DASAR IMAN
Dasar Iman
1
Korintus 3:11
”Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan
dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan yaitu Yesus Kristus”.
Bapak, Ibu, saudara sekalian, kokohnya atau teguhnya
satu bangunan sangat tergantung pada dasar atau pondasinya. Semegah apapun
bentuk dan arsitek bangunan itu, dan sehebat apapun bahan bangunan yang
digunakan, jika pondasinya tidak kuat atau tidak kokoh maka bangunan itu akan
mudah roboh atau hancur. Oleh karena itu, pada saat mendirikan satu bangunan,
pondasinya atau alasnya itu sangat menentukan sekali untuk keutuhan suatu
bangunan.
Gambaran tentang fondasi atau dasar bangunan inilah
yang dipakai oleh rasul Paulus untuk menjelaskan kepada Jemaat Korintus tentang
dasar Iman. Di satu sisi, Paulus bangga dan senang dengan berkembangnya
orang Kristen di Korintus; namun di sisi lain, Paulus mendengar bahwa
Jemaat Korintus belumlah dewasa dalam iman atau kehidupan
rohaninya. Hal itu nyata terlihat dengan adanya perselisihan di tengah-tengah
jemaat Korintus. Hal itu dapat menimbulkan perpecahan dalam jemaat tersebut. Di
samping itu, munculnya Fanatisme jemaat terhadap guru-guru atau para pengajar
yang pernah melayani di Korintus. Sehingga mereka mengelompokkan diri sesuai
dengan nama atau aliran para guru tersebut. Ada yang mengatakan bahwa mereka
adalah kelompok Paulus, golongan Apolos, Kefas dan golongan Kristus.
Dan bukan itu saja, jemaat Korintus telah jatuh pada
kesombongan rohani karena mereka memiliki berbagai karunia atau talenta. Dalam
hal ini, rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus agar kembali kepada dasar
iman yang sebenarnya dan sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus. Yesuslah
dasar di atas segalanya. Apapun yang mereka miliki, tidak dapat dijadikan
sebagai alas, selain Yesus Kristus, yang telah ditetapkan.
Firman Tuhan hari ini menyapa kita, agar kita juga
memiliki “Pondasi atau Dasar” yang kokoh, yang kuat dan yang teguh, yaitu Yesus
Kristus. Apa makna perkataan ini bagi kita seturut dengan Firman Tuhan ini? Pertama, Pondasi atau
dasar Hidup kita adalah Kristus. Sebagaimana bangunan yang memiliki
pondasi yang kuat dan teguh, maka bangunan itu dapat berdiri kokoh. Demikianlah
kita sebagai orang percaya. Mari kita bangun hidup iman kita di atas pondasi
yang benar yaitu Yesus Kristus. Jangan dasari hidup ini dengan kekuatan diri
sendiri. Bukan dengan kekuatan dan kepintaran yang kita miliki, bukan pula
dengan harta kekayaan dunia ini. Karena semua itu bersifat fana atau sementara.
Tetapi, milikilah Kristus sebagai pondasi, dan kekuatan dalam hidup kita,
Sehingga sekalipun kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan, pergumulan dan
penderitaan maka kita akan tetap kuat dan teguh karena pondasi iman kita adalah
Kristus.
Kedua, lakukanlah segala sesuatu karena Kristus. Mengapa terjadi perpecahan di jemaat Korintus?
Jawabnya karena mereka tidak memiliki pondasi yang benar. Tujuan mereka
melakukan sesuatu adalah untuk menyombongkan diri dan mencari pujian bagi diri
sendiri. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita semua: Lakukanlah segala
sesuatu karena Kristus. Orang bijak berkata: Hidup ini adalah
Anugerah Tuhan. Apapun yang kita miliki dalam hidup ini merupakan anugerah
dari Tuhan. Karena itu, tidak ada yang patut kita sombongkan. Lakukanlah segala
sesuatu karena Kristus. Sebagaimana Firman Tuhan dalam 1 Korintus
10:31 ”Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”.
Yesus Kristuslah dasar iman dan penopang hidup kita. Amin.
Posting Komentar