DI BAWAH LANGIT YANG SAMA
DI BAWAH LANGIT YANG SAMA
Selama
engkau hidup, janganlah engkau mengikhtiarkan kesejahteraan dan kebahagiaan
mereka sampai selama-lamanya (Ulangan 23:6)
Pernahkah
kamu merasakan terasing di negeri asing? Diperlakukan berbeda hanya karena kamu
berasal dari tempat lain? Mungkin kamu pernah merasakannya, atau mungkin orang
di sekitarmu yang mengalaminya. Firman Tuhan ini memberi petunjuk bagi kita
bagaimana memperlakukan orang asing dengan kasih dan hormat.
Ayat ini
bagaikan jembatan yang menghubungkan kita dengan pengalaman bangsa Israel di
Mesir. Di tanah asing itu, mereka merasakan penindasan dan perlakuan tidak
adil. Pengalaman pahit ini seharusnya menjadi pelajaran berharga untuk mereka,
untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama kepada orang lain.
Mari kita
renungkan beberapa poin penting dari Ulangan 23:6:
- Empati dan Kompasion: Bayangkan diri kita di
situasi orang asing. Bagaimana perasaan kita bila diperlakukan berbeda dan
tidak adil? Dengan memahami perasaan mereka, kita dapat menumbuhkan empati
dan kasih sayang.
- Keadilan dan
Kesetaraan: Semua
orang, regardless of their background, berhak diperlakukan dengan adil dan
setara. Orang asing bukanlah orang kelas dua yang pantas mendapatkan
perlakuan berbeda.
- Mengingat Sejarah: Bangsa Israel tidak
boleh melupakan sejarah mereka sebagai orang asing di Mesir. Pengalaman
ini seharusnya menjadi pengingat untuk mereka untuk selalu berbelas kasih
kepada orang lain yang senasib.
Prinsip-prinsip
ini bukan hanya untuk bangsa Israel kuno, tetapi juga untuk kita semua di masa
kini. Di era globalisasi ini, di mana mobilitas manusia semakin tinggi, kita
dihadapkan pada realitas keragaman budaya dan etnis.
Bagaimana
kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari? Berikut
beberapa langkahnya:
- Menumbuhkan Sikap
Toleransi dan Penerimaan: Kita perlu membuka hati dan pikiran
untuk menerima orang lain dengan segala perbedaannya. Budaya, agama, ras,
dan etnis mereka bukanlah alasan untuk mendiskriminasi.
- Melawan Prasangka dan
Diskriminasi: Kita
harus berani melawan segala bentuk prasangka dan diskriminasi terhadap
orang asing. Suara kita, sekecil apapun, dapat membuat perbedaan.
- Mempromosikan Inklusi
dan Kesetaraan: Kita
perlu menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua orang, di
mana setiap individu merasa diterima dan dihargai.
- Membangun Komunitas
yang Ramah dan Terbuka: Kita dapat memulai dari komunitas kecil
di sekitar kita, membangun lingkungan yang bersahabat dan terbuka bagi
semua orang tanpa memandang latar belakang mereka"..
Dengan
menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil,
damai, dan harmonis. Di bawah langit yang sama, kita semua adalah satu keluarga
yang patut saling menghormati dan mengasihi.
Pertanyaan
untuk Refleksi Pribadi:
- Bagaimana saya dapat
menunjukkan empati dan kasih sayang kepada orang asing di sekitar saya?
- Apakah saya pernah
terlibat dalam tindakan diskriminasi atau prasangka terhadap orang lain?
- Bagaimana saya dapat
berkontribusi untuk membangun komunitas yang lebih inklusif dan ramah bagi
semua orang?
Mari kita
jadikan Ulangan 23:6 sebagai kompas moral dalam hidup kita. Dengan memperlakukan
orang asing dengan kasih dan hormat, kita turut membangun dunia yang lebih baik
untuk semua. Amin
LAGU PUJIAN IBADAH
KELUARGA
BERNYANYI: “KUKASIHI
KAU DENGAN KASIH TUHAN”
Kukasihi kau dengan
kasih Tuhan
Kukasihi kau dengan
kasih Tuhan
Kulihat di wajahmu kemuliaan Raja
Kukasihi kau dengan
kasih Tuhan
Kukasihi kau dengan
kasih Tuhan
Kukasihi kau dengan
kasih Tuhan
Kulihat di wajahmu
kemuliaan Raja
Kukasihi kau dengan
kasih Tuhan
PEMBACAAN RENUNGAN
BERDOA
BERNYANYI: “KASIH
DARI SURGA”
Kasih dari surge
memenuhi tempat ini
Kasih dari Bapa
surgawi
Kasih dari Yesus
mengalir di hatiku
Membuat damai di hidupku
Reff:
Mengalir kasih dari
tempat tinggi
Mengalir kasih dari
tahta Allah Bapa
Mengalir, mengalir,
mengalir dan mengalir
Mengalir memenuhi
hidupku.
(2x)
"SELAMAT MENJALANI HIDUP HARI INI, TUHAN MEMBERKATI"
Posting Komentar