TUHAN MENJAGA KITA

Table of Contents

 SIRAMAN ROHANI PAGI DI DENNINGER 15 MARET 2021, PUKUL 06.00 AM 1. 

Saudara-saudara yang kekasih, saya Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua, Ephorus BNKP menyapa saudara-saudara sekalian warga BNKP Jemaat Denninger dan segenap pendengar yang Budiman, Ya’ahowu fefu. Shalom. Hari ini, kita memulai pelayanan Siraman Rohani menjangkau rumah, oleh karenanya, kami mengajak saudara-saudara sekalian untuk berhenti dan hening sejenak “menghadap Tuhan” – di dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Amin

. (Disambut dengan nyanyian:…..) ----- PUJILAH BANGSA-BANGSA---- 

Saudara-saudara. Oleh kasih karunia Tuhan, kita telah memasuki hari yang baru di minggu ini, kita diberi nafas kehidupan, dan sukacita menyambut sang surya. Semua hanya karena anugerah. Oleh karenanya marilah kita bersyukur dan memuji Tuhan, Allah pemurah dan pengasih.

 ------------ KAMI PUJI DENGAN RIANG ----------------

 2. Mari kita menenangkan hati, pikiran dan segenap kehidupan menghadap Tuhan: DAMAI SEJAHTERA ALLAH YANG MELAMPAUHI SEGALA AKAL, ITULAH YANG MENERANGI HATI DAN PIKIRANMU DI DALAM KRISTUS YESUS. KITA BERDOA: - Terpuji Engkau Tuhan, atas limpahan kasihMu bagi kami umatMu - Hadirlah di tengah-tengah kami, dan bimbinglah perjalanan hidup kami melalui Sabda-Mu - Roh Kudus menopang, menguatkan dan membaharui hidup kami - Bersabdalah ya Tuhan, kami rindu mendengarkannya. Amin 

3. Saudara-saudara yang kekasih. Firman Tuhan yang menjadi renungan kita, diambil dari Basobaso Dodo menurut perikopen BNKP, hari ini tanggal 15 Maret 2021. 

Kita baca  Nabi Yesaya 49:8A : “Beginilah perkataan TUHAN, “Pada waktu perkenanan, Aku telah menjawabmu. Pada hari penyelamatan, Aku telah menolongmu.”  Yesaya 49:A : “Ufondrondrongo liu, na bawa wa’omasi ba utolo’õ, na bawa wangorifi: ba urorogõ ndra’ugõ.” 

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Dalam Buku Zinuno No 240 ada syair yang indah berbicara tentang perjalanan hidup, yang diumpamakan bagaikan berlajar. Dikatakan begini: Amaedola zoloyo, wa ’aurigu andre. Ötöna no ebolo, egebua mbade. Oya gameta’uö, samangiwa tödö, Ba nasi so gakaola, me fazuzu nangi. Oya zi möi fangala, no fasui emali. Ba mangarö dödögu, heza so zanolo. Ogömigömi lala, lö oroma danö. Pertanyaannya ialah: Bagaimana kita menghadapi persoalan-persoalan, duka, derita yang sering melilit kita? Siapa yang menjadi andalan dalam menjakani kehidupan ini? 

 Pada Bacaan Firman Tuhan dari Yesaya 49:8a --- dinyatakan bahwa PENYELAMAT dan Penolong yang sesungguhnya adalah TUHAN SENDIRI. Kalau membandingkan pada Matius 28:20 --- ada janji penyertaan Tuhan, ketika Tuhan Yesus berkata: “Aku menyertai kamu senantiasa hingga akhir zaman ini. 

 Ada 3 hal yang menjadi renungan kita dari Basobaso dodo – hari ini: 

(1) Bahwa Allah menyelamatkan dan menolong kita dalam seluruh pergumulan dan permasalahan yang kita hadapi ---- bukan karena usaha kita, bukan karena kebaikan kita, bukan karena kehebatan kita --- tetapi semata-mata hanya oleh anugerahNya. Allah sendiri yang berinisiatif menolong, membebaskan kita – oleh kasih karuniaNya. Masa atau hari penyelamatan itu --- tidak lagi hanya janji seperti disampaikan oleh nabi Yesaya --- tetapi telah nyata di dalam Yesus Kristus, yang adalah Immanuel – artinya Allah beserta kita. 

(2) Jangan ada andalan lain – selain Tuhan di dalam Yesus Kristus. Sebab hanya Dialah gembala yang baik, Dialah benteng keselamatan kita. Sering ada orang yang mengandalkan 4-D dalam menghadapi berbagai persoalan/masalah/duka/sengsara yang melanda hidup. Apa itu: 

 Diri. Mengandalkan dirinya sendiri, kekuatannya, kehabatannya, kepintarannya. Dalam Amsal 2:5 dikatakan “janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”, mengapa? Karena manusia terbatas, manusia ini rapuh. Lihatlah contohnya, ketika Virus Corona menyebar ke seluruh dunia. Apa yang terjadi ? orang-orang pintar, orang-orang hebat, negara-negara super power --- ternyata takluk, tak berdaya dan rapuh. Diri tidak bisa menjadi andalan hidup. Ingatlah misalnya raja Nebukanezar yang malah menjadikan dirinya sebagai Tuhan…. Akhirnya jatuh…dan hidup seperti binatang selama 7 tahun. 

  Deking. Mengandalkan orang lain terutama yang memiliki posisi, kuasa, jabatan. Apakah ini bisa jadi andalan ? Tidak, dalam Yeremia 17:5 dikatakan: “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” 

 Duit/Dana. Banyak orang mengandalkan uang sebagai andalan hidupnya. Apakah bisa jaminan uang menyelesaikan segala persoalan dan masalah dalam kehidupan? Tidak….uang bukanlah andalan. Bahkan kalau tamak akan uang, justru akan jatuh ke dalam dosa.  Dukun. Maksudnya di sini, dukun yang mengandalkan kuasa kegelapan. Ini bukan andalan, bahkan menduakan Tuhan. 

(3) Andalkanlah Tuhan. Mengandalkan Tuhan berarti beriman hanya kepadanya saja. Ada 3 hal makna yang terkandung dalam perkataan Iman, yang dalam Bahasa Yunani PISTIS. 

  Pistis, artinya percaya - hanya kepada Yesus, sebab Dialah JALAN, KEBENARAN & HIDUP. 

 Pistis artinya mempercayakan diri sepenuhnya kepadaNya, dalam pimpinan dan pemerintahanNya. Artinya mengikuti kehendak-Nya. 

 Pistis artinya setia sampai akhir. Walau banyak tantangan dan permasalahan – kita tidak pernah meninggalkan Yesus. Ingatlah sabda Tuhan dalam Wahyu 2:10 yang mengatakan: “Hendaklah engkau setia m sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Dengan demikian, jangan takut memasuki dan menjalani hari. Jangan takut walau rintangan menghadang, walau masalah melilit, walau persoalan mencekam --- sebab Tuhan setia, Ia yang menyertai, menyelamatkan, menolong dan membebaskan kita. SELAMAT DALAM PENYERTAAN TUHAN. Amin.

 (Disambut dengan nyanyian…..) 

(TIAP LANGKAHKU……………) 

4. Doa Syafaat + Doa Bapa Kami + Berkat 

-----------------(disambut dengan: KUBERBAHAGIA)------------

Posting Komentar