TAK PERNAH SENDIRIAN

Table of Contents

 TAK PERNAH SENDIRIAN

(Mazmur  142:5)

Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorang pun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorang pun yang mencari aku.

Pernahkah anda merasa sendirian? Tak seorangpun sedang bersama anda? Tak seorangpun sedang menemani anda? Tak sorangpun hadir, untuk diajak bicara? Saya yakin, kita semua, pernah. Sejak kecil, kita ini semua sensitive terhadap perasaan ditinggalkan, terutama oleh ibu yang melahirkan dan mengasuh kita.  Itulah salah satu alasan utama, mengapa seorang anak kecil menangis. Bahan perasaan ditinggalkan, waktu kecil itu, bisa menyelinap kedalam alam bawah sadar dan menjadi memori, yang menghantui, sampai pada saat seseorang sudah dewasa. 

Perasaan sendirian memang bisa sangat mengusik diri kita. Dari tingkatan yang masih dapat dikendalikan, sampai dengan yang begitu meresahkan atau menggelisahkan, malah  bukan hanya meresahkan, melainkan menyesakkan, sebab sudah bercampur dengan bermacam-macam pengalaman buruk, atau kesukaran hidup yang nyata. Pada saat itu perasaan sendiri itu, kian melebar, membesar, menjadi perasaan kosong, hampa, kesepian, tertolak, diabaikan, ditinggalkan, dipandang tidak berarti, dan tidak seorangpun perduli, seakan membuat diri kita ingin berteriak: Adakah orang diluar sana? Dalam kondisi bersembunyi, di gua-gua, akibat kejaran Raja Saul dan pasukannya. Itulah perasaan yang dirasakan oleh Daud. Seperti yang terungkap dalam doanya kepada Tuhan: Pandanglah ke kanan, dan lihatlah tidak ada seorang pun yang menghiraukan aku, tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku (Mazmur 142:5). 

Tak seorang pun bersamaku, tak seorangpun menghiraukanku. Aku sendirian, sebuah perasaan tercampakkan, yang menyesakkan, bukan? Perasaan tersudut di sebuah pojok yang bernama kesendirian. Namun, benarkah begitu? Benarkah kita ini sendirian? Yakinlah, sebagai anak-anak Tuhan, sesungguhnya, kita tidak pernah sendirian. Bahkan, ketika kita merasa sendirian, sebenarnya kita tidak sendirian. Seperti yang terjadi pada Daud. Sementara, ia berseru: tidak ada seorang pun yang menghiraukan aku, tempat pelarian bagiku, telah hilang. 

Ia juga berkata: Kataku Engkaulah tempat perlindunganku bagianiku di negeri orang-orang yang hidup (Mazmur142:6). Daud berdoa, di dalam doa. Tuhan hadir di situ, bersamanya, Sendiri, tetapi tidak sendirian. Kita tidak pernah sendirian, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan atau membiarkan kita sendirian. Dia tetap hadir, hadir bagi kita di segala kesempatan, di segala cuacaca dan di segala kejadian. Tuhan bersama kita, pada saat siang ataupun malam. Dia tidak pernah tertidur, mata-Nya selalu mengawasi, telinga-Nya selalu mendengar, tangan-Nya selalu terbuka, hadirat-Nya selalu melingkupi. Dia bersama dengan kita, pada saat kita bahagia. Namun, juga pada saat kita menderita. Kesepian, dalam pencobaan, menghadapi problem kesehatan, menghadapi kekecewaan, sakit hati, dan tragedy sedang menghampiri. Dia bersama kita, baik kita di gunung, maupun di lembah, di saat kita menyangka, kita sudah tercampakkan atau terbuang sendirian ke dalam lembah kehidupan. Dia tetap bersama dengan kita.

Alkitab bersaksi: Tuhan bersama dengan Nuh di dalam bahtera. Dia bersama dengan Yusuf di dalam sumur, Dia bersama dengan Musa di Padang Gurun, Dia bersama dengan Yunus di dalam perut ikan. Dia bersama dengan Paulus di di dalam penjara, dan masih banyak lagi. Dia juga bersama dengan anda, dan saya, di segala waktu. Termasuk di saat-saat gelap dan sepi, tanpa teman, tanpa kawan menemani. Tidak soal, kita sadar atau tidak, entah kita terjaga atau terlelap, Dia selalu ada bersama kita. 

Dia juga hadir bersama kita dalam badai kehidupan. Mungkin dia belum meneduhkan badai itu, untuk kita, tetapi, Dia dapat meneduhkan hati kita, sementara kita sedang berada di dalam badai itu. Dia pun dapat mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk berkemah di sekeliling kita. Tiada yang dapat menghalangi, mengurangi, atau membatalkan kehadiaran-Nya bersama kita. Bahkan, kematian pun tidak. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya yang ada di dalam Yesus Kristus Tuhan kita, termasuk kuasa maut, atau kematian (Roma:39). Dia menemani kita sampai di kekekalan.

Kehadiran-Nya bersama kita, melebihi segala yang kita perlukan dalam kehidupan ini. Tidak ada yang lebih baik, untuk ditukarkan dengan kehadiran-Nya. Kehadiran-Nya itu memberi penghiburan, kekuatan, pengharapan dan kedamaian. Di segala waktu, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, atau atau membiarkan kita sendirian. Itulah janji-Nya, dan janjinya itu Ia dan pasti. 

Setiap kali kesusahan sedang menghampiri, dan kesendirian sedang mencekam, pandanglah telapak tanganmu, bayangkan hidupmu, ada di dalam genggaman tangan-Nya. Kemudian, dengan kelima jari tanganmu, ulangilah janji Tuhan ini, kata demi kata. Aku tak akan pernah meninggalkan-Mu. Kita memang, tidak pernah sendirian.  Amin.


Doa 

Kami sering di dera kesendirian. Terutama ketika sedang diliputi kesusahan. Tolong Tuhan, jangan biarkan kami dikalahkan oleh keadaan, atau ucapan yang meruntuhkan semangat, dan pengharapan. Bangkitkan dalam diri kami, sebuah keyakinan bahwa kami tak pernah Kau tinggalkan. Tiada lawan yang akan sepadan, jika Kau bersama, dan di pihak kami, ya Tuhan. 

Ya Tuhan Allah, Bapa Kami, tolong kami hari ini bekerja dengan rajin dan dengan baik. Kiranya kami tidak menunda hingga besok pekerjaan yang seharusnya kami kerjakan hari ini. Kiranya kami tidak melakukan dengan bersungut-sungut pekerjaan yang harus dikerjakan dengan senyum. Kiranya kami tidak melakukan pekerjaan untuk siapapun pekerjaan  yang bukan yang terbaik yang dapat kami lakukan. 

Tolong kami sepanjang hari ini berlaku baik terhadap orang-orang lain sama seperti yang kami harapkan mereka melakukan terhadap kami. Tolong kami untuk berlaku dan berpikir jujur, dan tidak berlaku licik dan merugikan orang lain, serta tidak mencari keuntungan yang tidak wajar dari orang lain. Tolong kami sepanjang hari bekerja demikian rupa, sehingga bila malam tiba, kami mendengar Engkau berkata: “Kerjamu baik”

Tolong kami hari ini untuk menjadi berkat bagi semua orang , yakni terkhusus bagi mereka yang kekuarangan, yang menderita, fakir miskin, anak Yatim piatu dan orang-orang yang hidup dari uluran tangan orang lain. Tolong kami untuk tidak mempersulit orang lain tetapi kami memiliki hati yang siap untuk menolong.

Tolong kami disaat-saat kami mengahdapi masalah, pergumulan, penyakit dan kehilangan, kiranya iman kami dan pengharapan kami pada Tuhan tidak pernah berubah, apalagi mengalami keputus-asaan. 

Para pemimpin bangsa dan Negara kami Indoesia, pemerintahan kepulauan Nias dan kota. Semua hamba-hamba Tuhan yang melayani Tuhan dalam kerohanian. Berilah kekuatan dan hikmat dan pengertian dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang telah Tuhan percayakan kepada mereka, kiranya melalui kehadiran mereka membawa damai sejahtera bagi kami umat-Mu.

Di masa Pandemic Covid-19 ini, berilah kesembuhan terkhusus bagi setiap orang yang sakit. Dan berilah penghiburan bagi umat-mu yang mengalami kehilangan anggota keluarga. Kiranya mereka tegar, sabar dan tabah, dan percaya bahwa Tuhan menyertai mereka. Doa ini kami haturkan demi kasih-Mu Bapa Kami yang di Surga.. Amin


Berkat: 

ANUGERAH TUHAN KITA YESUS KRISTUS, KASIH SETIA DARI ALLAH BAPA, SERTA PERSEKUTUAN ROH KUDUS, KIRANYA MENYERTAIMU HARI INI, HINGGA SELAMA-LAMANYA. AMIN

 


Posting Komentar