KESELAMATAN DARI TUHAN

Table of Contents

 

~~~KESELAMATAN DARI TUHAN~~~

IBRANI 2 : 1 – 4

 

Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah mengalami yang namanya jantung berdebar-debar. Jantung yang berdebar-debar dapat terjadi dalam beberapa situasi:

-          Jantung dapat berdebar-debar bila seseorang sedang berada di tempat yang sepi dan gelap yang dirasa cukup mencekam.

-          Jantung juga bisa berdebar-debar karena rasa grogi untuk tampil di hadapan orang banyak atau karena akan bertemu dengan pujaan hati.

-          Jantung juga bisa berdebar-debar karena perasaan bersalah setelah melakukan sesuatu yang disadari sebagai kesalahan atau dosa.

-          Karena telah mengambil dengan diam-diam barang milik teman sekelasnya.

-          Karena telah berbicara kasar melawan orang tuanya.

-          Karena telah mengurangi timbangan barang dagangannya demi keuntungan yang lebih besar.

-          Telah menerima gaji tetapi tidak serius dalam bekerja.

-          Karena telah melakukan tindak korupsi.

 

Kita perlu menyadari bila jantung tidak lagi berdebar setelah melakukan dosa, ini adalah indikator Firman Tuhan tidak lagi dihidupi, suara Tuhan tidak lagi didengar, dosa sudah mulai menjadi kebiasaan, dan kehidupan sudah mulai hanyut menjauh dari anugerah kesalamatan dari Allah. Hati berdebar-debar merupakan alarm yang mengingatkan kita untuk berbalik dan itu berasal dari nurani yang memegang teguh standar Allah yang Ia nyatakan di dalam firman-Nya. Semakin kita hidup bertaut dengan firman Allah, semakin nurani kita merefleksikan standar Allah. Namun, sebaliknya bila kita sering membungkam nurani, lama-kelamaan ia akan menjadi bisu,hati berdebar-debar tidak lagi setelah melakukan kesalahan, dan perlahan-lahan kita mulai hanyut dibawa arus, menjauh dari anugerah keselamatan dari Tuhan.

 

Saudara yang terkasih di dalam Kristus Yesus! Nas khotbah pada hari ini, mengarahkan kita untuk berhati-hati dan harus lebih teliti memperhatikan cara hidup kita, apakah kita telah benar-benar menerima Yesus sebagai Juruselamat hidup kita dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan pengajaran-Nya? Kata “memperhatikan” dalam ayat 1 ini disebut “prosekhein” dalam bahasa aslinya. Kata ini memiliki arti yang ada hubungannya dengan pelayaran di mana kondisi kapal harus benar-benar diperhatikan dengan baik, bila ada kebocoran harus segera ditambal agar kapal tidak sampai hanyut lepas dari tempat pengikatan sauh karena pelautnya lupa memperhitungkan daya anginnya, arus atau gelombang laut. Oleh karena itu ayat pertama ini boleh diterjemahkan dengan kata-kata yang lebih hidup, yakni “dengan semangat yang menggelora kita harus mengikat sauh kehidupan kita kepada Firman Tuhan yang telah kita dengar, supaya perahu kehidupan kita jangan hanyut tersesat menabrak tanggul pelabuhan dan hancur tenggelam.”

 

Allah telah menganugerahkan keselamatan kepada manusia melalui pengorbanan Putra Tunggal-Nya. Namun keselamatan itu tidak akan bekerja dengan sendirinya bila manusia mengabaikan dan menyia-nyiakannya. Sama halnya dengan petani yang tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, bila ia mengabaikan lahan pertaniannya, pengusaha yang tidak akan mendapatkan keuntungan apapun bila ia tidak bergiat menjalankan perusahaannya, dan pelajar yang tidak akan memperoleh ilmu apapun bila ia abai terhadap pelajaran-pelajarannya.

 

Sebaliknya karya keselamatan itu akan menjadi milik kita apabila kita menerima dan menghidupinya. Hal itu dapat kita lakukan dengan memelihara hubungan kita dengan Yesus Kristus. Iman adalah kabel yang menambatkan hidup kita pada Kristus. Dan firman Allah dalam Kitab Suci sangat berkaitan dengan iman. Oleh karena itu pemeliharaan hubungan dengan Kristus dapat dilakukan dengan pembacaan/pendengaran dan perenungan yang tekun dan sungguh-sungguh atas Firman Alllah. Selanjutnya hubungan yang terpelihara dalam perenungan akan Firman tersebut akan mengarahkan kita supaya dengan teliti memperhatikan cara hidup kita agar berkenan dengan pengajaran-pengajaranNya.

 

Kita perlu berhati-hati, jangan kiranya kita beranggapan bahwa kita telah menerima Kristus hanya karena kita tidak menolak-Nya atau tidak membenci-Nya. Jarang terjadi manusia dengan sengaja menjauh dari Kristus dan tersesat di dalam dosa. Kecenderungann adalah manusia secara tidak sadar perlahan-lahan mulai hanyut tenggelam di dalam dosa, karena mengabaikan hubungannya dengan Kristus. Manusia yang mengabaikan Kristus dan tidak memperdulikan-Nya, yang menjalani hari-hari tanpa perenungan-perenungan akan firman-Nya, dipastikan secara perlahan-lahan akan terhanyut jauh dari anugerah keselamatan dan tenggelam dalam dosa, perlahan-lahan nuraninya akan menjadi tumpul dan tidak lagi bersuara mengingatkannya untuk berhenti berbuat kesalahan dan berbalik pada keselamatan dari Kristus.

 

Oleh karena itu, pemeliharaan hubungan dengan Kristus dalam perenungan yang tekun dan bersungguh-sungguh akan firmanNya kiranya tidak kita abaikan, tetapi sebaliknya senantiasa kita tekuni dan hidupi setiap harinya. Amin.

 

Ayat Hafalan

Lukas 19:10

Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Posting Komentar