KETAATAN DAN KERENDAHAN HATI DI BAWAH KEDAULATAN ALLAH
KEBAKTIAN KELUARGA
1. BERNYANYI
KJ 364 – Berserah Kepada Yesus
Refrein:
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus’lamat,
aku berserah!
- Berserah
kepada Yesus
di kakiNya ‘ku sujud.
Nikmat dunia kutinggalkan;
Tuhan, t’rima anakMu!
2. RENUNGAN
Nats:
Roma 9:20 “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu
membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah
engkau membentuk aku demikian?”
Tema: KETAATAN DAN KERENDAHAN HATI DI
BAWAH KEDAULATAN ALLAH
Firman
Tuhan ini merupakan bagian dari pembahasan Paulus tentang kedaulatan Allah dan
pemilihan-Nya. Di tengah pergumulannya memahami rencana Allah yang kompleks,
Paulus mengingatkan kita tentang keterbatasan manusia dibandingkan dengan
kebesaran Allah.
Firman
Tuhan ini mengandung beberapa makna penting:
- Keterbatasan
Manusia: Kita adalah
ciptaan Allah, tunduk pada kehendak dan kuasa-Nya. Kita tidak berhak
mempertanyakan atau menghakimi keputusan-Nya.
- Kedaulatan
Allah: Allah memiliki hak penuh untuk memilih
dan bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna. Dia bukan hanya
Pencipta, tetapi juga Penguasa alam semesta.
- Ketaatan
dan Kerendahan Hati: Sikap yang tepat
bagi kita sebagai ciptaan adalah ketaatan dan kerendahan hati. Kita harus
menerima rencana Allah dengan iman dan bersyukur atas kasih-Nya.
Sebagai
umat Tuhan, kita perlu merenungkan makna firman Tuhan ini dalam kehidupan kita
sehari-hari. Berikut beberapa aplikasinya:
- Membangun
Kepercayaan: Kita perlu
membangun kepercayaan penuh kepada Allah. Dia adalah Pencipta yang baik
dan penuh kasih yang selalu bertindak demi kebaikan kita.
- Menerima
Keadaan: Kita perlu
belajar menerima keadaan hidup kita dengan lapang dada, baik suka maupun
duka. Semua itu adalah bagian dari rencana Allah yang sempurna.
- Mengampuni
dan Mengasihi: Kita perlu
belajar mengampuni dan mengasihi sesama, seperti Allah mengampuni dan
mengasihi kita. Kita tidak berhak menghakimi orang lain karena kita pun
memiliki kekurangan dan kelemahan.
- Melayani
dengan Rendah Hati: Kita perlu
melayani Tuhan dan sesama dengan rendah hati, tanpa mengharapkan imbalan.
Kita hanyalah alat di tangan Allah untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Jadi,
firman Tuhan ini mengingatkan kita tentang keterbatasan manusia dan kedaulatan
Allah. Kita didorong untuk membangun kepercayaan kepada Allah, menerima keadaan
hidup dengan lapang dada, mengampuni dan mengasihi sesama, serta melayani
dengan rendah hati. Dengan demikian, kita dapat hidup dalam damai sejahtera dan
penuh syukur kepada Allah.
Marilah kita
senantiasa meresapi makna firman Tuhan ini dalam kehidupan kita. Semoga kita
semakin dekat dengan Allah dan hidup dalam kehendak-Nya yang sempurna.
Pertanyaan
untuk Diskusi
- Bagaimana
Anda memahami kedaulatan Allah dalam hidup Anda?
- Bagaimana
Anda membangun kepercayaan kepada Allah dalam situasi yang sulit?
- Bagaimana
Anda menerapkan sikap mengampuni dan mengasihi dalam kehidupan
sehari-hari?
- Bagaimana
Anda melayani Tuhan dan sesama dengan rendah hati?
3. Doa
Ya Tuhan,
kami bersyukur atas kasih dan kedaulatan-Mu yang sempurna. Tolonglah kami untuk
membangun kepercayaan kepada-Mu dan menerima rencana-Mu dalam hidup kami. Kami
mohon agar Engkau memampukan kami untuk mengampuni dan mengasihi sesama, serta
melayani-Mu dengan rendah hati. Amin.
4. BERNYANYI
“Kubersyukur
Bapa”
Banyak yang Kau perbuat Didalam hidupku Rancangan indahMu Terjadi di hidupku
Bapa yang mengerti Segala yang kuperlu KasihMu sempurna Nyata dalam hidupku
Kubersyukur Bapa
Kubersyukur Tuhan
Buat kasih setiaMu
Didalam hidupku
Kubersyukur
Tuhan
SELAMAT MENJALANI HIDUP HARI, TUHAN MEMBERKATI
Posting Komentar