MEMAHAMI PEMBERIAN TUHAN YANG SEMPURNA
MEMAHAMI PEMBERIAN TUHAN YANG SEMPURNA
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah
Ia kepada orang lumpuh itu, "Hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah
diampuni!"
(Markus 2:5)
Di suatu pagi yang cerah, seorang pria
diliputi rasa marah. Ia baru saja menemukan dua anak ayam di depan rumahnya,
padahal semalam ia berdoa memohon telur ayam. "Tuhan salah memberi!"
geramnya. "Bagaimana bisa Dia memberikan anak ayam, bukan telur seperti
yang aku minta?"
Istrinya
yang bijaksana mencoba menenangkannya. "Tuhan tidak pernah salah,
Pak," sahutnya dengan lembut. "Anak ayam ini adalah hadiah dari Tuhan
agar nanti kita bisa sering makan telur ayam."
Di sisi lain, terdapat kisah seorang
pria lumpuh yang dibawa oleh empat orang temannya untuk menemui Yesus. Mereka
berharap Yesus dapat menyembuhkannya. Namun, karena banyaknya orang di rumah
Yesus, mereka terpaksa membuka atap dan menurunkan si lumpuh bersama tikarnya
tepat di hadapan Yesus.
Yesus, dengan penuh kasih, berkata
kepada si lumpuh, "Hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni!" (Markus
2:5). Perkataan ini mungkin tampak mengejutkan, karena si lumpuh datang untuk
mencari kesembuhan, bukan pengampunan dosa.
Namun, Yesus memahami bahwa selama ini
si lumpuh hidup dalam bayang-bayang dosa dan merasa bahwa keadaannya yang
menderita merupakan akibat dari dosa-dosanya. Oleh karena itu, sebelum
memberikan kesembuhan fisik, Yesus terlebih dahulu memberikan pengampunan dosa,
yang merupakan kebutuhan utama si lumpuh.
Pengampunan dosa ini bagaikan membuka
pintu bagi kesembuhan. Dengan menerima pengampunan, si lumpuh menyadari bahwa
Allah berkenan kepadanya dan tidak lagi menghukumnya atas dosa-dosanya. Hal ini
memberinya ketenangan dan kekuatan untuk menerima kesembuhan yang akan
diberikan Yesus.
Yesus kemudian berkata,
"Bangunlah, angkatlah tikarmu dan pulanglah ke rumahmu!" (Markus
2:11). Si lumpuh pun bangun dan berjalan dengan penuh sukacita, membawa
tikarnya sebagai bukti kesembuhannya.
Kedua kisah ini memberikan pelajaran
berharga tentang pemberian Tuhan yang sempurna. Seringkali, apa yang kita
terima dari Tuhan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan atau
bayangkan. Namun, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam memberikan
segala sesuatu kepada kita.
Dia selalu melihat gambaran yang lebih
besar dan tahu apa yang terbaik untuk kita. Pemberian-Nya, meskipun terkadang
tampak tidak sesuai dengan keinginan kita, selalu dimaksudkan untuk membawa
kebaikan dan kebahagiaan bagi kita di masa depan.
Oleh karena itu, marilah kita belajar
untuk bersyukur atas segala pemberian Tuhan, apa pun bentuknya. Percayalah
bahwa Dia selalu memiliki rencana yang indah bagi kita, dan Dia tidak pernah
memberikan sesuatu yang tidak baik untuk kita.
Ingatlah, Tuhan tidak pernah melakukan
kesalahan saat menyerahkan pemberian-Nya kepada manusia. Dia selalu memberikan
yang terbaik dan terindah bagi kita, sesuai dengan waktu dan kebutuhan kita.
Percayalah kepada-Nya dan buka hati kita untuk menerima kasih dan karunia-Nya
yang sempurna.
LAGU ROHANI:
BAPA ENGKAU SUNGGUH BAIK
Bapa, Engkau sungguh baik
Kasih-Mu melimpah di hidupku
Bapa 'ku bert'rima kasih
Berkat-Mu hari ini
yang Kau sediakan bagiku
Ku naikkan syukurku
Buat hari yang Kau b'ri
Tak habis-habisnya
Kasih dan Rahmat-Mu
S'lalu baru dan tak pernah
Terlambat pertolongan-Mu
Besar setia-Mu
Di s'panjang hidupku
JANJIMU SEPERTI FAJAR
Ketika ku hadapi kehidupan ini
Jalan mana yg harus ku pilih
Ku tahu ku tak mampu
Ku tahu ku tak sanggup
Hanya kau Tuhan tempat jawabanku
Ku pun tahu ku tak pernah sendiri
Selama engkau Allah yang menggendongku
TanganMu membelaiku
CintaMu memuaskanku
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi
JanjiMu seperti fajar pagi hari
Dan tiada pernah terlambat bersinar
CintaMu seperti sungai yg mengalir
Dan kutahu betapa dalam kasihMu
Posting Komentar