AKU MOHON KEPADAMU... BERSABARLAH KAMU SATU SAMA LAIN DALAM KASIH

Table of Contents

 

AKU MOHON KEPADAMU... BERSABARLAH KAMU SATU SAMA LAIN DALAM KASIH

(EFESUS 4:1-3)

 

TEMA HARI DOA SEDUNIA TAHUN 2024, Terinspirasi dari efesus 4:1-3 YANG BERBUNYI: AKU MOHON KEPADAMU... BERSABARLAH KAMU SATU SAMA LAIN DALAM KASIH. Pemilihan tema tersebut sangatlah erat kaitannya dengan pengalaman hidup Masyarakat Palestina, ekspresi adanya pengharapan ditengah pengalaman pahit yang masih terus dihadapi Masyarakat palestina di sana sampai hari ini. Perang yang mengakibatkan ketakutan, kehilangan kebaikan hati, kehilangan kasih, yang ada hanya amarah, kebencian, dendam. Keterpisahan, pengungsian, kehilangan. Tema Bersabarlah kamu satu sama lain dalam kasih, juga mengingatkan Masyarakat palestina pada pengalaman perang sampai saat ini, ditemukan catatan bahwa:

·       2 November 1917, Deklarasi Balfour Inggris tentang Pendirian rumah Nasiona Yahudi di Palestina. Di sini tanah terjadi penyitaan tanah, dan membuat Masyarakat dengan khuatir dengan perubahan demografi negara mereka.

· 1930, terjadi pemberontakan arab dan palestina terhadap Inggris, mengakibatkan inggris mengerahkan tentaranya ke Palestina sebanyak 30 ribu, desa-desa di bom melalui udara, rumah-rumah dihancurkan.

·   14 Mei 1948-1949, terjadi pembersihan Etnis Palestina (Nakba), oleh Inggris dan zionis, diperkirakan 15.100 orang warga palestina tewas, 500 desa dan kota dihancurkan, 750.000 warga Paletina mengungsi ke negara tetangga

·     5 Juni 1967, terjadi perang 6 hari (Naksa) inggris dan israel berhasil mengusai wilayah palestina, warga palestina berada dalam pendudukan militer Israel

·  Tahun 1987-1993, terjadi berdirinya HAMAS dan terjadi pemberontakan, 175.237 warga paletina tewas dan 175.000 ditangkap

·       Tahun 2008, 2012, dan 2021, terjadi perang jalur Gaza, 1.962 orang tewas

·       Tahun 2023 serangan Hamas ke Israel, 3.478 orang tewas dan 12.065 lainnya terluka di Gaza

·   9 Februari 2024, terjadi Perang antara Israel dan Palestina, 27.900 orang tewas.

 

 

Itukan kondisi di palestina. Sekarang bagaimana kita juga sekarang ini?

·     Pada Maret 1843, terjadi gempa yang sangat dasyat. Pada waktu itu, hampir semua rumah roboh, terutama di bagian Timur dan Utara. Desa Miga dan Lambaroe hancur total.

·       Pada 10 Februari 1861, gempa dan tsunami melanda, terutama di Lagundri, Nias Selatan. Benteng dan tangsi Belanda hancur terbawa air laut dan puluhan tentara dinyatakan hilang.

·     Pada 4 Januari 1907, terjadi gempa yang sangat kuat dan seluruh Nias merasakannya. Banyak rumah yang roboh. Pulau Wunga (antara Hinako dan Lahewa) tenggelam karena air laut menggelombang mencapai 15 meter dan ribuan pohon kelapa di pinggir pantai, terutama di pulau-pulau, tumbang. Tumula dan Afulu (wilayah sebelah utara) tergenang air laut. Sekitar 200-an orang meninggal.

·      Pada tahun 1935, gempa melanda kepulauan Batu, Nias Selatan, dengan kekuatan 7,7 skala Richter, yang menghancurkan manusia dan yang lainnya.

·       26 Desember 2004, Nias ikut terkena gempa dan tsunami yang menelan banyak korban meninggal, rumah dan harta benda hancur, terutama di Sirombu dan Mandrehe (wilayah sebelah Barat), Afulu dan Lahewa (wilayah sebelah Utara), Teluk Dalam dan P.P. Batu (wilayah sebelah Selatan).

·  28 Maret 2005, Nias dilanda gempa yang dasyat dengan kekuatan 8,7 skala Richter, yang meluluhlantakkan hampir seluruh wilayah.

 

Respon terhadap Perang/bencana alam dan penderitaan?

·         Protes.

“Tuhan, sepanjang umur hidup saya saya sudah berusaha setia kepada-Mu, sudah bekerja keras bagimu, berkorban apa saja untukmu! Tetapi mengapa ini yang yang harus saya alami? Diamana Engkau?” Peristiwa kehancuran dan kehilangan yang dialami akibat perang. Perang sesuatu yang menakutkan, dan setiap orang yang mengalaminya tidak ada kehidupan lagi.

·         Jiwa lemah, iman mulai goyah, tanda-tanda keputusaan

“Tuhan, rasanya saya sudah tidak kuat lagi memikul beban ini. Sudah terlalu lama, bertubi-tubi, terlalu berat. Saya tidak mampu lagi. Engkau mesti menolong saya. Sekarang juga. Tetapi Dimana Engkau?”

·         Cengeng

“sering kan, kita sedikit tersandung, menghadapi kesulitan sedikit, mengalami kekecewaan sedikit, kita sudah ngambek. Percuma punya Tuhan! Dimana Tuhan, justru pada saat dibutuhkan? Dimana? Tidak ada!”

·         Berteriak disertai tangisan.

“puncak dari sebuah penderitaan, kesedihan adalah keterpisahan, ditinggal dan meninggalkan”

·         Sebaliknya tidak bisa berteriak, tidak menangis, tidak bersuara.

“Ia berusaha menguatkan dirinya sendiri, menghibur dirinya sendiri”

·         Perang/bencana, Mendorong kita untuk hati-hati, ingat akibatnya!

 

Tema "Aku mohon kepadamu... bersabarlah kamu satu sama lain dalam kasih" (Efesus 4:2) memiliki makna yang sangat penting di tengah situasi yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, kesabaran dan kasih merupakan dua elemen penting untuk membangun perdamaian dan persatuan.

 

Berikut adalah beberapa makna dari tema ini dalam konteks Palestina:

1. Menghadapi situasi sulit:

Palestina telah mengalami berbagai situasi sulit selama bertahun-tahun, seperti konflik berkepanjangan, kesulitan ekonomi, dan ketidakadilan politik. Dalam situasi seperti ini, kesabaran sangatlah dibutuhkan untuk tidak mudah menyerah dan tetap teguh dalam iman dan harapan.

 

2. Menjalin hubungan yang harmonis:

Masyarakat Palestina terdiri dari berbagai kelompok dengan latar belakang yang berbeda. Kesabaran dan kasih dibutuhkan untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati di antara kelompok-kelompok tersebut.

 

3. Mengatasi perpecahan:

Konflik dan ketidakadilan telah menyebabkan perpecahan di antara masyarakat Palestina. Kesabaran dan kasih dibutuhkan untuk menjembatani perbedaan dan membangun kembali persatuan.

 

4. Menumbuhkan rasa empati:

Kesabaran dan kasih mendorong kita untuk memahami dan merasakan penderitaan orang lain. Dalam konteks Palestina, rasa empati sangatlah dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampak konflik dan kesulitan.

 

5. Mewujudkan perdamaian:

Kesabaran dan kasih merupakan landasan untuk membangun perdamaian yang abadi. Ketika kita saling bersabar dan mengasihi, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua orang.

 

 

Posting Komentar