PEMBAYAR UTANG
Sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan disakiti Allah. (Yesaya 53:4)
Bayangkan kita terlilit
hutang yang tak terbayarkan. Beban itu begitu berat, menekan jiwa dan pikiran.
Muncul rasa putus asa, tak tahu ke mana harus mencari pertolongan. Tiba-tiba,
datanglah seseorang yang dengan sukarela melunasi seluruh hutang kita. Betapa
besar rasa syukur dan terima kasih yang akan membuncah di hati.
Kisah serupa, jauh lebih
dahsyat, terjadi dalam diri kita. Kita berhutang dosa kepada Allah. Dosa itu
membawa penyakit dan kesengsaraan, menjerumuskan kita ke jurang kebinasaan.
Namun, Allah, dalam kasih-Nya yang tak terhingga, mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus,
untuk menjadi Pembayar Utang.
Yesaya, sang nabi,
melukiskan dengan indah penderitaan Kristus dalam Yesaya 53. Dia bagaikan anak
domba yang dibawa ke pembantaian, dihina, disiksa, dan dibunuh dengan cara yang
kejam. Dia menanggung dosa, penyakit, dan kesengsaraan kita, membebaskan kita
dari belenggu maut.
Pengorbanan Kristus yang
luar biasa ini menuntut respons yang tepat dari kita. Kita, yang tadinya
berhutang tak terbayar, kini dibebaskan oleh kasih-Nya. Sudah sepantasnya kita
membalas kasih-Nya dengan sepenuh hati, dengan mengabdi kepada-Nya.
Mari kita renungkan:
ü - Betapa
besar kasih Allah yang telah mengutus Yesus Kristus untuk menebus dosa kita.
ü - Betapa
dahsyat penderitaan yang ditanggung Kristus untuk membebaskan kita.
ü - Apakah
respons kita sudah sesuai dengan pengorbanan-Nya yang luar biasa?
Mari kita hidup dalam ucapan
syukur atas kasih-Nya yang menyelamatkan. Mari kita taat kepada perintah-Nya
dan menjadi terang bagi dunia. Mari kita abdikan seluruh hidup kita kepada Dia
yang telah membebaskan kita dari dosa dan maut.
Kristus telah menebus kita
melalui penderitaan yang sangat dahsyat. Mari kita mengabdi kepada-Nya dengan
segenap hati. Amin
NYANYIAN PUJIAN IBADAH
KELUARGA
1.
Bernyanyi: “Kunyanyi
Haleluya".
Bapaku datang,
menyembah-Mu disini
Kupercaya Kau ada
bagiku
Bapaku datang,
menyembah-Mu disini
Kupercaya Kau ada
bagiku
Tak usah ku takut,
sbab Kau besertaku
Tak usah ku bimbang,
Kau di dalamku
Tak usah ku cemas,
Kau penghiburku
Saat ku lemah, Kau
kuatku
Kunyanyi haleluya
Kunyanyi haleluya
Sungguh Kau hebat
Ajaib perkasa
perbuatanmu (dihidupku)
2.
Pembacaan renungan
3.
Berdoa
4.
Bernyanyi: KasihMu
Tiada Duanya
Belum pernah ada kasih di dunia
sanggup menerima diriku apa adanya
selain kasihmu yesus
takkan ada lagi kasih s'perti ini
sanggup mengubahkan hidupku
menjadi baru selain kasihmu yesus..
kau kukagumi dalam hati
kasihmu tiada duanya
sampai kini kuakui
kasihmu tiada duanya
tiada duanya (2x)
“Selamat menjalani hidup hari ini, Tuhan
memberkati”
Posting Komentar