ESAU MENJUAL HAK KESULUNGAN: SEBUAH REFLEKSI TENTANG NAFSU DAN ANUGERAH

Table of Contents


ESAU MENJUAL HAK KESULUNGAN: SEBUAH REFLEKSI TENTANG NAFSU DAN ANUGERAH

Kata Yakub, "Bersumpahlah dulu kepadaku." Esau pun bersumpah kepadanya dan menjual hak kesulungannya kepada Yakub.

(Kejadian 25:33)

Kisah Esau yang menjual hak kesulungannya kepada Yakub dengan imbalan semangkuk sup kacang merah (Kejadian 25:33) menjadi contoh klasik tentang bagaimana nafsu sesaat dapat menjerumuskan manusia ke dalam kerugian besar. Esau, yang memiliki hak istimewa sebagai anak sulung, tergoda oleh kenikmatan duniawi dan mengabaikan nilai intrinsik dari haknya.

Cerita ini dapat digambarkan dalam konteks modern seperti kasus seorang pria yang dipenjara selama 15 tahun karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan menabrak pejalan kaki. Meskipun diberi kesempatan untuk menjalani tahanan rumah, ia melanggar aturan dan kembali terjerumus dalam tindakan kriminal. Ketidakmampuannya mengendalikan nafsu dan kurangnya pertimbangan matang membuatnya kehilangan kesempatan kedua dan harus menanggung konsekuensi yang lebih berat.

Kisah Esau dan pria dalam kasus ini memiliki kesamaan: keduanya mengorbankan sesuatu yang berharga demi kesenangan sesaat. Esau kehilangan hak kesulungannya, yang melambangkan kepemimpinan, warisan, dan berkat ilahi, demi semangkuk sup. Pria itu kehilangan kebebasannya dan masa depannya demi kenikmatan terlarang.

Pelajaran berharga dapat dipetik dari kisah-kisah ini:

  • Kenikmatan duniawi bersifat sementara dan menipu. Kepuasan yang diperoleh dari nafsu hanya sesaat dan tidak memberikan kebahagiaan sejati.
  • Anugerah Tuhan jauh lebih berharga daripada apa pun di dunia. Hak kesulungan Esau dan kebebasan pria tersebut merupakan anugerah yang seharusnya dihargai dan dijaga.
  • Nafsu dapat membutakan hati dan menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Penting untuk mengendalikan nafsu dan membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan nilai-nilai moral dan spiritual.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menguasai nafsu dan menghargai anugerah Tuhan. Kita telah menerima hak kesulungan rohani melalui Yesus Kristus, yang memberikan kita akses kepada Bapa, persekutuan dengan Roh Kudus, dan warisan kekal. Janganlah kita menjual hak istimewa ini demi kesenangan duniawi yang fana.

Mari kita belajar dari kisah Esau dan pria dalam kasus ini. Hendaknya kita selalu waspada terhadap godaan nafsu dan berkomitmen untuk menjaga anugerah Tuhan yang telah diberikan kepada kita. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan penuh hikmat dan kebahagiaan sejati.

 

LAGU PUJIAN

KAU BERIKAN KESEMPATAN

Kau berikan kesempatan,

untuk belajar dari kesalahanku,

di masa yang telah lalu.

 

Kau berikanku iman,

untuk mencoba lagi,

sampai ‘ku jadi sempurna s’pertiMu.

 

Meskipun ‘ku jatuh,

berulang kali.

Namun oleh kasihMu,

‘ku bangkit kembali.

 

‘ku tak dapat sungguh,

menyia-nyiakan,

kepercayaanMu terhadapku,

Tuhan.

 

Kau berikanku iman,

untuk mencoba lagi,

sampai ‘ku jadi sempurna s’pertiMu.

 

SENTUH HATIKU

Betapa kumencintai

Segala yang tlah terjadi

Tak pernah sendiri jalani hidup ini

Selalu menyertai

 

Betapa kumenyadari

Di dalam hidupku ini

Kau slalu memberi rancangan terbaik

Oleh karena kasih

 

Bapa sentuh hatiku

Ubah hidupku menjadi yang baru

Bagai emas yang murni

Kau membentuk bejana hatiku

 

Bapa ajarku mengerti

Sebuah kasih yang selalu memberi

Bagai air mengalir

Yang tiada pernah berhenti

Posting Komentar