MUDAH MENGATAKAN, SULIT MELAKSANAKAN

Table of Contents

 

KEBAKTIAN KELUARGA

 

1.        BERNYANYI: “Dengan SayapMu “

Firman-mu berkata Kau besertaku

Maka kuat roh dan jiwaku

Tangan-Mu Tuhan s'lalu kunantikan

Di setiap langkah ku percaya

Reff:

dengan sayap-mu ku akan terbang tinggi

Di tengah badai hidup ku tak menyerah

Kau kekuatan dan perlindungan bagiku

Pertolonganku di tempat Maha Tinggi

Ku mengangkat tanganku, aku berserah

Kau kunantikan, kau yang ku sembah

Yesusku, Rajaku

2.        RENUNGAN

Doa Singkat Menyambut Firman Tuhan:

Ya Tuhan yang Maha Kuasa,

Kami datang ke hadapan-Mu dengan hati yang terbuka dan siap untuk menerima firman-Mu. Buka pikiran dan hati kami agar kami dapat memahami firman-Mu dengan jelas. Berikanlah kami Roh Kudus-Mu untuk menuntun kami dan membimbing kami dalam penerapan firman-Mu dalam kehidupan sehari-hari.  Bantulah kami untuk menjadikan firman-Mu sebagai pedoman hidup dan sumber kekuatan kami. Kiranya firman-Mu yang kudus ini dapat membawa perubahan dan pembaharuan dalam hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Tema: MUDAH MENGATAKAN, SULIT MELAKSANAKAN

Bacaan Alkitab: Yakobus 1:19-27.  Ayat kunci: ayat 19

"Hai saudara-saudaraku yang terkasih, tiap orang haruslah segera mendengar, tetapi lambat berbicara, dan tidak lekas marah."

Seringkali dalam hidup ini, kita menemukan diri kita dalam situasi di mana kita dengan mudah mengucapkan janji, membuat komitmen, atau memberikan nasihat kepada orang lain. Namun, ketika tiba saatnya untuk mempraktikkan apa yang kita katakan, kita dihadapkan dengan kesulitan yang tak terduga.

Yakobus mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam cara kita berkomunikasi. Kita harus lebih cepat mendengarkan daripada berbicara, dan tidak mudah marah. Alasannya adalah karena lidah memiliki kekuatan yang besar untuk membangun atau menghancurkan. Kata-kata yang diucapkan tanpa pertimbangan dapat dengan mudah menyakiti orang lain dan membawa perpecahan.

Alkitab penuh dengan contoh orang-orang yang mengatakan satu hal tetapi melakukan hal yang lain. Raja Daud, misalnya, berjanji untuk setia kepada Tuhan, tetapi dia kemudian jatuh ke dalam dosa perzinahan dan pembunuhan. Petrus juga berjanji untuk tidak pernah menyangkal Yesus, tetapi dia kemudian menyangkal Dia tiga kali ketika Yesus diadili. Bangsa Israel di Gunung Sinai, bangsa Israel berjanji untuk menaati semua hukum Tuhan. Namun, mereka kemudian melanggar perjanjian itu dengan menyembah berhala dan melakukan dosa lainnya.  Raja Saul, Tuhan memerintahkan Saul untuk memusnahkan bangsa Amalek, tetapi Saul malah mengampuni raja mereka dan mengambil sebagian harta rampasan perang. Orang Farisi. Orang Farisi sering mengkritik orang lain karena dosa mereka, tetapi mereka sendiri juga tidak luput dari dosa. Yesus sering menegur mereka karena kemunafikan mereka.

Kita semua berjuang dengan kecenderungan untuk mengatakan satu hal dan melakukan hal yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keegoisan, ketakutan, atau kelemahan. Kita mungkin tergoda untuk mengatakan apa yang menurut kita orang lain ingin dengar, atau untuk membuat janji yang tidak dapat kita tepati.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi tantangan ini:

  • Berhati-hatilah dengan kata-kata kita. Pikirkan baik-baik sebelum berbicara, dan pertimbangkan konsekuensi dari kata-kata kita.
  • Bersikaplah jujur. Lebih baik mengatakan yang sebenarnya, meskipun itu sulit, daripada berbohong atau berjanji yang tidak dapat kita tepati.
  • Mintalah bantuan Tuhan. Doa dan bacaan Alkitab dapat membantu kita untuk menjadi lebih bijaksana dan disiplin dalam kata-kata kita.
  • Berpegang teguh pada komitmen kita. Ketika kita membuat janji, mari kita berusaha sekuat tenaga untuk memenuhinya.

Mungkin mudah untuk mengatakan apa yang ingin kita lakukan, tetapi jauh lebih sulit untuk benar-benar melakukannya. Namun, dengan pertolongan Tuhan dan tekad yang kuat, kita dapat belajar untuk menjadi orang yang berbicara dan bertindak dengan integritas. Marilah kita berusaha untuk menjadi orang yang selalu menepati janji dan hidup sesuai dengan apa yang kita katakan. Amin

3.        DOA

Ya Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang,

Kami datang ke hadapan-Mu dengan hati yang penuh kesadaran bahwa kami seringkali lalai dalam perkataan dan perbuatan kami. Kami mudah sekali mengucapkan janji, membuat komitmen, atau memberikan nasihat kepada orang lain, namun ketika tiba saatnya untuk mempraktikkan apa yang kami katakan, kami dihadapkan dengan kesulitan yang tak terduga.

Kami akui bahwa lidah kami memiliki kekuatan yang besar untuk membangun atau menghancurkan. Kata-kata yang diucapkan tanpa pertimbangan dapat dengan mudah menyakiti orang lain dan membawa perpecahan. Kami mohon ampun atas segala dosa dan kelalaian kami dalam menggunakan kata-kata.

Kami berdoa kiranya Engkau memberikan kepada kami kebijaksanaan dan kekuatan untuk dapat mengendalikan lidah kami. Bantulah kami untuk selalu berhati-hati dalam cara kami berkomunikasi. Ajarkan kami untuk lebih cepat mendengarkan daripada berbicara, dan untuk tidak mudah marah.

Kami ingin hidup sebagai orang yang selalu menepati janji dan hidup sesuai dengan apa yang kami katakan. Jadikan kami terang bagi dunia, bukan dengan menghakimi, melainkan dengan menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada semua orang.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

 

4.        BERNYANYI: “Ku Hidup BagiMu”

Yesus Kau kebenaran

Yang menyelamatkanku

Kau memb’rikanku hidup

Dan pengharapan

Ku ikut kehendakMu

Ku perlu anug’rahMu

Kunyatakan janjiku

KepadaMu

Kalau ku hidup, ku hidup bagiMu

Hatiku tetap, tetap menyembahMu

Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasihMu

S’lama ku hidup, ku hidup bagiMu

Mataku tetap, tetap memandangMu

Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasihMu

“SELAMAT MENJALANI HIDUP HARI INI, TUHAN MEMBERKATI”

 

Posting Komentar