KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI
KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN
DAMAI SEJAHTERA DI BUMI (Lukas 2:14)
I Yohanes 3:1-2:
Lihatlah, betapa besarnya
kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak
Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal
kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang
kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaaan kita kelak; akan
tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi
sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang
sebenarnya.
Tema Natal kita tahun ini
adalah KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI. Kita semua
pasti sudah beberapa kali kita sudah mengikuti natal, kita pasti tahu arti tema
ini:
ü
Tidak
ada perang
ü
Tidak
ada pertingkaian
ü
Tidak
ada pertengkaran
ü
Tidak
ada kebencian
ü
Tidak
ada perbuatan anarkhis lainnya.
Kita berusaha mendatangkan:
ü
ketenangan,
ü
keamanan,
ü
kenyamanan,
ü
ketiadaan
akan kekuatiran dan ketakutan.
ü
sukacita
Kita harus menyebarkan nilai-nilai yang
memuliakan Tuhan:
ü
Kebaikan
ü
Kebenaran
ü
Keadilan
ü
Setia
kawan
ü
Tenggang
rasa
ü
Keadilan
kejujuran
Subtema:
Melalui Natal ini kiranya Omazal Family
semakin bertumbuh dalam iman serta solid dan memperkokoh keeratan tali
persaudaraan setiap keluarga dalam Omazal Family
Konteks kita sekarang:
- Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
- Makhluk hidup itu bertumbuh (tanaman, hewan, manusia)
- Iman Stagnan, mudur
Berdasarkan teks I Yohanes 3:1-2, bahwa yang dimaksud
dengan pertumbuhan iman adalah berhubungan dengan tiga hal:
1. Yang
pertama, hubungan yang kokoh dengan Bapa Sorgawi, dengan cara mengasihi dan
mempercayai-Nya dengan sepenuh hati.
2. Kedua,
kesadaran akan identitas diri tentang siapa kita (anak-anak Allah)
ü Siapa kita dimata Allah, siapa kita menurut
Tuhan. Sebuah suka cita kalau Allah mengatakan kita adalah anak-Nya. Artinya
ada yang memiliki kita.
ü Didalam dunia ini terus terang manusia
berburu, mengejar status:
# status orang kaya
# status cendekiawan
# status yang terbaik
# staus yang terpandang
# status kelas atas
# statu penyandang gelar yang terbanyak
# status pemegang rekor yang tertinggi
# status VIP, dst
Dan kita mengira itu memberi kekekalan
kepada kita. Itu bisa hilang, berubah. Kadang tidak relevan. Bahkan Ketika kita
berhadapan dengan Tuhan: semua status itu tidak ada. Hanya satu status pada
akhirnya: kita ini Allah Allah atau bukan, kit aini milik Tuhan atau bukan. Karena
Yesus kita berubah status.
1. Kalau
kita semua yang hadir disini disebut anak-anak Allah, maka hubungan kita dengan
sesama kita apa? Saudara Asepek ini, yang sering kali kita abaikan. Kita biasa
menyebut Allah Bapa, kita tau itu, tetapi ada konsekuensinya dalam kita hidup
bergereja. Bergereja adalah berhubungan sebagai layaknya SAUDARA. Tetapi apakah
sesederhana itu? Dimengertikah arti ini dalam kenyataannya? Apakah memang
dihayati begitu, kita ini bersaudara. Kalau ingat lagunya sih, ia:
- HARI INI KURASA BAHAGIA BERKUMPUL BERSAMA SAUDARA SEIMAN TUHAN YESUS TELAH SATUKAN KITA, TANPA MEMANDANG DIANTARA KITA BERGANDENGAN TANGAN DALAM KASIH DALAM SATU HATI BERJALAN DALAM TERNAG KASIH TUHAN KAU SAHABATKU, KAU SAUDARAKU, TIADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA, HO..OO KAU SAHABATKU, KAU SAUDARAKU TIADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA.
-
Serikat persaudaraan berdirilah teguh
-
Dalam Yesus kita bersaudara
1.
Tembok-tembok
penghalang itu banyak. Misalnya:
a.
Prasangka Negative.
b.
Pengalaman Buruk,
c.
Kesombongan.
d.
Keakraban yang eksklusive.
e.
Egoisme.
f.
Gosip.
g.
Pebedaan-perbedaan.
h.
Pandangan politik.
i.
Favorite piala juara dunia, Itulah karya Kristus di kayu salib. Setiap
kali dinding pemisah, menghambat kita bersahabat, kita harus selalu mengingat
pada salib Kristus telah merobohkan-Nya dan harganya adalah penebusan di kayu
salib. Kita harus belajar berkata:
- Saya
harus belajar buka jalan supaya bisa masuk dari kamu ke arah saya dan
sebaliknya.
- Menjadi
jembatan penyeberang
- Saya
membuka tangan saya untuk bersalaman erat sebagai tanda kita bersaudara.
Kadang-kadang ada salaman main-main. Dan itu jalan
- Saya
membuka pintu mobil saya untuk kamu menumpang ke gereja, itu namanya
bersahabat. Kamu bisa masuk dalam hidup saya
- Saya
membuka rumah saya untuk kamu datang dan mari kita bersekutu.
- Saya
membuka dompet saya
- Hidup
kita hidup yang membuka jalan. Jalan ke Tuhan dan jalan ke sesama
- Saya
membuka pikiran saya untuk pikiran kamu masuk
- Saya
membuka hati saya untuk perduli dan berdoa
- Saya
membuka hati untuk melayani bersama dengan kamu supaya nama Tuhan dimuliakan dan kita menjadi
berkat buat semua.
- Saya
membuka hati untuk menerima kamu dengan segala kelebihan dan kekurangannya
seperti sahabat. sahabat di saat kita senang dan sahabat disaat kita berduka.
- Saya
membuka hati dan membangun hubungan antara yang dipimpin dengan yang memimpin
tidak lagi sekedar hubungan peran atau hubungan kerja. Tetapi yang memimpin dan
yang dipimpin atau atasan dan bawahan adalah sesama manusia yang adalah sesama
milik Allah.
- Saya
membuka hati memandang pekerjaan bukan hanya sekedar mencari nafkah tetapi
sebuah bukti pemeliharaan Tuhan dan penyertaan Tuhan atas umat-Nya
3. Dan tujuan akhir dari pertumbuhan iman adalah untuk memperoleh kesempurnaan seperti Allah Trinitas. Yesus lebih dahulu mengidentifikasi dirinya sebagai manusia supaya sesudahnya kitalah yang dimampukan untuk mengidentifikasi diri kita seperti Yesus Yesus lebih dahulu menyerupai kita, supa kita juga dimampukan untuk menyerupai dia Yesus mengikuti apa yang berlaku bagi kita supaya dia bisa menerapkan kepada kita apa yang berlaku bagi dirinya.
KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN
DAMAI SEJAHTERA DI BUMI (Lukas 2:14)
I Yohanes 3:1-2:
Lihatlah, betapa besarnya
kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak
Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal
kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang
kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaaan kita kelak; akan
tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi
sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang
sebenarnya.
Tema Natal kita tahun ini
adalah KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI. Kita semua
pasti sudah beberapa kali kita sudah mengikuti natal, kita pasti tahu arti tema
ini:
ü
Tidak
ada perang
ü
Tidak
ada pertingkaian
ü
Tidak
ada pertengkaran
ü
Tidak
ada kebencian
ü
Tidak
ada perbuatan anarkhis lainnya.
Kita berusaha mendatangkan:
ü
ketenangan,
ü
keamanan,
ü
kenyamanan,
ü
ketiadaan
akan kekuatiran dan ketakutan.
ü
sukacita
Kita harus menyebarkan nilai-nilai yang
memuliakan Tuhan:
ü
Kebaikan
ü
Kebenaran
ü
Keadilan
ü
Setia
kawan
ü
Tenggang
rasa
ü
Keadilan
kejujuran
Subtema:
Melalui Natal ini kiranya Omazal Family
semakin bertumbuh dalam iman serta solid dan memperkokoh keeratan tali
persaudaraan setiap keluarga dalam Omazal Family
Konteks kita sekarang:
ü
Stunting
adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila
dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan
sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting
adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
ü
Makhluk
hidup itu bertumbuh (tanaman, hewan, manusia)
ü
Iman
Stagnan, mudur
Berdasarkan teks I Yohanes 3:1-2, bahwa yang dimaksud
dengan pertumbuhan iman adalah berhubungan dengan tiga hal:
1.
Yang
pertama, hubungan yang kokoh dengan Bapa Sorgawi, dengan cara mengasihi dan
mempercayai-Nya dengan sepenuh hati.
2.
Kedua,
kesadaran akan identitas diri tentang siapa kita (anak-anak Allah)
ü Siapa kita dimata Allah, siapa kita menurut
Tuhan. Sebuah suka cita kalau Allah mengatakan kita adalah anak-Nya. Artinya
ada yang memiliki kita.
ü Didalam dunia ini terus terang manusia
berburu, mengejar status:
# status orang kaya
# status cendekiawan
# status yang terbaik
# staus yang terpandang
# status kelas atas
# statu penyandang gelar yang terbanyak
# status pemegang rekor yang tertinggi
# status VIP, dst
Dan kita mengira itu memberi kekekalan
kepada kita. Itu bisa hilang, berubah. Kadang tidak relevan. Bahkan Ketika kita
berhadapan dengan Tuhan: semua status itu tidak ada. Hanya satu status pada
akhirnya: kita ini Allah Allah atau bukan, kit aini milik Tuhan atau bukan. Karena
Yesus kita berubah status.
1.
Kalau
kita semua yang hadir disini disebut anak-anak Allah, maka hubungan kita dengan
sesama kita apa? Saudara Asepek ini, yang sering kali kita abaikan. Kita biasa
menyebut Allah Bapa, kita tau itu, tetapi ada konsekuensinya dalam kita hidup
bergereja. Bergereja adalah berhubungan sebagai layaknya SAUDARA. Tetapi apakah
sesederhana itu? Dimengertikah arti ini dalam kenyataannya? Apakah memang
dihayati begitu, kita ini bersaudara. Kalau ingat lagunya sih, ia:
-
HARI INI KURASA BAHAGIA BERKUMPUL BERSAMA
SAUDARA SEIMAN
TUHAN YESUS TELAH SATUKAN KITA, TANPA
MEMANDANG DIANTARA KITA
BERGANDENGAN TANGAN DALAM KASIH DALAM SATU
HATI BERJALAN DALAM TERNAG KASIH TUHAN
KAU SAHABATKU, KAU SAUDARAKU, TIADA YANG
DAPAT MEMISAHKAN KITA, HO..OO
KAU SAHABATKU, KAU SAUDARAKU TIADA YANG
DAPAT MEMISAHKAN KITA.
-
Serikat persaudaraan berdirilah teguh
-
Dalam Yesus kita bersaudara
1.
Tembok-tembok
penghalang itu banyak. Misalnya:
a.
Prasangka Negative.
b.
Pengalaman Buruk,
c.
Kesombongan.
d.
Keakraban yang eksklusive.
e.
Egoisme.
f.
Gosip.
g.
Pebedaan-perbedaan.
h.
Pandangan politik.
i.
Favorite piala juara dunia, Itulah karya Kristus di kayu salib. Setiap
kali dinding pemisah, menghambat kita bersahabat, kita harus selalu mengingat
pada salib Kristus telah merobohkan-Nya dan harganya adalah penebusan di kayu
salib. Kita harus belajar berkata:
-
Saya
harus belajar buka jalan supaya bisa masuk dari kamu ke arah saya dan
sebaliknya.
-
Menjadi
jembatan penyeberang
-
Saya
membuka tangan saya untuk bersalaman erat sebagai tanda kita bersaudara.
Kadang-kadang ada salaman main-main. Dan itu jalan
-
Saya
membuka pintu mobil saya untuk kamu menumpang ke gereja, itu namanya
bersahabat. Kamu bisa masuk dalam hidup saya
-
Saya
membuka rumah saya untuk kamu datang dan mari kita bersekutu.
-
Saya
membuka dompet saya
-
Hidup
kita hidup yang membuka jalan. Jalan ke Tuhan dan jalan ke sesama
-
Saya
membuka pikiran saya untuk pikiran kamu masuk
-
Saya
membuka hati saya untuk perduli dan berdoa
-
Saya
membuka hati untuk melayani bersama dengan kamu supaya nama Tuhan dimuliakan dan kita menjadi
berkat buat semua.
-
Saya
membuka hati untuk menerima kamu dengan segala kelebihan dan kekurangannya
seperti sahabat. sahabat di saat kita senang dan sahabat disaat kita berduka.
-
Saya
membuka hati dan membangun hubungan antara yang dipimpin dengan yang memimpin
tidak lagi sekedar hubungan peran atau hubungan kerja. Tetapi yang memimpin dan
yang dipimpin atau atasan dan bawahan adalah sesama manusia yang adalah sesama
milik Allah.
-
Saya
membuka hati memandang pekerjaan bukan hanya sekedar mencari nafkah tetapi
sebuah bukti pemeliharaan Tuhan dan penyertaan Tuhan atas umat-Nya
3.
Dan
tujuan akhir dari pertumbuhan iman adalah untuk memperoleh kesempurnaan seperti
Allah Trinitas.
ü Yesus lebih dahulu mengidentifikasi dirinya
sebagai manusia supaya sesudahnya kitalah yang dimampukan untuk
mengidentifikasi diri kita seperti Yesus
ü Yesus lebih dahulu menyerupai kita, supa
kita juga dimampukan untuk menyerupai dia
ü Yesus mengikuti apa yang berlaku bagi kita
supaya dia bisa menerapkan kepada kita apa yang berlaku bagi dirinya.
Posting Komentar