JANGAN MENYINGGUNG, JANGAN TERSINGGUNG

Table of Contents

 KEBAKTIAN KELUARGA


1. BERNYANYI

“Hanya Dekat Kasih-Mu Bapa"

Hanya dekat kasihMu Bapa

Jiwaku pun tentram
Engkau menerimaku dengan sepenuhnya

Walau dunia melihat rupa
Namun Kau memandangku
Sampai kedalaman hatiku

Tuhan inilah yang ku tahu
Kau mengenal hatiku
Jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun
Tuhan inilah yang ku mau
Kau menjaga hatiku
Supaya kehidupan memancar senantiasa

2. RENUNGAN

Nats Renungan: Mazmur 34:13

Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu

Tema: JANGAN MENYINGGUNG, JANGAN TERSINGGUNG

Hidup di tengah masyarakat yang beragam, dengan latar belakang, budaya, dan pemikiran yang berbeda, tak jarang kita dihadapkan pada situasi yang dapat menimbulkan rasa tersinggung. Kata-kata yang tidak disengaja, candaan yang tidak tepat, atau perbedaan pendapat dapat dengan mudah melukai hati orang lain.

Akhir-akhir ini Pendeta Gilbert Lumoindong menyampaikan ceramah yang meledek zakat dan shalat.Ceramah tersebut memicu kecaman dari banyak pihak, termasuk dari kalangan non-muslim.MUI DKI Jakarta melaporkan Pendeta Gilbert ke pihak berwajib atas dugaan penistaan agama.Pendeta Gilbert telah meminta maaf atas pernyataannya.Kasus ini menjadi pengingat untuk selalu berhati-hati dalam berkata-kata dan menjaga toleransi antarumat beragama.

Sebagai umat Kristiani, kita diajarkan untuk saling mengasihi dan menghormati. Kita dipanggil untuk membangun komunitas yang penuh kasih dan damai, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam berkata-kata dan bertindak. Marilah kita senantiasa menjaga lisan kita agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Pikirkanlah terlebih dahulu sebelum berbicara, dan pilihlah kata-kata yang sopan dan penuh kasih.

Di sisi lain, kita juga perlu belajar untuk tidak mudah tersinggung. Ketika seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyinggung, jangan langsung bereaksi dengan amarah atau kekecewaan. Berikan waktu untuk memahami maksud mereka dan cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang mereka.

Memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

Marilah kita jadikan firman Tuhan sebagai pedoman dalam hidup kita. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu (Mazmur 34:13)

Dengan saling menghormati dan mengasihi, kita dapat membangun komunitas yang penuh kasih dan damai, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai. Amin.

 

3. DOA

Ya, Bapa. Ajarkanlah kami untuk selalu berhati-hati dalam berkata-kata, agar kami tidak menyinggung perasaan orang lain. Berikanlah kami kebijaksanaan untuk memahami maksud dan perasaan orang lain, agar kami tidak mudah tersinggung. Bimbinglah kami untuk selalu menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati, meskipun kami memiliki perbedaan dalam keyakinan, pendapat, dan budaya. Jadikanlah kami pembawa damai dan persatuan, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai. Amin.

 

4. BERNYANYI

“Hanya Dekat Kasih-Mu Bapa"Hanya dekat kasihMu Bapa

Jiwaku pun tentram
Engkau menerimaku dengan sepenuhnya

Walau dunia melihat rupa
Namun Kau memandangku
Sampai kedalaman hatiku

Tuhan inilah yang ku tahu
Kau mengenal hatiku
Jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun
Tuhan inilah yang ku mau
Kau menjaga hatiku
Supaya kehidupan memancar senantiasa

 

SELAMAT MENJALANI HIDUP HARI INI, TUHAN MEMBERKATI.

Posting Komentar