LIMA JENIS TERTAWA

Table of Contents

 LIMA JENIS TERTAWA

(LUKAS 10:20)

Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."


Sebuah penelitian mengatakan bahwa dalam satu hari, rata-rata anak-anak bisa tertawa sampai 400 kali, sementara orang dewasa hanya 15 kali. Wah, Makin tua rupanya tawa kita makin berkurang, pada hal tertawa itu adalah anugerah, bisa tertawa itu adalah karunia. Seorang pengarang humoris bernama Mark Twin berkata: Tawa itu senjata umat manusia, senjata untuk menghadapi kerasnya hidup ini. Di dalam Alkitab, kegembiraan itu adalah obat. Obat untuk penopang tubuh yang sehat. Bahkan penyokong jiwa yang bersemangat. Tertawa itu membawa pengaruh yang positif. Tertawa itu bermanfaat. Tertawa itu sehat. Bayangkan jikalau hidup ini, tidak ada tawa yang mengisi. Tidak kejenakaan, dan kegembiraaan yang menghiasi. Bahkan dalam situasi pandemik pun, orang masih sering melontarkan kelakar-kelakar untuk menghibur diri. 

Apakah Tuhan Yesus, di dalam hidup-Nya, di dunia ini bergembira juga? Tertawakah Dia? Tentu saja. Tuhan Yesus itu bergaul dengan anak-anak. Dan anak-anak amat menyukainya. Bagaimana mungkin bergaul dengan anak-anak tanpa tertawa. Tuhan Yesus juga sering diundang dan datang, ke pesta-pesta, ke perjamuan-ke perjamuan, termasuk ke perjamuan kawin. Bagaimana mungkin bisa berada di dalam sebuah perjamuan tanpa tertawa. Tuhan Yesus pun menyukai tawa. Dan Dia menghendaki kita bergembira dalam hidup ini. Namun, Tuhan Yesus juga mengutamakan alasan mengapa kita tertawa. Alasan mengapa kita bergembira. 

Suatu hari sesudah melakukan pelayanan bahkan bisa membebaskan dalam nama Tuhan orang-orang yang dirasuk roh-roh jahat. Murid-murid kembali berkumpul dengan rasa gembira. Kemudian, Tuhan Yesus berkata: Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepada-Mu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di Sorga. Perhatikan kata “KARENA”. Jangan bersukacita karena itu, tetapi bersukacitalah karena ini. “Karena” alasan bersukacita. Itu penting bagi Tuhan Yesus. Memang betul roh jahat itu takluk kepadamu di dalam nama-Ku. Kamu menang, kamu hebat. Tetapi, jangan bersukacita karena kamu hebat dan mengalahkan. Tetapi bersukacitalah karena kamu, namamu terdaftar di sorga, karena dicintai oleh Tuhan, dan orang yang barada di sorga, dikelilingi oleh cinta kasih. Bersukacitalah, bergembiralah karena di hatimu ada cinta kasih. Karena di dalam hidupmu dikelilingi oleh kasih sayang. Karena kamu di cintai oleh Allah Bapa.

Bagaimanakah menterjemahkan prinsip Tuhan Yesus ini? Bergembira, tertawa, karena alasan yang benar. Baiklah saya mengajak kita untuk merenungkan 5 jenis tertawa di dalam kehidupan ini:

Yang pertama, orang tertawa karena terlalu susah. Oleh karena beban kehidupan yang terlampau berat. Sehingga ia tidak kuat lagi. Yang keluar bukan tangis. Tetapi tawa. 

Yang kedua, adalah orang yang tertawa oleh karena menertawakan orang lain. Tawa olok-olok. Tawa kesombongan. Tawa karena merasa diri lebih hebat, lebih menang, dan di atas angina. Tawa yang satu ini, membutuhkan persyaratan, yaitu orang lain susah. Orang lain kalah. 

Jenis yang ketiga, adalah orang yang tertawa oleh karena sesuatu kejenakaan. Tertawa oleh karena mendengar atau melihat sesuatu yang humoris. Tertawa karena lelucon-lelucon yang segar. Tertawa dalam canda. Jenaka. 

Yang keempat, adalah orang yang tertawa karena menertawakan diri sendiri. Karena ia menolak, tidak mau menjadi baik atau menjadi oleh karena terlalu serius dengan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, dia menertawakan kecerobohannya sendiri. Menertawakan kebodohannya sendiri. Menertawakan kegagalannya sendiri. Bahkan kemalangannya sendiri. Tetapi juga menertawakan prestasi dan keunggulannya sendiri. Ia tertawa dalam kerendahan hati. Tawa orang orang bijak. Menertawakan diri sendiri. 

Sekarang yang terakhir, kelima, yaitu: orang yang tertawa karena berhasil membuat orang lain bahagia, dan tertawa. Tertawa oleh karena cinta kasih. Hati yang dipenuhi oleh kasih sayang. Karena merasa dicintai, dan ingin berbagi cinta kasih itu. Tertawa karena memberi cinta kasih. Tertawa karena berbagi bahagia. Tertawa karena berhasil membuat orang lain tertawa. Pernakah anda merasakan hal ini? Kita merasa bahagia karena kita bisa membuat atau kata-kata, tindakan kita. Oleh karena kata-kata dan tindakan kita itu, ada orang atau paling tidak satu orang saja merasa dirinya dihargai. Orang itu bisa melihat pengharapan lagi. Orang itu bias melihat kesempatan dan masa depan lagi. Orang itu bisa tertawa lagi karena anda. Kebahagiaan itu adalah tawa yang bernilai kekal. Tawa sorgawi. Tawa yang tak bisa dirampas dari kita. Tawa yang dari jenis-jenis tertawa yang ada adalah  tawa juara. Tawa karena kita itu hidup di dalam  cinta kasih setiap hari. Tak harus orang berupaya, orang sederhana pun bisa mengalaminya. Karena dia berbagi cinta kasih dan menjadi tertawa, karena melihat orang lain tertawa.

Kita ini adalah orang-orang yang dicintai Tuhan sebagaimana kita ada. Kita ini dikasihi oleh Tuhan dan diberi cinta. Buatlah orang lain juga merasakan cinta yang sama itu. Tertawalah di dalam kehidupan ini, karena alasan yang benar, paling tidak tertawa jenis 3 dan dan 4, jangan yang yang pertama dan yang kedua. Tetapi yang terbaik adalah yang kelima. Anda tertawa oleh karena anda berhasil membuat orang lain berbahagia dan tertawa karena anda pada saat yang sama Tuhan di atas sana, juga pasti tertawa. Amin 



Posting Komentar