DIUTUS DI TENGAH PANDEMIK COVID-19

Table of Contents


PERAYAAN MISI DAN REFORMASI TAHUN 2021 BNKP JEMAAT DENNINGER RESORT 1

 

TEMA          : DIUTUS DITENGAH PANDEMIC COVID-19

(Bnd. Yesaya 6:8 “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!", Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati)

SUB TEMA    : MARI KITA TINGKATKAN PELAYANAN DAN MENJADI BERKAT 

Pada Masa Pandemic Covid-19 ini, ada beberapa perobahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan sangat berpengaruh dalam pelayanan gereja:

1.      Sampai hari ini kita masih terus  hidup berdampingan dengan Covid-19

2.      Melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan kebiasaan baru, yakni mengikuti protokoler kesehatan (memakai masker,  mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kepergian dan membatasi kerumunan)

3.      Wajib mengikuti Vaksin

4.      Wajib antigen dan VCR

5.      Menggunakan Teknologi komunikasi baik dalam bekerja, pada pertemuan, ibadah, maupun dalam dunia perdagangan.

6.      Munculnya system perdagangan online dengan pasar hadir di rumah, dulu kita yang datang ke pasar membeli, sekarang pasar datang ke rumah, ini dikenal dengan istilah COD (Cash On Delivery/bayar ketika diantar langsung)

7.      Pada waktu yang lalu kasus Corona meningkat dan ibadah dilaksakanan di rumah, orang pada rindu supaya ada pertemuan dan persekutuan, sekarang corona sudah mulai kondusif sekarang kerinduan untuk bertemu dan persekutuan mengalami kemerosotan.

8.      Istilah dunia dalam genggaman telah ada saat ini. Teknologi telah menghancurkan batas-batas ruang dan waktu

9.      Penemuan yang paling hebat di abad ini adalah Handphone:

-          HP melenyapkan telepon umum, telepon rumah, mengosongkan warnet, menyingkirkan televise, melenyapkan arloji, menyingkirkan computer, melenyapkan radio,

-          HP melenyapkan buku dengan hadirnya buku elektronik, Alkitab, Kidung Jemaat, Buku Zinuno, Perikopen tidak perlu dalam bentuk buku

-          HP melenyapkan Tape Recorder, kamera, Kalender, Kartu ATM

-          HP menggantikan Dompet uang, dan masih banyak lagi.

-          HP bisa menghancurkan mata, tulang leher, kesehatan, melenyapkan perkawinan, melenyapkan kasih sayang keluarga, bahkan bisa melenyapkan generasi penerus, waktu berharga, masa depan anak-anak, melenyapkan keimanan, melenyapkan kebenaran dan menciptakan kebohongan, HP menghilangkan persekutuan, dan HP bisa melenyapkan warisan budaya.

10.  Tantangan akhir-akhir ini yang kita hadapi di kepulauan Nias dan terutama saudara-saudara kita yang ada di pulau-pulau, munculnya misi mau mengubah keyakinan kita dan beralih kepada keyakinan yang lain.

11.  Munculnya kasus Condrat Sinaga yang menyakiti dan melecehkan budaya Nias, dan kasus pelecehan seksual

12.  belum lagi kesulitan ekonomi yang kita hadapi, masalah sosial, kerusakan lingkungan hidup dan bencana alam, terorisme dan isu SARA, dan pendidikan.

Apa yang mau saya katakan adalah bahwa dalam kondisi tersebutlah sekarang ini kita hidup dan sekaligus kita diutus melakukan pelayanan dan menjadi berkat.

Marthin Luther telah memberi teladan ketika terjadi pandemik di Jerman tahun 1527, yakni ketika wabah Virus PES melanda Wittenberg. Banyak yang meninggalkan Jerman demi menyelamatkan diri, tetapi Luther tetap bertahan tinggal di etapi jadi Wittenberg melayani dan menjadi berkat terutama bagi mereka yang korban Virus PES pada waktu itu. Akibat dia tidak melarikan diri akhirnya salah seorang putrinya yang bernama Elisabeth juga meninggal dunia karena Virus PESS.

Yesus mengatakan bahwa kita diutus seperti domba di tengah-tengah serigala. Itulah dunia dan lingkungan dimana orang percaya ditempatkan dan diutus oleh Tuhan. dunia yang penuh dengan serigala, dunia yang penuh dengan tantangan, bahaya dan ancaman.

Orang percaya tidak ditempatkan di Firdaus yang aman, kita juga tidak diutus untuk mengasingkan diri atau menghidari realita. Memang hanya satu dunia bagi kita diutus oleh Tuhan.

Namun ada catatan “kita diutus seperti domba” artinya:

-          Tidak boleh ikut-ikutan menjadi buas seperti serigala.

-          Tidak boleh pula menjadi serigala yang berbulu domba. Lembut, saleh, alim di luar, tetapi dengki, curang dan selingkuh di dalam. Kita harus tetap menjadi domba.

-          Salah satu penyakit yang sering melanda setiap orang dewasa ini adalah “penyakit ikut-ikutan”.

-          Ikut-ikutan menjadi orang lain, walaupun itu bukan dirinya.

-          Mengikuti arus yang penting dia beruntung, aman dan nyaman. Persoalan harga diri tidak diperhitungkan

-          Ikut-ikutan mengorbankan orang lain hanya karena terganggu kesenagannya.

-          Ikut-ikutan membenci, menggosip, menyebar hoaks, berbuat jahat hanya karena takut ia ditolak dari komunitasnya.

-          Ikut-ikutan dalam dalam pergaulan hanya karena takut dicap kurang pergaulan. 

-   Ikut-ikutan Demo

-          Semua penyakit ini ada pada semua orang dan sebagai orang percaya kita dipanggil sebagai penyembuh.

Lalu, bagaimana supaya kita tidak ikut-ikutan dunia ini, dan kita juga tidak digilas atau menjadi korban oleh perkembangan zaman ini? Di sini Yesus berpesan: “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”.

Cerdik seperti Ular ada hubungannya dengan kecerdasan, kepintaran, pengetahuan, kemampuan intektual, kemampuan rasio, perlu belajar, perlu ilmu pengetahuan. Perlu sekolah tinggi-tinggi. Perlu pengetahuan yang mumpuni. 

Tulus seperti Merpati ada hubungannya dengan masalah hati, masalah iman, masalah hati nurani, perlu membangun hubungan dengan Tuhan, perlu ibadah, perlu firman Tuhan, perlu berdoa, perlu perasaan, perlu kelemah-lembutan, perlu sikap mengalah, perlu kerendahan hati, perlu ketegaran hati dan tanpa menyerah. Perlu menjaga kepribadian, keyakinan. Perlu kejujuran, perlu kepolosan.

Kedua hal ini sangat penting, sama-sama orang percaya perlu memilikinya, sehingga kita bisa bertindak fleksibel, luwes, lentur. Cermat dan penuh perhitungan.

 

-          Kita harus peka terhadap perkembagan zaman, dan mengikuti perkembangannya, namun jangan kita menyangka bahwa masa depan kita tergantung pada kecerdikan kita mengikuti perkembangan zaman, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya, kekuatan kita justru terletak pada komitmen yang tak tergoyahkan kepada prinsip dan keyakinan yang mesti kita saksikan pada setiap zaman.

-          Kita tidak anti perubahan tetapi kita dipanggil menjadi garam dan terang

-          Kita perlu menghimpun kekuatan menghadapi tantangan dan ancaman kehidupan ini, tetapi bukan untuk adu kekuatan apa lagi mau membenturkan kepala ketembok untuk menunjukkan kekuatan.

-          Tidak mencari-cari musuh, namun juga pantas menyerah bila mesti menghadapinya

-          Bukan menutupi kebenaran namun dengan sebaik-baiknya melakukan kebaikan.

-          Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan

-          Menjadi domba ditengah serigala, mungkin kecil dan lemah tetapi pantang menyerah

-          Jujur, polos, dan rendah hati tetapi sama sekali tidak pernah rendah diri.

-          Selau siap untuk mengalah dimana perlu, tetapi bukan karena dikuasai perasaan bersalah.

-          Bahkan pada saat-saat tertentu kita juga rela mati agar kebenaran berbuah, sama seperti para rasul dan nabi Tuhan. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERAYAAN MISI DAN REFORMASI TAHUN 2021 BNKP JEMAAT DENNINGER RESORT 1

 

TEMA          : DIUTUS DITENGAH PANDEMIC COVID-19

(Bnd. Yesaya 6:8 “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!", Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati)

 

SUB TEMA    : MARI KITA TINGKATKAN PELAYANAN DAN MENJADI BERKAT

 

Nas Alkitab : INJIL YANG MEMBAHARUI (Roma 1:16-17)

(16)  Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. (17)  Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar Orang benar akan hidup oleh iman."

 

Pada Masa Pandemic Covid-19 ini, ada beberapa perobahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan sangat berpengaruh dalam pelayanan gereja:

1.      Sampai hari ini kita masih terus  hidup berdampingan dengan Covid-19

2.      Melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan kebiasaan baru, yakni mengikuti protokoler kesehatan (memakai masker,  mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kepergian dan membatasi kerumunan)

3.      Wajib mengikuti Vaksin

4.      Wajib antigen dan VCR

5.      Menggunakan Teknologi komunikasi baik dalam bekerja, pada pertemuan, ibadah, maupun dalam dunia perdagangan.

6.      Munculnya system perdagangan online dengan pasar hadir di rumah, dulu kita yang datang ke pasar membeli, sekarang pasar datang ke rumah, ini dikenal dengan istilah COD (Cash On Delivery/bayar ketika diantar langsung)

7.      Pada waktu yang lalu kasus Corona meningkat dan ibadah dilaksakanan di rumah, orang pada rindu supaya ada pertemuan dan persekutuan, sekarang corona sudah mulai kondusif sekarang kerinduan untuk bertemu dan persekutuan mengalami kemerosotan.

8.      Istilah dunia dalam genggaman telah ada saat ini. Teknologi telah menghancurkan batas-batas ruang dan waktu

9.      Penemuan yang paling hebat di abad ini adalah Handphone:

-          HP melenyapkan telepon umum, telepon rumah, mengosongkan warnet, menyingkirkan televise, melenyapkan arloji, menyingkirkan computer, melenyapkan radio,

-          HP melenyapkan buku dengan hadirnya buku elektronik, Alkitab, Kidung Jemaat, Buku Zinuno, Perikopen tidak perlu dalam bentuk buku

-          HP melenyapkan Tape Recorder, kamera, Kalender, Kartu ATM

-          HP menggantikan Dompet uang, dan masih banyak lagi.

-          HP bisa menghancurkan mata, tulang leher, kesehatan, melenyapkan perkawinan, melenyapkan kasih sayang keluarga, bahkan bisa melenyapkan generasi penerus, waktu berharga, masa depan anak-anak, melenyapkan keimanan, melenyapkan kebenaran dan menciptakan kebohongan, HP menghilangkan persekutuan, dan HP bisa melenyapkan warisan budaya.

10.  Tantangan akhir-akhir ini yang kita hadapi di kepulauan Nias dan terutama saudara-saudara kita yang ada di pulau-pulau, munculnya misi mau mengubah keyakinan kita dan beralih kepada keyakinan yang lain.

11.  Munculnya kasus Condrat Sinaga yang menyakiti dan melecehkan budaya Nias, dan kasus pelecehan seksual

12.  belum lagi kesulitan ekonomi yang kita hadapi, masalah sosial, kerusakan lingkungan hidup dan bencana alam, terorisme dan isu SARA, dan pendidikan.

 

Apa yang mau saya katakan adalah bahwa dalam kondisi tersebutlah sekarang ini kita hidup dan sekaligus kita diutus melakukan pelayanan dan menjadi berkat.

 

Marthin Luther telah memberi teladan ketika terjadi pandemik di Jerman tahun 1527, yakni ketika wabah Virus PES melanda Wittenberg. Banyak yang meninggalkan Jerman demi menyelamatkan diri, tetapi Luther tetap bertahan tinggal di etapi jadi Wittenberg melayani dan menjadi berkat terutama bagi mereka yang korban Virus PES pada waktu itu. Akibat dia tidak melarikan diri akhirnya salah seorang putrinya yang bernama Elisabeth juga meninggal dunia karena Virus PESS.

 

Yesus mengatakan bahwa kita diutus seperti domba di tengah-tengah serigala. Itulah dunia dan lingkungan dimana orang percaya ditempatkan dan diutus oleh Tuhan. dunia yang penuh dengan serigala, dunia yang penuh dengan tantangan, bahaya dan ancaman.

 

Orang percaya tidak ditempatkan di Firdaus yang aman, kita juga tidak diutus untuk mengasingkan diri atau menghidari realita. Memang hanya satu dunia bagi kita diutus oleh Tuhan.

Namun ada catatan “kita diutus seperti domba” artinya:

-          Tidak boleh ikut-ikutan menjadi buas seperti serigala.

-          Tidak boleh pula menjadi serigala yang berbulu domba. Lembut, saleh, alim di luar, tetapi dengki, curang dan selingkuh di dalam. Kita harus tetap menjadi domba.

-          Salah satu penyakit yang sering melanda setiap orang dewasa ini adalah “penyakit ikut-ikutan”.

-          Ikut-ikutan menjadi orang lain, walaupun itu bukan dirinya.

-          Mengikuti arus yang penting dia beruntung, aman dan nyaman. Persoalan harga diri tidak diperhitungkan

-          Ikut-ikutan mengorbankan orang lain hanya karena terganggu kesenagannya.

-          Ikut-ikutan membenci, menggosip, menyebar hoaks, berbuat jahat hanya karena takut ia ditolak dari komunitasnya.

-          Ikut-ikutan dalam dalam pergaulan hanya karena takut dicap kurang pergaulan.

-          Semua penyakit ini ada pada semua orang dan sebagai orang percaya kita dipanggil sebagai penyembuh.

 

Lalu, bagaimana supaya kita tidak ikut-ikutan dunia ini, dan kita juga tidak digilas atau menjadi korban oleh perkembangan zaman ini? Di sini Yesus berpesan: “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”.

 

Cerdik seperti Ular ada hubungannya dengan kecerdasan, kepintaran, pengetahuan, kemampuan intektual, kemampuan rasio, perlu belajar, perlu ilmu pengetahuan. Perlu sekolah tinggi-tinggi. Perlu pengetahuan yang mumpuni. 

 

Tulus seperti Merpati ada hubungannya dengan masalah hati, masalah iman, masalah hati nurani, perlu membangun hubungan dengan Tuhan, perlu ibadah, perlu firman Tuhan, perlu berdoa, perlu perasaan, perlu kelemah-lembutan, perlu sikap mengalah, perlu kerendahan hati, perlu ketegaran hati dan tanpa menyerah. Perlu menjaga kepribadian, keyakinan. Perlu kejujuran, perlu kepolosan.

 

Kedua hal ini sangat penting, sama-sama orang percaya perlu memilikinya, sehingga kita bisa bertindak fleksibel, luwes, lentur. Cermat dan penuh perhitungan.

 

-          Kita harus peka terhadap perkembagan zaman, dan mengikuti perkembangannya, namun jangan kita menyangka bahwa masa depan kita tergantung pada kecerdikan kita mengikuti perkembangan zaman, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya, kekuatan kita justru terletak pada komitmen yang tak tergoyahkan kepada prinsip dan keyakinan yang mesti kita saksikan pada setiap zaman.

-          Kita tidak anti perubahan tetapi kita dipanggil menjadi garam dan terang

-          Kita perlu menghimpun kekuatan menghadapi tantangan dan ancaman kehidupan ini, tetapi bukan untuk adu kekuatan apa lagi mau membenturkan kepala ketembok untuk menunjukkan kekuatan.

-          Tidak mencari-cari musuh, namun juga pantas menyerah bila mesti menghadapinya

-          Bukan menutupi kebenaran namun dengan sebaik-baiknya melakukan kebaikan.

-          Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan

-          Menjadi domba ditengah serigala, mungkin kecil dan lemah tetapi pantang menyerah

-          Jujur, polos, dan rendah hati tetapi sama sekali tidak pernah rendah diri.

-          Selau siap untuk mengalah dimana perlu, tetapi bukan karena dikuasai perasaan bersalah.

-          Bahkan pada saat-saat tertentu kita juga rela mati agar kebenaran berbuah, sama seperti para rasul dan nabi Tuhan. Amin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar