JANGAN MENYERAH!

Table of Contents

 JANGAN MENYERAH!

(Kisah Para Rasul 14:20)

Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.


Sekarang ini, kata motivasi mencuat kepermukaan.  Banyak orang menjadi motivator, bahkan berprofesi sebagai motivator, mangapa? Karena rupanya makin disadari bahwa, manusia tidak bisa hidup dilepaskan dari yang namanya alasan. Melakukan apapun manusia membutuhkan alasan. Bahkan kalau ia mau melakukan dengan setia terus, ia membutuhkan alasan yang lebih kuat lagi. 

Motivasi. orang bekerja, orang belajar, orang menabung, orang menikah, orang melayani Tuhan, semuanya membutuhkan motivasi. Sebab, sekali kita kehilangan motivasi, manusia akan seperti ban kempes. Roda yang udaranya bocor keluar, sehingga tidak dapat dipakai berjalan lagi, maunya berhenti saja. Istilah lainnya kita menjadi seperti orang yang yang tidak punya motivasi. Untuk bisa berjalan lagi, motivasi itu harus dipompa kembali. 

Sejujurnya, di dalam hidup ini, banyak orang-orang yang sudah seperti ban kempes tadi. Hanya duduk tepekur merenungi nasibnya sendiri, dikepung oleh rasa sepi yang menusuk hati, dijerat oleh rasa bersalah yang tidak sehat, bahkan dipengaruhi dan dirasuki oleh begitu banyak kekecewaan dan keputusasaan, kesedihan yang mendalam, terus meratapi kehilangan-kehilangan dan kedukaannya. Semuanya itu seperti menjatuhkan dan serasa melumpuhkan dia, sehingga ia kehilangan motivasi untuk melakukan ini dan itu. Bahkan tidak jarang motivasinya untuk hidup juga sudah hilang. Bahkan untuk sekedar bangun dari ranjangnya sendiri enggan.

Di dalam kitab Para Rasul 14 ada cerita seseorang yang sedang mengalami musibah dalam hidupnya karena massa orang banyak melemparkan dia dengan batu, sehingga ia jatuh tersungkur. Orang itu bernama Paulus. Rasul Paulus yang sedang mengabarkan Injil di kota Listra. Akibatnya dengan muka sembab dia jatuh terjerembab dengan badan dan tubuh berdarah-darah. Orang-orang menyeretnya, menyangka ia sudah mati. Akan tetapi sesuatu terjadi. Di ayat yang ke 20 disebutkan: “Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Bahkan Keesokan harinya berangkatlah ia melanjutkan tugas misinya ke kota lain.  Ia bangun kembali, bagaimana bisa? Orang yang sekarat, disangka mau mati ini adalah orang yang bangun kembali. 

Ia bangun kembali, begitu ia melihat murid-muridnya berdiri mengelilingi dia. Melihat mereka, ia melihat orang-orang yang masih sangat membutuhkan dirinya, membutuhkan bimbingannya, membutuhkan pendampingannya, membutuhkan kehadirannya, dan membutuhkan pengajarannya. Melihat mereka membuat Paulus mendapatkan kekuatan kembali untuk bertahan, dan kemudian bangun melanjutkan kembali perjuangan dan perjalanan hidupnya. Melihat mereka, orang-orang dilingkaran terdekatnya itu Ia mendapatkan kembali alasan untuk hidup, melihat mereka motivasinya dipompa kembali. 

Apakah kehidupan ini sekarang sedang melemparkan batu-batu kekerasan kepada anda? Batu-batu perlakuan yang tidak adil? Batu-batu caci maki dan kebencian? Batu-batu fitnah dan hasutan? Batu-batu kesedihan dan kekecewaan yang mendalam? batu-batu dukacita? batu-batu kesusahan yang semuanya itu seperti melumpuhkan anda? Membuat anda enggan bergerak kemana-mana? Dan kehilangan motivasi untuk melakukan ini dan itu? Kalau, Ya. Pandanglah orang-orang yang terdekat denganmu. Orang-orang yang masih sangat mencintai anda, orang-orang yang membutuhkan kehadiran anda. Mungkin orang pasangan hidupmu yang mencintaimu, mungkin itu anak-anakmu yang masih sangat membutuhkan kehadiranmu, mungkin itu para sahabat dekatmu yang sungguh berharap engkau pulih kembali seperti sediakala, mungkin itu junior atau murid-muridmu orang-orang yang membuthkan engkau bangkit kembali, orang-orang yang membutuhkan kehadiranmu dan keteladanmu. Pandanglah mereka. 

Tuhan tidak kebetulan menempatkan mereka di sekitar hidupmu, orang-orang yang menjadi lingkaran terdekat di dalam hidupmu, orang-orang ini ditempatkan di situ untukmu dan engkau untuk mereka. Bangkitlah demi mereka, berjuanglah demi mereka, temukanlah kembali alasanmu untuk bangkit di dalam diri mereka, orang-orang yang mengasihi, mencintai, dan membutuhkan anda. Jangan percaya pada suara yang ada di aldam hatimu yang mengatakan engkau sudah tidak berarti, engkau sudah tidak dibutuhkan oleh siapa-siapa, jangan percaya mereka. Masih banyak orang yang membutuhkan kehadiranmu, masih banyak orang yang mencintaimu demi mereka. Bangunlah. 

Tidak aka nada batu-batu yang dapat menghalangi langkahmu kalau engkau mempunyai motivasi yang kuat untuk melangkah melanjutkan hidupmu. Tuhan mau engkau bangun. Jadi, jangan menyerah. Bangunlah.  Amin 



Posting Komentar