan.

d.  Catatlah hasil perenungan dalam sebuah buku catatan pribadi.

e.   Pilihlah sebuah ayat yang berkesan (ayat mas) dan hafalkan.

f.        Berdoalah,  mengucap syukur atas pengertian yang telah diberikan.

 

III.     DOA.

1.  Arti  Doa.

Doa       =  percakapan dengan Allah

Berdoa  =  bersekutu dan bercakap-cakap dengan Allah sendiri.

 

2.  Mengapa harus berdoa ?

     a.   Karena kehendak Allah  (I Tes 5:17-18).

     b.  Kita memerlukan persekutuan dengan Tuhan   (Yoh 15:5).

c.  Doa adalah jalur Allah bagi kita untuk mendapatkan segala kebutuhan kita dari Allah (Yak 4:2;  Mat 7:7-8;  Ibr 4:16).

d.  Karena perintah dan teladan dari Tuhan Yesus sendiri -  Luk 18:1;  Mark 1:35;  Luk 6:12;  22:40-44.

e.  Doa adalah sarana untuk memperoleh kekuatan rohani untuk melawan dan menaklukkan si jahat  (Mat 26:41;  Luk 10:17-18;  bandingkan  Ef 6:10-18).

g.      Doa juga merupakan hak istimewa yang diberikan Allah kepada kita  (Yoh 1:12;                 Roma 8:15-17).

 

     3.  Isi  doa

Doa  harus mengandung unsur :

P  -   Praise the Lord  (memuji Allah).

R  -  Repent your sin  (mengakui dosa).

A  - Ask for yourself and others  (menaikkan permohonan untuk diri sendiri dan orang lain/syafaat)

Y  -  Yield yourself to God’s will  (menyerahkan diri pada kehendak Allah)

 

4.  Saran-saran  praktis.

a.   Sediakan waktu dan siapkan hati untuk berdoa  -  Mark 1:35

b.  Carilah tempat yang tenang  -  Mat 6:6

c.  Berdoa dengan sikap yang baik,  mis. Berlutut,  tutup mata supaya berkonsentrasi.

 

 

31

d.  Buatlah sebuah buku catatan doa, tulislah pokok-pokok doa dan berilah tanda bila sudah terjawab.

e.  Berilah waktu bagi Allah untuk berkata-kata dengan anda.

f.       Panjatkanlah doa di dalam nama Tuhan Yesus  (Yoh 14:13-14).

 

IV.     PUASA

Berpuasa merupakan bagian yang penting dalam kehidupan beragama. 

Dalam Kekristenan juga mengenal tentang  puasa.  Kata-kata  dan apabila kamu berpuasa .. “         (Mat 6:16)   memberitahukan kepada kita bahwa puasa itu ada di dalam Alkitab.  Tokoh-tokoh Alkitab juga melakukannya:  Musa,  Daniel,  Ester,  Paulus dan Tuhan Yesus sendiri.

 

1.   Arti dan alasan berpuasa

Beberapa pendapat mengenai  puasa:

 

a.  Puasa itu melatih kita dalam berpantang, dalam menekan nafsu daging dan mengobarkan semangat untuk rajin berdoa    -    (John Calvin)

b.  Berpuasa adalah menangis dan memuji Allah  -  (Agustinus).

c.  Hakekat puasa ialah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan hidup seketika lamanya, karena kepentingan jiwa orang itu menuntut pemusatan pikiran yang lebih besar   -  (Nehemia Mimery).

d.  Berpuasa dalam arti sempit berarti total tidak makan dan tidak minum selama jangka waktu yang lebih pendek atau lebih panjang   -   (John Stott).

 

Berdasarkan pandangan di atas, kita dapat melihat beberapa unsur dalam berpuasa, yaitu :

o   Tindakan pantang,  mis.  Makan,  minum.

o   Jangka waktunya bisa pendek atau panjang,  mis.  1,  3,  7,  30,  40 hari.

o   Mendekatkan diri kepada Allah.  Inilah yang paling penting.

o   Guna mencapai sesuatu maksud.  Ada doa / permohonan khusus.

 

     2.  Cara  berpuasa.

          “ …  Janganlah  muram  mukamu seperti orang munafik.  Mereka mengubah air mukanya supaya  orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa … “        (Mat 6:16).

 

          Puasa itu baik, namun di dalam prakteknya kadang-kadang mengandung bahaya yang sulit dihindarkan.  Bahaya yang besar ialah bahwa puasa dianggap sebagai kesalehan yang tinggi, sehingga puasa dianggap bisa menjadi sarana untuk memamerkan  “kesalehan” seseorang kepada manusia dan bukan kepada Allah.

 

          Tuhan Yesus tidak melarang apalagi menentang puasa, tetapi melarang puasa dengan motivasi dan cara memamerkan kesalehan.  Puasa bukan untuk mengiklankan diri, tetapi mendisiplinkan diri, bukan untuk mencari pujian tetapi merendahkan diri dan merendahkan hati pada Allah.

 

          Oleh sebab itu, cara berpuasa yang benar adalah menahan keinginan tubuh, mendekat dan merendahkan diri di hadapan Allah.   “ …minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,  artinya :  usahakanlah penampilanmu agar tetap rapi.  Allah tidak berkenan bila kita puasa tapi tidur tanpa doa, tidak akan membawa hasil untuk kerohanian kita.

 

 

 

32

     3. Kapan  berpuasa.

a. Bila ingin mendapatkan pimpinan dan mengetahui kehendak Allah  -          Yos 7:8-13.

b.   Bila hendak melakukan pekerjaan Allah  -  Neh 1:4;  Kis  13:2-3.

c.  Bila ada masalah / krisis  -  Ester 4:16-17.

d.  Pada waktu bertobat   -  Neh 9;   Yunus 3:5-8.

e. Sebagai persiapan menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi  -         Mat 4:2.

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

33

 

 

 

Pelajaran    11

 

ETIKA  KRISTEN

 

 

I.   ARTI  ETIKA  KRISTEN

Etika Kristen adalah  suatu bidang praktika Kristen yang membicarakan tentang pertimbangan, keputusan dan tindakan orang Kristen di dalam hubungannya dengan Allah, orang lain dan diri sendiri.

 

Di dalam hidup ini kita sering diperhadapkan dengan berbagai macam pilihan, pada waktu itu kita harus mengambil keputusan,  mana yang akan kita pilih. Sebagian dari keputusan-keputusan  kita merupakan soal selera, misalnya: apakah kita memilih baju yang berwarna kuning atau warna ungu. Keputusan-keputusan yang lain hanya menyangkut kepraktisan, misalnya: apakah kita akan melewati jalan yang pendek tetapi rusak atau jalan yang panjang tetapi mulus.  Namun tidak sedikit keputusan-keputusan yang harus kita ambil adalah keputusan-keputusan etis.

 

Keputusan etis adalah:  Keputusan yang dipengaruhi oleh hubungan kita dengan Allah, orang lain dan diri sendiri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu tindakan setelah melalui pertimbangan tertentu.  Tindakan yang dilakukan berdasarkan keputusan etis disebut  tindakan etis.

 

Tindakan etis  tidak sama dengan sopan santun.  Sopan santun hanyalah penyesuaian lahiriah kepada norma-norma, sedangkan tindakan etis menyangkut perbuatan lahiriah dan kehidupan batiniah.  Sopan santun dimaksudkan untuk melancarkan pergaulan  sosial antar manusia,  sedangkan tindakan etis dimaksudkan agar kehidupan manusia dan masyarakat menjadi utuh.

 

2.  PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN  ETIS

Pertimbangan  etis adalah :  Pertimbangan untuk mengambil keputusan etis.

 

Berbagai ragam pertimbangan etis :

a.   Pertimbangan etis  yang deontologis.

     Pertimbangan ini menganggap bahwa hukum dan norma obyektif harus berlaku mutlak dalam situasi dan kondisi apapun juga.  Setiap tindakan etis dipertimbangkan dari segi apakah tindakan itu benar.

     Kelemahan  pertimbangan ini ialah kita mudah terjebak dalam legalisme yang kaku.  Hukum tidak lagi melayani manusia, tetapi manusia menjadi budak hukum.

 

b.  Pertimbangan  etis yang teleologis.

     Pertimbangan ini menganggap bahwa tujuan dan akibat yang hendak dicapai dalam suatu tindakan itulah yang penting.  Setiap tindakan etis dipertimbangkan dari segi tindakan itu bertujuan baik dan berakibat baik pula.

     Kelemahan  pertimbangan ini ialah kita tergoda menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.  Bahkan secara ekstrim  kita bisa terjebak dalam hedonisme.  Yang saya anggap baik adalah yang menyenangkan saya.

 

 

 

34

c.  Pertimbangan etis yang kontekstual.

     Pertimbangan ini menganggap bahwa situasi dan kondisi harus diperhitungkan secara cermat.   Setiap tindakan etis dipertimbangkan dari segi apakah tindakan itu secara kontekstual paling tepat.

     Kelemahan  pertimbangan ini ialah kita mudah terjebak dalam etika situasi.  Kita bisa tergelincir ke dalam bahaya relativisme  dan  subyektivisme.

 

Sebagai orang Kristen mana yang harus kita pilih ?

Ketiga ragam pertimbangan etis di atas  sebenarnya bukan untuk kita pilih, melainkan untuk kita manfaatkan ketiga-tiganya.

 

Orang Kristen mempertimbangkan setiap tindakan:  apakah menghasilkan yang baik,  sesuai dengan aturan yang benar dan di dalam konteks yang tepat.  Tindakan etis orang Kristen harus sekaligus benar, baik dan tepat.  Pasti tak mungkin sempurna karena kita adalah orang-orang yang penuh keterbatasan dan yang belum sepenuhnya bebas dari pengaruh dunia yang berdosa, namun itulah yang minimal harus kita lakukan.

 

3.  PRINSIP-PRINSIP  ETIKA  KRISTEN

a.    Etika Kristen berpedoman pada Alkitab, yang adalah Firman Allah.

b.  Etika Kristen menganggap bahwa manusia lebih berharga daripada materi.

c.  Etika Kristen menjunjung nilai-nilai kasih, kebenaran, kekudusan dan keadilan.

d.  Etika Kristen mempertimbangkan situasi dan kondisi tanpa mengizinkan situasi dan kondisi tersebut mendikte tindakan  orang Kristen.

e.  Oleh sebab itu dalam situasi yang ambivalen,  iman dan karakter orang Kristen mengambil peran yang penting.

 

4.  CONTOH-CONTOH  KASUS

 

a.  Seorang jemaat dirawat di rumah sakit.  Dokter memberitahu bahwa usianya diperkirakan  ½  atau 1 tahun lagi, dan selama waktu itu dia harus tetap dirawat di rumah sakit.  Dia mempunyai tabungan untuk isteri dan empat orang anaknya.  Kalau dia harus dirawat di rumah sakit, tentu uang itu akan habis bahkan ia akan meninggalkan hutang yang besar.  Apa yang harus dilakukan pasien itu atau keluarganya ?   Bagaimana menurut saudara?

 

b.  Seorang gadis hamil karena diperkosa.  Orang tuanya membawa dia kepada seorang dokter Kristen dan meminta agar kandungannya digugurkan.  Apakah yang harus dilakukan oleh dokter itu ?

 

c.  Seorang pedagang Kristen diminta membuat faktur dengan angka dilebihkan dari harga  yang sebenarnya.  Bagaimana tindakan pedagang itu? 

     Atau mungkin kasus lain yang sejenis dengan itu, misalnya ada janji dari pelaksana proyek untuk memenangkan tender saudara dengan catatan saudara mau membengkakkan nilai proyek.  Bagaimana sikap saudara ?

 

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

35

 

 

PELAJARAN    12

 

TANGGUNG   JAWAB 

ORANG  KRISTEN

 

 

     Persoalan Gereja, bangsa dan negara seringkali kelihatan begitu besar, rumit dan kompleks, kadang-kadang kita berpikir  “Apakah yang bisa diperbuat oleh  orang kecil seperti saya ?”  Kita harus mengakui  tidak mungkin  dapat melakukan  segala sesuatu  tetapi amat  mungkin  dapat melakukan  sesuatu”.  “Tanggung jawab kita yang utama bukan melihat kepada yang nun jauh di sana, tetapi melakukan apa yang dekat dengan tangan kita”   ( Thomas  Carlyle ).

 

Setiap orang yang diizinkan lahir di dunia ini pasti ada maksud Allah, terlebih lagi sebagai orang Kristen (percaya),  Allah menginginkan kita melakukan sesuatu kepada Gereja, negara dan sesama.  Ini merupakan tanggung jawab sekaligus panggilan Ilahi.

 

 

I.   TANGGUNG JAWAB  ORANG  KRISTEN  TERHADAP  GEREJA.

Dalam Perjanjian Baru,  kata  “Gereja”  (ekklesia)  menunjuk kepada suatu kumpulan orang percaya yang telah diselamatkan.  Dengan demikian,  pemakaian kata  ‘Gereja’  adalah untuk menerangkan semua orang beriman yang telah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus Yesus melalui kematian-Nya.  Ini berarti, terbentuknya kumpulan orang percaya disebabkan oleh kasih Kristus yang telah dinyatakan dengan menyerahkan diri-Nya bagi jemaat-Nya  (Ef 5:25).

 

Tanggung jawab seseorang setelah percaya kepada Kristus :

1. Harus mencari sebuah Gereja yang baik agar melalui gereja itu ia dapat berpartisipasi dalam ibadah, persekutuan, penginjilan, pemahaman Alkitab, berdoa dan sebagainya  ( Ibr 10:25 ).

 

2.  Harus menjadi seorang anggota gereja yang setia.

     Ia harus mendukung gereja-Nya dengan segenap hati dan kekuatan, sehingga gereja-Nya dapat bertumbuh dan menjalankan fungsinya sebagaimana yang dikehendaki  oleh Tuhan.

 

 

II. TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN  TERHADAP  NEGARA.

Kristus menasihatkan para pengikut-Nya agar menjadi terang, garam dan ragi dalam masyarakat (Mat 5:13-16;  13:33).  Di mana saja unsur ini hadir, akan terjadi perubahan lingkungan.  Kita sebagai orang percaya memiliki kewajiban moral untuk terlibat dengan dunia.

 

 

Pedoman kita seharusnya adalah  I Tim 2:1-3 :

“ Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua  orang, untuk raja-raja dan untuk pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.  Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita”.

 

 

36

 

Agar orang Kristen dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan dalam suatu negara,  ia mempunyai beberapa tanggung jawab moral terhadap negara :

 

1.     Mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa Dia telah menetapkan  pemerintah sebagai hamba-Nya (Roma 13:1).

2.     Mendoakan Pemerintah,  agar Tuhan memberi kepada pemerintah kekuatan, pengetahuan, kebijaksanaan dan ketaatan untuk melakukan tugasnya berdasarkan keadilan dan cinta kasih.

3.     Mentaati pemerintah,  sebab Allah menghendaki demikian  (Roma 13:1-7;            I Pet 2:11-17).

4.     Membayar pajak,  sebab setiap negara memerlukan  uang  (Roma 13:7).

 

III.     TANGGUNG  JAWAB  ORANG  KRISTEN  TERHADAP  SESAMA

 

Salah satu panggilan orang Kristen yang mulia adalah mempedulikan sesama manusia.  Tuhan Yesus menyatakan  bahwa  ada dua hukum yang amat penting.  Hukum yang terutama dan pertama.

 

“ Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah:  Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi  ( Mat 22:37-40 ).

 

 

Sebagai penerapan praktis atas hukum yang kedua di atas, Tuhan Yesus memberikan pujian amat tinggi kepada orang Samaria yang murah hati, dimana tanpa mempedulikan perbedaan warna kulit, agama, suku,  ia telah menyelamatkan orang yang terluka parah di jalan.  Di mata Tuhan Yesus, orang Samaria ini besar, karena ia telah memperlakukan orang yang terluka itu sebagai sesama manusia                    (Luk 10:25-37).

 

Yakobus  4:17  berkata :

“ Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa “.

 

Edmund Burke,  dalam kalimat yang berbeda tetapi mempunyai kebenaran yang sama menyatakan,  “Satu-satunya hal yang diperlukan oleh kejahatan dalam mencapai kemenangannya adalah bila orang-orang beriman tidak melakukan apa-apa”.

 

Dalam Ulangan 10:18 tercatat,  Allah secara khusus memperhatikan kelompok yang lemah seperti para janda, yatim piatu, dan orang asing yang tidak bisa melindungi hak-hak mereka sendiri.  Maka kalau orang Kristen mempedulikan kelompok yang lemah di atas, berarti ia telah melakukan sesuatu yang berkenan di hati Tuhan.  Meski yang dapat dilakukan hanya sedikit dibanding dengan kebutuhan yang demikian besar, namun kita mengingat perkataan  Ibu  Teresa  di  Calkuta, India,                                      “ .. Tuhan memanggilku bukan untuk berhasil;  Dia memanggilku agar setia “.

 

Jika kita sungguh-sungguh mengasihi sesama manusia, dan ingin melayani-Nya berdasarkan nilainya selaku makhluk yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah,  maka keprihatinan kita harus mencakup kesejahteraannya secara total, yaitu kesejahteraan jiwanya, tubuhnya dan sosialnya. 

 

37

Dan ini harus kita wujudkan dalam program-program praktis pemberitaan Injil, bantuan kemanusiaan dan pembangunan.  Kita tidak cukup hanya berdiskusi, menyusun rencana dan berdoa, lalu habis perkara.

 

 

Seorang Pendeta yang dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tak mempunyai tempat berteduh,  dan Pendeta itu berjanji akan mendoakannya, tapi kemudian ia lupa akan janjinya. 

 

 

 

 

 

Di kemudian hari wanita miskin itu menulis sajak sebagai berikut :

 

Saya  kelaparan,

      Dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya

 

Saya terpenjara,

      Dan Anda menyelinap ke kapel anda untuk berdoa bagi kebebasan saya

 

Saya telanjang,

      Dan mempertanyakan dalam hati kelayakan penampilan saya

 

Saya sakit,

      Dan Anda berlutut dan menaikan doa syukur kepada Allah atas kesehatan saya

 

Saya tidak mempunyai tempat berteduh,

      Dan Anda berkhotbah kepada saya tentang kasih Allah sebagai tempat berteduh spiritual

 

Saya kesepian,

      Dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa bagi saya

 

Anda kelihatan begitu suci,  begitu dekat dengan Allah,

      Tapi saya tetap lapar – dan kesepian – dan kedinginan.

 

 

 

 

--  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

38

 

 

PELAJARAN    13

 

SURGA  DAN  NERAKA

 

 

I.  SURGA

     Istilah  SURGA ini berasal dari bahasa  Sansekerta.  Istilah yang dipakai Alkitab ada beberapa kata yang sering berubah artinya dalam perbedaan kalimat.

 

     1.  SHAMAYIM    =  langit,  udara,  tempat awan/bintang-bintang berada, tempat   kediaman para Malaikat / Allah.

     

     2.  GALGAL          =   angin taufan,  Mazmur  77:19.

 

     3.  ARABAH         =   awan-awan padang pasir / di atas langit,  Mazmur 68:5.

 

     4.  SHACHAQ       =   langit,  cakrawala,  Mazmur 89:6,  38  ‘awan yang indah’.

 

          Jadi SHAMAYIM  bisa diartikan  langit yang bersifat materi, tapi juga bisa dimaksudkan suatu areal  rohani, tempat kediaman Allah, para Malaikat,  I Raja-raja 8:27;  Yes 55:8-9.  Karena Allah itu Roh adanya, maka Ia tak perlu ruang sebagai tempat kediaman.

          Ia sebagai Pencipta  Ruang dan Waktu,  Ia tidak dibatasi oleh Ruang dan Waktu, juga Ia adalah Penguasa semesta alam ini,  Yes 40:10-31;  42:5-9;   43:1-13, 15-48, dll.   Oleh sebab itu takhta Allah, tempat kediaman Allah itu tak dapat dibatasi dengan konsep Ruang.

 

     5.  ORANUS         =      dalam bahasa Yunani sama dengan Syamayim dalam bahasa Ibrani.

                                   =      langit  ( Mat  6:26;  24:29, 35 ).

                                   =      surga   ( Mat  5:16;  6:9-10;  12:50 ).

                                   =   yang bersifat rohani,  bukan materi,  surgawi  ( Gal 4:26;  Wahyu 3:12;  Yoh 3:13;  6:31-35, 50-51 ).

 

     6.  PARADEISO    =      Firdaus.

 

     7.  KOLPON  ABRAHAM  =  Pangkuan Abraham,  tempat arwah manusia yang tinggal bersama dengan Tuhan Yesus.

 

     Kesimpulan :    1.  Tempat yang suci   ( Ibr 10:19 ).

                              2.  Tanah air yang lebih indah  ( Ibr  11:16 ).

                              3.  Tempat kediaman Allah   ( I Pet 3:22;  Yoh  14:2-3 ).

                              4.  Taman Firdaus = taman yang senang  ( Luk  23:43 ).

                              5.  Tingkat langit ketiga   ( II Kor  12:2 ).

                              6.  Tempat yang terang   ( Wahyu 21:23 ).

                              7.  Langit yang baru   ( Wahyu  21:1 ).

                              8.  Hidup yang kekal.

 

 

 

 

39

 

II.  NERAKA.

     Pada umumnya istilah ini dimengerti sebagai tempat sengsara / penderitaan.   Dalam bahasa Ibrani  ada  50  kata lebih yang mempunyai arti persamaan dengan neraka,  a.l. :

 

     1.  EYD          =   bencana,  Ayub 18:12

     2.  ACAPH    =   musnah,   I Sam 15:6.

     3.  ASHAM    =   hancur,   Maz  5:5.

     4.  DAMAH   =   binasa,   Hosea 4:5-6.

     5.  SHEOWL  =   alam bersyah / alam baka,  Bil  16:33;   Ayub 26:6.

     6.  ABAD       =   mati,  rusak,  Pengkhotbah  7:15;   Yes  57:1-2.

 

     Dalam bahasa  Yunani :

1.      HAPOLLUMI,  HAPOLEIA,  HOLETHROS  =  ABAD  =  mati,  binasa.

2.      GEHENNA                   =   neraka,   Mat  5:22, 29-30;  10:28;   18:9;   23:15, 23.

3.      KAMINON TOU PUROS        =   dapur api,    Mat 13:42.

4.      KOLASIN AIONION               =   hukuman kekal,   Mat  25:47.

5.      TELOS APHOLEIA                 =   binasa,    Filp  3:19;  I Tes  1:9;   Ibr  10:39.

6.      ZOPHOI TOU SKOTON         =   tempat gelap,   II Pet  2:17;   Yud  :13.

7.      THANATOU  TOU DEUTEROU  =  mati kedua kali,   Wahyu 2:11;   20:6, 14.

8.      HADES    =  SHEOWL      =  alam maut,  tempat penghukuman,   Luk 10:15;   16:23;          Kis    2:27,  31.

9.      ABUSSON                        =   jurang maut,  lobang yang tak beralas,          Wahyu  20:3.

 

 

     Kesimpulan :    1.  Tempat penghukuman.

                              2.  Tempat jauh dari hadirat Allah,  II Tes  1:9.

3.      Tempat binasa selama-lamanya,  II Tes  1:9.

4.      Dunia kekelaman yang paling dahsyat,  Yudas :13.

5.      Tempat ratapan dan kertak gigi,  Mat  8:12.

6.      Api tak padam,  ulat tak mati,   Mark  9:48;  Wahyu  21:8.

 

 

 

 

--  ooo  --

     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

40

 

 

 

 

PELAJARAN    14

MALAIKAT  DAN  SETAN

 

 

I.  MALAIKAT  

     1.   Sebutan  Malaikat :  dalam bahasa  Ibrani:  malak =  utusan,   wakil.

a.  Anak-anak  Allah,    Ayub  1:6;  2:1;   Maz  29:1;   89:16.

b.  Yang kudus,  orang kudus,   Maz  89:6.

c.  Yang  gagah,   Wahyu  5:2.

d.  Penjaga,   Dan  4:13, 17, 23;   8:13.

e.  Serafim,   Yes  6:2, 6.

f.  Malaikat Tuhan,   Kej  16:7;    Kel  3:2;   Bil  20:22-27.

g.  Bala tentara surga,   Luk  2:13.

2.  Organisasi  Malaikat

a.  Jumlah berlaksa-laksa   ( Ibr 12:22;   Wahyu 5:11 ).

b.  Berupa pasukan  ( Mat 26:53 ).

c.  Ada pemimpinnya    ( Dan 10:13, 21;  12:1;  I Tes 4:16;  Yudas :9 ).

d.      Ada  7  sekelompok  ( Wahyu 8:2;  21:9 ).

e.      Ada  4  sekelompok  ( Wahyu 7:1-2 ).

f.       Ada  12  sekelompok  ( Wahyu 21:12 ).

g.      Ada  2  sekelompok  ( Wahyu 18:22;  19:2, 10 ).

     3.  Tugas  Malaikat :

a.      Memuji Allah  ( maz  103:20 ).

b.      Menyampaikan berita  ( Ibr 2:2;  Kej 22:2;   Mat 1:20-23 ).

c.      Melayani Yesus  ( Mark 1:13;  Mat  4:11 ).

d.      Melayani orang pecaya  ( Ibr 1:14 ).

e.      Melakukan penghukuman  ( Wahyu 8:6-13 ).

f.       Melakukan penghakiman  ( Mat  13:39, 49;  25:31-46 ).

g.      Menyaksikan pemberitaan  ( I Kor 4:9;  I Pet 1:12 ).

h.      Mendampimgi Tuhan Yesus naik ke surga dan datang  ( Mat 24:30-31;  25:31;  Kis 1:11 ).

 

4.  Kegagalan  Malaikat :

a.      Berdosa  (  II Pet 2:4 ).

b.      Tidak taat batas kekuasaan ( Ibr 2:16 ).

c.      Tidak ada keselamatan   ( Ibr 2:16 ).

d.      Dihakimi manusia  ( I Kor 6:3 ).

e.      Dibelenggu di tempat gelap   ( II Pet 2:4 ).

     5.  Malaikat Tuhan dalam  PL :  adalah  Putra  Allah,  karena berbicara dengan wibawa Allah sendiri  ( Kej 16:7-14;  22:11-12;   31:11-14;  Kel 3:2-12 ).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

41

 

 

II. SETAN

     Mempunyai arti kata :  penentang,  musuh,  pemfitnah,  penuduh.

     Dalam  Wahyu  12:9 disebut :  Naga,  Ular tua,  iblis,  penyesat.

     1.  Organisasi  setan :

          a.  Setan adalah raja dunia   ( Yoh 14:30 ).

          b.  Berkerajaan   ( Mat 12:25-26 ).

c.  Hidup berkelompok   ( Mark 5:9 ).

d.  Mempunyai takhta dalam kerajaan dunia  ( Dan 10:13, 20 ).

e.  Ada banyak antek-anteknya  ( Mat 25:41;  II Kor 12:7 ).

2.  Pekerjaan  Setan :

a.      Mencobai orang  ( Kej 3:1-5;  Mat 4:1-12 ).

b.      Menggoda orang untuk berdosa  (Yak 1:13-14 ).

c.      Melawan Allah  (Zakh  3:1-2 ).

d.      Menjatuhkan orang  ( Luk 22:31 ).

e.      Merampas benih Firman dalam hati manusia  ( Mat 13:4,  19 ).

f.       Menyerang Hamba Tuhan  ( II Kor 12:7 ).

g.      Membuat orang terus berduka karena dosa  ( II Kor 2:5-11 ).

h.      Membuat orang mengkhianati Tuhan  ( II Tes 2:3 ).

3.  Asal mula  Setan :  Yesaya  14:12-40;  Yeh 28:1-9.

     Menyatakan bahwa Setan berasal dari Malaikat yang berdosa, yang disebut :  Lusifer  ( anak dewa aurora yang bernama : Heosphoros.

 

 

 

                                                                         --  ooo  --

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

42

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   BAHAN  PELAJARAN  
   SEKOLAH  SIDI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

O

l

e

h

 

 

Pdt. Ketetapan Nehe, S.Th.

Pendeta Jemaat Denninger

 

 

BANUA  NIHA  KERISO  PROTESTAN (BNKP)

 

RESORT – 1 BNKP

Sekretariat: Jl. Diponegoro No. 279 Gunungsitoli

 

 

                                                                        Untuk Kalangan Sendiri

 

 

 

 

DAFTAR   ISI

 

 

Pelajaran     I :      ALKITAB   …………………………………………………  1

1.            Arti kata Alkitab

2.            Alkitab adalah Firman Allah

3.            Penulis, waktu dan proses penulisan

4.            Maksud Allah memberikan Alkitab

5.            Pembagian Alkitab

 

     Pelajaran     II :     ALLAH   …………………………………………………….  7

1.            Keberadaan Allah

2.            Hakekat Allah

3.            Sifat-sifat Allah

4.            Nama-nama Allah

5.            Allah Tritunggal

6.            Karya Allah

7.            Sikap terhadap Allah

 

     Pelajaran   III :     KRISTUS   …………………………………………………  11

1.            Siapakah  Kristus

2.            Keharusan  “Allah – Manusia”  Kristus

3.            Karya Kristus

 

     Pelajaran   IV :     ROH KUDUS   ……………………………………….. ….   16

1.    Siapakah  Roh Kudus

2.    Pekerjaan  Roh Kudus

3.    Simbol-simbol  Roh Kudus

4.    Sikap terhadap Roh Kudus

5.    Baptisan Roh Kudus dan Dipenuhi Roh Kudus

6.    Buah Roh Kudus dan Karunia Roh Kudus

 

     Pelajaran     V :     MANUSIA  DAN  DOSA   ………………………………    19

    1.     Manusia dan asal usul

2.    Hakekat  manusia

3.     Maksud Allah menciptakan manusia

4.    Manusia jatuh dalam dosa

5.    Arti  dosa

6.    Akibat dosa

 

     Pelajaran  VI :      KESELAMATAN   ……………………………………….   21

                                   1.    Arti keselamatan

2.    Cara Allah menyelamatkan manusia

3.     Cara manusia diselamatkan

      4.    Jaminan keselamatan

 

 

 

 

 

i

 

     Pelajaran  VII :     GEREJA     ……………………………………………….   23

                                   1.    Arti  Gereja

                                   2.    Tugas  Gereja

                                   3.    Pentingnya menjadi anggota  Gereja

                                   4.    Organisasi  Gereja

                              5.    Disiplin  Gereja

 

 

Pelajaran  VIII :   SAKRAMEN  DAN  UPACARA  GEREJA  …………..   25

                              1.    Arti  Sakramen

                              2.    Jenis  Sakramen

 

 

Pelajaran  IX :      PENGAKUAN  IMAN  RASULI   ………………………  27

                              1.    Latar belakang terbentuknya

      2.     Isi  Pengakuan  Iman  Rasuli

3.    Makna  Pengakuan Iman Rasuli

4.    Fungsi  Kredo dalam kehidupan berjemaat

 

 

Pelajaran  10 :       KEHIDUPAN  KRISTEN   ……………………………..   30

1.    Ibadah

2.    Membaca  Alkitab

3.    Doa

4.    Puasa

 

 

Pelajaran  XI :      ETIKA  KRISTEN  ………………………………………  34

                              1.    Arti  Etika  Kristen

                              2.    Pertimbangan-pertimbangan  Etis

                              3.    Prinsip-prinsip  Etika  Kristen

                              4.    Contoh-contoh  Kasus

 

Pelajaran  XII :     TANGGUNG  JAWAB  ORANG  Kristen   ……………   36

                              1.    Tanggung jawab  orang Kristen terhadap Gereja

2.    Tanggung jawab  orang Kristen terhadap Negara

3.    Tanggung jawab  orang Kristen terhadap sesama

 

     Pelajaran  XIII :   SURGA  DAN  NERAKA   ………………………………  39

                                   1.    Surga

                                   2.    Neraka

 

Pelajaran  14 :       MALAIKAT  DAN  SETAN   ……………………………  41

                              1.    Malaikat

2.    Setan

 

 

---  ooo  ---

 

 

 

 

ii

 

Posting Komentar