APA YANG KITA LIHAT
APA YANG KITA LIHAT?
(Bilangan 14:6-7)
Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
Ada satu ungkapan yang mengatakan “tiada mawar tanpa duri”. Mawar dan duri satu paket, tidak terpisahkan, sama seperti kehidupan ini, senang dan susah, tangis dan tawa, sakit dan sehat, mendapat atau kehilangan. Kedua-duanya adalah satu paket kehidupan, yang satu ada bersama yang lain, yang satu harus diterima di samping yang lain. Memang yang satu menyenangkan, indah, yang lain tajam, menyakitkan, tetapi keduanya adalah dua sisi dari kehidupan yang satu, tinggal bagaimana kita bersikap, dan menaggapainya. Kita mau melihat duri-duri di antara mawar ADUH atau kita melihat mawar di tengah duri WOW. Begitulah hidup ini.
Manusia itu bisa menghadapi kenyataan yang sama, tetapi memiliki sikap yang amat berbeda, tanggapan yang amat berbeda. Sama-sama diberi pekerjaan yang banyak, yang satu menerimanya dengan keluh kesah dan kerepotan, yang lain mengerjakannya dengan syukur, syukur masih ada pekerjaan yang dilakukan. Sama-sama mengalami kegagalan yang satu jatuh tergeletak tak bangkit kembali, yang lain bangun kembali, belajar dari kegagalan itu bahkan meraih sukses yang lebih besar di kemudian hari. Sama-sama diberi waktu 24 jam satu hari. Yang satu nihil, tidak menghasilkan apa-apa, yang satu melahirkan buah karya yang berharga. Tergantung bagaimana kita menanggapinya. Benar kata Pendeta Charles Windows: “hidup kita ini terdiri dari sepuluh persen, hal-hal yang terjadi atas kita, tetapi Sembilan puluh persen darinya adalah tanggapan kita atas apa yang terjadi itu”. Beliau benar. Tetapi tanggapan kita atas apa yang terjadi ditentukan oleh apa yang kita lihat. Ada ungkapan mengatakan: “kalau kita mau percaya sesuatu kita perlu melihat, tetapi juga berarti apa yang kita lihat itulah yang kita percayai, dan itulah yang menentukan tindakan kita.
Sebelum memasuki tanah Kanaan, musah mengutus 12 belas orang pengintai. Dan ketika mereka kembali memberikan laporan pengamatan mereka, 10 orang melaporkan melihat bahaya, melihat penduduk kota yang raksasa, melihat kemustahilan untuk menaklukkan mereka. Tetapi 2 orang lain melihat yang berbeda. Mereka melihat kesempatan. Sekalipun mereka tau penduduk kotanya, keturunan suku Enak yang besar, tetapi mereka melihat negeri susu dan madu. Apa yang mereka lihat itulah yang mereka percayai, dan dari situlah mereka bertindak. 10 pengintai melihat kesuraman, melihat penduduk raksasa, melihat persolan besar, mereka percaya. Menularkan kepercayaan itu kepada bangsa Israel sebagian besar, akibatnya mereka bertindak bersungut-sungut, mereka menangis semalam suntuk, mereka marah, mereka panik, mereka memberontak, dan mau menciptakan kerusuhan. Berbeda dengan Yosua dan Kaleb. Mereka bersikap berbeda, melakukan hal yang berbeda karena mereka melihat yang berbeda. Disebut di dalam Alkitab, mereka mengatakan: “Negeri yang kami lalui untuk intai adalah luar biasa baiknya”. Mereka melihat keluarbiasaan, mereka melihat kesuburan, mereka melihat keindahan, mereka melihat apa yang Tuhan sediakan, dan Yosua dan Kaleb bersama dengan generasi masa depan, generasi muda, mereka diizinkan Tuhan memasuki tanah Kanaan, tanah perjanjian, tanah masa depan. Sedangkan 10 orang pengintai lain bersama kaum pemberontak, mereka dibiarkan Tuhan tetap di Padang Gurun sampai habis satu generasi, tanpa punya kesempatan melihat Kanaan dan masa depan.
Apa artinya cerita ini? Artinya adalah bahwa hanya orang yang melihat seperti Yosua dan Kaleb, mereka akan menjumpai masa depan. Kita sering punya anggapan, kita mau punya masa depan. Kita mau memiliki masa depan. Itu salah. Kita tidak mungkinkan memiliki masa depan yang bisa terjadi adalah kita dimiliki oleh masa depan. Apa maksudnya? Maksudnya masa depan itulah yang akan memilih siapa orang yang layak menjumpai masa depan. Sederhananya. Masa depan itu seperti juri. Juri yang melakukan seleksi. Siapa yang layak, yang lolos seleksi untuk bisa menjumpai masa depan. Dan yang lolos seleksi adalah orang yang memenuhi persyaratan, dan persyaratan itu adalah apa yang kita lihat. Kalau anda dan saya mengalami kerugian, apakah kita hanya melihat kerugian saja atau kita melihat ini pelajaran berharga. Kalau kita mengalami penolakan, berusaha ini dan itu kita ditolak, kita hanya melihat penolakan yang menyakitkan atau kita melihat ini sebuah ajang pelatihan mental. Kalau kita menghadapi situasi serba terbatas, kita kita melihat hanya pembatasan-pembatasan yang menjengkelkan atau kita juga melihat kesempatan-kesempatan untuk belajar hal-hal yang baru. Kalau kita sekarang kita melihat perubahan-perubahan yang mengejutkan, apakah kita hanya melihat perubahan yang mejengkelkan atau kita melihat sebuah kesempatan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baru menypongsong masa depan. Semua tergantung apa yang kita lihat. Kita akan diseleksi oleh masa depan tergantung apa yang kita lihat.
Tuhan
ingin membawa kita kemasa depan, tentu saja. Tetapi dia juga mau kita bisa
lolos seleksi masa depan. Dia ingin kita belajar melihat sisi kehidupan ini
dengan benar, melihat celah yang memberi harapan, melihat kesempatan bukan
hambatan, melihat baiknya Tuhan bukan buruknya keadaan, melihat mawar di antara
duri. Amin.
Posting Komentar