YESUS TERANGKAT KE SORGA DAN KITA BERSUKACITA (Luk. 24:44-53)

Table of Contents

 

YESUS TERANGKAT KE SORGA DAN KITA BERSUKACITA

(Luk. 24:44-53)

 

Apa sih yang dirayakan dalam ibadah kenaikan Yesus?

*      Natal                    : kelahiran Yesus.

*      Jumat Agung       : kematian Yesus.

*      Paskah                 : kebangkitan Yesus.

*      Kenaikan Yesus? Ya kenaikan.

Namun, apa arti kenaikan itu bagi kita?

Ø  Dalam Natal, kita menyambut kedatangan Sang Juru Selamat bagi kita.

Ø  Dalam Jumat Agung, kita mengenang pengorbanan dan kematian-Nya bagi kita.

Ø  Dalam Paskah, kita mengenal kemenangan Yesus Kristus atas maut yang membebaskan dosa kita.

Ø  Dalam kenaikan-Nya, apakah kita merayakan kepergian Yesus Kristus ke sorga bagi kita? Bukankah kita malah ditinggalkan-Nya? Lho, kok malah membuat acara dan ibadah untuk mengenang bagaimana kita ditinggalkan oleh Yesus Tuhan dan Juruselamat kita.

v  Bila kita mempunyai anak, ada acara syukuran.

v  Bila kita naik pangkat atau pindah rumah, ada acara perayaan tertentu untuk itu.

v  Namun, pernahkah Anda membayangkan ada orang yang merayakan peristiwa bagaimana ia ditinggal pergi oleh kekasihnya yang tak kunjung kembali? Patah hati kok dirayakan.

Marilah kita memikirkan ulang tentang arti dan relevansi peristiwa kenaikan Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Mengapa kita merayakan kenaikan Yesus Kristus melalui ibadah, dan apa artinya itu bagi kehidupan kita?

Kenaikan Yesus Kristus Menunjukkan Penggenapan Janji Allah

Menarik untuk mePerhatikan bagaimana Lukas mengakhiri Injil yang ditulisnya. Injil ini diakhiri dengan peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Sebelum peristiwa kenaikan ini, Yesus menjelaskan kepada para murid-Nya bahwa Dia harus menggenapi segala perkataan yang tertulis tentang diri-Nya dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi, dan kitab Mazmur. Yesus memahami bahwa kehadiran-Nya tidak terlepas dari rancangan Bapa sorgawi-Nya-rancangan yang telah diungkapkan Bapa-Nya sejak zaman Perjanjian Lama. Rancangan Bapa sorgawi yang kemudian digenapi di dalam kehidupan Yesus Kristus ini menunjukkan bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya meskipun janji tersebut diungkapkan ratusan bahkan ribuan tahun silam.

Lukas menunjukkan bahwa Yesus Kristus merupakan penggenapan janji Allah karena berulang kali orang-orang Israel merasa kecewa dengan orang-orang yang menyatakan diri sebagai Mesias namun ternyata kemudian mati. Berulang kali orang Israel merasa bahwa inilah saatnya janji Tuhan digenapi, tetapi ternyata belum. Pengalaman berulang kali semacam itu tentu saja dapat membawa mereka menuju keputusasaan dan bahkan sikap skeptis. Lukas menegaskan bahwa janji Allah akan digenapi menurut waktu-Nya, bukan waktu kita. Waktu Tuhan memang berbeda dengan waktu manusia.

Suatu kali saya berjanji kepada putra saya Alden untuk mengajaknya ke mal pada Senin malam. Waktu itu saya berjanji pada Kamis siang. Tahukah Anda apa yang terjadi kemudian? Pada hari Kamis malam Alden sudah meminta, "Ayo ke mal!" Saya menjawab, "Belum. Ini baru Kamis, kita akan pergi Senin malam." Hari Jumat pagi, Alden sudah meminta lagi, "Ayo ke mal, Pa. Papa sudah janji!" Saya bilang, "Ini baru Jumat, kita akan pergi Senin nanti!" Anda bisa menebak apa yang terjadi kemudian, bukan? Alden menuduh saya tidak memenuhi janji, hanya karena ia belum bisa memahami secara utuh tentang konsep hari.

Apakah kita sedang menantikan penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita?

-      Berulang kali menanti tetapi doa tak juga terjawab,

-      penyakit tak juga tersembuhkan,

-      masalah tak juga menampakkan tanda adanya jalan keluar.

Dalam kondisi seperti ini memang lebih mudah bagi kita untuk menyerah. Berhenti berharap dan lalu bersikap skeptis terhadap doa dan ibadah. Namun, jika ini yang kita lakukan, ke mana lagi kita akan mengarahkan pengharapan kita? Daripada lari dari Tuhan dengan segala kekecewaan, bukankah lebih baik menghadap Dia dan bertanya, "Sampai kapan, Tuhan?" Menanti dan bertanya di hadapan Tuhan jauh lebih baik daripada melarikan diri dari Tuhan. Allah itu setia dengan janji-Nya. Lebih baik gelisah menanti daripada gelisah dalam pelarian diri.

Kenaikan Yesus Kristus Menunjukkan bahwa Karya Allah Tak Terhenti

Setelah menjelaskan betapa kehadiran-Nya menggenapi janji Allah, Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Kamu adalah saksi dari semuanya ini" (Luk. 24:48). Apa arti perkataan-Nya itu?

-      Tugas seorang saksi adalah meneruskan berita yang ia ketahui kepada orang lain. Dari sini kita bisa memahami bahwa pelayanan Yesus Kristus di dunia telah berakhir, tetapi pelayanan para saksi baru saja akan segera dimulai. Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya bahwa tugas sebagai saksi Kristus itu mustahil dilakukan dengan kekuatan mereka sendiri sehingga Bapa sorgawi menjanjikan adanya Penolong. Itulah sebabnya Yesus tidak meminta mereka segera beraksi. Yesus juga tidak meminta mereka untuk berdiam diri. Yesus meminta mereka untuk menanti. "Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."

-      Inilah prinsip utama dalam karya Tuhan. Karya-Nya terus berkelanjutan. Tuhan mengutus, Tuhan pula yang memperlengkapi. Mengapa Tuhan perlu memperlengkapi kita dengan kehadiran Roh Kudus-Nya? Karena Tuhan memahami bahwa hidup melanjutkan karya pendamaian Kristus bukanlah hal yang mudah di tengah dunia yang membenci nama-Nya. Dengan kesulitan dan pergumulan kita melaksanakan karya-Nya, kita menemukan kehadiran Allah.

Jadi, undangan untuk meneruskan karya- Nya adalah undangan untuk mengalami kehadiran-Nya sendiri. Ketika Tuhan hadir di dalam kehidupan kita, kita akan mengalami transformasi kehidupan.

Kedua belas murid Yesus bukanlah orang yang spesial pada masa itu. Rata-rata berasal dari kalangan yang biasa-biasa saja, kecuali satu dua orang terkemuka seperti Lukas (sang tabib) dan Matius (pemungut cukai). Mereka yang lainnya adalah nelayan biasa. Akan tetapi, apa yang biasa di mata manusia telah ditransformasi Allah menjadi orang-orang yang mengubahkan dunia ini. Pelayanan menjadi tempat di mana mereka mengalami kuasa Tuhan. Kuasa yang pertama-tama mengubah kehidupan mereka, dan kemudian mengubah dunia di sekitar mereka. Jadi, jangan bertanya, "Saya bisa apa?" tapi yakinlah bahwa bersama Tuhan, kita bisa melakukan apa saja!

 

Penutup

Kenaikan Yesus adalah tanda kesetiaan Tuhan terhadap janji-Nya. Apakah kita juga berjuang untuk setia kepada-Nya? Kenaikan Yesus adalah tanda bahwa pelayanan Tuhan tidak berhenti. Apakah saat ini kita terlibat di dalam pelayanan-Nya?

Posting Komentar