MENEMUKAN KEINDAHAN TERSEMBUNYI

Table of Contents

 

KEBAKTIAN KELUARGA

 

1. BERNYANYI: “Pelangi Sehabis Hujan”

Jalan hidupku tak selalu,

tanpa kabut yang pekat.

Namun kasihMu nyata padaku,

pada waktuMu yang tepat.

 

Seperti pelangi sehabis hujan,

itulah janji setiaMu Tuhan.

Di balik dukaku telah menanti,

harta yang tak ternilai dan abadi.

 

Mungkin langit pun tak terlihat,

tertutup awan tebal.

Namun hatiku ‘kan tetap kuat,

oleh janjiMu yang kekal.

 

Seperti pelangi sehabis hujan,

itulah janji setiaMu Tuhan.

Di balik dukaku telah menanti,

harta yang tak ternilai dan abadi.

 

2. RENUNGAN:

Nats: Filipi 1:12 “Dan aku menghendaki, saudra-saudaraku, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil.“

 

Tema: MENEMUKAN KEINDAHAN TERSEMBUNYI

 

Pernahkah kamu merasakan pil pahit kekecewaan? Kerja kerasmu dibalas dengan pemecatan, pola makan sehat dan berolahraga tak mampu menghindarkanmu dari penyakit kronis, atau kesetiaanmu dibalas dengan pengkhianatan? Di tengah situasi yang mencengkeram ini, bagaimana responmu? Apakah amarah membakar hatimu, atau kamu memilih untuk bersabar dan teguh, yakin bahwa di balik awan kelabu ini, mentari kebahagiaan menanti?

Kisah Paulus, sang penganiaya jemaat yang diubahkan menjadi penginjil yang bergairah (Kisah Para Rasul 9:1-9), dapat menjadi inspirasi. Dahulu, ia memburu orang-orang percaya, namun setelah pertemuannya dengan Yesus, ia berbalik arah dan memberitakan Injil dengan penuh semangat. Semangatnya membawanya menjelajah pelosok negeri untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Namun, ketika usahanya terhambat oleh jeruji besi penjara, rasa kecewa pasti menyelimuti hatinya.

Namun, Paulus tak larut dalam kekecewaan. Ia memilih untuk bersabar dan teguh, yakin bahwa di balik tembok penjara, ada rencana indah yang menanti. Dan benar saja! Keberanian para saudara seimannya untuk memberitakan firman Allah justru bangkit di tengah situasi ini (Filipi 1:14). Bahkan, di dalam penjara, Paulus menuangkan inspirasinya melalui surat-surat yang ia tulis, seperti surat Filemon, Filipi, Kolose, dan Efesus. Keempat surat ini bagaikan pelita yang menerangi kehidupan banyak orang, bahkan jutaan generasi mendatang. Tak heran, Paulus dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa pemenjaraannya justru mendatangkan kemajuan bagi Injil (Filipi 1:12).

Kekecewaan memang pil pahit yang tak mudah ditelan. Namun, mari kita belajar dari Paulus. Saat kekecewaan menyapa, marilah kita memilih untuk bersabar dan teguh. Ingatlah selalu janji Tuhan dalam Roma 8:28, bahwa Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Di balik awan kelabu kekecewaan, Tuhan selalu menyiapkan keindahan yang tak terduga. Dengan kesabaran dan keteguhan hati, kita membuka jalan bagi rencana Tuhan yang jauh lebih istimewa untuk terwujud.

 

3. DOA

Tuhan, ampuni kekecewaan kami. Bantu kami sabar dan percaya, seperti Paulus. Tunjukkan rencana indah-Mu. Amin.

4. BERNYANYI: “Jangan Pernah Menyerah”

Tuhan tak pernah janji

Langit selalu biru

Tetapi dia berjanji

Selalu menyertai

 

Tuhan tak pernah janji

Jalan selalu rata

Tetapi dia berjanji

Berikan kekuatan

 

Jangan pernah menyerah

Jangan berputus asa

Mujizat tuhan ada

Saat hati menyembah

 

Jangan pernah menyerah

Jangan berputus asa

Mujizat tuhan ada

Bagi yang setia dan percaya

 

“SELAMAT MENJALANI HIDUP HARI TUHAN MEMBERKATI”

 

Posting Komentar