PAGI PENUH IMAN DAN UJIAN
PAGI PENUH IMAN DAN UJIAN
Keesokan harinya pagi-pagi Abraham bangun,
memasang pelana keledainya, dan memanggil dua hambanya beserta Ishak, anaknya.
Ia juga membelah kayu untuk kurban bakaran, lalu ia berangkat ke tempat yang
diberitahukan Allah kepadanya. (Kejadian 22:3)
Langit
masih kelam saat Abraham membuka matanya. Pagi itu berbeda. Pagi yang penuh
tekad dan keyakinan. Diiringi dua hambanya dan Ishak, putra kesayangannya,
Abraham melangkah menuju tempat yang telah Tuhan tunjukkan. Kayu bakar untuk
persembahan diikatkan di punggung keledai. Tekadnya bulat, hatinya mantap,
untuk mempersembahkan Ishak sebagai bukti cintanya kepada Tuhan.
Perjalanan Abraham bagaikan sebuah
ujian. Ujian iman yang teramat berat. Di satu sisi, ia adalah bapa yang penuh
kasih, di sisi lain ia adalah hamba Tuhan yang taat. Keraguan mungkin
menghantuinya, namun ia yakin akan rencana Tuhan.
Bagi kita, ujian hidup bagaikan guru
yang datang tanpa diundang. Tak jarang, ujian ini membuat hati bimbang dan
bertanya-tanya. Benarkah Tuhan mengizinkan kita mengalami kesulitan ini?
Mari kita renungkan sejenak. Ujian hidup bukanlah tanda
bahwa Tuhan tidak peduli. Justru sebaliknya. Ujian adalah bukti kasih dan
kepercayaan Tuhan kepada kita. Di balik setiap ujian, Dia ingin kita semakin
bertumbuh dalam iman dan semakin mengenal-Nya.
Abraham berhasil melewati ujiannya
dengan gemilang. Ketaatannya yang luar biasa menjadikannya teladan iman bagi
banyak orang. Ia pun mendapatkan berkat yang berlimpah dari Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Saat ujian
hidup datang menerpa, janganlah kita patah semangat. Hadapilah dengan penuh
keyakinan, berpegang teguh pada firman Tuhan, dan ingatlah bahwa Dia selalu
menyertai kita. Percayalah, di balik setiap ujian, selalu ada hikmat dan
rencana indah yang Tuhan sediakan bagi kita.
Ingatlah, jika Tuhan izinkan kita
menjalani ujian hidup, itu artinya Dia percaya kita mampu melewatinya.
Percayalah kepada-Nya, maka kita akan melewati setiap badai dengan kekuatan dan
kemenangan.
LAGU
PUJIAN
KJ
364 – Berserah Kepada Yesus
Refrein:
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus’lamat,
aku berserah!
- Berserah kepada Yesus
di kakiNya ‘ku sujud.
Nikmat dunia kutinggalkan;
Tuhan, t’rima anakMu!
KJ
407 – Tuhan, Kau Gembala Kami
- Kau
Pengawal yang setia,
Kawan hidup terdekat.
Jauhkan kami dari dosa,
panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat,
kami mohon, b’ri berkat.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat,
kami mohon, b’ri berkat.
Posting Komentar